Anda di halaman 1dari 61

Pendataan Transportasi dan Survei

Disampaikan oleh Vidya Trisandini Azzizi, S.T., M.T., Ph.D.


Topik Pembahasan

1. Refeshing Proses Perencanaan Transportasi


2. Jenis-jenis data yang diperlukan dalam
Perencanaan Transportasi
3. Metode Pendataan (Survei)
PROSES PERENCANAAN
TRANSPORTASI
Proses Perencanaan Transportasi
Tahapan dalam
Proses Perencanaan
Transportasi
JENIS-JENIS DATA TRANSPORTASI
Data/Informasi yang Diperlukan Dalam
Perencanaan Transportasi
• DATA PRIMER
• Volume pergerakan orang dan barang, atau kendaraan
• Kapasitas jalan
• Asal tujuan perjalanan (distribusi perjalanan)
• Pembebanan jalan (pilihan rute)
• Penggunaan moda (Mode share)
Data/Informasi yang Diperlukan Dalam
Perencanaan Transportasi
• DATA PRIMER
• Volume pergerakan orang dan barang, atau kendaraan
• Kapasitas jalan
• Asal tujuan perjalanan (distribusi perjalanan)
• Pembebanan jalan (pilihan rute)
• Penggunaan moda (Mode share)
• Travel time (waktu perjalanan)
• Kecepatan pergerakan
Data/Informasi yang Diperlukan Dalam
Perencanaan Transportasi
• DATA SEKUNDER
• Tingkat pelayanan public transport
• Kondisi simpul (terminal, stasiun, dll)
• Karakteristik sosio ekonomi wilayah yang berdampak pada pola
transportasinya
• Karakteristik penggunaan lahan pada wilayah perencanaan
• Karakteristik sarana dan prasarana transportasi (parkir, pedestrian way, dll)
• Kebijakan pengembangan transportasi pada wilayah kajian
METODE PENDATAAN
Jenis Survei Lalu Lintas

Click
here Traffic Counting (Perhitungan Lalin)
Click
here Survei asal tujuan (Road Side Interview)
Click
here
Survei asal tujuan (Home based interview)
Click
here Travel Time Survey
Jenis Survei Lalu Lintas
Click
here • Survei Pelengkap:
• Good Vehicle Survey
• Mass Transport/Public Transport Survey
• Survei kepemilikan kendaraan
• Survei sosio ekonomi masyarakat dan land use (penggunaan lahan
kawasan/koridor)
1. TRAFFIC COUNTING

• Metode trafic counting diperlukan untuk memperoleh data-data lalu


lintas terutama pada jalan-jalan arteri dan kolektor, yang meliputi:
• Volume kendaraan
• Klasifikasi kendaran
• Frekuensi kendaraan
• Arah perjalanan
1. TRAFFIC COUNTING

• Traffic counting dilaksanakan dengan cara mencacah atau


menghitung kendaraan-kendaraan yang lewat pada pos-pos survei
yang telah ditentukan. Pencacahan/ penghitungan dilakukan pada
formulir perhitungan lalu lintas, diisikan sesuai dengan klasifikasi
kendaraan persatuan waktu
1. TRAFFIC COUNTING

• Formulir yang digunakan adalah formulir perhitungan lalu lintas dan


formulir himpunan untuk lapangan.
• Jumlah sample: Karena sifat survey hanya mencacah/menghitung,
sehingga tidak mengganggu lalu lintas, maka samplenya 100 %
(populasi) yang berarti seluruh kendaraan yang lewat.
• Waktu Pelaksanaan : Survey dilaksanakan antara 2 – 7 hari, dimana 1
hari survey adalah 24 jam kerja dibagi atas 4 periode waktu, yaitu:
• Periode 1 = jam 00 – 06
• Periode 2 = jam 06 – 12
• Periode 3 = jam 12 – 18
• Periode 4 = jam 18 – 24
1. TRAFFIC COUNTING

