KONJUNGSI
APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONJUNGSI?
Sederhananya, konjungsi adalah kata penghubung atau disebut juga
kata sambung. Kata penghubung merupakan kata tugas yang
berfungsi untuk menghubungkan antar klausa, antar kalimat, dan
antar paragraf.
JENIS JENIS
KONJUNGSI antar klausa
konjungsi intra kalimat/konjungsi
Hubungan waktu
Contoh : Sesudah, sementara, sebelum, ketika,
sehabis, setelah, sehingga, sejak, selesai, tatkala,
sambil, seraya, selagi, selama, sampai
Contoh dalam kalimat : Ia bekerja tak kenal lelah dari
pagi sampai petang.
Hubungan syarat
Contoh : Jika, jikalau, kalau, asal, bila, asalkan
manakala
Contoh dalam kalimat : Akan kulakukan bila terpaksa.
Hubungan pengandaian
Contoh : Andaikan, seandainya, sekiranya,
seumpamanya
Contoh dalam kalimat : Sekiranya mampu, Andi pasti
menang.
Hubungan tujuan
Contoh : Agar, supaya, biar,
Contoh dalam kalimat : Dito tidak mau jajan supaya
hemat.
KONJUNGSI
INTRA KALIMAT
JENIS-JENIS DAN CONTOHNYA
Hubungan konsesif
Contoh : Biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun,
walau, sunguhpun, kendatipun
Contoh dalam kalimat : Tetap diangkat meskipun berat.
Hubungan pemiripan
Contoh : Seakan-akan, sebagaimana, seolah-olah,
seperti, sebagai, bagaikan, laksana
Contoh dalam kalimat : Senyumnya manis seperti gula.
Hubungan penyebaban
Contoh : Sebab, oleh karena, karena
Contoh dalam kalimat : Rudi minum karena haus.
Hubungan pengakibatan
Contoh : Sehingga, sampai, sampai -sampai, maka,
makanya, karenanya,
Contoh dalam kalimat : Udin berlari sampai keringatan.
Hubungan penjelasan
Contoh : Bahwa
Contoh dalam kalimat : Ia mengira bahwa besok libur.
KONJUNGSI
INTRA KALIMAT
JENIS-JENIS DAN CONTOHNYA
A. Konjungsi Koordinatif
: Kata penghubung yang menghubungkan dua klausa
atau lebih yang mempunyai status sederajat.
b. Konjungsi Subordinatif
Konjugsi Subordinatif adalah kata penghubung yang
menghubungkan dua klausa atau lebih dengan status
yang tidak sama derajatnya. Jenis -jenis konjungsi
subordinatif ada beberapa, berikut jenis konjungsi
subordinatif dan contohnya.
Hubungan cara
Contoh : Dengan, melalui
Contoh dalam kalimat : Indah menelusuri sungai
dengan kayak.
KONJUNGSI ANTAR
KALIMAT
a. Biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun
demikian, sekalipun begitu, walaupun demikian,
walaupun begitu, meskipun demikian, meskipun
begitu
Makna : untuk menyatakan kesediaan melakukan
sesuatu yang berbeda atau bertentangan dengan
yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya.
Contoh kalimat : Dua pasangan itu selalu
bertengkar. Walaupun demikian, mereka saling
mencintai.
d. Sebaliknya
Makna : Mengacu pada kebalikan dari yang
dinyatakan sebelumnya.
Contoh kalimat : Anak-anak yang pendiam
biasanya akan menjadi pemikir yang hebat.
Sebaliknya, anak-anak yang sangat aktif biasanya
akan menjadi anak yang kreatif.
e. Sesungguhnya, bahwasanya
Makna : Menyatakan keadaan yang sebenarnya.
Contoh kalimat : Bersabarlah atas musibah.
Sesungguhnya Tuhan bersama orang-orang sabar.
KONJUNGSI ANTAR
KALIMAT
f. Malah, malahan, bahkan
Makna : Menguatkan keadaan yang dinyatakan
sebelumnya
Contoh kalimat : Si Mujib kemarin mancing di
sungai dapat ikat banyak sekali. Malahan, saya juga
dikasih empat ikan.
h. Dengan demikian
Makna : Menyatakan konsekuensi
Contoh kalimat : Tanah longsor yang terjadi telah
menutupi jalan. Dengan demikian, mobilitas warga
menjadi terganggu.
KONJUNGSI ANTAR
KALIMAT
i. Oleh karena itu, oleh sebab itu
Makna : Menjelaskan akibat
Contoh kalimat : Banjir melanda kota Bima. Oleh
karena itu, ratusan rumah rusak parah.
j. Sebelum(nya) itu
Makna : Menjelaskan sesuatu yang mendahului
terjadinya sebuah peristiwa yang telah diterangkan
Contoh kalimat : Pada tahun 2014, Pak Jokowi
diangkat menjadi presiden. Sebelum itu, Beliau
menjadi gubernur Jakarta.
k. Kecuali
Makna : Menjelaskan keeklusifan
Contoh kalimat : Semua siswa ikut studi tour ke
Yogyakarta. Kecuali Anton dan Budi yang tidak ikut
karena sakit.
Konjungsi Antar Paragraf
Macam macam Konjungsi Antar Paragraf
Berdasarkan Fungsi
Konjungsi aditif (gabungan)
Merupakan konjungsi koordinatif yang fungsinya untuk
menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat yang
mempunyai kedudukan yang sederajat. Contoh : dan, lagi pula,
lagi, dan serta.
