Anda di halaman 1dari 45

Tedy Murtejo ST.

,MT

1
Survey Lalu-Lintas???
• Bagian dari studi transportasi yang
bertujuan untuk mengumpulkan data.
• Data yang diperoleh kemudian dianalisis
baik untuk keperluan pengambilan
keputusan pada tingkat perencanaan,
perancangan maupun evaluasi.
Content

01 02 03 04 05 06

Part 1 Part 2 Part 3 Part 4 Part 5 Part 6


Arus lalu Survei Survei Survei Penjelasan Analisis
Lintas Kecepatan Kecepatan Durasi Hasil Hasil
Ruas & Sesaat / Perjalanan Parkir, Off Survey Survey
Simpang Spot street / on
Speed street

3
Unsur Penting Survey LL
• Tujuan

• Metode

• Surveyor

• Peralatan
Tujuan Survey LL
• Harus sesuai dengan tujuan studi
transportasi.
• Harus dinyatakan dengan jelas karena
berkaitan erat dengan metode.
• Harus memperhatikan WAKTU dan
LOKASI.
Metode Survey LL
• Harus sesuai dengan tujuan survey.
• Memungkinkan untuk dilaksanakan baik
ditinjau dari aspek legal, ketersediaan
teknologi, kondisi lokasi dll.
• Mempertimbangkan keterbatasan biaya,
waktu dan personil.
Surveyor
• Kualifikasinya (usia, pendidikan, jenis
kelamin, kepribadian, kondisi fisik dll)
harus sesuai dengan karakteristik survey.
• Jumlahnya cukup.
• Penempatannya tepat.
• Tidak menyulitkan proses mobilisasi.
Peralatan
• Dapat mengukur atau mencacah dengan
tingkat ketelitian sesuai dengan tujuan
studi.
• Memungkinkan untuk digunakan
(pertimbangan kondisi lingkungan/
kemudahan mobilisasi/instalasi/ operasi
sesuai dengan ketersediaan surveyor).
• Pencatatan menerus/periodik, pencatatan
otomatik/manual
Jenis Peralatan Survey Manual
• penghapus, clipboard. Alat tulis: pensil,
• Alat pencacah: traffic counter.
• Alat ukur panjang: meteran, walking meter.
• Alat ukur waktu: stop watch, jam digital.
• Kamera video
• Video player, VCD player, komputer, monitor
televisi/komputer
Jenis Peralatan Survey Otomatik
• Umumnya terdiri atas komponen
detectordan penyimpan data.
• Detector dapat berupa pneumatic tube,
loop detector, laser gun, image
recognition dll.
Persiapan Survey LL
• Mempelajari hasil dan metode survey
terdahulu.
• Survey pendahuluan untuk membuat
sketsa lokasi, merencanakan posisi
surveyor dan peralatan.
• Rekrutmen dan pelatihan surveyor.
• Pengadaan peralatan/formulir survey.
Data Umum
• Lembaga penyelenggara survey
• Jenis survey
• Nomor halaman formulir
• Lokasi (kota, nama jalan/simpang dll) dan
sketsanya.
• Waktu (hari, tanggal, jam)
• Cuaca
• Identitas surveyor
Survey Arus LL di Ruas
• Umumnya pencacahan diklasifikasikan
berdasarkan jenis kendaraan, arah arus
dan terkadang posisi lajur.
• Pencacahan dikelompokkan per periode
waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll).
• Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi
konfigurasi lajur, detail klasifikasi,
periode pencacahan, perlatan dll.
Formulir Survey Arus LL di Ruas
• Masukan: Data umum/geometrik jalan
• Masukan: Pencacahan arus lalu-lintas
• Rekapitulasi arus lalu-lintas.
Formulir Data umum/Geometrik ruas

• Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal,


cuaca, waktu.
• Sketsa lokasi ruas.
• Penampang melintang ruas, beserta
ukuran lebar jalur lalu-lintas, jarak kerb
ke penghalang atau lebar bahu efektif
(luar/dalam).
• Kesinambungan median.
• Pengendalian lalu-lintas: batas
kecepatan, larangan melintas bagi
kendaraan tertentu, larangan parkir,
larangan berhenti dll.
Formulir Pencacahan Arus Lalu-Lintas Ruas
Dinas Perhubungan Survey Sketsa Ruas dan Batas-Batasnya: 1: Jl……………………..
Prop. DKI Jakarta Pencacahan 1 3 2: Jl……………………..
Kajian Manajemen & Lalu-Lintas A Jl…………………….. B 3: Jl……………………..
Rekayasa Lalu-Lintas Ruas 2 4 4: Jl……………………..
Kawasan : ………………………………… Hari : senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
Arah Pencatatan : A ke B / B ke A Tanggal : - - 2004
Nama Surveyor : ………………………………… Waktu : ……………………….
Cuaca : cerah / mendung / hujan Hambatan Samping : rendah / sedang / tinggi

Periode 15 mnt SM KRP KRU KB KTM


Formulir Rekapitulasi Arus Lalu-Lintas Ruas

Dinas Perhubungan Rekapitulasi Sketsa Ruas dan Batas-Batasnya: 1: Jl


Prop. DKI Jakarta Pencacahan 1 3 2: Jl
Kajian Manajemen & Lalu-Lintas A Jl B 3: Jl
Rekayasa Lalu-Lintas Ruas 2 4 4: Jl
Kawasan : Hari :
Arah Pencatatan : Tanggal :
Sepeda K.Ringan K.Ringan Kend. Kend.Tdk. Kendaraan Bermotor Kumulatif Kumulatif Hambatan Cua-
Periode 15 mnt
Motor Pribadi Umum Berat Bermotor Kend. smp 4x15' smp 4x15' ktm Samping ca
Survey Kapasitas Ruas
• Dapat menggunakan metode yang
dikembangkan IHCM 1997
• Untuk jalan kota, informasi yang
dibutuhkan adalah konfigurasi lajur, lebar
jalan, lebar bahu/kerb, kelas hambatan
samping, directional split dan jumlah
penduduk.
Survey Arus LL di Simpang
• Umumnya pencacahan diklasifikasikan
berdasarkan jenis kendaraan, kaki simpang dan
arah arus.
• Pencacahan dikelompokkan per periode waktu
tertentu (mis: 5’, 15’ dll)
• Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi jenis
pengendalian simpang, jumlah kaki simpang,
jumlah pergerakan yang harus dicacah, detail
klasifikasi, periode pencacahan, peralatan dll.
Survey Kapasitas Simpang Bersinyal
• Kapasitas suatu kaki simpang bersinyal
dipengaruhi arus jenuh, waktu hijau efektif dan
panjang siklus.
• Untuk mendapatkan arus jenuh, perlu disketsa
detail geometrik simpang, informasi tata guna
lahan, kelas hambatan samping, keberadaan
LTOR dan posisi parkir.
• Waktu hijau efektif dan panjang siklus
diperoleh dari survey pewaktuan sinyal.
Formulir Survey Arus LL/ Kapasitas Simpang Bersinyal

