Anda di halaman 1dari 16

TEORI VLADIMIR PROPP

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan pada Mata Kuliah Sastra Lisan
Program Studi Sastra Indonesia

KELOMPOK 4
Alma Khalisa Humaira 221010700220
Daffa Nauval Haikal Akbar 221010700046
Ermy Eriyanthie Rahmayudha 221010700041
Muhamad Reihansyah 221010700037
Sendi Aji Afana 191010700300

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA


FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat karunia pikiran,
tenaga, serta waktu, kami selaku pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini.
Termasuk juga bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah, sehingga wawasan
kami dalam menyusun makalah ini semakin bertambah. Makalah ini kami buat
untuk memenuhi tugas yang telah diberikan kepada kami. Sekaligus sebagai
tanggung jawab kami sebagai mahasiswa.
Adanya makalah ini kami berharap dapat menjadi referensi dalam
pembelajaran matakuliah Sastra Lisan. Bahkan mungkin menjadi sebuah bahan
diskusi dalam perkuliahan. Tentunya dalam penyusunan makalah ini kami harus
memahami apa yang akan kami tulis. Maka dari itu, kami melakukan pencarian
materi melalui sumber-sumber yang relefan. Seperti dari jurnal pendidikan dan
buku-buku materi.
Sebagai manusia tentunya kami juga tidak bisa luput dari kesalahan. Kami
memahami apa yang kami susun pada makalah ini masih jauh dari makalah yang
baik dan sempurna. Maka dari itu kami harap untuk masukanya dari dosen dan
teman-teman mahasiswa, berupa kritik dan saran kepada kami. Dengan adanya
masukan yang membagun dapat memperbaiki pada penyusunan makalah yang kami
lakukan dimasa yang akan datang.

Tangerang Selatan, 1 Juni 2023

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

2.1 latar Belakang Teori Vladimir Propp. ........................................................... 2

2.2 Cara Kerja Teori Vladimir Propp .................................................................. 6

2.3 Keunggulan Dan Kelemahan Teori Vladimir Propp ................................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12

3.2 Saran ............................................................................................................ 12

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sastra Lisan sebagai satu ilmu kajian dalam ilmu sastra dan ilmu bahasa
mulai mengikuti perkembangan. Sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan
strukturalisme dalam ilmu bahasa dan ilmu sastra. Sebagai perintis dalam
perkembangan ini, Vladimir Propp seorang tokoh dengan aliran Formalis Rusia.
Usaha yang dilakukan oleh Propp adalah penelitian untuk menemukan pola umum
alur dongeng pada umumnya.

Pada penelitian Propp, analisis struktur teksnya mendasarkan pada fungsi


pelaku atau dengan karya lain naratif. Menurut Rimmon-Kenan (dalam Trisari,
2021: 11) yang dimaksud dengan naratif oleh Propp adalah serangkaian peristiwa
dalam cerita yang menjadi pokok pembicaraan yang menghubungkan setiap
peristiwa.

1.2 Rumusan Masalah


Dari makalah ini, pemakalah memfokuskan rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana latar belakang teori Vladimir Propp?

2. Bagaimana cara kerja teori Vladimir Propp?

3. Apa keunggulan dan kelemahan dari teori Vladimir Propp?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah yang sudah ada
sebelumnya. Dari rumusan masalah ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan latar belakang teori Vladimir Propp.

2. Mendeskripsikan cara kerja teori Vladimir Propp.

3. Mendeskripsikan keunggulan dan kelemahan dari teori Vladimir Propp.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Teori Vladimir Propp
Seorang tokoh peneliti Sastra dari Russia dengan nama lengkap Vladimir
Jakovlevic Propp, lahir pada tanggal 17 April 1895 di St. Petersburg. Hidup dari
keluarga yang merupakan imigran Jerman, Propp berhasil menempuh
pendidikannya di Universitas St. Petersburg (1913-1918) dengan bidang studi
filsafat Russia dan Jerman.

