DIAJUKAN OLEH:
1. R1D1 19 048 MUH. FADLAN FADILLAH YUSRAN
2. R1D1 19 024 RAHMAT HIDAYAT
3. R1D1 19 049 MUH. IDRIS R.
4. R1D1 19 007 IMAM ACHMADI
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Analisis Produktivitas Alat Gali-Muat dan Angkut dengan Teori Antrian
dan Talpac pada Kegiatan Penambangan pada PT.1J Kabupaten Konawe Utara, Provinsi
Sulawesi Tenggara”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.
Laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Peralatan Tambang dan
Penanganan Material di program studi Teknik Pertambangan Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian Universitas Halu Oleo. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Firdaus, M.Si., selaku dosen pembimbing mata kuliah
peralatan tambang dan penanganan material dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan laporan ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan laporan ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
I
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Manfaat................................................................................................................2
2.2 Produksi................................................................................................................3
II
4.1 Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Yang Digunakan.............................................14
BAB V PENUTUP............................................................................................................ 29
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................29
5.2 Saran.....................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 30
LAMPIRAN................................................................................................................. 31-48
III
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Lokasi PT. 1J.........................................................................................13
IV
DAFTAR TABEL
Tabel 2.Tahanan Gulir Berbagai macam Roda pada Berbagai Macam Permukaan...........17
Tabel 4.Tenaga yang dibutuhkan DT untuk melintasi segmen jalan ETO ke EFO............18
Tabel 5.Tenaga yang dibutuhkan DT untuk melintasi segmen jalan EFO ke ETO............19
Tabel 12 Perhitungan η1, θ1, Lq1, Wq1 dan η3, θ3, Lq3, Wq3........................................23
V
DAFTAR LAMPIRAN
VI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian Pertambangan menurut Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara, Pasal 1 Ayat (1) Pertambangan adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral
atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan
pascatambang, Ayat (6) Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan
mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan
penjualan, serta pascatambang, dan Ayat (19) Penambangan adalah bagian kegiatan usaha
pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya.
Saat ini perkembangan industri yang memakai alat-alat berat sudah sangat pesat
kemajuannya, berbagai produk alat berat dengan berbagai design yang dikeluarkan oleh
produsen alat berat telah merambah ke berbagai penjuru dunia, salah satunya Indonesia.
Indonesia sebagai negara berkembang jelas sangat membutuhkan alat berat guna
membantu pengerjaan yang berat yang tidak bisa dilakukan oleh manusia, seperti
konstruksi bangunan, gedung, galian, dan proyek- proyek lain yang membutuhkan alat
berat. Dalam dunia pertambangan, Alat berat merupakan salah satu hal yang sangat
dibutuhkan untuk mempercepat suatu kerja. Khususnya excavator menjadi salah satu alat
berat yang sangat berpengaruh dalam proses pertambangan.
Untuk mengetahui apakah produksi alat muat Excavator serta alat angkut telah
sesuai dengan target produksi pengupasan overburden yang telah ditentukan maka
perlu dilakukan suatu evaluasi terhadap kinerja alat muat dan alat angkut yang ada saat
ini. Untuk itu dalam penelitian ini diarahkan pada evaluasi produksi pemuatan dan
pengangkutan pada kegiatan pengupasan overburden.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan ’’Analisis Produktifitas Alat
Gali – Muat Dan Alat Angkut dengan Teori Antrian dan Runge Talpac Pada PT. 1J’’.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam analisis ini adalah:
1. Bagaimana mensimulasikan penentuan alat gali-muat dan alat angkut yang akan
digunakan dalam kegiatan penambangan pada PT. 1J dengan menggunakan Teori
Antrian?
2. Bagaimana mensimulasikan penentuan alat gali-muat dan alat angkut yang akan
digunakan dalam kegiatan penambangan pada PT. 1J menggunakan program
Talpac?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan simulasi penentuan alat-gali muat dan alat angkut yang akan
digunakan dalam kegiatan penambangan pada PT. 1J menggunakan teori antrian.