• Masukan: Data umum/geometrik simpang


• Masukan: Arus Lalu-Lintas
• Masukan: Pewaktuan sinyal
• Rekapitulasi Arus Lalu-Lintas
Formulir Data Umum/
Geometrik Simpang
• Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal,
cuaca, waktu.
• Sketsa lokasi simpang
• Sketsa simpang dengan penjelasan mengenai
lebar lajur/lajur khusus belok
kanan/kanalisasi/median, posisi rambu
larangan belok/larangan parkir dll, posisi sinyal
dan garis henti.
• Kondisi kaki simpang, meliputi guna lahan,
kemiringan memanjang, LTOR, jarak kendaraan
parkir ke garis henti.
Formulir Pencacahan Arus Lalu-Lintas di Simpang
Dinas Perhubungan Survey Sketsa Simpang: 1: Jl………………… Kawasan : ……………………… Hari : sn / sl / r / k / j / sb / m
Prop. DKI Jakarta Pencacahan 1 2: Jl………………… Kode Kaki Simpang :1 / 2 / 3 / 4 Tanggal : - - 2004
Kajian Manajemen & Lalu-Lintas 4 2 3: Jl………………… Nama Surveyor : ……………………… Waktu : ……………………….
Rekayasa Lalu-Lintas Simpang U 3 4: Jl………………… Cuaca : cerah / mendung / hujan Hambatan Samping : rendah / sedang / tinggi

Periode 15 mnt
SM KRP KRU KB KTM SM KRP KRU KB KTM SM KRP KRU KB KTM
Formulir Pewaktuan Sinyal
Dinas Perhubungan Survey Sketsa Simpang: 1: Jl…………………………………………………
Prop. DKI Jakarta Pewaktuan 1 2: Jl…………………………………………………
Kajian Manajemen & Sinyal 4 2 3: Jl…………………………………………………
Rekayasa Lalu-Lintas U 3 4: Jl…………………………………………………
Kawasan : ………………………………… Hari : senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
Nama Surveyor : ………………………………… Tanggal : - - 2004
Cuaca : cerah / mendung / hujan Waktu : ……………………….

Pengaturan Fase

Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4

Pewaktuan Sinyal (detik)

Nomor Siklus Warna Sinyal Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4


Hijau
1 Kuning
Merah
Semua Merah
Hijau
2 Kuning
Merah
Semua Merah
Hijau
3 Kuning
Merah
Semua Merah

Diagram Pewaktuan Sinyal

Aturan Lalu-Lintas Khusus


Cantumkan keterangan mengenai larangan belok kanan, larangan jenis kendaraan tertentu melintas, belok kiri
langsung, lajur khusus belok kiri/kanan dll berikut dengan jam dan hari berlakunya. Buat sketsa bila perlu.
Formulir Rekapitulasi
Arus LL di Simpang
Dinas Perhubungan Rekapitulasi Sketsa Simpang: 1: Jl Kawasan : Hari :
Prop. DKI Jakarta Pencacahan 1 2: Jl Kode Kaki Simpang : Tanggal :
Kajian Manajemen & Lalu-Lintas 4 2 3: Jl Nama Surveyor : Waktu :
Rekayasa Lalu-Lintas Simpang BS U 3 4: Jl Cuaca : Lingkungan Jalan :

Periode 15 mnt KM KKM KKTM KM KKM KKTM KM KKM KKTM


SM KRP KRU KB KTM HS SM KRP KRU KB KTM HS SM KRP KRU KB KTM HS
Ken Smp Smp Ken
Ken Smp Smp Ken
Ken Smp Smp Ken
Survey Arus Jenuh
di Simpang Bersinyal
• Arus jenuh suatu kaki simpang bersinyal
adalah jumlah satuan mobil penumpang
maksimum yang dapat melintasi garis
henti per jam, bila diberi waktu hijau
terus menerus.
• Survey dilakukan dengan metode time
slice dengan mengamai tayangan
rekaman video suatu kaki simpang.
Model Dasar Arus Jenuh
Waktu Hijau Efektif

Rate of
Discharge Kurva Arus
Kurva Arus Aktual Efektif

Start Loss
End Gain

Intergreen Hijau Kuning Merah


Contoh Tabulasi Hasil Satu Siklus Metode Time Slice

Periode Arus (Kendaraan) Arus (smp)