Sebagai tokoh strukturalis, Propp melakukan kajian mengenai struktur


naratif. Selain itu Propp juga memberikan makna sendiri terhadap dikotomi fabula
dan sjuzhet. Penelitian yang dilakukan kepada seratus dongeng yang ada di
Russia.dari hasil penelitianya, Propp menyimpulkan bahwa semua dongeng yang
ditelitinya memiliki kesamaan dalam strukturnya. Dengan kata lain pelaku dalam
cerita beserta sifatnya bisa saja berubah akan tetapi mereka tetap pada peranannya
dan perbuatanya (Modul Digital Sastra Lisan). Jadi menurut pandangan Propp
tokoh-tokoh dalam sebuah cerita tidak begitu dipentingnkan dalam struktur naratif,
melainkan aksi yang dilakukan oleh para tokoh cerita-lah yang nantinya akan
disebut sebagai fungsi.

Propp memberikan pandangan bahwa motif merupakan unsur penting


dalam pembentukan tema, cerita atau sjuzhet adalah wujud dari serangkaian motif.
Dari motif Propp membaginya menjadi tiga unsur, yaitu: pelaku, perbuatan, dan
penderita. Kemudian dikelompokan kembali oleh Propp menjadi dua bagian yaitu
unsur yang tetap dan unsur yang dapat berubah (Mauli Darajat & Badruzzaman,
2020). Menurut Propp dongeng-dongeng di Russia memiliki unsur tetap berupa
‘menculik’ sedangkan unsur lainya seperti: anak gadis, naga, dan kaisar, berubah-
ubah dari dongeng yang satu ke dongeng yang lainnya. Unsur ‘menculik’ adalah
fungsi yang dianggap sebagai satuan dasar yang paling kecil (dalam Trisari, 2021)

Prop mengungkapkan bahwa cerita rakyat memiliki 31 fungsi meskipun


tidak semuanya memenuhi keseluruhanya. Terdapat dongeng yang hanya

2
mengandung beberapa fungsi saja. Fungsi tersebutlah yang kemudian membentuk
kerangka pokok cerita. Berikut fungsi menurut Propp (dalam Jayawardana & Rosa,
2021):

No Fungsi Lambang

1. Absentation ketiadaan β

2. Interdiction larangan γ

3. Violation pelanggaran δ

4. Reconnaisance pengintaian ε

5. Delivery penyampaian (informasi) δ

6. Fraud penipuan (tipu daya) 


7. Complicity keterlibatan θ

8. Villainy kejahatan Α

8a. Lack kekurangan (kebutuhan) а

9. Mediation, the connective incident perantaraan, В


peristiwa penghubung
10. Beginning counteraction penetralan dimulai С

11. Departure keberangkatan ↑

12. The first function of the donor fungsi pertama donor D

13. The hero’s reaction reaksi pahlawan E

14. Provition of receipt of a magical agent penerimaan F


unsur magis
15. Spacial translocation perpindahan (tempat) G

16. Struggle berjuang, bertarung H

17. Marking penandaan J

18. Victory kemenangan I

3
19. The initial misfortune or lack is liquated kebutuhan K
terpenuhi
20. Return kepulangan ↓

21. Pursuit, chase pengejaran, penyelidikaN Pr

22. Rescue penyelamatan Rs

23. Unrecognized arrival datang tak terkenal O

24. Unfounded claims tuntutan yang tak mendasar L

25. The difficult task tugas sulit M

26. Solution ‘penyelesaian’ N

27. Recognition dikenali Q

28. Exposure penyingkapan (tabir) Ex

29. Transfiguration ‘penjelmaan’ T

30. Punishment hukuman (bagi penjahat) U

31. Wedding perkawinan (dan naik tahta) W

Dari ke 31 fungsi yang disajikan, Propp kemudain mengelompokan kembali


menjadi 7 berdasarkan lingkungan tindakan (dalam Azis dkk, 2022):

(1) Kejahatan (villain), tokoh yang membuat konflik dimana situasi berubah
menjadi kacau karena adanya penjahat. Lingkungan tindakan ini yang termasuk
didalamnya adalah; fungsi kejahatan, fungsi pengajaran, dan fungsi pertaruhan.

(2) Pemberi (donor), karakter yang memberikan bantuan kepad pahlawan dalam
menyelesaikan masalah. Lingkungan tindakan yang termasuk didalamnya adalah
fungsi pertama donor/penyumbang dan penerima alat sakti.