2. Menentukan simulasi penentuan alat-gali muat dan alat angkut yang akan
digunakan dalam kegiatan penambangan pada PT. 1J menggunakan program
Talpac
1.4 Manfaat
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Produktivitas alat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor dari
material, faktor pengembangan, faktor pengisian bucket, waktu edar, ketersediaan
alat mekanis, keadaan jalan angkut, efisiensi kerja, dan waktu kerja efektif. (Sadam
Husean dkk, 2017).
Produktivitas adalah laju material yang dapat dipindahkan atau dialirkan persatuan
waktu (biasanya per jam). Pemindahan material dihitung berdasarkan volume (m3 atau
cuyd), sedangkan pada batubara biasanya kapasitas produksi dalam ton. Kemampuan
produktivitas alat gali muat merupakan besarnya produktivitas yang terpenuhi secara real
oleh alat gali muat berdasarkan pada kondisi yang dapat dicapai. Adapun factor – factor
yang mempengaruhi produktivitas yaitu:
a. Kapasitas Alat
b. Lokasi Kerja
c. Ketinggian
d. Kemiringan Jalan
e. Swell factor material
f. Fill factor material
g. Waktu edar alat gali-muat
h. Waktu edar alat angkut
i. Efisiensi Kerja
4
Excavator masih berfungsi sebagai alat gali sekaligus memuatkan OB dan
batubara ke dalam dump truck yang akan diangkut ke lokasi penimbunan. Adapun.
Rumus dari produktivitas excavator adalah sebagai berikut :
q x 3600 x Ek
Q=
CT
…………..(1)
𝑞 = 𝑞1 𝑥 K
Keterangan:
Q = Produktivitas Alat (Bcm / Jam)
q = Produksi Per cycle (m 3)
q1= Kapasitas Bucket (m3)
K = Fill Factor (%)
Ek = Efisiensi Kerja (%)
SF = Swell Factor (%)
CT = Cycle Time (s)
q x 3600 x Ek
Q=
CT
……………(2)
q = n x q1 x K
Keterangan:
Q= Produktivitas Alat (Bcm / Jam)
q = Produksi Per cycle (m 3)
n = jumlah pengisian
q1= Kapasitas Bucket (m3)
K = Fill Factor (%)
Ek= Effisiensi Kerja (%)
SF= Swell Factor (%)
CT= Cycle Time (s)
(Yuyun Frediana, 2021)
5
Sistem antrian adalah suatu kesatuan fasilitas pelayanan antara alat gali muat dan
alat angkut. Teori antrian merupakan salah satu metode yang digunakan untuk dapat
menganalisis dari segi biaya dan segi jumlah dari alat gali muat dan alat angkut yang
diperlukan. Pada sisi lain teori antrian juga dapat memberikan gambaran tentang
tercapainya produksi yang optimum dengan biaya yang minim.
1) Karakteristik Sistem Antrian
1. Kedatangan atau masukan sistem. Kedatangan memiliki karakteristik seperti
ukuran populasi, perilaku, dan sebuah distribusi statistik.
2. Disiplin antrian, atau antrian itu sendiri. Karakteristik antrian mencakup apakah
jumlah antrian terbatas atau tidak terbatas panjangnya dan materi atau orang-
orang yang ada di dalamnya.
3. Fasilitas pelayanan. Karakteristiknya meliputi desain dan distribusi statistik
waktu pelayanan.
2) Karakteristik Kedatanga
1. Ukuran populasi kedatangan
2. Perilaku kedatangan
3. Pola kedatangan (distribusi statistik)
3) Disiplin Antri
Disiplin antri adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani
pengantri. Menurut Siagian (2006), ada 5 bentuk disiplin pelayanan yang biasanya
digunakan yaitu:
1. First Come First Served (FCFS)
2. Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO)
3. Service In Random Order (SIRO)
4. Priority Service (PS)
5. Round Robin (RR)
(Yuyun Frediana, 2021)
Ja x Jk
6
Keterangan:
Ja: Jumlah alat
Jk: Jam Kerja tersedia
Perlu diingat bahwa setiap alat memiliki jam kerja yang berbeda Berikut
merupakan Tabel jam kerja untuk setiap alat yang digunakan dalam kegiatan
pengupasn Overburden.
