Anda di halaman 1dari 12

SURVEY-SURVEY LALU LINTAS

Unsur Penting Survey Lalu Lintas


 Tujuan
Tujuan survey harus sesuai dengan tujuan studi transportasi dan harus
dinyatakan dengan jelas karena berkaitan dengan metode survey
 Metode Survey
Harus sesuai dengan tujuan survey serta memungkinkan untuk
dilaksanakan baik dtinjau dari aspek legal, ketersedian teknologi, kondisi
lokasi, serta ketersediaan biaya, waktu dan personil
 Surveyor
Harus mempertimbangkan:
a. Kualifikasinya (usia, pendidikan, jenis kelamin, kondisi fisik,dll)
b. Jumlahnya cukup
c. Penempatannya tepat
d. Tidak menyulitkan proses mobilisasi
 Peralatan
Tujuan survai
Adalah untuk mendapatkan data, baik data primer maupun data
sekunder.
Manajemen Survai
 Merencanakan survai
Jenis survai dipilih dengan 3 kriteria yaitu :
 secara teknis data yang diperoleh harus tepat (dapat mengukur variabel
yang diinginkan)
 Secara ekonomi survai tersebut harus murah (biaya, tenaga dan waktu)
 Survai harus memenuhi syarat lingkungan
 Ruang lingkup survai
Populasi harus ditentukan dan dijelaskan untuk memudahkan pemilihan
sampel.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
 Tipe/jenis sampel
 Satuan sampel
 Kerangka sampel
 Jumlah sampel dan tingkat akurasinya.
 Metode Pengumpulan Data
Pemilihan model didasarkan pada jenis data yang dikumpulkan,
objek survai.
 Waktu dan Biaya Survey
Waktu pelaksanaan survai tergantung pada jenis survai yang akan
dilakukan, ada survai yang dipengaruhi oleh aktivitas kegiatan
masyarakat pengguna lalu lintas.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam


penetapan waktu survai :
•Liburan sekolah
•Liburan musiman
•Hari dalam minggu (waktu kerja dan waktu istirahat)
•Catatan waktu (misalnya data sensus nasional terbaru)
•Kondisi iklim (misalnya musim hujan)
•Pekerjaan-pekerjaan penanganan jalan utama
Lama survai dipertimbangkan berkaitan dengan jumlah sampel dan
tingkat akurasinya. Setelah waktu survai ditentukan maka dapat
disusun rangcangan anggaran biaya survai.
SURVAI INVENTARISASI

a. Desain Geometri, meliputi :


 Potongan melintang
 Persimpangan yang meliputi geometri dan radius
belokan,
 Alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal
b. Pengendalian lalu lintas,
 Rambu lalu lintas dan marka jalan
 Lampu lalu lintas dan lampu penerangan
 Persimpangan
 Parkir dan akses yang meliputi lokasi dari setiap akses ke
dan dari jalan, parkir di jalan dan diluar jalan, dan cara
pengendalian parkir.
c.Tata guna lahan, Informasi mengenai jenis
bangunan penggunaan lahan dan penghalang
terhadap jarak pandangan bebas serta objek-
objek yang menghalang kelancaran lalu lintas
kendaraan ataupun pejalan kaki dan sebagainya.
d. Jenis konstruksi, kondisi permukaan
jalan.
e. Fasilitas jalan lainnya, Drainase, gas, saluran
air limbah, kabel, dan sebagainya serta
menyebutkan kondisinya.
Metoda
Metoda yang digunakan dalam pengumpulan data
inventarisasi prasarana dilakukan dengan cara:
1. Pengamatan
 Pengamatan Kuantitatif, menggambarkan sketsa peta
jalan, simpangan dan sekitarnya dengan menggunakan
skala tertentu.
 Pengamatan kualitatif dengan menggunakan skala
yang sesuai dengan tingkat keseriusan misalnya: 1 =
buruk, 2 = tidak begitu baik, 3 = sedang, 4 = baik, 5 =
memuaskan
2. Pengukuran
Mengukur jarak dengan menggunakan pita ukur
(meteran), alat ukur theodolite, peta/gambar teknik.
SURVAI VOLUME
Survai volume lalu lintas dapat digunakan untuk
mengumpulkan data seperti :
 Volume lalu lintas per jam
 Volume lalu lintas per hari (harian)
 Klasifikasi kendaraan
 Pergerakan membelok
 Jumlah penumpang dalam kendaraan
 Volume pejalan kaki
Metoda Survai
 Pencacahan Manual
Surveyor menempati suatu titik yang tetap di jalan, sedemikian
sehingga dia mendapatkan pandangan yang jelas. Petugas
mencatat setiap kendaraan yang melintas titik yang telah
ditentukan pada formulir. Surveyor mencatat total kendaraan
yang diamati pada setiap interval waktu yang telah ditetapkan,
biasanya antara 5 menit (untuk jalan yang sibuk) hingga 1 jam
(untuk jalan luar kota).
 Pencacahan Otomatis
Selang udara (Pneumatic tube)
Sistem selang udara khususnya digunakan untuk
pencacahan yang relatif singkat. Sistem terdiri dari satu selang
karet yang diletakkan secara melintang pada lajur jalan atau
jalan dan diikatkan pada permukaan jalan dengan meggunakan
klip pengikat khusus.
SURVEY BERAT DAN DIMENSI
Kendaraan angkutan barang yang berat dapat
menyebabkan kerusakan yang serius pada struktur
bawah dan struktur atas jalan.
Metoda
Stasiun survai yang sederhana di sepanjang jalan dipilih
untuk pelaksanaan survai. Pertimbangan khusus harus
diberikan untuk memastikan bahwa ruang
pelaksanaan survai memadai dengan maksud agar :
 Kendaraan yang menunggu untuk diperiksa/disurvai
tidak berhenti dibadan jalan.
 Fasilitas ruang parkir bagi kendaraan yang menyalahi
peraturan, menunggu proses penyidikan.
SURVAI KECEPATAN

