Anda di halaman 1dari 12

NAMA : ELISAFITRI

NIM : A1M118065
KELAS : A/2018

Tugas 4
ANALISIS STRUKTURAL NOVEL “KUTUKAN TANAH
BUTON” KARYA SAFARUDIN
ABSTRAK: Analisis struktural Novel Kutukan Tanah Buton karya Safarudin.
Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan unsur instrinsik dan ekstrinsik pada
Novel Kutukan Tanah Buton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
metode deskriptif analitik. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan kajian-kajian
struktural Novel Kutukan Tanah Buton yaitu, tema : kisah cinta yang kandas, alur
yang di gunakan alur campuran. Tokoh utama novel ini adalah Lakaikila. Latar yang
disajikan yaitu latar tempat, waktu, dan suasana. Sudut pandang yang digunakan yaitu
sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Serta gaya bahasa.

PENDAHULUAN sastra sebagai karya yang otonom dan


Dalam penelitian karya sastra, analisis terlepas dari latar belakang sosial,
atau pendekatan obyektif terhadap sejarah, biografi pengarang, dan segala
unsur-unsur instrinsik atau struktur hal yang ada di luar karya sastra
karya sastra merupakan tahap awal (Satoto, 1993:32). Pendekatan
untuk meneliti karya sastra sebelum struktural mencoba menguraikan
memasuki penelitian lebih lanjut keterkaitan dan fungsi masing-masing
(Damono, 1984:2). Pendekatan unsur karya sastra sebagai kesatuan
struktural merupakan pendekatan struktural yang bersama-sama
instrinsik, yakni membicarakan karya menghasilkan makna menyeluruh
tersebut padaunsur-unsur yang (Teeuw, 1984:135).
membangun karya sastra dari dalam. Jadi dapat di ambil kesimpulan bahwa
Pendekatan tersebut meneliti karya pendekatan struktural adalah suatu
pendekatan dalam ilmu sastra yang Penelitian tersebut hanya bisa dijawab
cara kerjanya menganalisis unsur- lewat penelitian pustaka dan
unsur struktural yang membangun sebaliknya tidak mungkin
karya sastra dari dalam, serta mencari mengharapkan datanya dari riset
relevansi atau keterkaitan unsur-unsur lapangan.
tersebut dalam rangka mencapai Studi pustaka diperlukan sebagai salah
kebulatan makna. satu tahap tersendiri, yaitu studi
Mengenai struktur, Wellek dan Warren pendahuluan untuk memahami lebih
(1992:56) memberi batasan bahwa dalam gejala baru yang tengah
struktur pengertiannya dimasukkan berkembang di lapangan atau di
kedalam isi dan bentuk, sejauh masyarakat.
keduanya dimaksudkan untuk Data pustaka tetap andal untuk
mencapai tujuan estetik. Jadi struktur menjawab persoalan penelitian.
karya sastra (fiksi) itu terdiri dari
Metode Penelitian
bentuk dan isi. Bentuk adalah cara
Metode yang digunakan dalam
pengarang menulis sedangkan isi
mengkaji Novel Kutukan Tanah Buton
adalah gagasan yang di ekspresikan
karya Safarudin adalah metode
pengarang dalam tulisannya (Zeltom,
deskriptif analitik. Menurut Ratna
1984:99). Menurut Jan Van
(2009:53) deskriptif analitik dilakukan
Luxemburg (1986:38) struktur yang
dengan cara pendeskripsian fakta-fakta
dimaksudkan, mengandung pengertian
yang kemudian disusun dengan
relasi timbale balik antara bagian-
analisis. Secara etimologi deskriptif
bagiannya dan antara keseluruhann.
dan analisis berarti menguraikan
METODOLOGI PENELITIAN
dengan memberikan pemahaman dan
Jenis Penelitian
penjelasan yang secukupnya antara
Penelitian sastra pada novel ini
novel dengan kehidupan nyata
penelitian perpustakaan. Ada 3 alasan
manusia yang ada.
menurut Mustika Zed sehingga saya
menggunakan penelitian perpustakaan:
PEMBAHSAN Terdapat pula pada kalimat “semua ini
ANALISIS STRUKTURAL NOVEL karena kesalahan orang tuamu, pergi
KUTUKAN TANAH BUTON kau dari sini, bentak Tenri Ajeng
KARYA SAFARUDIN kepada La An” (paragraf 8, hal 189).
