Abstrak
Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah perkotaan di Provinsi
Banten yang padat lalu lintasnya dimana jumlah kendaraan terus mengalami
peningkatan tiap tahunnya. Penyebab Kemacetan di Kota Tangerang adalah
banyaknya pendatang yang tinggal di wilayah Kota, ruas jalan yang sempit,
perkembangan infrastruktur tidak tertata, banyaknya kawasan industri dan
pembelanjaan, serta banyaknya warga Kota Tangerang kurang menggunakan
transportasi umum. Akibat dari kemacetan ini yaitu waktu tempuh perjalanan
semakin bertambah sehingga menyebabkan pemborosan penggunaan bahan
bakar minyak (BBM).
Permasalahan ini diteliti menggunakan analisis kuantitatif dengan
metode Pendekatan deskriptif hasil yang ditemukan adalah didapatkan
kerugian dalam pemakaian BBM setiap minggunya yang sebesar
Rp.60.000/Mobil dan Rp.15.000/Motor. Dan untuk kerugian dalam segi waktu
didapatkan waktu selama 11,42 menit/mobil dan 7,2 menit/motor dalam
mencapai tujuan para pengguna jalan. Pendapatan yang hilang akibat
kemacetan dari seorang pengguna jalan adalah Rp.3.549,16. Total hilangnya
potensi ekonomi dari segi waktu akibat kemacetan di Kota Tangerang adalah 3
Triliun per hari. Terkait dengan kenyamanan, diperoleh hasil pada kategori
tinggi, yang berarti bahwa tingkat kenyamanan pengguna jalan dikatakan
rendah , mengindikasikan bahwa besar pengguna jalan merasakan stress saat
mereka terjebak dalam kemacetan di Kota Tangerang.
A. Pendahuluan
Kota Tangerang merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi
Banten dengan jumlah penduduk sebanyak lebih dari 5 juta jiwa. Secara
geografis, Kota Tangerang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tangerang
di sebelah utara dan barat, Provinsi DKI Jakarta di sebelah timur, dan Kota
Tangerang Selatan di sebelah selatan. Luas wilayah Kota Tangerang tercatat
sebesar 164,55 km atau sekitar 1,59 persen dari luas Provinsi Banten dan
merupakan wilayah yang terkecil kedua setelah Kota Tangerang Selatan. Jarak
antara Kota Tangerang dengan Kota Serang sebagai ibukota Provinsi Banten
tercatat sekitar 65 km.
Transportasi di Kota Tangerang tidak lepas dari kepadatan yang
menyebabkan kemacetan pada wilayah pemukiman penduduk. Oleh sebab itu,
kemacetan menjadi suatu keadaan yang menghambat akibat banyaknya
kendaraan melebihi kapasitas infrastruktur jalan yang tersedia. Kemacetan lalu
lintas merupakan salah satu masalah yang dihadapi di wilayah Kota Tangerang
dan situasi ini diperkirakan akan makin memburuk jika tidak ada perbaikan atau
penanganan yang dilakukan pada sistem transportasi yang telah ada. Dan juga
akan sangat merugikan pengguna jalan raya terutama untuk pemborosan
bahan bakar minyak. Kerugian yang disebabkan dari kemacetan meliputi
kerugian financial seperti terbuangnya bahan bakar minyak lalu kerugian dari
aspek waktu yang terbuang sia-sia akibat kemacetan dan kerugian lain seperti
pengaruh buruk bagi kesehatan akibat polusi udara yang ditimbulkan oleh gas
dari pembuangan berbagai kendaraan dijalan raya. Hal ini jelas merugikan bagi
para pengguna jalan dan pengguna transportasi umum.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab kemacetan Kota Tangerang serta bagaimana dampaknya terhadap
kerugian ekonomi dan lingkungan masyarakat di Kota Tangerang. Manfaat dari
artikel ini adalah bisa dijadikan sebagai bahan masukan terhadap instansi
terkait, untuk perencanaan kedepan menjadi lebih baik dan sebagai bahan
pertimbangan bagi para pengambil kebijakan di bidang infrastruktur jalan
khususnya di wilayah Kota Tangerang.
B. Eksplorasi Kasus
Permasalahan Kemacetan Kota Tangerang ini sudah sering kerap
terjadi yaitu pada jalan yang menghubungkan antara Kota Tangerang Selatan
dengan Provinsi D.K.I Jakarta serta jalan yang menghubungkan antara Kota
Tangerang dengan kota bogor dan jalan-jalan rawan kemacetan lainnya.
Berikut ini adalah peta yang menggambarkan posisi Kota DKI Jakarta dengan
kota-kota disekitarnya:
Gambar 1.1
Peta Lokasi Kawasan Jabodetabek
G. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan permasalahan diatas, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penyebab Kemacetan di Kota Tangerang adalah banyaknya pendatang
yang tinggal di wilayah Kota Tangerang, ruas jalan yang sempit,
perkembangan infrastruktur tidak tertata, banyaknya kawasan industri dan
pembelanjaan, serta banyaknya warga Kota Tangerang kurang
menggunakan transportasi umum.
2. Akibat dari kemacetan di Kota Tangerang yaitu waktu tempuh perjalanan
semakin bertambah sehingga menyebabkan pemborosan penggunaan
bahan bakar minyak (BBM), kecelakan lalu lintas dan kerusakan lingkungan
akibat polusi udara yang dikeluarkan oleh kendaraan serta kerugian
produktivitas waktu. Dan dengan adanya kemacetan ini mengakibatkan
pengguna jalan merasakan stress, waktu terbuang, mengurangi jam belajar
atau jam kerja dan juga hilangnya pendapatan.
3. Kebijakan pemerintah Kota Tangerang yaitu akan terus melakukan inovasi
dan terobosan dalam mengatasi masalah kemacetan, mulai dari
menyiapkan moda transportasi, mengoptimalisasi inovasi ATCS (Area
Traffic Control System) serta menyediakan fasilitas-fasilitas umum yang bisa
di akses atau dipergunakan untuk masyarakat Kota Tangerang yang
bertujuan untuk mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi.
Daftar Pustaka
Miftahus. (2022). Atasi Kemacetan, Pemkot Tangerang Tambah Rute Trayek Angkutan
Umum. Kota Tangerang: 28 September .