Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RANGKUMAN MENGENAI SURVEY STATIS

DISUSUN OLEH :

Taruna Remaja Muhammad Giyas


2201253
TD 2.18

PROGRAM STUDI TRANSPORTASI DARAT SARJANA TERAPAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD
A. PENGERTIAN

Survei Statis adalah salah satu survei kinerja angkutan umum yang dilakukan dari luar kendaraan
dengan mengamati atau menghitung atau mencatat informasi dari setiap kendaraan penumpang umum yang
melintas di ruas jalan pada setiap arah lalu lintas, serta pintu masuk dan pintu keluar terminal (titik awal dan
akhir).

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Mengumpulkan data-data yang akan digunakan untuk menghitung serta menilai kinerja jaringan
trayek dan kinerja operasional dari setiap pelayanan angkutan umum dalam trayek tetap dan teratur.
2. Mengetahui jumlah armada yang beroperasi dalam suatu trayek pada waktu pelayanan tertentu.
3. Mengetahui frekuensi penumpang pada angkutan umum dalam satu waktu tertentu.
4. Mengetahui waktu tunggu armada angkutan umum pada waktu tertentu.
5. Mengidentifikasi indikator kepenuh sesakan, indikator ini menunjukkan kemampuan penawaran
angkutan umum terhadap permintaan penumpang.
6. Menganalisis kinerja yang sebenarnya dari setiap angkutan umum yang di survey dan dapat
mengetahui apabila terjadi penyimpangan trayek pada suatu angkutan umum yang disurvey.
7. Menilai apakah jumlah armada yang beroperasi sesuai dengan jumlah yang diizinkan.
8. Menilai apakah terjadi penyimpangan trayek.

C. LOKASI PELAKSANAAN

1. Terminal, dan
2. Ruas Jalan (di lokasi CHECKER/TIMER atau di lokasi kantong penumpang)

D. WAKTU PELAKSANAAN

Sepanjang waktu operasi kendaraan umum (akan berbeda-beda tergantung dari kondisi
eksisting pelayanan angkutan umum).

E. TARGET DATA

• DATA YANG DIAMATI :

1. Kapasitas kendaraan
2. Nomor trayek angkutan umum
3. Jam kedatangan dan jam keberangkatan
4. Waktu tunggu setiap armada
5. Tanda nomor kendaraan
6. Jumlah penumpang kendaraan

• DATA YANG DISAJIKAN :

1. Frekuensi kendaraan peak dan off peak


2. Rata-rata Load Factor peak dan off peak
3. Headway peak dan off peak
4. Jumlah Penumpang rata-rata
5. Waktu tunggu (Lay over time)
6. Waktu Perjalanan (Travel Time)
7. Waktu pergi pulang (Round Trip Time)
8. Jumlah armada operasi
9. Tingkat Penyimpangan

F. METODE SURVEY

• DI TERMINAL :

1. Petugas berada di pintu masuk dan pintu keluar.


2. Mencatat jumlah penmpang saat datang dan berangkat.
3. Mencatat plat nomor kendaraan
4. Mencatat kode trayek kendaraan
5. Mencatat waktu tiba dan berangkat

• DI RUAS :

Hal yang dicatat sama, dilakukan Ketika kendaraan berhenti dan atau melintasi suatu rual jalan
tertentu yang merupakan jalur trayek angkutan umum.

G. TAHAPAN SURVEY STATIS

1. Tahap Persiapan
1) Proses pengajuan proposal survei di PTDI-STTD
• Buat proposal survei
• Meminta tanda tangan: ( Dosen pengampu, Ketua Program Studi (Kaprodi) dan
Rektorat) dengan minimal dibawa H-3 sebelum survey.
• Di ACC Rektorat
• Foto Copy nya di serahkan ke : (jurusan, ruang makan,dan untuk arsip pribadi dan keperluan
lainnya)
• Struktur Atau Sistematika Proposal Permohonan Survey Statis
I. Pendahuluan
II. Maksud dan tujuan
III. Peralatan dan perlengkapan
IV. Waktu dan tempat pelaksanaan
V. Peserta kegiatan
VI. Pembagian Rute.Trayek
VII. Penutup

2) Perizinan Atau Koordinasi Pihak terkait (Dinas Perhubungan setempat)


Koordinasi dengan instansi terkait setempat untuk mendapatkan Data Sekunder (jumlah armada
yang diizinkan beroperasi, trayek/rute, dll.)

2. Tahap Sebelum Pelaksanaan Survey (H-1)


• Semua surat-surat sudah dierahkan kepada pihak terkait.
• Meminta atau mengambil alat-alat survei yang dibutuhkan di jurusan
• Persiapkan Formulir Survey Statis
Contoh :
3. Tahap Pelaksanaan Teknik Survey
1) Sebelum melaksanakan survey dilakukannya survey lokasi dan briefing ( agar tidak terjadi
kesalahan dalam melakukan survey).
2) Mengambil atau meminta data sekunder terhadap pihak terkait (dinas perhubungan/ instansi terkait di
daerah survey)
3) Menentukan observasi untuk mendapatkan data primer.
4) Menentukan titik keberangkatan, titik kedatangan, dan titik tengah.
5) Melakukan pembagian tugas anggota kelompok (1 atau 2 orang di titik kedatangan. 1 orang di titik
keberangkatan. 1 atau 2 orang di titik tengah (tergantung jenis trayek)).
6) Dan masing-masing surveyor dengan tugasnya masing-masing mencatat:
• Jumlah penumpang saat datang/meninggalkan terminal
• Plat nomor kendaraan
• Kode trayek kendaraan
• Waktu tiba/berangkat
• Jumlah armada yang melakukan penyimpangan
7) Setelah mendapatkan data primer akan dilakukan rekapitulasi serta pengolahan data agar mendapatkan
output yang diinginkan. (akan dijelaskan secara khusus)

H. ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA SURVEY STATIS


1. Frekuensi

Merupakan jumlah kendaraan (angkutan umum) yang melewati titik survey selama satu jam
untuk trayek yang sama. Faktor utama yang akan menentukan frekuensi pelayanan angkutan adalah
permintaan penumpang.

Frekuensi angkutan umum dapat dihitung dari data yang diperoleh dari surveyor di titik
keberangkatan dengan data nomor kendaraan bermotor. Jika nomor plat sama maka kendaraan
tersebut merupakan kendaraan yang sama. Dalam frekuensi juga dapat diklasifikasikan kapan jam
sibuk dan tidak sibuk.`

2. Headway

Pengertian jarak waktu antara kendaraan satu dengan yang lain (headway) adalah sangat
penting, sebab dengan headway yang teratur maka lalu lintas akan berjalan lancar dan untuk
mengurangi kemacetan. Pengaturan headway ini juga sangat berpengaruh pada frekuensi
perjalanan sebagaimana lay over time mempengaruhi besarnya frekuensi perjalanan dan
sebaliknya, dengan headway yang kecil akan memberikan peningkatan pelayanan karena
memperkecil waktu tunggu calon penumpang terhadap kendaraan.

Headway dapat ditentukan melalui surveyor di titik keberangkatan dengan mengambil data
waktu keberangkatan setiap kendaraan. Sehingga terlihat berapa perbedaan waktu perjalanan yang
dapat menunjukkan headwaynya.
Headway dirumuskan sebagai berikut :

Time Headway = 60 / Frekuensi

H = Selisih antara kendaraan satu dengan yang lain

3. Waktu Tunggu Kendaraan (Lay Over Time)

Waktu tunggu kendaraan atau waktu singgah kendaraan ini adalah waktu yang
dipergunakan untuk mengatur operasi dan memberi kesempatan awak kendaraan untuk beristirahat.
Lamanya waktu tunggu kendaraan ini mempengaruhi besarnya frekuensi perjalanan, semakin lama
waktu tunggunya semakin kecil frekuensi perjalanannya dan sebaliknya jika waktu tunggu semakin
sedikit maka semakin besar frekuensi perjalanannya.

Waktu tunggu di terminal dapat dilihat dari data waktu yang tercatat di surveyor kedatangan
dan keberangkatan. Dengan data kedatangan dan keberangkatan tersebut kita dapat melihat berapa
waktu yang dihabiskan untuk menunggu di terminal.

Dirumuskan sebagai berikut :

Lay Over Time = Waktu Berangkat - Waktu Tiba

Waktu Tunggu Rata – Rata : Jumlah total waktu tunggu / Jumlah Kendaraan

4. Waktu Perjalanan (Travel Time)

Waktu perjalanan (Travel Time) adalah waktu yang diperlukan angkutan umum untuk
menempuh perjalanan dari tempat asal ke tujuan akhir. Waktu perjalanan ini bisa dilihat dari data
waktu keberangkatan dan kedatangan angkutan yg didapatkan dari surveyor di titik keberangkatan
dan titik kedatangan. Misalnya berangkat pukul 07.00 dan tiba di titik kedatangan pukul 8.30, berarti
waktu perjalannaya adalah 1 jam 30 menit.

Waktu Perjalanan = Waktu tiba – Waktu berangkat

5. Waktu Perjalanan Pulang Pergi (Round Trip Time)

Waktu perjalanan pulang pergi adalah waktu suatu kendaraan dari terminal asal sampai
kembali ke terminal asal lagi dengan memperhitungkan pula waktu singgah dan waktu tunggu pada
saat menaikkan dan menurunkan penumpang.

Dirumuskan sebagai berikut :


RTT = 2 ( TT + LOT )

Dimana :

• RTT = Waktu perjalanan pergi pulang (Round Trip Time)


• TT = Waktu perjalanan (Travel Time)
• LOT = Waktu tunggu keberangkatan (Lay Over Time)

6. Faktor Muat (Load Factor)

Faktor muat yaitu untuk mengetahui permintaan atau kebutuhan masyarakat terhadap
angkutan umum sehingga dapat diseimbangkan antara permintaan (demand) dan penawaran
(supply) akan angkutan umum.

Faktor muat dapat dihitung dari data yang dicatat oleh surveyor berapa penumpang yang
naik. Sehingga kita mengetahui faktor muatnya. Misalnya yang seharusnya bermuatan 8 namun di
data surveyor ternyata hanya ada 4 penumpang. Berarti terjadi ketidakseimbangan antara daya
tampung dan muatan.

Dirumuskan sebagai berikut :

Load Factor = Jumlah Penumpang / Kapasitas Kendaraan x 100%

7. Faktor Muat Rata Rata Tiap Trayek

Faktor muat merupakan perbandingan antara jumlah penumpang yang berada didalam
kendaraan pada jam sibuk pagi, jam tidak sibuk dan jam sibuk sore dengan kapasitas kendaraan
dalam bentuk persentase. Sehingga data ini dapat diketahui melalui data frekuensi di setiap jam
yang diklasifikasikan jam sibuk dan tidak sibuknya. Setelah itu di jam sibuk diperhatikan berapa
jumlah penumpang yang naik di angkutan tersebut pada jam berapa.

8. Tingkat Operasi Kendaraan

Tingkat operasi kendaraan merupakan perbandingan antara jumlah kendaraan yang


beroperasi dengan jumlah kendaraan menurut izin dalam bentuk persentase. Dapat diketahui
dengan data plat nomor yang tercatat di surveyor. Sehingga diketahui berapa jumlah armada yang
beroperasi. Selanjutnya dari data sekunder yang didapatkan apakah perbandingan yang diizinkan
beroperasi sesuai dengan yang beroperasi dilapangan atau tidak.

Tingkat operasi kendaraan ini dapat diperoleh dengan rumus perhitungan sebagai berikut:
Tingkat Operasi Kendaraan =

Jumlah Kendaraan Operasi / Jumlah Kendaraan Izin x 100%

9. Waktu Menunggu Angkutan Umum (Waiting Time )

Waktu menunggu angkutan umum dapat dilihat dari waktu yang tercatat di keberangkatan
dan kedatangan. Karena dengan begitu akan diketahui jarak waktu antar kendaraan dan waktu
menunggu kendaraanya.

I. KESIMPULAN SURVEY STATIS


Berisi kesimpulan dari semua data hasil survai, apakah data sekunder sama dengan data primer
hasil survai mengenai jumlah armada yg beroperasi, karakteristik operasional, dan apakah terjadi
penyimpangan atau sesuai dengan trayek (kesesuaian semua data dengan data sekunder)

J. SOLUSI ATAU SARAN


Solusi atau saran terhadap perbedaan data primer dan sekunder untuk melakukan evaluasi
sebab terjadinya penyimpangan.

Anda mungkin juga menyukai