(3) Penolong (helper), dalam hal ini karakter membantu pahlawan secara langsung
dalam menyelesaikan masalah dan mengembalikan situasi menjadi normal
kembali. Lingkungan tindakan yang termasuk didalamnya adalah perpindahan
antara dua ruang, dua lokasi, panduan/petunjuk, penghapusan kemalangan atau

4
kekurangan terpenuhi, pahlawan diselamatkan, penyelesaian tugas, dan
penjelmaan.

(4) Putri (princess) dan ayahnya (father), karakter yang mengalami perlakuan buruk
dari penjahat secara langsung. Dalam narasi dapat berupa putri yang diculik,
disekap, disihir, dan pada akhirnya datang pahlawan yang menyelamatkan.
Sedangkan ayah merupakan raja yang mengalami perbuatan buruk dari penjahat
secara langsung. Lingkungan tindakan yang termasuk didalamnya adalah tugas
sulit, penandaan, pengungkapan, pengakuan, hukuman, dan pernikahan.

(5) Pengirim (dispatcher), karakter merupakan seorang raja atau orang bijak yang
mengirim atau mengutus pahlawan untuk menyelesaikan masalah yaitu melawan
penjahat. Lingkungan tindakan yang termasuk didalamnya adalah fungsi perantara
penghubung peristiwa.

(6) Pahlawan (hero), karakter ini adalah seseorang yang dianggap pahlawan karena
mampu melawan musuh, mengembalikan situasi kembali normal dan berhasil
menyelamatkan putri raja. Lingkungan tindakan yang termasuk didalamnya adalah
keberangkatan, reaksi pahlawan, dan pernikahan.

(7) Pahlawan palsu (false hero), karakter yang dianggap sosok “abu-abu” semula
memula digambarkan baik namun diakhir ternyata seorang penjahat. Lingkungan
tindakan yang termasuk didalamnya adalah keberangkatan, reaksi pahlawan, dan
tuntutan yang tidak berdasar.

Hasil penelitian Propp kemudian dibukukan dengan judul The Morphology


of the Folktales yang pada tahun 1928 ditulis dalam bahasa Russia untuk pertama
kalinya. Buku Propp tersebut sangat berpengaruh dalam bidangnya, bahkan turut
mempengaruhi tokoh-tokoh strukturalis seperti Roland Barthes, Claud Levi-
Strauss, dan A.J Greimas. Kemudan terbit dalam versi bahasa Inggris pada tahun
1958 dan ada perbaikan pada satu tahun setelah penerbitan yaitu tahun 1968,
pemikiran Propp semakin berkembang di Eropa. Selain itu klasifikasi terhadap
jenis-jenis tokoh juga dapat diaplikasikan dalam semua cerita, seperti: sastra, teater,
dan serial televisi (Modul Digital Sastra Lisan).

5
2.2 Cara Kerja Teori Vladimir Propp
Kesimpulan dari penelitian Propp terdapat beberpa pokok pikiran yang
penting, diantaranya sebagai berikut (Trisari, 2021):

1. fungsi pelaku merupakan unsur yang tetap dan stabil tidak berubah dalam cerita
tidak menghiraukan bagaimana dan apa fungsi-fungsi tersebut dipenuhi.
2. Jumlah fungsi yang diketahui dalam cerita jumlahnya terbatas. Propp hanya
menyebutkan 31 fungsi.
3. Urutan fungsi pelaku tersebut selalu sama.
4. Semua dongeng memiliki kesamaan dari segi strukturnya.

Fungsi dipandang dari segi maknanya memiliki definisi tindakan tokoh yang
dibatasi untuk membentuk jalan lakonnya. Fungsi-fungsi tesebut kemudian
dikelompokan menjadi empat sphere (lingkaran) satuan naratif, berikut
penjelasanya:

1. Lingkaran Pertama: Pengenalan


Terdapat 7 langkah dalam lingkaran pertama ini. Lingkaran ini
memperkenalkan situasi dan para pelakunya, serta mempersiapkan adegan-
adegan yang akan ada dalam petualangan selanjutnya. Berikut langkah-
langkahnya:
a) Meninggalkan rumah, salah satu anggota keluarga meninggalkan rumah
dengan berbagai alasan yang mendasari untuk melakukan hal tersebut.
Tokoh ini pada awalnya digambarkan sebagai tokoh yang biasa saja namum
nantinya tokoh ini perlu dicara dan diselamatkan.biasanya tokoh ini
diidentifikasi sebagai diriku.
b) Larangan (interdiction), tokoh utama atau pahlawan dikenai larangan.
Peringatan terhadap the dangers of life seakan-akan juga ditunjukan kepada
pembaca. Pembaca juga akan membangun harapan agar tokoh utama atau
pahlwan tersebut tidak melanggar larangan.
c) Pelanggaran terhadap larangan, larangan mulai dilarang karena adanya
penjahat yang mulai datang dicerita. Pembaca terbawa untuk mengingatkan
pahlawan, namun pahlawan akan tetap melanggar larangan.

