Anda di halaman 1dari 19

JARINGAN RUTE

SISTEM ANGKUTAN
UMUM
KELOMPOK PERTEMUAN KE 5
AMALIA JUNITA 15 511 237
FAUZI ADIATMA 15 511 119
DAYAT LATULANGIT
SISTEM JARINGAN RUTE
Sitem jaringan rute adalah sekumpulan
lintasan rute, titik pemberhentian dan terminal yang
mungkin terjadinya pergerakan penumpang secara
aman, efisien, dan efektif (Santoso, 1996:3-1).
Tipe – tipe jaringan rute angkutan umum
TIPE JARINGAN MENURUT GREY DAN HOEL 1979 :

1. Tipe Jaringan Grid ( Orthogonal )


Jaringan angkutan kota yang berpola grid
bercirikan jalur utama yang relatif lurus, rute – rute
paraler bertemu dengan interval yang teratur dan
bersilangan dengan kelompok rute – rute lainnya
yang mempunyai karakteristik serupa. Pola
demikian dapat terjadi di wilayah dengan geografi
yang datar dan rintangannya sedikit.
Keuntungan : Untuk wilayah dengan aktifitas kegiatan yang terbesar di berbagai
tempat, pengendara dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya tanpa harus
melalui titik pusat ( melewati CBD )
Kerugian : Jika akan bergerak dari suatu tempat ke berbagai tempat lainnya kerap
diperlukan perpindahan angkutan.

Contoh kasus yang dapat kita ambil yaitu pola ruang di kota New York yang berupa
pola grid, dengan pola penataan ruang perkotaan ruang perkotaan seimbang secara
vertikal maupun horizontal dan membentuk pola grid.
Tipe – tipe jaringan rute angkutan umum
2. Tipe Jaringan Linier
Pola jalur utama dengan feeder didasarkan pada
jaringan jalan arteri yang melayani perjalanan utama yang
sifatnya koridor. Dikarenakan faktor topografi, hambatan
geografi, dan pola jaringan jalan, sistem dengan pola ini lebih
disukai.
Kerugian : pola ini adalah penumpang akan memerlukan
perpindahan moda,
Keuntungan : tingkat pelayanan yang lebih tinggi pada jalan-
jalan utama.
CURITIBA MERUPAKAN KOTA DI BERAZIL
Tipe – tipe jaringan rute angkutan umum
3. Tipe Jaringan Radial
Struktur jaringan berbentuk radial merupakan bentuk yang paling sering
ditemui di kota - kota besar dunia. Biasanya dipilih karena struktur jaringan jalannya
juga berbentuk radial. Secara radial beriorentasi ke CBD yang terletak di tengah kota
dan semua rute yang ada dalam sistem radial menghubungkan daerah pingggir kota
dengan daerah pusat kota.

Kelmahannya :
Pergerakannya sulit untuk anatar sub- sub urban yang
ada di kota
Tipe – tipe jaringan rute angkutan umum
4. Tipe Jaringan Teritorial
• Membagi – bagi daerah pelayanan menjadi beberap terotori
/ daerah
• Masing – masing teriotori tersebut dilayani oleh satu rute
• Semua lintasan rute bersinggungan di suatu titik sebagai
titik transfer
• Cocok untuk kota kecil dan daerah pinggiran kota,
kerapatan kota rendah
Tipe – tipe jaringan rute angkutan umum
5. Tipe Jaringan Modifikasi Radial
Tipe Jaringan ini dibuat untuk memperbaiki kelemahan yang terdapat pada tipe
jaringan Radial. Keuntungan dari tipe ini adalah dimungkinkanya penumpang untuk
dapat menggunakan angkutan umum dimanapun dia berada untuk berpegian
kemanapun tujuannya.
Jarak antar rute
1. Tipe Jaringan Grid
• Lintasan rute paralel mengikuti ruas – ruas yang ada, dari pinggir kota yang satu ke
pinggir kota lainnya.

2. Tipe jaringan linier


• Jaringan linier ini berbentuk memanjang, mengikuti jalan arteri utama yang
dimaksud adalah suatu daerah yang memanjang di kiri dan kanan jalan arteri utama
Jarak antar rute
3. Tipe Jaringan Radial
• Berorientasi ke daerah CBD yang terletak di tengah kota
• Jaringan ini biasanya menuju ke pusat kota dan dapat memotong pusat kota,
berhenti atau memutar ke arah semula
4. Tipe jaringan Teritorial
• Jaraknya di bagi – bagi menjadi beberapa teritorial yang lintasan rutenya bertemu
atau bersinggungan di suatu titik yang dapat digunakan sebagai titik transfer. Titik
transfer biasanya merupakan daerah yang tingkat kegiatan yang cukup tinggi misal
daerah pertokoan , pusat hiburan dan lain – lain.
Jarak antar rute
5. Tipe Jaringan Modifikasin Radial
• Tipe jaringan ini merupakan tipe jaringan radial yang telah di modifikasi dengan
menambah lintasan rute antar sub –pusat kegiatan dengan CBD.
Konfigurasi Jaringan Rute
Bentuk konfigurasi jaringan rute sangat penting ditinjau dari kualitas pelayanan yang
dihasilkan, karena konfigurasi jaringan rute berpengaruh pada :
• Presentase daerah yang dilayani oleh systemangkutan umum.
• Jumlah pergantian lintasan yang diperlukandalam pergerakan penumpang dari tempat
asal ketempat tujuan.
• Pengaturan frekuensi dan jadwal operasi.
• Lokasi terminal

Tipe Jaringan Grid (Orthogonal )


• Jaringan ini berbentuk menyusuaikan struktur jaringan prasarana jalannya
• Beberapa lintasan rutenya paraller mengikuti ruas – ruas jalan yang ada di pinggir kota
dengan melewati pusat kota ( CBD)
• Melayani semua daerah tangkapan secara merata
Tipe Jaringan Radial
Konfigurasi dari rute ini adalah sulitnya pergerakan yang terjadi antar sub – sub
kegiatan yang ada di kota dan memanjang mengikuti jalan arteri utama.

Tipe Modifikasi Radial


Konfigurasi dari rute ini adalah lebih dimungkinkannya penumpang untuk dapat
menggunakan angkutan umum di manapun di aberada untuk berpegian ke manapun
tujuannya dan konfigurasi tipe modifikasi ini akan membutuhkan lebih banyak
transfer
Konfigurasi Jaringan Rute
Untuk tipe Jaringan Teritorial (Konfigurasi untuk jaringan rute seperti ini belum
ada di Indonesia).
Konfigurasi seperti ini banyak diterapkan di daerah – daerah pemukiman di pinggiran
kota, dimana focal point nya ditempatkan di pusat kegiatan masyarakat yang sekaligus
sebagai ujung dan trunk routes ke CBD
3 peran Focal point :
1. Sebagai titil hubungan dengan rute utama ke CBD ( trunk routes )
2. Sebagai titik hubung dengan setiap lintasan rute
3. Untuk melayani pusat kegiatan
Daftar pustaka
https://id.scribd.com/doc/88216306/Analisis-Kinerja-Sistem-Jaringan-Trayek-Mobil-Penumpang-
Umum-Di-Kota-Salatiga

Tamin, O. Z., 2000, Perencanaan dan PemodelanTransportasi,ITB, Bandung

Bahan ajar mata kuliah dasar – dasar transportasi Jurusan teknik sipil FT. UNDA
https://slideplayer.info/slide/13172888/
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai