Anda di halaman 1dari 7

TANTANGAN DAN PERAN SISTEM TRANSPORTASI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN

MASYARAKAT DI KABUPATEN NAGAN RAYA

DISUSUN OLEH :

NAMA : AZMAN
NOTAR : 2201059
KELAS : TD 2.18
MATA KULIAH : SISTEM TATA GUNA LAHAN
DOSEN PENGAMPU : Bapak AJI RONALDO, M.Sc

PROGRAM STUDI TRANSPORTASI DARAT SARJANA TERAPAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD
2023
TANTANGAN DAN PERAN SISTEM TRANSPORTASI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN
MASYARAKAT DI KABUPATEN NAGAN RAYA

Azman
Taruna Remaja Jurusan D-IV Transportasi Darat, Politeknik Transportasi Darat Indonesia – STTD
Jalan Raya Setu No.89 Bekasi, Jawa Barat, 17520
azmanalkhalifi441@gmail.com
Abstrak
Artikel ini mengeksplorasi tantangan dan peran sistem transportasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di
Kabupaten Nagan Raya. Melalui analisis kegiatan, jaringan, pergerakan, dan kelembagaan transportasi, penelitian ini
bertujuan untuk memahami kompleksitas dan dinamika sistem transportasi dalam konteks geografis dan demografis khusus
tersebut. Tantangan seperti infrastruktur yang terbatas, ketidakseimbangan distribusi, dan masalah aksesibilitas menjadi fokus
utama pembahasan. Selain itu, peran sistem transportasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pelayanan publik, dan
integrasi sosial juga diselidiki. Dengan merinci tantangan-tantangan khusus yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Nagan
Raya, artikel ini mencoba memberikan wawasan yang mendalam tentang upaya yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas sistem transportasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di kabupaten Nagan Raya.

Kata-kata kunci: Tantangan dan peran sistem transportasi, sistem transportasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,
kabupaten Nagan Raya.

Abstract
This article explores the challenges and role of the transportation system in meeting the needs of the community in
Nagan Raya Regency. Through analysis of transportation activities, networks, movements and institutions, this research aims
to understand the complexity and dynamics of transportation systems in this specific geographic and demographic context.
Challenges such as limited infrastructure, distribution imbalances and accessibility issues were the main focus of discussion.
In addition, the role of transportation systems in supporting economic growth, public services, and social integration is also
investigated. By detailing the specific challenges facing Nagan Raya Regency, this article attempts to provide in-depth insight
into the efforts needed to improve the efficiency and effectiveness of the transportation system in meeting the needs of the
community in Nagan Raya Regency.

Keywords: Challenges and role of the transportation system, transportation system in meeting community needs, Nagan Raya
district

I. PENDAHULUAN 2,15%, 1,60%, dan 1,45% dari keseluruhan wilayah


Latar Belakang kabupaten.
Secara administratif, Kabupaten Nagan Raya Adapun pemanfaatan lahan di Kabupaten Nagan
terbagi menjadi sepuluh kecamatan. Wilayah terluas Raya sebagian besar diarahkan untuk pertanian sawah dan
terletak di Kecamatan Darul Makmur, mencapai 1.027,93 perkebunan, perkembangan pemukiman, dan pelestarian
km2 atau 29,00 persen dari total luas kabupaten. hutan. 1 Sebagaian lainnya sebagai Pusat perkantoran yang
Kecamatan Beutong menyusul dengan luas wilayah terletak di kecamatan Suka Makmue, sedangkan untuk
1.017,32 km2 atau 28,70 persen. Kecamatan Tadu Raya, pusat perbelanjaan terletak di desa Jeuram, kecematan
Seunagan Timur, Tripa Makmur, Kuala, Kuala Pesisir Seunagan dan desa Simpang Peut, kecamatan Kuala.
Seunagan, dan Suka Makmue masing-masing memiliki
porsi wilayah sebesar 11,45%, 9,97%, 7,10%, 3,41%,
1
Kondisi Geografis Kabupaten Nagan Raya,
https://www.naganrayakab.go.id/halaman/kondisi-geografis
Pemanfaatan lahan pada suatu kabupaten/kota juga baik antar berbagai bagian kota atau wilayah. Analisis
dipengaruhi oleh transportasi pada kabupaten/kota tersebut sistem jaringan membantu dalam mengevaluasi efektivitas
yang kemudian pola transportasi ikut turut membentuk tata dan keefisienan distribusi transportasi serta
guna lahan pada kabupaten/kota tersebut. mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau
Transportasi merupakan suatu kegiatan pengembangan.
memindahkan barang dan atau orang dari satu tempat ke 3. Sistem Pergerakan
tempat lain, baik dengan atau tanpa sarana. Suatu bangsa Sistem pergerakan transportasi mencakup pola
akan menjadi besar dan makmur jika memiliki tanah yang perjalanan orang dan barang dalam suatu wilayah. Ini
subur, kerja keras dan kelancaran transportasi baik melibatkan pemahaman tentang arus lalu lintas, volume
pergerakan orang maupun barang dari satu negara kebagian perjalanan, dan dinamika pergerakan penduduk serta
lainnya. Tanpa transportasi yang baik maka suatu Kota komoditas. Analisis sistem pergerakan membantu dalam
tidak akan berkembang maupun tumbuh dengan baik. 2 mengidentifikasi potensi kemacetan, memahami pola
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih detail perjalanan masyarakat, dan merancang solusi yang dapat
dan mencari solusi alternatif yang efektif terhadap masalah meningkatkan efisiensi dan kecepatan pergerakan dalam
transportasi perkotaan, perlu dilakukan pembagian sistem suatu sistem transportasi.
transportasi makro menjadi unit yang lebih kecil (mikro). 4. Sistem Kelembagaan
Dalam konteks ini, setiap sistem mikro akan memiliki Sistem kelembagaan transportasi melibatkan
hubungan saling ketergantungan dan saling berpengaruh, struktur organisasi, regulasi, dan koordinasi antar lembaga
yakni3: yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan, dan
1. Sistem Kegiatan pengelolaan transportasi. Ini mencakup peran pemerintah,
Sistem kegiatan merujuk pada serangkaian badan pengatur, operator transportasi, dan pihak-pihak
aktivitas atau proses yang terjadi dalam konteks sistem terkait lainnya. Sistem kelembagaan yang baik dapat
tertentu. Dalam konteks transportasi, sistem kegiatan meningkatkan koordinasi antarlembaga, memberikan
mencakup berbagai aktivitas yang terlibat dalam regulasi yang jelas, dan memastikan pelayanan
pergerakan orang dan barang dari satu tempat ke tempat transportasi yang baik kepada masyarakat. Analisis sistem
lain. Ini melibatkan perencanaan perjalanan, penggunaan kelembagaan memungkinkan identifikasi hambatan
moda transportasi, serta aktivitas yang terkait dengan administratif dan kebijakan yang mungkin mempengaruhi
pemeliharaan dan operasional infrastruktur transportasi. kinerja sistem transportasi secara keseluruhan.
Pemahaman mendalam terhadap sistem kegiatan
transportasi membantu dalam merancang solusi yang
efektif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal
mobilitas.
2. Sistem Jaringan
Sistem jaringan transportasi mencakup struktur
dan koneksi fisik antar berbagai elemen dalam sistem. Ini
termasuk jalan, jalur kereta api, jalur sepeda, dan jalur
pejalan kaki yang membentuk suatu jaringan. Jaringan
yang baik harus dirancang untuk mendukung pergerakan
efisien dan terkoordinasi, memastikan konektivitas yang

