2. Tujuan
PKM berikut bertujuan untuk menjelaskan kegunaan dan kekurangan dari sistem dinamik.
Menggunakan sistem dinamik dan pemodelan untuk mengestimasi cara terbaik mengurangi kemacetan.
Juga, memberikan saran/solusi untuk memperlancar kemacetan yang terjadi di ibu kota ,Indonesia.
Gambar 2: Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta dari tahun 2017 sampai dengan
2021.
Sumber: databoks.katadata.co.id
2.2. Saran dan Solusi
Ide pertama adalah penggunaan sistem dinamik lalu lintas dengan tujuan mengurangi tingkat
kemacetan di Jakarta. Kedua, memberi kritik serta saran terhadap sistem lalu lintas yang berlaku.
Ketiga, memperluas ruas jalan dengan tujuan melancarkan gerak kendaraan publik dan pribadi
serta memudahkan penerapan dan pelaksanaan sistem dinamik.
2. Masyarakat
Berperan untuk menjalankan dan memelihara sistem dinamik ketika diterapkan secara tertib.
2.4. Strategi
Cara mengaktualisasikan data-data yang dihasilkan sistem dinamik, dibutuhkan
langkah-langkah demi mengimplementasi adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data Kumpulkan informasi transportasi untuk memahami pola lalu lintas,
titik kemacetan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas.
2. Optimasi Jalur Manfaatkan algoritma optimasi jalur untuk mengalokasikan lalu lintas
secara efisien dan menghindari daerah kemacetan yang dikenal.
3. Sistem Manajemen Lalu Lintas yang Adaptif Implementasikan sistem lampu lalu lintas
yang dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lalu lintas secara dinamis, mengoptimalkan
aliran kendaraan dan mengurangi kemacetan.
4. Teknologi Informasi dalam Transportasi (ITS) memanfaatkan teknologi informasi untuk
mengintegrasikan berbagai mode transportasi, memberikan informasi real-time kepada
pengguna, dan meningkatkan efisiensi transportasi secara keseluruhan.
5. Peningkatan Transportasi Publik Tingkatkan kualitas dan ketersediaan transportasi publik
untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di jalan dan mendorong mobilitas
berkelanjutan.
6. Evaluasi dan pembaruan pantau terus kinerja sistem dinamik, perbarui model berdasarkan
data terkini, dan evaluasi efektivitas langkah-langkah strategis yang diambil.
3. Kesimpulan
Berdasarkan pemodelan sistem dinamis, mengurangi kemacetan untuk meningkatkan aktivitas dan
mobilitas masyarakat dibutuhkan ruang gerak yang lebih besar. Pemodelan tersebut dapat memperkirakan
seberapa banyak ruang gerak, atau ruas jalan, yang dibutuhkan.
4. Referensi
SOURCE:file (ui.ac.id),
- Rini, C.L. (2013). 9 Penyebab Kemacetan Di
Jakarta.https://news.republika.co.id/berita/my13jf/ini-9-penyebab-kemacetan-di-jakarta. Diakses
pada 4 Oktober 2023
- Mungkasa, O. (2020) Jakarta: Masalah dan Solusi. (PDF) Jakarta: Masalah dan Solusi
(researchgate.net)
- Wohl, M., & Hendrikson C, 1984, Transportation Investment Pricing Principles: An Introduction
for Engineers Planners and Economists, New York, John Wiley &Sons.