Unsur-unsur intrinsik Novel Kutukan
Tokoh dan Penokohan
Tanah Buton:
La Kalila merupakan seorang
Tema
anak yang patuh pada perintah orang
Adapun tema dari novel
tuannya, ia merupakan anak yang
“Kutukan Tanah Buton” yaitu kisah
tumbuh dalam bimbingan keluarga
cinta antara Aulia Nur Maharani
yang paham agama. Hal ini dbuktikan
dengan La An akhirnya kandas ketika
dalam kalimat “Ia aku akan mengingat
Ibu Aulia telah mengetahui siapa La
kata-kata Ayah dan Ibu” (Halaman 2).
An adalah anak Buton. Kata Buton ini
Namun ia berubah menjadi seorang
di mata Tenri Ajeng merupakan
anak yang pembangkang kepada orang
trauma sejarah atas cintanya yang
tua. Hali ini dibuktikan pada kalimat
kandas di masa lalu. Terdapat dalam
“Au tak peduli. Demi cintaku, apapun
kalimat “mendengar nama Ayah La
akan aku lakukan meskipun kematian
An, Tenri Ajeng terkejut, lalu tak lama
sekalipun” (Halaman 25). Ia juga
ia jatuh pingsan. Kaget lah Aulia
seorang yang mencintai Tenri Ajeng
melihat Ibu Ajinya dan tiba-tiba saja
hal ini di tandai dengan kalimat “aku
pingsan, begitupun kedua sepupunya,
mencintaimu, bisik La Kalila”
La An juga ta kala kagetnya” (Hal 185,
(Halaman 11).
paragraf 5).
La Ode Tombi merupakan salah
Dan terdapat juga pada kalimat
seorang masyarakat desa yang patuh
“kami tidak melarag kalian berteman,
pada agama, ditandai dengan kalimat
tapi kami akan melarang jika kalian
“La Ode Tombi adalah seorang imam
melebihi dari sekedar teman, karena
di masjid di desa Matareau” (Halaman
itu tidak akan pernah terjadi kata Ibu
1). Ia merupakan Ayah dari La Kalila
Aulia” (hal 188, paragraf 2).
sososknya yang selalu memberi memujimu kata Ibunya panjang lebar”
nasehat kepada anaknya hal ini di (Halaman 14). Ia juga merupakan
buktikan pada “Pernikahan itu adalah sosok Ibu yang baik. “Tidak apa-apa
kewajiban setiap manusia, bagian dari nak, Ibu malah senang karena
sunah. Begitupun dirimu. Sebentar lagi kebiasaanmu” (Halaman 18). Dan juga
kau akan menunaikan kewajiban itu, sosok yang sabar hal ini dapat terlihat
aku harap kau menjadi kepala keluarga walaupun La Kalila sudah menentang
yang dapat menuntun Istri dan Anak tapi masih mengelurkan kata-kata yang
mu dengan baik agar dapat selamat lembut “Sadarlah nak, bertobatlah,
dunia dan akhirat “Kata La Ode kami tak ingin kehilangan dirimu kata
Tombi” (Halaman 2). Ia juga Ibunya” (Halaman 25).
merupakan sosok yang tegas “Mulai Tenri Ajeng merupakan sosok
sekarang kamu jangan menemuinya yang egois pendendam dan pemaksa
lagi, ingat! Sebentar lagi kau akan Pallawaruka dia adalah
menikah, tidaklah kau pikirkan seorang yang sangat penyayang pada
perasaan calon istrimu bila mengetahui anak satu-satunya yaitu Tenri Ajeng,
dirimu menemui perempuan lain. yang khawatir pada anaknya itu, dia
Jagalah sikap mu!” (Halaman 22). sangat senang karena La Kalila bisa
Wa Ode Palla ia merupakan menjaga purinya. Hal ini ditandai oleh
Ibu dari La Kalila ia merupakan sosok kalimat “Pallawaruka sangat
Ibu yang selalu memberi saran kepada berterimakasih pada La Kalila, karena
anaknya “Malu sama siapa!”. Sama melihat kondisi anaknya baik-baik saja
perempuan. Ibu kasih tahu kamu yah, ketika jalan bersama dengan La
perempuan suka sama laki-laki yang Kalila”.