6
d) Memata-matai (reconnaissance), penjahat akan secara aktif mencarai
informasi dengan memata-matai seseorang, bahkan mungkin akan menggali
informasi dari orang terdekat korban yang polos. Dalm hal ini kemungkinan
pembaca akan terbawa untuk mengingatkan bahwa pahlawan dalam
keadaan bahaya.
e) Penyampaian (delivery), penjahat memperoleh informasi tentang
korbannya (pahlawan). Informasi dapat berupa apapun yang berhubungan
dengan korban.
f) Penipuan (trickery), penjahat melakukan penipuan terhadap korbannya
dengan tujuan untuk mengambilalih keadaan ataupun merampas barang
barang korban. Penjahat mungkin menangkap korban, mempengaruhi
pahlawan untuk mendapatkan keinginannya.
g) Kompleksitas, korban benar-benar tertipu dan tanpa disadarinya dia
menolong musuhnya. Korban ataupun pahlawan memberikan sesuatu
kepada penjahat, misalnya peta atau senjata magis yang digunakan secara
aktif untuk melawan orang-orang baik.
2. Lingkaran Kedua: Isi Cerita.
Pada lingkaran kedua ini dalam cerita dimulai dari fase dimana sang
pahlawan mulai melakukan keberangkatan.
a) Kejahatan (villainy), dalam hal ini penjahat melakukan kejahatan berupa
melukai salah satu anggota keluarga, misalnya menculik, mencuri kekuatan
magis membunuh, dll.
b) Kekurangan (lack), salah satu anggota keluarga kehilangan sesuatau atau
mengharapkan sesuatu, hal ini bisa terjadi secara bersamaan atau hanya
salah satunya saja. Dari kekurangan ini kita akan mengharapkan dan
mencari-cari seorang pahlawan.
c) Mediassi (mediation), kegagalan atau kehilangan itu justru menjadi
pengenal; pahlawan datang dengan sebuah permintaan atau suruhan; dia
dibiarkan pergi atau ditahan. Pahlawan menyadari adanya tindakan keji atau
mengetahui kekurangan yang dimiliki anggota keluarga.

7
d) Pahlawan mungkin menemukan keluarga atau komunitasnya yang sedang
menderita. Kita mungkin tidak menyadari bahwa pahlawan benar-benar
seorang pahlawan karena dia belum menunjukkan kualitasnya sebagai
pahlawan.
e) Aksi batasan dimulai (beginning counter-action), Pahlawan sekarang
memutuskan mengambil tindakan untuk mengatasi kekurangan. Inilah saat
bagi pahlawan untuk memutuskan sesuatu tindakan yang akan membuatnya
menjadi seorang pahlawan. Setelah keputusan dibuat, dia akan
melaksanakannya dengan penuh konsekuen.
f) Kepergian (departure): pahlawan pergi meninggalkan rumah
3. Lingkaran Ketiga: Rangkaian Donor
Pada lingkaran ketiga ini, pahlawan akan menacari cara agar permasalahan
yang ada segera terpecahkan. Pahlawan akan mendapat bantuan daro Donor
berupa hal-hal yang magis. Melalui rangkaian ini sebuah kisah dari cerita dapat
dikatakan sudah utuh dan dapat ditamatkan.
a) Fungsi pertama bantuan (first function of the donor). Pahlawan diuji,
diinterogasi, diserang, yang merupakan persiapan baginya menerima pelaku
atau penotong magis (donor).
b) Reaksi pahlawan (heros reaction). Reaksi pahlawan terhadap tindakannya
sebagai penolong di masa depan berhasil atau gagal, membebaskan tahanan,
menyatukan yang bertikai, melayani, menggunakan kekuatan musuh untuk
mengalahkan musuh.
c) Resep benda magis (receipt of a magical agent): pahlawan rneneliti cara
penggunaan benda magis.
d) Bimbingan (guidance): pahlawan dibawa, dipesan, atau dibimbing ke
sebuah tempat dari suatu objek pencaharian. Terjadi perubahan spasial
antara dua kerajaan.
e) Pertempuran (strugle): pahlawan dan penjahat terlibat dalam pertempuran
langsung.
f) Pengenalan (branding): pahlawan dikenali, misalnya terluka, menerima
cincin atau selendang.