2) Biaya Operasional alat Berdasarkan pada Sewa Alat selama dua puluh (20) Hari
Pengamatan dengan menggunakan rumus:
Tk x Bs
Keterangan
Tk: Total Jam Kerja Efektif Alat
Bs: Biaya Sewa Alat/ Jam
3) Match Factor Merupakan adalah persentase keserasian antara alat gali muat dan
alat angkut. Faktor keserasian merupakan angka yang digunakan untuk menentukan
tingkat keselarasan antara alat muat dengan alat angkut.
(Patriadi dkk, 2020).
7
Perencanaan biaya dilakukan dengan melihat komponen-komponen biaya proyek.
Biaya yang terlibat dalam melaksanakan konstruksi termasuk biaya langsung dan biaya
tidak langsung. Biaya langsung adalah unsur biaya yang berhubungan langsung dengan
proyek yang sedang dikerjakan. Biaya yang termasuk dalam biaya langsung adalah biaya
tenaga kerja (upah), biaya material, biaya subkontraktor dan biaya peralatan/peralatan. Dan
biaya tidak langsung adalah sejumlah pengeluaran yang merupakan bagian substansial dari
biaya langsung dan terdiri dari biaya overhead, biaya kontingensi dan keuntungan. (Irriene
Indah Susanti, 2021).
Pengambilan keputusan untuk metode remediasi adalah proses yang kompleks di
mana efisiensi metode, pencapaian dan biaya dibandingkan. Tergantung pada situasinya
(jenis polusi, kendala) suatu metode dapat relevan dalam satu kasus dan tidak relevan
dalam kasus lain. Inilah alasan mengapa tiga opsi dipertimbangkan dan 3 skenario berbeda
diusulkan. Yang pertama menggunakan dozer pertama dengan gerakan maju, mundur, dan
belok paralel untuk membuat timbunan tanah di ujung jalur dan kerjasama dengan
ekskavator untuk memindahkan timbunan tanah dan membuka jalan untuk pekerjaan dozer
lebih lanjut. Karena gerakan pergi dan pulang, ini bukan yang lebih murah, atau
pendekatan tercepat, tetapi ini dapat diterapkan dalam kasus apa pun karena peralatan yang
kuat dapat melakukan pekerjaan dalam kondisi medan apa pun. (Lucas Gregory, 2017).
8
BAB III
METODE STUDI
1. Studi literatur
Studi literatur merupakan kegiatan pengumpulan data serta refensi sebagai
penunjang kegiatan analisis. Refernsi dapat berasal dari buku-buku, jurnal
penelitian, artikel, laporan serupa atau sejenisnya dengan topik bahasan yang sama,
wawancara, dan sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh petunjuk
serta gambaran sebelum dilakukannya analisis.
2. Pengelolaan data
Pengelolaan data merupakan salah satu tahapan yang cukup penting dalam
proses analisis. Data yang diperoleh akan diolah secara matematis dengan bantuan
Microsoft excel dan software talpac untuk menentukan produktivitas alat gali-muat
dan alat angkut. Adapun tahapan pengeloaan data adalah sebagai berikut:
a. Menentukan siklus time (waktu siklus) alat gali-muat dan alat angkut
10
i. Waktu dumping dan waktu return (pit - stockpile) dump truck
j. Menentukan waktu antri dump truck pada saat pengisian muatan dan pada saat
akan membongkar muatan (dumping)
k. Menentukan produktivitas dump truck
MULAI
Pengelolaan data
1. Tenaga yang tersedia pada alat angkut (Rimpull)
2. Tenaga yang dibutuhkan alat angkut dari ETO-EFO (Hauling)
3. Tenaga yang dibutuhkan alat angkut EFO-ETO (Return)
4. Waktu tempuh alat angkut ETO-EFO (Hauling)
5. Waktu tempuh alat angkut EFO-ETO (Return)
Perbandingan
Produktivitas alat gali-muat dan alat angkut
berdasarkan hasil analisis denagn teori antrian dan
simulasi talpac
SELESAI
12
BAB IV
Penggalian serta pemuatan material yang dilakukan oleh alat gali muat
dan pengangkutan material oleh alat angkut merupakan suatu hal yang sangat
mempengaruhi operasi penambangan. Untung rugi suatu perusahaan tambang
terletak juga pada lancar tidaknya penggalian, pemuatan, dan pengangkutan yang
tersedia. Penggunaan alat angkut baik dari segi kapasitas maupun jumlahnya
harus disesuaikan dengan alat gali-muat yang digunakan pada setiap lokasi
tambang. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu simulasi dalam penentuan
komposisi alat gali-muat dan alat angkut yang akan digunakan pada kegiatan
penambangan di PT. 1J, dengan menggunakan teori antrian. Disamping itu untuk
menvalidasi hasil dari analisis dari teori antrian maka dilakukan pula simulasi
dengan menggunakan program Talpac (Truck and Loader Productivity Analysis
and Costing).