• Pos-pos pencacahan ditempatkan dengan memperhatikan kondisi


lokasi survei sbb:
1. Survei pada jaringan jalan antar kota, pos harus ditempatkan pada ruas
jalan dimana:
• lalu lintas tidak dipengaruhi oleh lalu lintas ulang alik (commuter traffic).
• pos mempunyai jarak dan kebebasan pandang yang cukup untuk kedua arah.
• karakter pergerakan lalu lintas mewakili pergerakan lalu lintas pada ruas jalan
2. Survei pada jaringan jalan perkotaan, pos harus ditempatkan pada ruas
jalan dimana:
• lalu lintas yang dicacah tidak dipengaruhi oleh pergerakan lalu lintas dari
• persimpangan.
• pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk mengamati kedua arah
1. TRAFFIC COUNTING

• Pos-pos pencacahan ditempatkan dengan memperhatikan kondisi


lokasi survei sbb:
3. Survei pada persimpangan, pos harus ditempatkan pada lengan
persimpangan dimana:
• pos mempunyai jarak pandang yang cukup untuk mengawasi pergerakan pada lengan-
lengan yang ditinjau.
• pos tidak mengganggu kebebasan pandang pengemudi.
• lokasi pos dapat memberikan ruang pengamatan yang jelas untuk melihat lintasan dan
arah pergerakan lalu lintas

• Pos sebaiknya ditempatkan di lokasi yang


berdekatan dengan lampu penerangan dan
tempat berteduh
1. TRAFFIC COUNTING

• Organisasi pelaksana survei


terdiri dari:
• Koordinator survei
• Ketua kelompok
• Petugas pencacah lalu lintas
• Pembantu umum
1. TRAFFIC COUNTING

• KOORDINATOR SURVEI
• bertanggung jawab atas pelaksanaan survei, mengontrol aktivitas petugas survei dan
mengadakan koordinasi dengan petugas lapangan lainnya;
• mempelajari tujuan, kaidah, dan tata cara pelaksanaan survei dan menjelaskannya kepada
seluruh personil yang terlibat dalam survei;
• menentukan saat mulai, penghentian sementara dan akhir survei; mengambil keputusan di
lapangan dan mengatasi setiap permasalahan yang timbul selama pelaksanaan survei
kemudian mencatat dalam berita pelaksanaan survei;
• membuat agenda (catatan harian) tentang berbagai masalah yang timbul selama
pelaksanaan survei, misalnya hambatan atau penghentian pelaksanaan survei beserta
alasan-alasannya.
• KETUA KELOMPOK
• bertugas membimbing dan mengawasi pelaksanaan survei, serta bertanggung jawab
terhadap kualitas data kepada koordinator;
• menentukan penempatan petugas survei dengan pertimbangan penuh terhadap faktor
keselamatan;
• mengatur waktu istirahat bagi petugas pencacah;
• memeriksa apakah petugas pencacah mengisi formulir survei dengan cara yang benar dan
dengan tulisan yang dapat dibaca;
• mengumpulkan dan menyimpan formulir survei yang telah diisi oleh petugas pencacah;
• mengatasi setiap permasalahan yang timbul selama pelaksanaan survei kemudian mencatat
dan melaporkannya kepada koordinator.
1. TRAFFIC COUNTING

• PETUGAS PENCACAH
• bertugas melakukan kegiatan pencacahan kendaraan berdasarkan jenis, atau
kelompok golongan jenis kendaraan, arah lalu-lintas, dan periode waktu
pengamatan yang telah ditentukan;
• menuliskan hasil pencacahan kendaraan setiap periode waktu yang telah
ditentukan ke dalam formulir survei.
• PEMBANTU UMUM
• bertugas membantu koordinator demi kelancaran survei dan bertanggung
jawab kepada koordinator;
• menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan selama kegiatan survei yang
terdiri dari perijinan survei, surat tugas, formulir survei, absensi, daftar
petugas pencacah dan peralatan.
1. TRAFFIC COUNTING
• Pencacahan lalu lintas secara garis besar dibagi dalam 8 golongan, yang
masing-masing golongan terdiri atas beberapa jenis kendaraan
Formulir TRAFFIC COUNTING
Formulir TRAFFIC COUNTING
• Contoh pengisian
formulir traffic counting
• pencacahan dilakukan
setiap kurun waktu 15
menit, diisi dengan cara
membubuhkan garis-
garis yang menunjukkan
setiap adanya satuan
kendaraan yang
melewati pos
pencacahan tersebut
• Formulir untuk
menghimpun hasil
pencacahan
• Hasil perhitungan
kendaraan ini
kemudian dikonversi
kedalam satuan smp
(satuan mobil
penumpang)
Angka Ekivalensi Menurut MKJI (1997)