8
g) Kemenangan (victory): penjahat dikalahkan, misalnya terbunuh dalam
pertempuran, dikalahkan dalam sebuah sayembara, dibunuh ketika sedang
tidur, atau dibuang.
h) Kegagalan pertama (liquidation): kemalangan dihadapi, tawanan lepas,
orang yang sudah dibunuh hidup kembali).
4. Lingkaran Keempat: Kembalinya Sang Pahlawan

Lingkaran keempat bersifat opsional. Dalam hal ini pahlawan pulang kerumah
dengan disambut baik, dan berharap tidak ada insiden lagi.

a) Kepulangan (return): pahlawan kembali ke rumah.


b) Pencarian (pursuit): pahlawan dicari (orang yang mencarinya ingin
membunuh, memakannya ataupun memperlemah posisi pahlawan)
c) Penyelamatan (rescue): pahlawan diselamatkan dari pencaharian (orang
yang mencari mendapat halangan, pahlawan bersembunyi atau
disembunyikan, pahlawan menyamar, pahlawan diselamatkan).
d) Kedatangan orang tak dikenal (unrecognized arrival). Pahlawan yang belum
dikenali, tiba di rumah atau sampai di negeri lain.
e) Klaim palsu (unfounded claims): pahlawan palsu memberikan pernyataan
yang tak berdasar/palsu.
f) Tugas yang sukar (difficult task) diberikan kepada pahlawan (cobaan berat,
teka-teki, uji kemampuan, sayembara, dll).
g) Penyelesaian (solution): tugas itu dapat disetesaikan dengan baik.
h) Pengenalan (recognition): pahlawan dikenali (dengan tanda pengenat yang
diberikan kepadanya).
i) Pembuangan (exposure): pahlawan palsu atau penjahat dibuang.
j) Perubahan penampilan (transfiguration): pahlawan mendapatkan
penampilan baru menjadi semakin.
k) Penghukuman (punishrnent) untuk penjahat.
l) Pernikahan (wedding) pahlawan menikah dan menerima mahkota sebagai
imbalan yang pantas diterimanya.

9
Propp menyampaikan dari 100 cerita rakyat yang telah dianalisis olehnya,
pada umumnya pelaku dapat dikelompokan menjadi berikut:

a) The villain, penjahat yang bertarung melawan pahlawan.


b) The donor, donor/pemberi mempersiapkan pahlawan atau memberi
pahlawan barang-barang magis tertentu.
c) The magical helper, pembantu magis yang berusaha menolong pahlawan
ketika dia menghadapi kesulitan.
d) The princess and her father, putri raja dan ayahnya yang memberikan tugas
kepada pahlawan, mengenali pahlawan palsu, menikah dengan pahlawan.
Menurut Propp, secara fungsional, peran putri raja dan ayahnya tidak dapat
dibedakan dengan jelas.
e) The dispatcher tokoh yang mengetahui adanya kekurangan dan
menghalangi pahlawan sejati.
f) The hero or victim seeker hero, pahlawan sejati yang memberikan reaksi
terhadap donor dan menikahi putri raja.
g) The false hero, pahlawan palsu yang mengambil keuntungan dari tindakan-
tindakan pahlawan sejati dan mencoba menikahi putri raja.

2.3 Keunggulan Dan Kelemahan Teori Vladimir Propp


J. P. Guepin menyampakan bahwa Propp tidak mempunyai kriteria yang
jelas dan pasti. Sehingga menurut Guepin, Propp dengan seenaknya sebuah unsur
dianggap sebagai fungsi. Itu pun tergantung pada sesuai atau tidaknya fungsi itu
dalam struktur dan urutan fungsi yang menurut Propp harus ada. Dengan kata lain,
seleksi fungsi hanya hanya ditrntukan pada cocok atau tidaknya peristiwa atau
tindakan tertentu dalam urutan fungsi yang dimiliki oleh Propp, tidak didasarkan
pada fungsi tokoh dalam cerita.