Konjungsi pertentangan
Adalah bentuk konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua
bagian kalimat yang sederajat, namun dengan mempertentangkan
kedua bagian tersebut. Umumnya, bagian yang kedua menduduki
posisi yang lebih penting daripada bagian pertama. Contoh : tetapi,
melainkan, sedangkan, akan tetapi, padahal, sebaliknya, dan
namun.
Berdasarkan Fungsi
konjungsi urutan
Menyatakan urutan akan sesuatu hal. Contoh konjungsi urutan :
mula-mula, lalu, dan kemudian.
konjungsi penanda
Menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Contoh konjungsi
penanda : misalnya, umpama, contohnya. Ada pula konjungsi
penanda pengutamaan, yang contohnya seperti : pokok, paling
utama, dan terutama.
Contoh kalimat : Di kelas XI sangat populer dengan para muridnya
yang pandai, terutama Andi.
konjungsi situasi
Menjelaskan suatu perbuatan yang terjadi atau berlangsung dalam
keadaan tertentu. Contoh konjungsi situasi : sedang, padahal,
sedangkan, dan sambil
Berdasarkan Fungsi
konjungsi perbandingan
Berfungsi untuk menghubungkan dua hal dengan cara
membandingkan kedua hal tersebut. Yang sering digunakan
sebagai konjungsi perbandingan : sebagai, seperti, bagaikan,
sebagaimana, seakan-akan, bagai, ibarat, umpama, dan daripada.
konjungsi korelatif
Menghubungkan beberapa kalimat menjadi kalimat yang efektif
sehingga kalimat tersebut mudah dipahami maksudnya. Jika saja
beberapa kalimat tidak dihubungkan dengan kata hubung, maka
kalimat tersebut menjadi ambigu dan rancu, sehingga sulit di
pahami. Contoh : semakin …..semakin, sedemikian rupa ...,
kian….. kian, bertambah……bertambah, sehingga..., tidak
hanya….tetapi juga..., baik..., dan maupun.
Contoh kalimat : Baik Cinta maupun Rangga, mereka sama-sama
saling mencintai satu sama lain.
Berdasarkan Fungsi
konjungsi penegas (menguatkan atau intensifikasi)
Berfungsi untuk menegaskan atau meringkas bagian kalimat yang
telah disebutkan sebelumnya, termasuk hal-hal yang menyatakan
rincian. Contoh konjungsi penegas adalah : bahkan, apalagi, yaitu,
yakni, misalnya, umpama, ringkasnya, dan akhirnya.
Contoh kalimat :
konjungsi pembatasan
Menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam batas-
batas mana perbuatan dapat dikerjakan. Contoh konjungsi
pembatasn , misalnya kecuali, selain, dan asal.
Berdasarkan Fungsi
konjungsi sebab (kausal)
Menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab
tertentu. Bila anak kalimat ditandai dengan konjungsi sebab, maka
induk kalimat merupakan akibatnya. Kata-kata yang digunakan
untuk menyatakan hubungan sebab ini meliputi : sebab, karena,
sebab itu, dan karena itu.
Contoh kalimat : Budi tidak masuk sekolah karena sakit.
Berdasarkan Fungsi
konjungsi waktu(temporal)
Berfungsi untuk menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau
peristiwa. Kata-kata konjungsi yang bersifat temporal ini dapat
menjelaskan hubungan yang tidak sederajat atau pun sederajat. Contoh
konjungsi waktu yang menghubungkan kalimat tidak sederajat : apabila,
bilamana, hingga, sejak, selama, sementara, ketika, bila, sambil,
sebelum, sampai, demi, sedari, seraya, waktu, setelah, semenjak,
sesudah, dan tatkala. Contoh konjungsi waktu yang menghubungkan
dua bagian kalimat yang sederajat : sebelumnya dan sesudahnya
konjungsi final
Semacam konjungsi modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan
suatu peristiwa, atau tindakan. Kata-kata yang umumnya digunakan
untuk menyatakan hubungan ini adalah: guna, untuk,supaya, dan agar.
I. KALIMAT TUNGGAL
: Kalimat bahasa Indonesia yang hanya memiliki satu struktur
Subjek-Predikat maupun satu klausa. Kalimat tunggal tersusun
dengan rapi dan baik dengan inti maupun tanpa inti. Kalimat ini
juga dapat disebut kalimat nomina karena susunannya ditata
menggunakan frasa adjektif maupun frasa nomina yang
menjelaskan mengenai susunan subjek dan predikatnya. Apabila
susunan subjek dan predikatnya panjang ataupun gabungan
keduanya panjang maka dapat disebut dengan kalimat verbal atau
kalimat tunggal berpredikat verba.
Jenis jenis kalimat tanya ini ada yang memiliki sifat total.
Maka dari itu muncullah sebuah kalimat tanya total yang
dapat dibuat menggunakan beberapa cara seperti:
1. Menambahkan katanya dengan Apakah. Misalnya :
Apakah kau lapar?
2. Mengubah intonasi dalam kalimatnya. Misalnya : Kau
lapar?
3. Menambahkannya dengan partikel Kah pada kalimatnya.
Misalnya : Laparkah anda?
4. Menambahkan katanya dengan ya, tidak, belum, bukan.
Misalnya : Anda lapar bukan?, Suka tidak dengan kue ini?,
Sudah datang ya?, Paham belum?
Jenis Kalimat Berdasarkan
Maknanya
5. Kalimat Emfatrik
Contoh :"Minta izin saja sama Bu Ida," kata Mba Indah, "beliau pasti
mengiinkannya.""Berikan sedikit perhatian pada temanmu," Kata
Susi, "Pasti hatinya akan luluh."
Kalimat Tidak Langsung
: Kalimat yang memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk
kalimat berita.