13
Gambar 1. Peta Lokasi PT. 1J
Optimasi produksi akan tercapai bila kombinasi antara alat gali-muat dan alat
angkut serasi baik kapasitas maupun jumlah masing-masing. Tingkat ketersedian alat
gali- muat dan alat angkut dalam proses penambangan di lokasi penambangan maupun
yang menuju ke arah pembongkaran dapat mempengaruhi produktifitas alat. Rencana
Peralatan tambang utama yang digunakan untuk medukung kegiatan operasional di
lokasi Penambangan PT. 1J Minerina yaitu alat gali-muat jenis Excavator Komatsu
PC600LC-7. Sedangkan alat angkut yang rencana digunakan yaitu Dump Truck
Komatsu HD 255-5. Spesifikasi alat gali-muat Excavator Komatsu PC600LC-7
(Lampiran 1) dan alat angkut yang digunakan yaitu Dump Truck Komatsu HD 255-5
terdapat pada (Lampiran 2).
14
4.2.1 Cycle Time
15
Excavator Komatsu PC600LC-7 adalah 30 detik atau 0,5 menit.
16
4.3.1 Kondisi Jalan Angkut Dari ETO Ke EFO
Kondisi jalan angkut PT. 1J yang sudah ada di Blok A menuju EFO (Exportable
Finish Ore) sangat bergantung oleh kondisi cuaca. Pada saat hujan, maka sebagian badan
jalan akan becek dan berlubang sehingga jalan menjadi licin saat dilewati oleh alat
angkut. Sebaliknya pula, jika kondisi cuaca panas maka badan jalan akan berdebu, maka
diasumsikan untuk tekanan tinggi dan rendahnya roda ban pada permukaan jalur jalan
yaitu 140 lb/ton.
Tabel 2. Tahanan Gulir (RR) Berbagai Macam Roda pada Berbagai Macam Permukaan (lb/ton)
Roda Ban Karet Anti Slip
Jenis Permukaan Roda Baja Roda Rantai
Teka
Rata Tekanan
nan
Tinggi
Ren
dah
Beton Permukaan 40 55 55 4
Halus 5
RR Grade GVW GR
Ruas Tenaga Yang Dibutuhkan (lb)
(lb/ton) (%) (ton) (lb/ton)
AB 160 4.67 45.25 -93.37 3014.91
BC 160 3.49 45.25 -69.82 4080.57
CD 160 0.00 45.25 0.00 7240.00
DE 160 5.31 45.25 -106.11 2438.35
EF 160 5.17 45.25 -103.50 2556.84
FG 160 3.77 45.25 -75.32 3831.65
GH 160 0.00 45.25 0.00 7240.00
Berat dump truk digunakan untuk penentuan tenaga yang dibutuhkan untuk
melewati segmen jalan. Berat dump truk bermuatan dapat dilihat pada spesifikasi alat
Dump Truck Komatsu HD 255-5 yaitu 22,95 ton, sedangkan berat muatan yaitu 22,3
ton yang merupakan hasil perkalian antara rapat masa muatan yang diasumsikan sebesar
1,65 ton/m3 dengan volume pengisian oleh Excavator Komatsu PC600LC-7 sebesar
4,46 meter kubik dan dikali jumlah rit pengisihan yaitu 5 kali. Sehingga total berat
Dump Truck Komatsu HD 255-5 yaitu 45,25 ton.