Selain itu penggunaan tanda dan lambang pada analisis Propp memiliki nilai
tersendiri meski dalam menganalisis tetap saja akan membuat analisis menurut
Propp tersebut terlihat rumit dan sedikit sukar karena adanya lambang-lambang
tersebut. Walaupun untuk mengatasinya dapat saja lambang-lambang tersebut
diabaikan.

10
Claude Levi-strauss juga turut mengkritik karya Propp tersebut.
Menurutnya karya Propp dinilai menghilangkan semua pertimbangan verbal dari
kajiannya. Menurut Levi-strauss cerita rakyat selalu lisan sehingga pertimbangan
terhadap nada, suasana, dan watak selalu berbeda antara cerita satu dengan cerita
yang lainya. Baginya pendekatan struktural lebih uggul dari pendekatan
formalisme.

Dari kubu Propp berpendapat kalau pendekatan yang dilakukan oleh Propp
tidak memiliki tujuan untuk mengungkapkan makna setiap cerita rakyat yang
dikajinya. Selain itu Propp juga tidak ada maksud untuk mencari unsur-unsur yang
menjadi pembeda antara cerita rakyat yang satu dengan cerita rakyat yang lain. Dari
pendekatan yang dilakukan oleh Propp, hanya bertujuan untuk mengungkapkan
unsur-unsur bangunan paling elementer yang menjadi dasar bagi pembentukan
struktur naratif dari berbagai cerita rakyat.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari analisis fungsi-fungsi cerita tersebut, dapat menyimpulkan bahwa
cerita-cerita rakyat Rusia lebih berkaitan dengan-kisah-kisah kepahlawanan:
perang, strategi, pengkhianatan, dan kemenangan. Dengan demikian, penerapan
model analisis ini pada cerita- cerita yang tidak bertemakan kepahlawanan menjadi
agak sukar. Selain itu tujuan dari pendekatan Propp adalah berfoksu pada unsur-
unsur bangunan paling elementer yang menjadi dasar bagi pembentukan struktur
naratif dari berbagai cerita rakyat.

3.2 Saran
Perlunya pemahaman yang lebih dalam, teruntuk penyusun makalah karena
kami merasa masih kurang dalam menyampaikan makalah ini. Memperbanyak
studi pustaka dengan menambah buku-buku referensi yang menjadi rujukan dalam
menulis makalah. Juga tentunya peran dosen dalam bimbingan materinya dapat
menjelaskan kembali pada bagian-bagian yang kurang dimengerti oleh kami. Selain
itu, tentunya dosen juga menunjukan hal manakah yang perlu diperbaiki dan yang
perlu dikembangkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Azis, M. S., Mahsun, M., & Mahyudi, J. (2022). Distribusi Fungsi Di Antara
Dramatik Persona Dalam Doyan Neda Perspektif Vladimir PROPP. Jurnal
Ilmiah Mandala Education, 8(2), 1737–1747.
https://doi.org/10.58258/jime.v8i2.3303
Jayawardana, M., & Rosa, S. (2021). Kunaung Njik Kileng: Analisis Fungsi
Vladimir Propp. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 9(2), 98.
https://doi.org/10.24036/jbs.v9i2.111745
Modul Digital Sastra Lisan. (2013). PERTEMUAN KE-11 : TEORI VLADIMIR
PROPP. 68–81. Sastra Indonesia. Universitas Pamulang
Mauli Darajat, D., & Badruzzaman, M. (2020). Analisis Fungsi Narasi Model
Vladimir Propp dalam Film Surat dari Praha. CoverAge: Journal of Strategic
Communication, 10(2), 40–58. https://doi.org/10.35814/coverage.v10i2.1382
Trisari, A. (2021). Struktur Naratif Vladimir Propp (Tinjauan Konseptual). Jurnal
Salaka : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya Indonesia, 3(1), 10–19.
https://doi.org/10.33751/jsalaka.v3i1.3315

13

Anda mungkin juga menyukai