pekerja keras, tidak malu-malu dan Fadilah Husein adalah seorang
bermalas-malasan. Setiap orang yang gadis desa yang juga sangat baik dan
melihatmu menjunjung bakul, maka mencintai La Kalila hal ini ditandai
akan berkata “Wah……Rajinnya La dengan kalimat “semoga akulah
Kalila “bukan mengejekmu tapi pilihan hatimu yang tepat jodoh yang
ditakdirkan oleh Tuhan,” Fadilah bertanggungjawab. “Sejak saat itu La
Husein yang juga rela melakukan apa An mengerjakan sendiri tugasnya,
saja dengan ganjaran bisa hidup sering Putri menawarkan untuk
bersama dengan La Kalila seumur membantunya agar dapat mendapatkan
hidup. Hal ini ditandai dengan kalimat nilai bagus tapi di tolaknya demi
“bawalah aku pergi jauh, sejauh kebaikannya dan menjaga janjinya
kemampuanmu”. pada Ibunya’’. (halaman 64) dan juga
Nenek Fadilah Husein ia merupakan sosok yang patut kepada
adalah seorang yang hanya hidup orang tuannya. “Putri kan seorang
berdua saja bersama dengan Fadilah perempuan, kamu seorang laki-laki,
Husein. Hal ini ditandai dengan dan laki-laki itu adalah pelindung,
kalimat “aku hanya tinggal dengan maka kamu harus melindungi Putri”
nenek, sejak umur ku yang tiga tahun”. (halaman 60). “oh begitu ya Bu, iya!
Pemilik warung makan dia Aku akan melindungi putri” jawab La
adalah seorang yang ramah, dia adalah An dengan wajah polosnya” (halaamn
seorang pemilik warung makan yang 61).
ada di pasar. Hal ini ditandai dengan Putri merupakan sosok anak
kalimat “aku akan meminta ijin pada yang pintar dan rajin. Di sekolah Putri
mbah pemilik warung makan, agar ia termaksud anak kebanggan wali kelas,
menyampaikannya pada Ibuku”. dia pintar dan rajin. Setiap pekerjaan
Paman La Kalila dia adalah rumah yang di berikan oleh wali kelas
seorang yang juga penyayang pada selalu dikerjakannya dengan baik.
kemenaknnya itu, dalam hal ini La (halaman 63).
Kalila. Hal ini ditandai dengan kalimat Pak Arju dia adalah seorang
“aku sebagai pamanmu sangat yang sangat baik dan peduli pada
menyayangimu”. pendidikan La An, dia rela
La An dia adalah seorang anak mebayarkan uang registrasi siswa
dari La Kalila dan Fadilah Husein. Ia teladannya itu pada saat hendak
merupakan sosok anak yang medaftra ke perguruan tinggi. Hal ini
ditandai dengan kalimat “sekarang simpan di depan saja” katanya sambil
kamu boleh pulang masalah mengambil kedua dos yang La An
administrasimu nanti saya yang urus”. pegang lalu menyimpannya di depan
Senor La An dia adalah seorang (Halaman 102).
yang peduli pada adik juniornya Kak maya dia adalah seorang
selama masih sekolah di sekolah gadis yang merupakan kakak dari
menengah atas. Hal ini ditandai Aulia, dia sangat dikenal sanagat baik
dengan “besok pagi, nanti saya temani pada La An. Hal ini ditandai pada
kamu registrasi di asrama Ibnu Sina”. kalimat “selamat datang di Makassar”.