18
kendaraan ini di dijumlahkan dengan berat material yaitu sebesar 22,3 ton sedangakan
berat kendaraan dump truck Komatsu HD 255-5 berdasarkan spesifikasinya yakni
22,95 ton
Berdasarkan jalur lintasan dari A-B dengan grade resistance 0 lb/ton dan rolling
resistancenya 160 lb/ton dengan total berat kendaraan dan berat muatan 45,25 ton,
maka tenaga yang dibutukan untuk dumpt truck melewati jalan dari A-B adalah
3014.91 lb, perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 4. Dan hasil perhitungan
lainnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Tenaga yang Dibutuhkan untuk Melintasi Segmen Jalan ETO-EFO
RR Grade GVW GR
Ruas Tenaga Yang Dibutuhkan (lb)
(lb/ton) (%) (ton) (lb/ton)
AB 160 4.67 45.25 -93.37 3014.91
BC 160 3.49 45.25 -69.82 4080.57
CD 160 0.00 45.25 0.00 7240.00
DE 160 5.31 45.25 -106.11 2438.35
EF 160 5.17 45.25 -103.50 2556.84
FG 160 3.77 45.25 -75.32 3831.65
GH 160 0.00 45.25 0.00 7240.00
19
Kecepatan tiap gear yang dibutuhkan dump truck, didasarkan pada kemampuan
maksiumum gear untuk melewati segmen jalan berdasarkan efisiensi dan daya alat, tenaga
tiap gear serta konstanta ketetapan untuk penentuan kecepatan. Perhitungan dapat dilihat
pada lampiran 5. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut.
KECEPATAN-V
GEAR Daya (HP) Efisiensi % RIMPUL (lb)
(mph)
14,747.
1 6.83 316 85
44
12,980.
2 7.76 316 85
03
8,317.
3 12.11 316 85
51
6,755.
4 14.91 316 85
53
4,913.
5 20.50 316 85
41
3,449.
6 29.20 316 85
49
Kecepatan dump truck umtuk melewati tiap segmen jalan dapat dilihat pada tabel
berikut :
20
GH 7684.80 8317.51 3 12.11
Waktu yang diperlukan untuk damp truck melakukan hauling (kondisi bermuatan)
mengatarkan material bahan galian dari ETO ke EFO dan kembali dari EFO ke ETO
(retrun/ keadaan kosang) ditentukan berdasarkan kecepatan dump truck untuk melewati
tiap tiap segmen jalan. perhitungan dapat dilihat pada lampiran 6. Hasil perhiungan dapat
dilihat pada tabel berikut.
21
KECEPATAN-V JARAK WAKTU WAKTU
RUAS
(mph) (mil) (jam) (menit)
Bedasarkan table diatas di maka waktu yang dibutukan untuk melakukan hauling
(ETO ke EFO) memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan waktu retrun
(EFO ke ETO). Dengan perbandingan waktu 6,617 menit dan 5,003 menit. Hal ini
selain dikarenakan oleh kondisi jalan juga dikarenakan perbedaan berat dump truk saat
melakukan hauling dan retrun yang berdampak pada kecepatan dump truk untuk
melewati setiap segment jalan.
22
dilakukan dengan 5 dump truck dengan jumlah target ptoduksi pada PT .1J yaitu
962.168,79 ton/tahun
Tingkat pelayanan (µ) merupakan jumlah rata-rata dump truck yang dilayani
persatuan waktu. perhitungan dapat dilihat pada lampiran 7. Pada antrian putaran dalam
1 siklus dibagi menjadi 4 tahap yang masing-masing tahap punya tingkat pelayanan yang
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tingkat Pelayanan
No Tahap
Truck
1 m1 0.4000
2 m2 0.2315
3 m3 2.5000
4 m4 0.2088
4.5.3 Perhitungan η1, θ1, Lq1, Wq1 dan η3, θ3, Lq3, Wq3
23
dilihat pada lampiran 9 dan lampiran 10. Perhitungan η1, θ1, Lq1, Wq1 dan η3,
θ3, Lq3, Wq3 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 12. Perhitungan η1, θ1, Lq1, Wq1 dan η3, θ3, Lq3, Wq3
tahap 1 tahap 3
θ1 θ3
Lq1 Wq1 Lq3 Wq3
η1 (%) (unit/ η3 (%) (unit/menit
(unit) (menit) (unit) (menit)
menit) )
81,65 0,327 1,061 3,25 13,06 0,327 0,016 0,049
Berdasarkan tabel diatas rata- rata tingkat kesibukan alat angkut pada tahap 1
yaitu 81,65% dan rata-rata jumlah dump truck yang dapat terlayani pada tahap 1 yaitu
0,4000 unit/menit sehingga diperoleh rata-rata jumlah dump truck yang menunggu
untuk dimuati yaitu 1,061 unit dan rata-rata waktu tunggu masing- masing dump truck
yaitu selama 3,25 menit.
