Anda di halaman 1dari 21

SURVEY SIMPANG

BERSINYAL
LOKASI SURVEY SIMPANG BERSINYAL

Survey Rekayasa Lalu Lintas dilaksanakan pada hari Kamis,


02 Mei 2019 pukul 15.15 – 17.30 di Jl. Kawi. Titik kumpul
kami ditetapkan untuk survey di :
a. Utara ( Ayam Goreng Wong Solo )
b. Selatan ( Polsek Klojen )
c. Barat ( BRI )
d. Timur ( Richeese Factory)
GAMBAR GEOMETRIK JALAN JALAN

Gambar 1.2 Potongan Melintang Jalan Arjuno

Gambar 1.3 Potongan Melintang Jalan Kelud


Gambar 1.4 Potongan Melintang Jalan Kawi Barat

Gambar 1.5 Potongan Melintang Jalan Kawi Timur


Gambar Penempatan Surveyor

1.Gambar Penempatan Surveyor


•Surveyor yang melakukan survey di Wong Solo ( Utara ) adalah
•LV, HV, UM = Iyz Haniuddin
•MC = Muhammad Faridun Arif dan Berista Sventy Imelda M
•Hambatan Samping = Faizal Rizqi Hanggar
•Panjang Antrian = Dewi Najibah Karamina

Gambar 1.6 Peta Penempatan Surveyor Wong Solo


PENEMPATAN SURVEYOR

1. Surveyor yang melakukan survey di Polsek Klojen (Selatan) adalah

• LV, HV, UM = Aziah Trigita Pamungkas

• MC = Aditya Dandy Firatama dan


Azzam Syachfiarnsyah Bagio

• Hambatan Samping = Camila Faradiba Adehan

• Panjang Antrian = Risa Nurisandira


1. Surveyor yang melakukan survey di BRI ( Barat ) adalah
a. LV, HV, UM = Yogha Sary Arefiantho JA dan
Rakhmatul Laily P
b. MC = Hendika Surya P dan Muhammad
Huzaifah
c. Hambatan Samping = Muhamad Fachruddin A.L
d. Panjang Antrian = Imelda Putri Oktaviani
1. Surveyor yang melakukan survey di Richeese ( Timur )
adalah

• LV, HV, UM = Rifqi Hadi Presadhana

Syafril Wahyu V

• MC = Achmad Royhan Alwan

Fajar Mahesa A

• Hambatan Samping = Nor Cahyo Wibowo

• Panjang Antrian =Nunung Lutfiyah A


SURVEY VOLUME LALU LINTAS

• PROSEDURE SURVEY
• Menentukan kendala – kendala baik tenaga kerja, material, peralatan maupun yang lainnya ;
o Berdoa dan briefing surveyor

o Menyamakan jam (waktu)

o Menyesuaikan metode dengan kondisi lapangan yang ada

o Pembagian surveyor pada masing-masing titik yang sudah ditentukan

o Memulai perhitungan terhadap kendaraan yang lewat


o Pengamatan dilakukan dalam interval waktu 5 menit
o Kendaraan dibagi menjadi 3 jenis : LV (length vehicle), HV (heavy vehicle), dan MC (motorcycle)
o Lama pengamatan 3 jam
SURVEY HAMBATAN SAMPING

Prosedur survey
• Menentukan kendala – kendala baik tenaga kerja, material, peralatan maupun yang lainnya ;
• Menyesuaikan metode dengan kondisi lapangan yang ada;
• Kebutuhan terhadap logistik, dan lain – lain.
• Pembagian surveyor pada masing-masing titik yang sudah ditentukan
• Memulai perhitungan terhadap kendaraan yang lewat
• Pengamatan dilakukan dalam interval waktu 5 menit
• Kendaraan dibagi menjadi 3 jenis : UM (unmotorcycle), kendaraan keluar/masuk , dan kendaraan parkir/berhenti
• Lama pengamatan 3 jam
SURVEY KECEPATAN

Prosedur survey
 Menentukan kendala – kendala baik tenaga kerja, material, peralatan maupun yang lainnya ;

 Menyesuaikan metode dengan kondisi lapangan yang ada;

 Kebutuhan terhadap logistik, dan lain – lain.

 Pembagian surveyor pada masing-masing titik yang sudah ditentukan

 Menyiapkan alat speedgun untuk mendapatkan kecepatan kendaraan tersebut

 Memulai melakukan pengamatan, mencatat nomor plat kendaraan serta waktu saat kendaraan tersebut lewat

 Pengamatan dilakukan sampai mencapai jumlah kendaraan yang dibutuhkan (dilebihkan untuk hasil yang kurang valid)
HASIL ANALISA SIMPANG BERSINYAL

FORMULIR SIG 1
SIMPANG BERSINYAL Tanggal: Kamis, 2 Mei 2019 Ditangani Oleh : Dwi Ratnaningsih
Formulir SIG-I : Kota : Malang
GEOMETRI Simpang : Arjuno-Kawi-Kelud
PENGATURAN LALU LINTAS Ukuran Kota : 895.387 Jiwa
LINGKUNGAN Perihal : 2 Fase
Periode : Jam puncak
FASE SINYAL YANG ADA
SIMPANG BERSINYAL Tanggal: Kamis, 2 Mei 2019 Ditangani Oleh : Dwi Ratnaningsih
Formulir SIG-I : Kota : Malang
GEOMETRI Simpang : Arjuno-Kawi-Kelud
PENGATURAN LALU LINTAS Ukuran Kota : 895.387 Jiwa
LINGKUNGAN Perihal : 2 Fase
Periode : Jam puncak
FASE SINYAL YANG ADA

LAYOUT LOKASI

KONDISI LAPANGAN
Belok Lebar Pendekat (m)
Tipe
Kode Hambatan Median Kelandaian kiri Jarak ke Belok Kiri
Lingkunga Pendeka Masuk Keluar
KONDISI LAPANGAN
Belok Lebar Pendekat (m)
Tipe
Kode Hambatan Median Kelandaian kiri Jarak ke Pendeka Masuk Belok Kiri Keluar
Lingkunga
Pendekat Samping Ya/Tidak +/- % langsung Kendaraa Langsung
n Jalan t WA WMASUK WKELUAR
(1) Tinggi/Renda (4) (5) Ya/Tidak n Parkir W LTOR
(2) (8) (9) (11)
h (3) (6) (m) (7) (10)
U COM R T - Y - 4.3 3.15 2.15 4.3
S COM R T - Y - 3 1.5 1.5 3
T COM T T - Y - 7 5.25 1.75 5.25
B COM T T - Y - 7 5.25 1.75 5.25
FORMULIR SIG 2
FORMULIR SIG 3
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 2 Mei 2019
Formulir SIG-III Ditangani oleh : Dwi Ratnaningsih
WAKTUR ANTAR HIJAU Kota : Malang
WAKTU HILANG Simpang : Arjuno-Kawi-Kelud
Perihal : 2 - Fase
Waktu merah
LALU LINTAS BERANGKAT LALU LINTAS DATANG
semua (det)
Pendekat Kecepatan Pendekatan U S T B
V E m/dt Kecepatan V A m/dt 10 10 10 10
Jarak berangkat-datang (m) 16.50
U 10
Waktu berangkat-datang (det) 1.65 1.65
Jarak berangkat-datang (m) 15.10
S 10
Waktu berangkat-datang (det) 1.51 1.51
Jarak berangkat-datang (m) 8.95
T 10
Waktu berangkat-datang (det) 0.90 0.90
Jarak berangkat-datang (m) 13.85
B 10
Waktu berangkat-datang (det) 1.39 1.39

Penentuan waktu merah semua


Fase 1 --> Fase 2 2.00
Fase 2 --> Fase 1 2.00
Waktu kuning total (3 det/fase) 6.00
Waktu hilang total (LTI) = Merah semua total + waktu kuning (det/siklus) 10.00
FORMULIR SIG 4
FORMULIR SIG 5