(Halaman 113). Ayah aulia dia adalah seoarng
Aulia Nur Maharani adalah tokoh yang juga tidak setuju terhadap
anak yang baik yang selalu mengikuti hubungan antara Auli dan La An dia
kemauan orang tuanya meskipun itu juga tidak setuju dengn hubungan
bertentangan dengan batinnya. mereka karena kondisi kehidupan La
Ibu guru kimia ia merupakan An yang serba kekurangan. Hal ini
sososk yang baik dan peduli terutama dapat dilihat pada kalimat “masih
kepada La An. Arahan dari bapak banyak wanita d luar sana yang cantik
Arjunlah agar La An menginap di yang cocok denganmu, janganlah
kediaan ibu guru Kimia di sekolahnya menyerah, tetap mencari yang
itu. Ibu guru Kimia itu sangat baik, sederajat agar kita selalu tahu posisi
cara mendidiknya pula di sukai para kita dimana”.
siswa disekolah. Ibu guru Kimia itu
Latar/ Setting
sangat marah ketika mengetahui
Wahumele. Di tandai dengan
bahwa La An malu-malu meminta
kalimat “sebaiknya kalian memiliki
bantuannya. Dia menelpon La An dan
rumah sendiri, bangunlah rumah di
memarahinya. (halaman 100-101).
Mahumele”.
Suami Ibu guru kimia
merupakan sosok yang baik dan
perhatian “Nda usah dek, berat Kita
Pasar kampong Matereu. memberitahu sopir angkot bahwa
Dapat dilihat pada kalimat “Ibumu di tujuannya ke pelabuhan nusantara”.
mana, masih dalam pasar?” Kota Bau-Bau. Terdapat pada
Desa Palewata. Ada pada kalimat “La An menyaksikan selamat
kalimat “silahkan diminum tehnya. datang di kota Bau-Bau”.
Fadilah mempersilahkan La Kalila Pelabuhan Nusantara Kendari.
meminum tehnya”. Terdapat pada kalimat “lima belas
Hutan Lambusango ada pada menit lagi kapal cepat yang di
kalimat “kita berkunjung ke hutan tumpangi La An akan memasuki
Lambusango, karena hari ini telah pelabuhan nusantara kendari”.
beranjak malam, kata Ayah La Kalila. Rumah Ibu Guru Kimia.
Kantor Sekolah. Dapat dilihat Terdapadat kalimat “jangan malu-malu
pada kalimat “An! kamu dipanggil datang dirumah Ibu, anggap rumah
wali kelas untuk ke Kantor” sendiri”.
Sekolah. Ada pada kalimat Lepo-lepo. Terdapat pada
“hari itu sangat terik, membuat kami kalimat “La An lalu menuju rumah Ibu
anak kelas tiga malas untuk ke guru kimia di lepo-lepo yang
sekolah”. mengedarai sepeda motor bersama
Kota Madya. Ada pada kalimat suami ibu gurunya”.
“puncak itu terjal, penumpang jalur Auditorium Mokodompit.
Kulisusu ke kota Madya berlalu lalang Tedapat pada kalimat “Auditorium
seakan telah akrab dengan puncak itu”. Mokodompit terdapat pusat kegiatan
Desa Mataoe. Terdapat pada Mahasiswa”.
kalimat “sementara desa Mataoe itu Mesjid. Terdapat pada kalimat
berada di atas pendakian yang jauh “oh iya bu, La An bergegas menuju
dari pantai”. masjid yang ada di samping rumah”.
Pelabuhan Nusantara. Lapangan Stadiun Mini.
Terdapat pada kalimat “La An Tedapat pada kalimat “La An segera
istirahat di dalam Tribun lapangan pengkaderan anggota baru selalu
Stadiun Mini”. dilaksanakan di pantai toronipa”.
Asrama Ibnu Sina. Terdapat Bogor. Terdapat pada kalimat “pesan
pada kalimat “masuklah La An dalam dari Aulia yang mengikuti kegiatan
asrama Ibnu Sina yang merupakan organisasi di Bogor”.
aikon bidik misi di kampus”. Belakang kampus poltekes.
Kraton Buton. Terdapat pada Terdapat pada kalimat “Asrama La An
kalimat “Tugunya yang berdiri kokoh terletak di Andonuhu di belakang
seakan mengirim signal ke kraton kampus poltekes”.
buton meminya restu pada tiang Bandara halu oleo. Terdapat
benderanya”. pada kaliamt “mendaratlah pesawat
Kulinsusu. Terdapat pada sriwijaya di bandara Halu Oleo,
kalimat “kraton yang berdiri kokoh mulailah para penumpang menuruni
dengan memiliki kekayaan alam yang anak tangga pesawat itu”.
begitu luar biasa, gunung aspalawele, Tugu aikon Kendari. Terdapat
gunung benteng, gunung bori-biri, pada kata “setelah selesai perkuliahan
gunung gantara, dan di ujung utara sore itu, Aulia langsung menjeputnya
benteng Kulinsusu”. ke tugu aikon kendari”.