Waktu KR KB SM KM KTM KR KB SM Total
0,0-5,0 1 0 3 4 0 1 0,0 1,2 2,2
5,1-10,0 2 0 4 6 0 2 0,0 1,6 3,6
10,1,15,0 2 1 3 6 0 2 1,3 1,2 4,5
15,1-20,0 3 1 1 5 0 3 1,3 0,4 4,7
20,1-15,0 3 1 2 6 1 3 1,3 0,8 5,1
25,1-30,0 3 1 1 5 1 3 1,3 0,4 4,7
30,1-35,0 2 0 0 2 2 2 0,0 0,0 2,0
35,1-40,0 1 0 0 1 0 1 0,0 0,0 1,0
Total 35 4 Arus Jenuh/Jam=
KTM/KM=0,07 (3600/5)*6,8= 3672
Survey Kecepatan Sesaat Otomatik
Sepasang detector ditempatkan
berdekatan (mis: berjarak 3m). Jarak
dibagi selisih waktu lewatnya gandara
depan pada setiap detector merupakan
kecepatan setempat suatu kendaraan.
Pencatatan menerus dengan peluang
kesalahan ukur saat posisi kendaraan
beriringan secara seri maupun pararel.
Survey Kecepatan Setempat
Semi Otomatik
Speed gun diarahkan ke kendaraan yang
akan diuukur kecepatannya. Pada layar
monitor akan terlihat kecepatan
kendaraan tersebut.
Survey Kecepatan Setempat
Manual
Dua pengamat ditempatkan terpisah sejarak 50
m mengapit simeteris titik pengamatan.
Pengamat 1 memberi tanda kepada pengamat 2
untuk mengaktifkan stop watch saat kendaraan
melewati pengamat 1. Pengamat 2 mematikan
stop watch saat kendaraan melewati pengamat
2. 50 m dibagi waktu tempuh antara posisi
pengamat 1 dan2 dianggap sebagai kecapatan
setempat.
Penarikan Sampel
• Untuk survey kecepatan setempat dengan cara
manual dan semi otomatik, umumnya tidak
seluruh kendaraan dapat diuukur kecepatannya
(perlu penarikan sampel).
• Salah satu metode penarikan sampel yang
praktis dan relatif tak biasa adalah berdasarkan
warna mobil. Metode penarikan sampel secara
sistematis (mis: setiap 10 kendaraan diuukur 1
kecepatan kendaraan) relatif tak bias tapi
membutuhkan konsentrasi surveyor yang tinggi.
Kecepatan Perjalanan
Vp = 3600 x L / Wp
Vg = (3600 x L) / (Wp – T)
Vp = kecepatan perjalanan (km/jam)
Vg = kecepatan gerak (km/jam)
L = panjang rute (km)
Wp = lama perjalanan (detik)
T = tundaan (detik)
Survey Kecepatan Perjalanan
dan Kecepatan Gerak
• Metode floating car: Jumlah kendaraan
yang menyiap dan disiap kendaraan uji
relatif seimbang.
• Metode maximizing speed: Kendaraan uji
dijalankan pengemudi dengan kecepatan
maksimum yang masih dapat
dikendalikannya.
Survey Kecepatan Perjalanan
dan Kecepatan Gerak
• Jarak diukur dengan alat pengukur jarak
pada speedometer.
• Perlu dibiasakan mengukur secara
konsisten dari tengah suatu simpang ke
tengah simpang berikutnya. Hal ini akam
memudahkan penyajian dan interpertasi
data jaringan yang biasanya dinyatakan
ari node ke node.
Formulir Survey
Kecepatan Perjalanan
dan Kecepatan Gerak
Dinas Perhubungan Survey Sketsa Rute:
Prop. DKI Jakarta Waktu
Kajian Manajemen & Tempuh
Rekayasa Lalu-Lintas
Kawasan : ………………………………… Hari : senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
Nama Surveyor : ………………………………… Tanggal : - - 2004
Cuaca : cerah / mendung / hujan Waktu : ……………………….