2
Fadjar Lestari, Kajian Karakteristik Arus Mudik Lebaran
Menggunakan Survei Online, Puslitbang Transportasi Jalan dan Gambar 1: Sistem Transportasi Makro
Perkeretaapian, Jurnal Penelitian Transportasi Darat, 20 Mei 2019, hm. Sumber; Tamin, 1997
36.
3
Aditianata, Fenomena Tata Guna Lahan, Perumahan Dan
Transportasi Dalam Perkembangan Kota-Kota Besar (Kasus : Kota Keberhasilan suatu sistem transportasi tidak
Surabaya Dan Metropolitan Gks Plus), Jurusan Teknik Planologi, terlepas dari efisiensi jaringan transportasinya. Kabupaten
Universitas Esa Unggul, Jurnal Planesa Volume 5, Nomer 1 Mei 2014,
hlm. 36 Nagan Raya memerlukan pengembangan jaringan
transportasi yang terpadu dan berkesinambungan untuk di mana objek penelitian terfokus pada tantangan-tantangan
mendukung konektivitas . Peningkatan kualitas jalan, serta peran sistem transportasi di kabupaten Nagan Raya,
jembatan, dan transportasi umum menjadi kunci dalam khususnya memenuhi kebutuhan masyarakat. Pendekatan
memastikan kelancaran pergerakan masyarakat. ini melibatkan metode penelitian lapangan untuk
Pergerakan penduduk dan distribusi barang memperoleh data primer. Data-data ini diperoleh melalui
menjadi aspek penting dalam meningkatkan efektivitas observasi lterhadap aktivitas yang terkait dengan objek
sistem transportasi. Memahami pola pergerakan penduduk studi dan wawancara langsung dengan para pemangku
dapat membantu dalam perencanaan rute transportasi yang kepentingan yang memahami konteks permasalahan
lebih efisien, sedangkan distribusi barang yang seimbang tersebut.
dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh Untuk memahami dan mengelola data hasil
wilayah. penelitian ini, penulis melakukan analisis menyeluruh
Transportasi yang efektif merupakan fondasi terhadap temuan yang ditemukan selama proses penelitian.
penting dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan Data yang telah terkumpul, yang meliputi hasil wawancara,
sistem transportasi. Dukungan pemerintah daerah, hasil observasi, dan catatan lapangan, kemudian dianalisis
koordinasi antarlembaga, dan keterlibatan masyarakat melalui serangkaian langkah, termasuk membaca secara
menjadi faktor kunci dalam memastikan bahwa perubahan menyeluruh dari berbagai sumber, mengorganisir, serta
positif dapat terwujud. mengurutkan. Selanjutnya, data yang telah diperoleh, baik
Kabupaten Nagan Raya menghadapi kendala berupa kalimat-kalimat maupun aktivitas subjek/sampel,
signifikan dalam pengembangan infrastruktur diubah menjadi kalimat yang memiliki makna.
transportasinya. Pembangunan jalan yang terbatas dan
keterbatasan aksesibilitas menjadi hambatan utama dalam III. HASIL DAN PEMBAHASAN
mendukung kegiatan transportasi. Tantangan ini Adapun pemanfaatan lahan di Kabupaten Nagan
mempengaruhi mobilitas masyarakat dan pertumbuhan Raya sebagian besar diarahkan untuk pertanian sawah dan
ekonomi lokal. perkebunan, industri dan pelestarian hutan. 4 Sebagaian
Mengingat urgensi dan signifikansi peran sistem lainnya sebagai Pusat perkantoran yang terletak di
transportasi dalam perkembangan suatu daerah, diharapkan kecamatan Suka Makmue, sedangkan untuk pusat
bahwa hasil penelitian mengenai peran dan tantangan perkembangan pemukiman dan perbelanjaan terletak di
sistem transportasi di kabupatn Nagan Raya dapat desa Jeuram, kecematan Seunagan dan desa Simpang Peut,
memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kecamatan Kuala. Berikut data hasil penelitian Sistem
Transportasi, ekonomi dan kemajuan ekonomi di kegiatan atau pemanfaatan lahan di kabupaten Nagan Raya:
Kabupaten Nagan Raya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi tantangan-tantangan serta peran sistem
transportasi di kabupaten Nagan Raya dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Selain itu, penelitian ini bertujuan
untuk memahami kebijakan-kebijakan yang telah diambil
oleh pemerintah daerah Kabupaten Ngan Raya dalam
mengatasi masalah tersebut, serta sejauh mana
efektivitasnya.