Lorong Beringin. Terdapat Bali. Terdapat pada kalimat
pada kalimat “tunggu, kosmu di lorong “bagaimana hari-harimu selama
beringin, yaaa Andonuhu, malam itu mengikuti seminar di Bali?”.
seniornya mengajaknya kerumah Makassar. Terdapat pada
pamannya ke andonuhu”. kalimat “tepat lima belas bulan di
Perpustakaan kampus umum. langit, La An menemui orang tua
Terdapat pada kalimat “La An terus Aulia di Makassar”.
melangkahkan kakinya menuju Bandara Sultan Hasanuddin.
pernuju perpustakaan umum kampus”. Terdapat dalam kalimat” hanyalah
Pantai Toronipa Kendari. hintungan menit pesawat Sriwijaya
Terdapat pada kalimat “setiap kali
mendarat di bandara Sultan bahagian, wajahnya berbinar-binar
Hasanudin”. bagai puncak kelapa yang baru
Mool. Terdapat pada kalimat mekar”.
“sebelum menemui Ibu dan Ayahnya,
Latar Suasana
diajaknya La An disuatu mool
Latar suasana dalam Novel
termewah”.
“Kutukan Tanah Buton” ini adalah
Di ruang tamu. Terdapat pada
suasana campuran. Karena dalam
kalimat “mandilah dulu lalu shalat. Ibu
Novel ini tidak hanta terdapat suasana
Aji dan Pak Aji menunggumu di ruang
bahagia saja tetapu ada suasana sedih
tamu”.
dan marah, dan kecewa.
Di Universitas Gaja Mada.
Suasana bahagia, dilihat pada
Terdapat pada kalimat “aku ingin
bagian Novel pada saat-saat La Kalila
lanjut studi di Universitas Gaja Mada”.
mencintai dan menikahi hingga bisa
Panatai Toe. Terdapat pada
menghabiskan waktu hidupnya
kalimat “besok ahri minggu,
bersama dengan istrinya yang bernama
bagaimana kalau kita ke Toe bersama
Fadilah Husein. Selain itu suasana
Putri dan Ibunya”.
bahagia juga dirasakan oleh La An dan
Latar Waktu Aulia yang pernah merasakan hal yang
Sore hari, di kutip dari kalimat sama yaitu saling mencintai dan
“pernah suatu sore dirinya asik menyayangi, hinnga beberapa saat
bermain di lapangan bersama teman- mereka mampu menghabiskan
temanya” (terdapat pada halaman 82)., waktunya bersama.
Pagi hari, di kutip dari kalimat “hari Suasan sedih, suasana sedih
itu sangat terik, membuat kami anak juga ada dalam Novel ini yaitu La
kelas 3 malas untuk ke sekolah”, Kalila yang sempat tidak direstui
(terdapat pada halaman 84). hubungannya dengan Fadilah Husein.
Malam hari, di kutup dari Selain itu rasa sedih juga dirasakan
kalimat “malam itu La Kalila sangat oleh Aulia dan La An karena cinta
mereka harus kandas karena tidak Alur Campuran
dapat restu dari Ayah dan Ibu Aulia. Alur yang dugunakan dalam
Dan rasa sedih juga dirasakan oleh Novel “Kutukan Tanah Buton” yaitu
Putri, karena rasa cintanya terhadap La alur campuran. Awal dari novel ini
An, tetapi La An tidak membalas rasa menggunakan alur mundur yaitu dalam
seorang Putri. jalan cerita Novel ini dimulai pada
Suasana kecewa, dalam Novel masa dulu, yaitu pada masa muda
ini terdapat suasana kecewa ada pada Ayah dan Ibu La An yang sempat
Tokoh Tenri Ajeng, yang dikhianati ingin menikahi Tenri Ajeng yang
cintanya di selang beberapa hari merupakan gadis asli Bugis Makassar
pernikahannya bersama dengan La yang sekarang ini adalah Ibu Aulia.