Sedangkan untuk tahap 3 rata-rata tingkat kesibukan alat angkut pada yaitu
13,06% dan rata-rata jumlah dump truck yang dapat terlayani pada tahap 3 yaitu 0,327
unit/menit sehingga diperoleh rata-rata jumlah dump truck yang menunggu untuk
dimuati yaitu 0,016 unit dan rata-rata waktu tunggu masing masing dump truck yaitu
selama 0,049 menit.
UNIT PELAYANAN
m1 0.4000 UNIT/MENIT
m2 0.2315 UNIT/MENIT
m3 2.5000 UNIT/MENIT
m4 0.2088 UNIT/MENIT
WAKTU TUNGGU
Wq1 3,25 MENIT
Wq3 0,049 MENIT
TOTAL
CT 15,3099 MENIT
24
o
1 Kapasitas bucket excavator 4,46 Ton
2 Faktor pengisian 95 %
Jumlah pengisian excavator ke
3 5 kali
dumptruck
4 Efisiensi 85 %
5 Jumlah Truck (K) 5 unit
Ton/
Produktivitas DT 84,68
jam
Ton/
Produktivitas seluruh DT 423,43
jam
25
Gambar 3. Material pada Software Talpac
Jenis material yang diangkut pada PT. 1J yaitu ore nikel dengan berat jenis 1,65
ton/bcm.
Jenis alat gali-muat angkut yang digunakan pada software talpac adalah Excavator
Komatsu PC600LC-7 dan Dump truck Komatsu HD 255-5. Adapun gambar jenis alat
yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut :
26
Gambar 4. Alat Gali-Muat Yang Digunakan Pada Software Talpac
Metode penjadwalan yang digunakan pada software talpac dapat dilihat pada
gambar berikut :
27
Gambar 6. Roster Pada Software Talpac
Roster yang digunakan pada aplikasi talpac yaitu 7 hari dengan menggunakan
satu shift selama 8 jam kerja per hari. Akumulasi waktu istirahat operator dan waktu
safety talk serta fueling alat dan kendaraan adalah 1 jam 30 menit per hari . Total waktu
libur pekerja dalam setahun yaitu 10 hari. Maka didapatkan waktu kerja efisien dalam
setahun sesuai penjadwalan yaitu selama 3.373 jam/tahun
28
Gambar 8. Jalan Return pada Software Talpac
BAB V
29
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Selisih yang di dapatkan dari perbandingan analisis teori antrian dengan analisis
TALPAC yaitu sebesar 84.714,18 ton/tahun. Hasil perbandingan ini tidak
berbeda jauh sehingga analisis menggunakan Talpac masih dapat digunakan.
5.2 Saran
Dalam melakukan analisis dibutuhkan data-data yang akurat sehingga hasil yang
didapatkan sesuai dan logis dengan data yang ada di job site.