• Angka ekivalensi dibedakan menurut tipe jalan perkotaan dan jumlah


arus lalu lintas
• Tipe jalan dibedakan menurut jalan tak terbagi dan jalan terbagi (ber-
median)
• Menurut MKJI (1997):
• Kendaraan ringan (LV) termasuk mobil penumpang, opelet, mikrobis, pik-up, dan
truk kecil sesuai sistem klasifikasi Bina Marga.
• Kendaraan berat (HV) termasuk bis, truk dua as, truk 3 as dan truk kombinasi
sesuai sistem klasifikasi Bina Marga.
• Sepeda motor (MC)
• Pengaruh kendaraan tak bermotor dimasukkan sebagai kejadian terpisah dalam
faktor penyesuaian hambatan samping.
Contoh Hasil TRAFFIC COUNTING
Contoh Hasil TRAFFIC COUNTING
Contoh Hasil TRAFFIC COUNTING
Contoh Hasil TRAFFIC COUNTING
Contoh Hasil TRAFFIC COUNTING

back
2. ROAD SIDE INTERVIEW

• Metode ini merupakan metode wawancara di jalan terhadap


pengemudi kendaraan bermotor di tempat-tempat yang tidak
ditentukan dengan garis batas kota. Tujuan dari wawancara ini adalah
untuk mendapatkan gambaran mengenai perjalanan antar kota/
antar kawasan kota yang meliputi:
• Asal dan tujuan perjalanan
• Maksud perjalanan
• dan sebagainya
2. ROAD SIDE INTERVIEW

• Cara pelaksanaannya adalah dengan menghentikan kendaraan, kemudian si


pengemudi diwawancarai sesuai dengan daftar isian yang terdapat di
formulir isian.
• Formulir yang digunakan adalah formulir ”asal dan tujuan” perjalanan
• Jumlah sample : Mengingat bahwa pelaksanaan survey asal dan tujuan
perjalanan harus menghentikan kendaraan yang lewat, hal ini akan
mengganggu kelancaran lalu lintas. Untuk itu perlu diambil langkah-langkah:
• Bila jumlah lalu lintas hariannya rata-rata tinggi, maka hal yang demikian perlu
diambil sampel. Pengambilan sample harus diusahakan sebanyak mungkin selama
arus lalu lintas tidak terganggu
• Sample untuk arus lalu lintas yang tinggi adalah 25 % terurai pada jam sibuk.
Sebagai contoh jumlah sample diambil 25 %, hal ini berarti bahwa kalau ada
iringan kendaraan lewat, satu diwawancarai, yang tiga lagi tidak diwawancarai
(dilepaskan).
• Bila jumlah lalu lintasnya rendah, maka diambil semuanya (populasi)
2. ROAD SIDE INTERVIEW

• Waktu pelaksanaan survey dilakukan selama 2 (dua) hari, yaitu hari


minggu yang mewakili hari libur dan hari senin yang mewakili hari
kerja.
• Road Side Interview (RSI) dilakukan selama 24 jam terbagi dalam 4
periode
• Lokasi pos RSI ditentukan pada batas-batas kota, tepi jalan utama
arah masuk/keluar kota
Formulir ROAD SIDE INTERVIEW

