Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah
Konstruksi Jalan Rel
Disusun oleh :
4122.3.20.11.0010
Puji syukur ke hadirat tuhan yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya.
Penulis dapat menyelesaikan tugas besar mata kuliah “Konstruksi Jalan Rel”
dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Besar ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar
penulis menjadi lebih baik lagi di masa yang akan mendatang.
Semoga Laporan kegiatan ini dapat menambah wawasan dan manfaat untuk
para pembaca tentang perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan
khusunya pada kaitan mata kuliah “Konstruksi Jalan Rel ” .
Bandung,
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN.............................................................................
1.2.1 Maksud................................................................................................
1.2.2 Tujuan.................................................................................................
1.3 RUMUSAN MASALAH................................................................................
1.4 BATASAN MASALAH.................................................................................
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN...................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................
2.1 PENGERTIAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS.................................
2.2 PENGERTIAN ALAT BERAT.....................................................................
2.2.1 Penggunaan Alat Berat Berdasarkan Fungsinya.................................
BAB 3 METODOLOGI.....................................................................................................
3.1 METODE PENYUSUNAN..........................................................................
3.2 METODE PENGUMPULAN DATA..........................................................
3.3 METODE ANALISA DATA.......................................................................
3.3.1 Menganalisa Tanah Pada Area Pengambilan Tanah.........................
3.3.2 Metode Pemlihan Alat Berat untuk Pemindahan Tanah...................
3.3.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Peralatan........................................
BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA............................................................
4.1 LOKASI DAN KONDISI PERENCANAAN..............................................
4.2 DATA DAN MEKANISME PEKERJAAN................................................
4.3 PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS PERALATAN................................
4.3.1 Produktivitas Pemilihan Excavator...................................................
4.3.2 Produktivitas Pemilihan Dump Truck...............................................
4.3.3 Produktivitas Bulldozer.....................................................................
4.4 PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN PERALATAN......................
4.4.1 Jumlah Kebutuhan Excavator dan Dump Truck...............................
4.4.2 Jumlah Kebutuhan Bulldozer............................................................
4.5 PENJADWALAN PENGGUNAAN ALAT BERAT..................................
4.5.1 Pekerjaan Pembersihan Lahan..........................................................
4.5.2 Pekerjaan Timbunan dan Penghamparan Tanah...............................
4.6 KESIMPULAN ANALISA..........................................................................
DAFTAR GAMBAR
Kereta api merupakan metode transportasi darat berbasis jalan rel yang
efisien dan efektid. Hal ini dibuktikan dengan daya angkutnya baik berupa ,
manusia ataupun barang, yang lebih besar di bandingkan dengan moda
transportasi darat lainnya.
Kereta api saat merupakan sarana yang paling di minati khusunya di pulau
jawa. Selain itu kereta api merupakan sarana yang memiliki waktu perjalanan
yang lebih efisien.
1.2.1 Maksud
Maksud dari penyusunan tugas jalan rel ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa menganai mata kuliah jalan rel
1.2.2
Batasan masalah dalam tugas besar ini adalah terkait tugas besar jalan rel
adalah perencanaan konstruksi jalan rel .
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penulisan
laporan, Rumusan masalah, batasan masalah, serta sitematika penulisan.
BAB 3 METODOLOGI
Bab ini berisikan tentang metode pembuatan laporan, bagan alir rencana
pembuatan laporan, metode pengumpulan data, metode perencanaan
geometri jalan rel, metode struktur untuk jalan rel, dan merencanakan
drainase jalan rel.
Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari
lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian
kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta
api atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat
penumpang maupun barang dalam skala besar. Untuk angkutan barang dalam
jumlah yang besar dapat digunakan rangkaian lebih dari 50 kereta yang ditarik
dan/atau didorong dengan beberapa buah lokomotif.
Kereta api merupakan angkutan yang efisien untuk jumlah penumpang yang
tinggi sehingga sangat cocok untuk angkutan massal kereta api perkotaan pada
koridor yang padat, tetapi juga digunakan untuk angkutan penumpang jarak
menengah sampai dengan 3 atau 4 jam perjalanan ataupun untuk angkutan barang
dalam jumlah yang besar dalam bentuk curah, seperti untuk angkutan batu bara.
Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha
memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat
baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.
Sumber : Wikipedia, Lokomotif_dan_Kereta_Penumpang
Rel adalah logam batang untuk landasan jalan kereta api atau kendaraan
sejenis seperti trem dan sebagainya. Rel mengarahkan/memandu kereta api tanpa
memerlukan pengendalian. Rel merupakan dua batang logam kaku yang sama
panjang dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat
pada bantalan dengan menggunakan paku rel, sekrup penambat, atau penambat
"e" (seperti penambat pandrol).
Rel biasanya dipasang di atas badan jalan yang dilapis dengan batu kericak
atau dikenal sebagai Balast. Balast berfungsi pada rel kereta api untuk meredam
getaran dan lenturan rel akibat beratnya kereta api. Untuk menyeberangi
jembatan, digunakan bantalan kayu yang lebih elastis ketimbang bantalan beton.
Sumber : https://hajjapradana.wordpress.com/2016/04/23/struktur-jalan-rel/
Dalam merencanakan jalan rel, menarik trase jalan adalah hal yang pertama
dilakukan. Trase jalan rel atau bisa disebut sumbu jalan rel yaitu berupa garis-
garis lurus yang saling berhubungan pada peta topografi suatu muka tanah yang
telah diketahui titik-titk koordinatnya. Trase jalan digunakan sebagai acuan
membentuk lengkung jalan rel hingga struktur jalan rel. Penetapan trase jalur
kereta api bertujuan untuk mewujudkan keharmonisan antara jaringan jalur kereta
api dan perencanaan tata ruang dan wilayah sesuai tatarannya.
1. Titik-titik koordinat,
2. Lokais Stasiun,
3. Rencana Kebutuhan lahan, dan
4. Skala Gambar
1 10 %
2 10 %
3 20 %
4 25 %
5 25 %
Sumber : PD No.10Tahun 1986 Tentang Perencanaan Konstruksi Rel
Sumber : Kajian Peraturan Perencanaan Geometri Jalan Kereta Api , oleh Hafidz Haryo Kurniawan dan Sofyan Triana
Sumber : Kajian Peraturan Perencanaan Geometri Jalan Kereta Api , oleh Hafidz Haryo Kurniawan dan Sofyan Triana
Sudut spiral adalah sudut yang dibentuk pada titik SC dan CS.
90 Lh
S= Pers-2-2
R
Dimana:
Lh = panjang lengkung peralihan (m)
R = jari-jari lengkung horizontal (m)
3. Panjang busur lingkaran
( ∆−2 s ) R
Lc= Pers-2-3
180
Dimana:
R = jari-jari lengkung horizontal (m)
s = sudut spiral yang dibentuk
Δ = sudut tikungan
4. Panjang proyeksi titik P
Lh2
P= −R ¿ Pers-2-4
6R
Dimana:
Lh = panjang lengkung peralihan (m)
R = jari-jari lengkung horizontal (m)
s = sudut spiral yang dibentuk
5. Panjang k
K adalah panjang proyeksi datar antara titik TS dengan SC.
Lh3
k =Lh− 2
−R sin s Pers-2-5
40 R
Dimana:
Lh = panjang lengkung peralihan (m)
R = jari-jari lengkung horizontal (m)
s = sudut spiral yang dibentuk
6. Panjang Ts
Ts=( R+ P ) tg ( 12 ∆ )+ k Pers-2-6
Dimana:
R = jari-jari lengkung horizontal (m)
P = panjang proyeksi garis bantu PI (m)
k = panjang antara titik TS dengan SC (m)
Δ = sudut tikungan
7. Panjang titik E
(R + P)
E= −R
1 Pers-2-7
cos ( ∆)
2
Dimana:
R = jari-jari lengkung horizontal (m)
P = panjang proyeksi garis bantu PI (m)
Δ = sudut tikungan
8. Panjang Xs dan Ys
LH 2
YS= Pers-2-8
6R
hV
Xs= Pers-2-9
144
Dimana:
R = jari-jari lengkung horizontal (m)
Lh = panjang peralihan (m)
h = peninggian rel (m)
V = kecepatan rencana (km/jam)
BAB 3
METODOLOGI
BAB 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. Kecepatan Maksimum Rencana