Kalila. Selain itu suasana atau rasa Novel ini juga menggunakan alur maju
kecewa juga dieasakan oleh La An ditandai dengan jalan cerita pada saat
karena telah dihina oleh keluarga Ayah La An yaitu La Kalila yang
Aulia yaitu Bapak Aji, yang menghina kemudian menikah dengan seorang
La An karena ia adalah anak yang lahir gadis dari sebrang desa yaitu Fadilah
dari keluarga miskin, yang tidak Husein yang merupakan Ibu La An.
memiliki apa-apa. Hal itu membuatnya Selain itu, pada Novel ini juga
tidak cocok untuk bersanding dengan membahas kehidupan La An dimasa
Aulia. depan hingga masa sampai dewasa
Suasana marah, terdapat juga hingga ia juga mencintai mahasiswi
suasana marah dalam Novel in yaitu Halu Oleo yang merupakan gadis asli
ada pada rasa marah Ayah La Kalila Makassar. Dan kembali lagi Novel ini
dan Ibunya karena kelakuan anak kembali ke alur mundur yaitu Ibu dari
semata wayangnya itu, yang membawa Aulia yang mengingat kembali masa
lari anak gadis tetangga desa, faktor lalunya yang dikhianati oleh La Kalila
cinta dua sejoli ini tidak direstui oleh yang merupakan Ayah dari La An,
mereka. karena dia mengetahui hal tersebut
hingga akhirnya dia tidak merestui
hubungan La An dan Aulia. Dan mengakibatkan orang yang membaca
terakhir Novel ini kembali ke alur novel ini yang bukan asli orang dari
maju, yaitu Aulia yang tidak direstui sana. Dalam Novel Kutukan Tanah
hubungannya dengan La An, hingga Buton ini juga, gaya bahasa yang
jatuh sakit karena batinnya tertekan, digunakan juga sangat menarik, karena
hingga pada akhirnya dia mengidap mampu menarik minat orang untuk
penyakit yang serius yang membaca novel ini.
mengakibatkan dia meninggal.
Amanat
Sudut Pandang Amanat yang dapat diambil
Sudut pandang dalam Novel atau dipetik dalam novel “Kutukan
“Kutukan Tanah Buton” menggunakan Tanah Buton” ini janganlah berjanji
sudut pandang orang pertama karena jika tidak mampu untuk menepati janji
pengarang juga menceritakan dirinya tersebut. Janganlah mencoba
sendiri, namun novel ini jug meyakinkan seseorang, sehingga
menggunakan sudut pandang oarng mereka betul-betul mengharapkan janji
ketiga karena pengarang juga yang menjadi ucapan itu.
menceritakan orang lain. Berkomitmenlah dalam suatu
hubungan, sebab mengobati hati yang
Gaya Bahasa
luka tidak segampang mengisi hati
Gaya bahasa yang digunakan
yang kosong.
dalam Novel “Kutukan Tanah Buton”
yaitu menarik, karena bahasanya
PENUTUP
bersastra, yang membuat pembaca
KESIMPULAN
awam harus berulang kali
Pendekatan struktural
membacanya agar dapat mengerti
merupakan pendekatan istrinsik, yakni
makna dari bahasa tersebut. Karena
membicarakan karya tersebut pada
novel ini masih mengguanakan
unsure-unsur yang membangun karya
bahasa-bahasa Buton yang
sastra dari dalam. Pendekatan tersebut
meneliti karya sastra sebagai karya
yang otonom dan terlepas dari latar
belakang social, sejarah, biografi
pengarang, dan segala hal yang ada di
luar karya sastra (Satoto, 1993:32).
Hasil analisis structural yaitu tema,
tokoh, penokohan, latar/setting, sudut
pandang, gaya bahasa, dan amanat.

DAFTAR PUSTAKA
Bennett, S., Harper, B., & Hedberg, J.
(2002). Tugas Jurnal. In Australian.
https://musatekpend08.wordpress.com/
2009/01/
(Bennett et al., 2002)

Anda mungkin juga menyukai