Satu formulir untuk dua interview (kendaraan), artinya satu kendaraan disediakan kotak
pengisian tersendiri, kotak berikutnya untuk kendaraan lainnya.
• Baris 1 : Hari
Dalam baris ini diisi mengenai Nama kota yang disurvey, Nomor pos, Hari, disini ada dua
pengertian, yaitu hari libur (minggu) dan hari kerja (Senin – sabtu)
• Baris 2 : Cuaca
baris ini diisi sesuai dengan kondisi cuaca pada waktu pelaksanaan survey, pengisiannya
dengan memilih nomor urut keadaan cuaca
• Baris 3 : Jenis Kendaraan
Dalam baris ini diisi jenis kendaraan sesuai dengan pengemudi yang diinterview,
pengisiannya sesuai dengan nomor urut je\nis kendaraan
• Baris 4 : Waktu Interview
Pada baris ini diisi waktu pengemudi diwawancarai, mulai jam, menit, detik
• Baris 5 : Asal Perjalanan
Dalam baris ini diisi asal perjalanan dari kendaraan yang diinterview, meliputi : nama asal
desa, kecamatan, kabupaten (alamatnya)
Formulir ROAD SIDE INTERVIEW
• Baris 6 : Waktu Berangkat
Baris ini diisi waktu kendaraan berangkat, perjalanan dimulai, diisi jam, menit, detik.
• Baris 7 : Tujuan perjalanan
Baris diisi dengan tujuan perjalanan, pengisiannya adalan nama desa/kelurahan, kecamatan, Kota/Kabupaten
lengkap.
• Baris 8 : Singgah
Baris ini diisi mengenai apakah perjalanan itu singgah di kota studi atau tidak.. Batasannya adalah bila 24 jam
berarti singgah, kurang dari 24 jam berarti tidak singgah. Bila tidak singgah, maka harus ditanyakan lewat
jalan mana lewat pos mana. Jadi diisi dengan nama jalan dan nomor pos
• Baris 9 : Maksud Perjalanan
Baris ini diisi sesuai dengan maksud perjalanan dari kendaraan tersebut, diisi dengan nomor urut maksud
perjalanan
• Baris 10 : Status Kendaraan
Diisi dengan status kendaraan tersebut, mobil sendiri, dinas, sewaan.
• Baris 11 : Jumlah Penumpang
Diisi dengan jumlah penumpang plus pengemudinya, jadi pengisiannya dengan angka sesuai dengan jumlah
penumpang
• Baris 12 : Jumlah Muatan
Diisi dengan jumal muatan dari kendaraan tersebut. Diisi dengan angka berpa (ton) jumlah muatan yang
diangkut.
back
3. HOME BASED INTERVIEW

• Home based Interview dimaksud untuk mendapatkan data lalu lintas


yang mencakup asal tujuan perjalanan, jenis kendaraan, maksud
perjalanan dan lain-lain (Internal – Internal Trip)
• Survey dilakukan dengan mengadakan wawancara terhadap penghuni
rumah tangga yang menjadi sampel (responden). Yang diinterview
adalah semua penghuni Rumah Tangga yang berusia 16 tahun keatas.
3. HOME BASED INTERVIEW

• Pengambilan sampel/responden pada metode Home based Interview


sesuai dengan teknik simple random sampling. Perhitungan jumlah
sampel ditentukan berdasarkan jumlah penduduk pada wilayah
kajian. Wilayah kajian dibagi kedalam zona-zona lalu lintas, dan
pengambilan sampel mewakili semua zona tersebut
• Pada metode ini diperoleh beberapa informasi mengenai: asal-tujuan
perjalanan, pilihan rute perjalanan, pilihan moda perjalanan, serta
karakteristik sosio ekonomi yang mempengaruhi perilaku
perjalanannya.
Contoh Formulir HOME
BASED INTERVIEW
Contoh Formulir HOME
BASED INTERVIEW

back
4. TRAVEL TIME

Survey ini dimaksudkan untuk mendapatkan waktu perjalanan yang


diperlukan antara pusat-pusat zone terhadap pusat-pusat kota antara
masing-masing pusat zone lalu lintas.
Data waktu perjalanan yang diperlukan tersebut dapat dibedakan :
➢Travel Time kendaraan pribadi
➢Travel Time angkutan umum
➢Travel Time Truck
4. TRAVEL TIME

Cara Pelaksanaan
Survey dilakukan dengan cara mengikuti kendaraan mulai dari asal
perjalanan sampai ketujuan dengan mencatat waktu mulai pergi dan
.
waktu dating secara pulang pergi