Nama Jalan Dari Ke Waktu Awal Waktu Henti Waktu Akhir Kode Sebab Henti
J M D J M D J M D
Survey Durasi Parkir
• Parkir di tepi jalan (tanpa gerbang parkir)
disebut on street parking. Survey
parkirnya dilakukan secara patroli.
• Parkir di lapangan parkir/gedung parkir
(dengan gerbang parkir) disebut off
street parking. Survey parkirnya
dilakukan di gerbang parkir.
Survey Parkir Berpatroli
• Daerah studi dibagi menjadi beberapa
daerah patroli yang ukurannya ditetapkan
sedemikain rupa agar 1 surveyolr dapat
menyelesaikan patroli lengkap setiap
periode waktu tertentu (misalnya 15 menit).
• Setiap ruang parkir diberi nomor.
• Selama patroli dicatat nomor kendaraan
yang berada pada tiap nomor ruang parkir.
• Durasi parkir dihitung dengan mengalikan
periode waktu 1 patroli dengan frekuensi
suatu kendaraan dijumpai secara berturutan.
Formulir Survey Parkir Berpatroli /
di Gerbang
• Masukan: Data umum / sketsa sistem
perparkiran.
• Masukan: Pencatatan pelat nomor secara
berpatroli.
• Masukan: Pencatatan pelat nomor di
gerbang.
Formulir Data Umum /
Sketsa Parkir
• Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal,
cuaca, waktu.
• Sketsa sistem perparkiran dengan indikasi
yang jelas mengenai:
– Posisi ruang-ruang parkir dan jumlahnya.
– Posisi gedung-gedung dan prasarana
lainnya.
– Gerbang masuk/keluar bila ada.
– Sirkulasi parkir
– Pembagian daerah patroli dan nomor urut
ruang parkirnya.
Formulir Pencatatan Pelat Nomor
Secara Berpatroli
Laboratorium Jalan Survey Masukan Data:
dan Transportasi Durasi Pencatatan Secara Berpatroli
Universitas Parkir Kode Daerah Patroli:
Tarumanagara A B C D E F G H I J K L M N O P
Kota : ……………………………… Hari : senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
Kawasan Parkir : ……………………………… Tanggal : - - 2004
Nama Surveyor : ……………………………… Waktu : ……………………….

Periode Waktu
Posisi
NPK JK NPK JK NPK JK NPK JK NPK JK NPK JK NPK JK NPK JK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Catatan:
NPK: Nomor Pelat Kendaraan
JK: Jenis Kendaraan
Survey di Gerbang Parkir

• Kendaraan yang keluar dan masuk


gerbang parkir dicatat nomor
kendaraannya dan waktu keluar /
masuknya.
• Pencatatan waktu dilakukan sampai ke
menit terdekat.
• Durasi parkir dihitung dengan
menghitung waktu keluar dan waktu
masuk.
Formulir
Survey di Gerbang Parkir
Laboratorium Jalan Survey Masukan Data:
dan Transportasi Durasi Pencatatan di Gerbang
Universitas Parkir Kode Gerbang: Jenis Gerbang:
Tarumanagara A B C D E F G H Masuk Keluar
Kota : ……………………………… Hari : senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
Kawasan Parkir : ……………………………… Tanggal : - - 2004
Nama Surveyor : ……………………………… Waktu : ……………………….

Waktu Nomor Pelat Jenis Waktu Nomor Pelat Jenis


Jam Menit Detik Kendaraan Kendaraan Jam Menit Detik Kendaraan Kendaraan
TERIMA KASIH

44
Rekayasa Perlintasan
“Perencanaan Persimpangan jalan
Sebidang
tak sebidang, 03/BM/2005”
“Highway Capacity Manual, 2010”

• Rekayasa
perlintasan
tak sebidang
diukur
berdasarkan
volume
kendaraan /
hari antara 2
ruas jalan
yang 45

Anda mungkin juga menyukai