SIMPANG BERSINYAL Tanggal: 2 Mei 2019 Ditangani oleh : Dwi Ratnaningsih


Formulir SIG-V : PANJANG ANTRIAN Kota: Malang Perihal : 2-Fase
JUMLAH KENDARAAN TERHENTI Simpang: Periode : Jam Puncak
TUNDAAN Waktu siklus:
Kode pendekat Arus lalu Kapasitas Derajat Rasio Jumlah kendaraan antri (smp) Panjang Rasio Jumlah Tundaan
lintas smp/jam kejenuhan hijau GR antrian kendaraan kendaraan Tundaan lalu Tundaan Tundaan Tundaan
Total
smp/jam C DS = Q/C = g/c (m) QL stop/smp terhenti lintas rata-rata geometrik rata-rata total smp.det
NQ1 +
Q N1 N2 NQ MAX NS smp/jam Nsv det/smp DT rata-rata det/smp D = DxQ
NQ2 =
det/smp DT + DG
NQ
DG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
U 104 221 0.47 0.05 -0.1 0.9 0.8 2 12.7 0.8 85.6 13.7 3.14 16.86 1756.58
S 59 159 0.37 0.05 -0.2 0.5 0.3 1 13.3 0.5 29.8 9.8 3.35 13.17 774.49
T 3712 4931 0.75 0.63 1.0 22.8 23.9 24 91.4 0.7 2444.6 4.8 2.17 6.98 25893.85
B 3921 4754 0.82 0.63 1.8 26.4 28.3 41 156.2 0.7 2897.1 5.8 2.29 8.13 31896.93
LTOR (semua) 2238 0 6 6 6
Arus kor. Qkor. Total: 5457.1 Total: 28424.92
Arus total Qtot. 7796 Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp: 0.7 Tundaan simpang rata-rata stop/smp: 3.65
ANALISA KINERJA JALAN

• Metode MKJI 1997


• Dari hasil pengolahan data yang kami peroleh dari survey di lapangan maka dapat diketahui:
1. Kinerja Jalan dan Nilai DS (derajat kejenuhan)
• Utara : Jl. Arjuno  0.47
• Selatan : Jl. Kelud  0.37
• Timur : Jl Kawi  0.75
• Barat : Jl Kawi  0.82
DS pada pendekat Timur dan Barat kondisi di lapangannya didapat hasil lebih dari 0,75 dan data yang didapat arus yang melintas
pada pendetan Timur dan Barat (Jl Kawi) jauh lebih tinggi dibanding pada pendekat Utara dan Selatan (Jl Kelud dan Jl Arjuno).
Apabila DS > 0.75, maka fase simpang atau waktu red/green harus diganti. Sehingga kinerja jalan dapat meningkat.
Nilai DS berpengaruh pada hasil kinerja jalan, karena nilai DS yang didapat pada pendekatan Timur dan Barat tinggi, maka kinerja
jalan pada arah pergerakn tersebut rendah. Nilai DS yang didapat pada pendekatan Utara dan Selatan rendah, maka kinerja jalan
yang dihasilkan baik.
2. LOS (Level of Service) Tingkat Pelayanan Jalan.
• Nilai LOS didapat dari V/C (kecepatan dan kapasitas jalan)
• Utara : Jl. Arjuno (B)
• Selatan : Jl. Kelud (B)
• B (arus stabil dengan volume lalu lintas sedang, kepadatan lalu lintas rendah dan belum
mempengaruhi kecepatan, pengemudi masih punya cukup kebebasan untuk memilih kecepatannya
dan lajur jalan yang digunakan) PM 96 tahun 2015.
• Timur : Jl Kawi (D)
• Barat : Jl Kawi (D)
• D (arus mendekati tidak stabil, dengan volume lalu lintas tinggi, kepadatan lalu lintas sedang tapi
hambatan menyebabkan penurunan kecepatan) PM 96 tahun 2015.
KESIMPULAN

• Setelah melakukan pengamatan dan penelitian diatas, hal yang dapat kami simpulkan adalah sebagai
berikut :
1. Dilakukan analisa pada simpang bersinyal yaitu arus lalu lintas, nilai dasar, arus jenuh, waktu hijau, kapasitas dan derajat
kejenuhan.
2. Perencanaan simpang bersinyal mempertimbangkan besaran kapasitas, derajat kejenuhan, apanjang antrian, tundaan dan
Level of Service (LOS).
3. Faktor tundaan dan kapasitas persimpangan tingkat pelayanannya dipertimbangkan.
4. Pendekatan Timur dan Barat (Jalan Kawi)
Karena standar pada MKJI ditentukan DS > 0.75, maka perlu dilakukan perencanaan waktu (red/green) ulang atau fase
simpang harus diganti.
Pendekatan Utara dan Selatan (Jalan Kelud dan Jalan Arjuno)
Karena standar pada MKJI ditentukan DS < 0.75 tidak memerlukan perencanaan waktu simpang (red/green) ulang.
5. Semakin rendah tingkat nilai derajat kejenuhan maka kinerja jalan yang didapat akan semakin bagus.

Anda mungkin juga menyukai