Waktu Pelaksanaan : Pada jam-jam sibuk dan jam tidak sibuk

back
SURVEY PELENGKAP

A. Goods Vehicle Survey


➢ Goods Vehicle Survey (GVS) dimaksudkan untuk
mendapatkan data-data mengenai arus barang didalam
kota, baik internal-internal, eksternl – internal , eksernal-
eksternal
➢ GVS meliputi Truk survey dan transport lainnya yang
digunakan mengangkut barang-barang kebutuhan
➢ Pelaksanaan survey ini dilakukan dengan jalan
mencari/mencatat informasi dari perusahaan truk,
DLLAJR, dan PJKA.
B. Public Transport Survey (Bus Route Survey dan Taxi Route Survey)
• Survey ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran dari pelayanan
angkutan umum yang ada dalam kota
• Data-datanya antara lain:
• Operasi dari angkutan bus
• Operasi dari angkutan bemo dan sejenisnya
• Operasi dari Taxi
• Keadaan terminal
• Kondisi dari kendaraan yang melayani angkutan umum

C. Vehicle Ownership Survey


• Survey ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang pemilikan kendaraan
dari penduduk di masing-masing zone yang telah ditentukan
• Data diperoleh dari kantor Polisi. Kendaraanyang dicatat ialah Truk, bus,
kendaraan pribadi, sepeda motor dll.
D. Survey Sosial-Ekonomi
Survey dilakukan guna mengumpulkan data dan informasi
mengenai Sosial – Ekonomi seluruh kota maupun setiap zone
lalu lintas, lalu lintas. Berdasarkan data-data akan diperoleh
gambaran pola pergerakan antar zone. Data yang dikumpulkan
5 tahun terakhir.
Data-data meliputi:
• Penduduk dan employment
• Jumlah dan stuktur
• Kepadatan
• Income perkapita
• In – out Migration
• Kelahiran/kematian
• Mata pencaharian
Konsep
AKSESIBILITAS-MOBILITAS
HUBUNGAN TRANSPORTASI
Konsep
AKSESIBILITAS-MOBILITAS
HUBUNGAN TRANSPORTASI
Konsep
Konsep
AKSESIBILITAS-MOBILITAS
FREKUENSI VS TRAVEL TIME

Source: Cheng et al. (2016) Spatial


Difference analysis for accessibility
to high level hospitals based on
travel time in Shenzhen, China.
Habitat International 53 (2016)
Konsep
AKSESIBILITAS-MOBILITAS
FREKUENSI VS TRAVEL TIME

Source: Salahuddin Ahmad (2012) A GIS Based Investigation of


Spatial Accessibility to Health Care Facilities by Local
Communities within Urban Fringe Area of Melbourne
Pengantar

Source: Salahuddin Ahmad (2012) A GIS


Based Investigation of Spatial Accessibility to
Health Care Facilities by Local Communities
within Urban Fringe Area of Melbourne
Konsep

Source: Chen et al.


Development of
Opportunity-based
Accessibility
Indicators
Konsep
AKSESIBILITAS-MOBILITAS
INDIKATOR AKSESIBILITAS

Different approaches to the modal split calculation in urban areas.


Matulin M, Bosnjak I, Simunovic, L
Konsep
AKSESIBILITAS-MOBILITAS
BERAGAM MOBILITAS

Different approaches to the modal split calculation in urban areas.


Matulin M, Bosnjak I, Simunovic, L
Konsep
AKSESIBILITAS-MOBILITAS
BERAGAM MOBILITAS

Park and Ride

Different approaches to the modal split calculation in urban areas.


Matulin M, Bosnjak I, Simunovic, L
Konsep
AKSESIBILITAS-MOBILITAS
BERAGAM MOBILITAS

Different approaches to the modal split calculation in urban areas.


Matulin M, Bosnjak I, Simunovic, L
Konsep
AKSESIBILITAS-MOBILITAS
BERAGAM MOBILITAS

Different approaches to the modal split calculation in urban areas.


Matulin M, Bosnjak I, Simunovic, L
Konsep
AKSESIBILITAS-MOBILITAS
BERAGAM MOBILITAS

Different approaches to the modal split calculation in urban areas.


Matulin M, Bosnjak I, Simunovic, L

Anda mungkin juga menyukai