DAFTAR PUSTAKA
30
Yuyun Frediana, and Ansosry.,2021, Optimalisasi Produksi Alat Gali Muat dan
Alat Angkut pada Pengupasan Overburden dengan Menggunakan Metode
Antrian dan Kapasitas Produksi di Pit 3 PT. Jambi Prima Coal, Kecamatan
Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Jurnal Bina Tambang,
Vol.6 , No.2
Patriadi dkk, 2020, Optimalisasi Produksi Alat Muat dan Alat Angkut dengan
Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada Pengangkutan
Overburden Di Pit Barat PT. Artamulia Tata PratamaSite Tanjung Belit,
Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi, Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 ,
No. 3
Patriadi, Hidayatullah Sidiq, Laura Puspita Sari., 2020. EVALUASI WAKTU
OPERASIONAL PENGUPASAN OVERBURDEN BUKIT WRANGLER
AREA TAMBANG UTARA UBPN PT. ANTAM Tbk, POMALAA
SULAWESI TENGGARA. MINING INSIGHT, Vol. 01, No. 02, pp. 168-
176 ISSN: 2622-268X
Lucas Grégory, 2017. Development of Method and Tool for Optimizing the
Earthwork with Ex-Situ Remediation of Polluted Soil. Karoly University,
Volume 17 Issue 1 Version 1.0 Year 2017 Type: Double Blind Peer
Reviewed International Research Journal Publisher: Global Journals Inc.
(USA) Online ISSN: 0975-4172 & Print ISSN: 0975-4350
Mehul Kumar A Patel dkk,. 2015. A CRITICAL REVIEW ON KINEMATICS
OF HYDRAULIC EXCAVATOR BACKHOE ATTACHMENT.
IInternational Journal Of Mechanical Enginering And Robotics Researc.
ISSN 2278 – 0149 www.ijmerr.com Vol. 4, No. 2.
Irriene Indah Susanti., Maulvi Ratri Adinda Putri., 2021. Optimization Heavy
Equipment Productivity Against Costs on Un-Top Soil and Spreading
Work With Linear Programming Simplex Method. Civil Engineering
Department.Mercu Buana University Jakarta, Indonesia. ISSN: 2549-
5518 ; 2549-550X
31
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
32
33
34
LAMPIRAN 2
35
Gea Kecepatan
r (km/h)
1 8,7
2 12,8
3 17,6
4 25,2
5 33,5
6 47
LAMPIRAN 3
GRADE RESISTANCE
36
m atau 1 ft untuk jarak mendatar 100 m atau 100 ft. Kemiringan jalan dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :
lb
Grade Resistance = grade (%) × 20
ton
Maka,
lb
Grade Resistance = grade (%) × 20
ton
= 0 ×20
=0
Dengan cara yang sama dangan persamaan di atas, dilakukan pada semua segmen
jalan.
LAMPIRAN 4
Penentuan tenaga yang dibutuhkan dumpt truck, yaitu tenaga mesin untuk
melawan (TR) dalam hal ini RR dan GR. Penentuan ini menggunakan persaaman
37
Tenaga yang dibutuhkan = (RR=GR) × GMW
Keterangan:
RR = Rolling
resistance GR =
Grade resistance
GMW = berat dump truck
bermuatan GVW = Berat Dump
Truck Kosong
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑i𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 = (𝑅𝑅 + 𝐺𝑅) × 𝐺MW
= (160+0) X 45,25
= 7.240 Lb
Dengan cara yang sama dangan persamaan di atas, dilakukan pada semua segmen
jalan.
LAMPIRAN 5
KECEPATAN DUMP TRUK TIAP
GEAR
38
kemampuan masimum gear untuk melewati segmen jalan berdasarkan efisiensi dan
daya alat serta konstanta ketetapan. Secara matetematis didasarkan dengan persamaan:
375× Eff × HP
V=
Rimpull
Keterangan :
V = kecepatan
(km/jam) E = efisiensi
(%)
HP = daya (hp)
Rimpul = tenaga yang
dibutuhkan
V1 = 6,83 mph
LAMPIRAN 6
WAKTU HAULING DAN RETRUN DUMP TRUCK
39
jarak
waktu=
kecepatan
LAMPIRAN 7
40
No Uraian Nilai Satuan
1 Kapasitas Bucket 4,46 ton
2 Fill Factor 95 %
3 Kapasitas Dump Truck 25,08 ton
4 Jumlah Pengisian 5 kali
5 Efisiensi 85 %
6 CT Exca (1 x Pemuatan) 0,5 menit
Waktu DT Loading Tahap 1
7 2,5 menit
(TP1)
Waktu DT Hauling Tahap 2
8 4,32 menit
(TP2)
Waktu DT Dumping Tahap 3
9 0,4 menit
(TP3)
10 Waktu DT Return Tahap 4 (TP4) 4,79 menit
11 Jumlah Dump Truck 5 Unit
12 Jumlah Tahap 4 unit
Tingkat pelayanan
Tingkat pelayanan (µ) merupakan jumlah rata-rata dump truck yang dilayani
persatuan waktu. Pada antrian dibagi menjadi 4 tahap yaitu tahap pelayanan
pemuatan (T1), tahap pengangkutan material menuju ke stokefile (T2), tahap
penumpahan material di stokefile (T3) dan tahap kembali kosong menuji pit untuk
diisi kembali (T4) Rumus menentukan tingkat pelayanan yaitu
1
(µ)=
T
LAMPIRAN 8
41
antrian dinyatakan dalam 𝑃𝑛 dimana P>1 yang terbagi dalam 4 tahapan. Untuk
menentukan probabilitas keadaan antrian terlebih dahulu diketahui koefisien dari
seluruh tahapan. Rumus yang digunakan untuk menentukan koefisien yaitu :
(K −n 1)
n1
Koefisien = (n 2 n 2 μ 3 n) 4
n 2! μ 2 3n4! μ 4n
Sehingga
Koefisien 1
Probabilitas =
jumlah koefisien
LAMPIRAN 9
42
Tingkat penggunaan dump truck pada tahap 1 merupakan waktu yang
digunakan dump truck untuk melakukan pemuatan material yang dilayani oleh
excavator. Untuk menentukan tingkat penggunaan dump truck pada tahap 1 dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah Dump Truck yang Antri (Lq1) dan Waktu Tunggu (Wq1)
43
LAMPIRAN 10
TINGAKAT PENGGUNAAN ANTRIAN TAHAP 3(𝜇3)
η3 = 13,06%
44
2. jumlah dumpruk yang terlayani
𝜃3 = η3 𝑥 𝜇3
= 13,06% x 2,5000
= 0,3266 unit/ menit
Jumlah Dump Truck yang Antri (Lq3) dan Waktu Tunggu (Wq3)
45
LAMPIRAN 11
ANALISIS WAKTU EDAR DUMPT TRUCK (CT)
Untuk menentukan waktu edar dari dump truck yaitu dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
1
CT ¿ ∑ +(wq 1+ wq 3)
μn
Diketahui:
µ1 = 0,4000
µ2 = 0,2315
µ3 = 2,5000
µ4 = 0,2088
W𝑞1 = 3,2503 menit
W𝑞3 = 0,0496 menit
Maka,
46
1
𝜇2 =
μ2
1
𝜇2 = = 4,32
0 ,2315
3. Waktu Pelayanan tajap 3
1
𝜇3 =
μ3
1
𝜇3 = = 0,4
2, 5 000
4. Waktu pelayanan tahap 4
1
𝜇4 =
μ4
1
𝜇4 = = 4,79
0,20 88
Sehingga
Keterangan:
Ct = Cycle time alat dump truck detik)
A = Waktu pemuatan excavator untuk memenuhi vessel dump truck (detik)
47
B = Waktu angkut saat ada muatan (detik)
C = Waktu mengatur posisi sebelum menumpahkan material (detik)
D = Waktu menumpahkan material (detik)
E = Waktu mengangkut tanpa muatan (detik)
F = Waktu mengatur posisi untuk dimuat (detik)
Keterangan:
P = Tingkat Produksi Dump Truck (BCM per Jam)
n = Frekuensi pencurahan
Kb = Kapasitas dari Bucket Excavator (m3)
SF = Swell Factor
FFB = Fill Factor Bucket
Eff = Efisiensi Kerja
CT = Cycle Time (detik)
WKE
Penggunaan Efektif = x 100 % (5)
WT
Nilai keserasian kerja (match factor) antara alat yang bertugas memuat dengan alat
yang mengangkut yang digunakan dapat diperoleh dengan menggunakan Pers.6 .
nDT x F x CTE
KK = (6)
nE x CTDT
Keterangan:
48
KK = Keserasisan Kerja
nDT = Jumlah dump truck
nE = Jumlah excavator
CTE = Waktu edar \ dump truck (menit)
CTDT = Waktu edar excavator (menit)
F = Frekuensi pencurahan (A. R. Wijaya dkk., 2019)
49