II. METODE PENELITIAN


Dalam penelitian kualitatif ini, digunakan
pendekatan metode deskriptif untuk mengkaji suatu objek, 4
Kondisi Geografis Kabupaten Nagan Raya,
https://www.naganrayakab.go.id/halaman/kondisi-geografis
1. Pertanian sawah, Perkebunan dan Pelestarian Hutan

Gambar 2: Pemanfaatan Lahan sebagai daaerah Gambar 4 :Pemanfaatan Lahan sebagai kawasan
pertanian sawah, di kecamatan Seunagan, pelestarian hutan, di kecamatan Seunagan,
Kabupaten Nagan Raya Kabupaten Nagan Raya
Sumber ; Google Earth Sumber ; Google Earth

2. Industri

Gambar 3: Pemanfaatan Lahan sebagai daaerah


perkebunan Kelapa Sawit, di kecamatan Gambar 5: Pemanfaatan Lahan sebagai daaerah industri
Kuala, Kabupaten Nagan Raya yaitu pabrik Kelapa Sawit, di kecamatan
Sumber ; Google Earth Seunagan, Kabupaten Nagan Raya
Sumber ; Google Earth
Gambar 6: Pemanfaatan Lahan sebagai daaerah industri Gambar 8 :Pemanfaatan Lahan sebagai pusat
yaitu PLTU, di kecamatan Kuala Pesisir, pertokoan, di kecamatan Seunagan,
Kabupaten Nagan Raya Kabupaten Nagan Raya
Sumber ; Google Earth Sumber ; Google Earth