Kecepatan dari suatu kendaraan dipengaruhi oleh


faktor:
1. manusia (jarak perjalanan, jumlah penumpang,
umur dan jenis kelamin, tempat tinggal luar atau
dalam kota)
2. kendaraan ( tipe kend, umur dan berat)
3. jalan raya ( letak geografis, tipe, grade,
kelengkungan, jarak pandangan)
4. traffic (volume lalu lintas, kepadatan, traffic yang
berlawanan)
5. kondisi cuaca dan lingkungan alam sekitarnya.
Ada 3 klasifikasi utama yang sering digunakan dalam
mempelajari kecepatan arus lalu lintas yaitu:

Kecepatan titik/sesaat (spot speed).


Kecepatan titik/sesaat: kecepatan kendaraan ssesaat pada waktu kendaraan
teesebut melintasi suatu titik tetap tertentu di jalan.
Kecepatan perjalanan (journey speed) adalah kecepatan rata-
rata kend antara dua titik tertentu di jalan yang dapat ditentukan dari jarak
perjalanan dibagi dengan total waktu perjalanan, dengan persamaan:
v = s/t, dengan: v = Kecepatan, s = jarak perjalanan, t = total waktu.
Kecepatan bergerak (running speed) adalah kecepatan rata-rata
kend untuk melintasi suatu jarak tertentu dalam kondisi kend tetap berjalan,
yaitu kondisi setelah dikurangi oleh waktu hambatan terjadi (misalnya
hambatan pada persimpangan). Kecepatan bergerak ini dapat ditentukan dari
jarak perjalanan dibagi dengan total waktu perjalanan setelah dikurangi dengan
waktu berhenti karena adanya hambatan yang terjadi.
s
Rumus: v 
(t  t ' )
Dengan: v = Kecepatan bergerak, s = jarak perjalanan, t = total waktu,
t ' = waktu berhenti karena gangguan lalu lintas
Metode yang digunakan:
Spot Speed
Metode 2 orang pengamat
Suatu jarak 20 hingga 100 m diukur secara akurat, 1(satu) orang pengamat
berdiri pada setiap ujungnya. Pengamat pertama menurunkan tangannya
begitu sebuah kendaran melewatinya dan pengamat kedua menekan stop
wacth begitu kendaraan tersebut melewatinya dan kemudian mencatatnya.

Metode enoscope
Enoscope adalah alat yang berbentuk kotak dengan 2 buah lubang yang
saling tegak lurus dan didalamnya terdapat kaca cermin yang dapat
memantulkan cahaya (banyangan benda) yang melintas pada satu lubang
yang lain. Metode ini sama seperti metode 2 orang pengamat.

Metode Speed meter (dengan alat pengukur kecepatan)


Sebagai pengganti tenaga manusia maka telah dikembangkan suatu
peralatan mesin untuk melakukan tugas yang sama. Contoh Alat venner
meter yang menggunakan 2 pipa karet, dimana secara elektronik akan
mengukur waktu antara 2 pulsa udara begitu sebuah as roda kendaraan
melintas pipa karet pertama kemudian melintas pipa karet yang satunya.

Anda mungkin juga menyukai