3. Perkantoran

Gambar 9: Pemanfaatan Lahan sebagai lahan


pertokoan, di kecamatan Kuala Kuala,
Gambar 7 :Pemanfaatan Lahan sebagai daaerah Kabupaten Nagan Raya
Perkantoran, di kecamatan Suka Makmue, Sumber ; Google Earth
Kabupaten Nagan Raya
Sumber ; Google Earth Dalam perencanaan transportasi, dikemukakan
bahwa aktivitas individu merupakan faktor penentu
permintaan transportasi. Pola aktivitas seseorang dapat
diartikan sebagai pilihan yang melibatkan berbagai aspek,
seperti pekerjaan dengan pertimbangan jenis pekerjaan dan
pendapatan; tempat tinggal dengan aspek lokasi, jenis
rumah, tipe tetangga, serta akses ke sekolah dan pasar;
interaksi dengan tetangga; pola konsumsi termasuk
kegiatan belanja dan layanan lainnya seperti pemesanan
4. Perbelanjaan Dan Pertokoan barang dan layanan perbankan; serta aktivitas sosial dan
rekreasi seperti perjalanan akhir pekan dan liburan. Setiap Peningkatan dan perluasan infrastruktur jalan raya,
individu memiliki konsepsi unik terkait pola aktivitas, yang jembatan, serta sarana transportasi lainnya untuk
menjadi dasar pemenuhan kebutuhan hidup dan meningkatkan konektivitas antar wilayah di Kabupaten
kenyamanan, serta memengaruhi keputusan individu atau Nagan Raya dan Mendorong penggunaan transportasi
keluarga. berkelanjutan, seperti transportasi umum yang efisien dan
Sistem jaringan di Kabupaten Nagan Raya jalur sepeda, untuk mengurangi tekanan pada jalan raya
mencakup infrastruktur transportasi dan komunikasi yang dan mengatasi kemacetan. Bisa menjadi solusi dari
menghubungkan berbagai wilayah. Ini mencakup jalan permasalahan dari sistem transportasi yang ada di
raya, jembatan, dan sarana transportasi lainnya yang kabupaten Nagan Raya
membentuk jaringan konektivitas. Evaluasi dan
perencanaan yang baik terhadap sistem jaringan ini dapat IV. KESIMPULAN
meningkatkan aksesibilitas antar-kecamatan dan Sistem Transportasi terdiri atas: Sistem Kegiatan,
mendukung pertumbuhan ekonomi serta distribusi yang Jaringan, Pergerakan, dan Kelembagaan. Yang kemudian
merata. Sistem pergerakan di Kabupaten Nagan Raya keempat sistem ini saling terikat satu sama lain.
berkaitan dengan pola perjalanan penduduk dan distribusi Pemanfaatan lahan di Kabupaten Nagan Raya
barang. Melalui analisis pergerakan, dapat diidentifikasi sebagian besar diarahkan untuk pertanian sawah dan
pola mobilitas masyarakat, volume perjalanan, dan perkebunan, industri dan pelestarian hutan. Sebagaian
tantangan terkait lalu lintas. lainnya sebagai Pusat perkantoran yang terletak di
Sistem kelembagaan di Kabupaten Nagan Raya kecamatan Suka Makmue, sedangkan untuk pusat
mencakup struktur organisasi, regulasi, dan koordinasi perkembangan pemukiman dan perbelanjaan terletak di
antar lembaga yang terlibat dalam perencanaan dan desa Jeuram, kecematan Seunagan dan desa Simpang Peut,
pengelolaan transportasi serta kegiatan terkait. Ini kecamatan Kuala.
melibatkan peran pemerintah daerah, badan pengatur, dan Terbatasnya infrastruktur transportasi seperti jalan
aktor terkait lainnya. Kelembagaan yang efektif dapat raya dan jembatan, Peningkatan volume pergerakan,
memastikan implementasi kebijakan yang berkelanjutan terutama pada jam-jam sibuk seperti di depan MTSN
dan memberikan pelayanan transportasi yang optimal Jeuram saat jam pulang sekolah, menjadi hambatan dalam
kepada masyarakat.Sebagai contohnya adalah Pemkab. menyusun jaringan yang efisien.
Nagan Raya mewacanakan dan telah melakukan survey Meningkatkan Infrastruktur dan Mendorong
dalam rangka pengajuan proposal bantuan halte penggunaan transportasi umum bisa menjadi solusi dari
penyebrangan sungai untuk anak-anak sekolah serta permasalahan dari sistem transportasi yang ada di
masyarakat desa Suak Bilie dan Macah. Kebijakan kabupaten Nagan Raya
semacam ini dapat menunjang aksebilitas masyarakat dari
suatu tempat ke tempat lain, maka dari itu perlunya suatu Daftar Pustaka
sistem kelembagaan untuk menunjung tiga sistem lainnya. Kondisi Geografis Kabupaten Nagan Raya,
Terbatasnya infrastruktur transportasi seperti jalan https://www.naganrayakab.go.id/halaman/kondisi-
raya dan jembatan menjadi hambatan utama dalam geografis
Lestari, Fadjar, 2019. Kajian Karakteristik Arus Mudik
menyusun jaringan yang efisien. Beberapa wilayah
Lebaran Menggunakan Survei Online, Puslitbang
mungkin mengalami keterbatasan aksesibilitas, Transportasi Jalan dan Perkeretaapian, Jurnal
mengakibatkan ketidakmerataan konektivitas. Penelitian Transportasi Darat
Peningkatan volume pergerakan, terutama pada Aditianata, 2014. Fenomena Tata Guna Lahan, Perumahan
jam-jam sibuk seperti di depan MTSN Jeuram saat jam Dan Transportasi Dalam Perkembangan Kota-Kota
pulang sekolah, dapat menyebabkan kemacetan yang Besar (Kasus : Kota Surabaya Dan Metropolitan
signifikan karena keterbatasan opsi transportasi umum dan Gks Plus), Jurusan Teknik Planologi, Universitas
Esa Unggul, Jurnal Planesa Volume 5, Nomer 1.
infrastruktur jalan yang tidak memadai dapat menghambat
efisiensi pergerakan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai