Anda di halaman 1dari 43

ANALISIS

JALAN PERKOTAAN
LATAR BELAKANG
● Jalan adalah prasaran transportasi darat yang melliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkapan dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi
lalu lintas yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah
permukaan tanah atau air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Jalan merupaka factor yang sangat penting bagi penduduk untuk berhubungan
antara daerah yang satu kedaerah yang lain, selainitu juga berfungsi juga
mempelancar kegiatan perekonomian dan aktivitas sehari-hari penduduk.
● Lalu lintas terjadi akibat adanya kebutuhan akan transportasi dari masyarakat,
dimana masyarkat mencarin jalan yang cepat, lancar dan aman. Kenaikan jumlah
penduduk dan urbanisasi kendaraan perkotaan maka akan menimbulkan kemacetan,
sehingga kebutuhan akan transportasi meningkat pula.
● Kemacetan dalam berlalu lintas sudah sering terjadi apalagi di daerah kota kota
besar dan berkembang. Kondisi ini dapat dilihat dari ruas jalan dimana kondisi jalan
pada lalu lintas menjadi padat dan tidak teratur pada jam sibuk dan cuaca mendung
atau hujan bahkan pada jalur ini bisa terjadi kemacetan yang dapat mempengaruhi
keselamatan dan keterlambatan penggunaan jalan.
MASALAH
RUMUSAN
01 Bagaimana keadaan arus dan volume lalu
lintas pada jalan masjid?

02 Apa saja hambatan samping yang ada di ruas


jalan masjid

03 Apa saja factor penyebab terjadinya permasalahan


lalu lintas di ruas jalan masjid?

04 Bagaimana kinerja lalu lintas di ruas jalan


masjid
TUJUAN
01 Mengetahui kepadatan arus lalu
lintas pada jalan masjid

02 Mengetahui hambatan samping apa


saja yang ada.

Mengetahui apa saja faktor


03 penyebab terjadinya permasalahan
lalu lintas.

04 Mnengetahui kinerja lalu lintas jalan


Masjid
MANFAAT
01 Melatih mental mahasiswa untuk
melakukan survey langsung di lapangan

02 Melatih softskill mahasiswa khususnya


dalam berinteraksi dalam masyarakat

03 Meningkatkan rasa solidaritas antar mahasiswa


dalam melakukan pemecahan masalah

04 Sebagai dasar untuk perencanaan lalu


lintas
JALAN
PERKOTAAN
Jalan adalah prasarana transportasi darat
yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Pedoman
MKJI 1997 mendefinisikan bahwa jalan
perkotaan adalah jalan yang mempunyai
perkembangan secara permanen dan
menerus sepanjang seluruh atau hampir
seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan.
Selain itu, jalan perkotaan memiliki
karakteristik arus lalu-lintas puncak pada pagi
dan sore hari.
LALU LINTAS
PARAMETER
Lalu lintas merupakan pergerakan kendaraan, orang, dan/ataubarang
pada prasarana yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.
Karakteristik lalu lintas selalu bervariasi, hal ini diantaranya
disebabkan karena adanya pergerakan moda transportasi yang
berbeda, jumlah pengguna kendaraan pribadi yang tinggi, pemilihan
jenis kendaraan yang berpengaruh pada komposisi arus, dan
perilaku pengemudi dalam memilih kecepatan untuk berkendara.
Maka dari itu perlu adanya parameter yang mampu menunjukan
karakteristik lalu lintas diantaranya arus, kecepatan dan kerapatan.
volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau pada
suatu ruas jalan dalam waktu yang lama tanpa membedakan arah dan
lajur. Volume kendaraan dihitung berdasarkan persamaan :

Q = N/T
dengan : VOLUME
Q = volume (kend/jam)
LALU
N = jumlah kendaraan (kend)
LINTAS
T = waktu pengamatan (jam)
• Kecepatan jarak yang Ditempuh kendaraan persatuan waktu dan dapat dinyatakan dalam
m/detik atau km/jam.
• Kecepatan yang akan digunakan sebagai ukuran utama segmen jalan adalah kecepatan
tempuh, Karena mudah dimengerti dan diukur serta merupakan masukan yang penting
untuk biaya pemakai jalan dalam analisa ekonomi.
• Kecepatan tempuh adalah kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan sepanjang segmen
jalan.
KECEPATAN
V = L/TT

dimana :
V​= Kecepatan sesaat (km/jam)
L​= Panjang segmen (km)
TT​= Waktu tempuh rata - rata sepanjang segmen jalan (jam)
Kepadatan merupakan konsentrasi kendaraan di jalan. Kerapatan
adalah banyaknya kendaraan yang terdapat pada suatu panjang
jalan. Kerapatan dinyatakan sebagai kendaraan per km. Survei
kerapatan dilakukan dengan menggunakan foto udara atau video
dari tempat yang tinggi pada panjang jalan tertentu.

D=
KERAPATAN
dengan : D = kerapatan lalu lintas (kend/km)
Q = volume lalu lintas (kend/jam)
U = kecepatan lalu lintas (km/jam)
Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio
arus jalan terhadap kapasitas, yang digunakan sebagai
faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang
dan segmen jalan. Nilai DS menunjukkan apakah
segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas
atau tidak. Persamaan dasar untuk menentukan derajat
kejenuhan adalah sebagai berikut:
DERAJAT
DS =
KEJENUHAN
dengan : DS = Derajat kejenuhan
Q = Arus lalu lintas (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
Kemacetan adalah situasi tersendatnya atau bahkan
terhentinya lalulintas yang disebab kan oleh
banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas
jalan, juga terjadi karena pengaruh hambatan atau
gangguan s amping yang tinggi, sehingga
mengakibatkan penyempitan ruas jalan, seperti :
• pejalan kaki, Kemacetan
• parkir di badan jalan,
• berjualan di trotoar dan badan jalan,
• Pangkalan ojek,
• dan lain - lain.
1. Jumlah kendaraan berhenti dan parkir (bobot 1,0)
2. Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar
dari lahan samping jalan dan jalan samping (bobot 0,7)
3. Jumlah pejalan kaki berjalan atau menyeberang
sepanjang segmen jalan (bobot 0,5)
4. Arus kendaraan lambat, yaitu arus total (kend/ jam)
sepeda, becak, delman , pedati , traktor dan HAMBATAN
sebagainya (bobot 0,4).
SAMPING
Tingkat hambatan samping dikelompokkan ke dalam lima
kelas dari kondisi sangat rendah (very low), rendah (low),
sedang (medium), tinggi (high) dan sangat tinggi (very high)
sebagai fungsi dari frekuensi kejadian hambatan samping
sepanjang segmen jalan yang diamati.

HAMBATAN
SAMPING
• Beberapa contoh tipe jalan perkotaan diantaranya :
1.Jalan tak terbagi (tanpa median) : dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD),
empat lajur dua arah tak terbagi (4/2 UD)
2.Jalan terbagi (dengan median) : empat lajur dua arah (4/2 D), enam lajur 2
arah ter bagi (6/2 UD)
3.Jalan satu arah : jalan satu arah dua lajur (1-2/1), jalan satu arah tiga lajur KONSEP
(1-3/1)
• Kondisi geometric jalan yang diperhitungkan untuk perhitungan sebagai
KAPASITAS
berikut : DAN KINERJA
1.Tipe jalan : terbagi, tak terbagi atau satu arah
2.Lebar jalan lalu lintas : pertambahan lebar jalur lalu lintas akan
JALAN
meningkatkan kec epatan arus bebas dan kapasitas
3.Kereb dan bahu : pertambahan kereb dan bahu jalan akan berpengaruh
terhadap kapasitas dan kecepatan sehubungan dengan adanya
pengurangan dampak hambata n samping
Kapasitas didefinisikan sebagai arus lalu lintas maksimum yang
melewati suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan pada kondisi
tertentu per satuan waktu. Kapasitas jalan tak terbagi dihitung untuk total
kedua arah sedangkan jalan terbagi terhitung per arah. Kapasitas Jalan
Perkotaan
Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas

C = Co × FCw × FCsp × FCsf × FCcs

Dimana: C = Kapasitas (smp/jam)


KAPASITAS
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah (untuk
jalan tak terbagi)
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping
dan bahu jalan/kereb
FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota
METODE SURVEY KENDARAAN
Melakukan pengelompokan kendaraan Penentuan titik awal dan akhir
(kendaraan kecil dan besar) survey yang ditentukan
06 01

Memulai pengamatan selama 2


Semua peristiwa yang terjadi
05 02 jam
dicatat dalam lembar kerja

04 03 Menghitung kendaraan dari yang


Pengerjaan survey dilakukan
kecil hingga kendaraan besar
dalam 1 waktu
Data Primer diperoleh dari pengukuran langsung di
lapangan.

1. Data volume lalu lintas


Langkah awal yang dilakukan adalah menetukan jenis
kendaraan berdasarkan klasifikasi kendaraan yaitu
sepeda motor (MC), kendaraan ringan (LV), dan
kendaraan berat (HV)
PROSEDUR
2. Data geometric
Pengumpulan data geometrik jalan dilakukan dengan PENGUMPULAN
mengukur panjang segmen jalan yang diteliti kemudian
menentukan bagian persegmen dan mengukur lebar DATA
jalan serta lebar bahu jalan.

3. Hambatan samping
Pelaksanaan survey untuk pengambilan data
hambatan samping dilakukan dengan cara mengamati
dan mencatat aktivitas samping jalan yang terjadi
selama waktu pengamatan
PELAKSANAAN PENGAMATAN

1. Lokasi survey penelitian : Jl.masjid, Kab.Banyumas, Prov. Jawa Tengah.


2. Waktu pengamatan : Survey pengumpulan data lalu lintas dilakukan pada
pukul 15.00-17.00 (Sore)
3. Peralatan Survey : a. Alat tulis yang berfungsi untuk mencatat semua hasil pengamatan.
b. Jam tangan sebagai petunjuk waktu selama pelaksanaan survey.
c. Meteran untuk mengukur jalan.
d. Petugas pengamat (surveyor), sebagai tenaga pengamat dan
pencatat arus lalu lintas.
e. Aplikasi Traffic Counter untuk menghitung kendaraan bermotor
TENAGA PELAKSANA
NO NAMA TUGAS

1 Irfan Nurdiansyah Menghitung Sepeda Motor

2 Gohantatam Pambudhi Menghitung kendaraan ringan

3 Ganda Prayoga Menghitung kendaraan Berhenti

4 Andini Corinna L Menghitung Kendaraan Keluaar masuk

5 Zaky Asshofari Menghitung Kendaraan Berat

6 Yoga Triputra P Menghitung Kendaraan parkir

7 Asti Chaliana A Menghitung Kendaraan Lambat

8 Damar Pinanti Menghitung Pejalan Kaki

9 Restu Alfareizzy Menghitung kendaraan ringan

10 Gilang Arnee R Menghitung Sepeda Motor

11 Iqbal Amrulloh menghitung Kendaraan Berat


SKEMA PENGAMATAN
Jam kendaraan ringan (LV) kendaraan berat (HV) Sepeda motor (MC)

6.30 – 6.45 88 0 165


6.45 – 7.00 95 3 198
7.00 - 7.15 108 2 211
7.15 – 7.30 87 5 218
7.30 – 7.45 89 1 276
7.45 – 8.00 93 0 298
8.00 – 8.15 61 2 216
8.15 – 8.30 53 9 227
jumlah (687) (22) (1809)
11.00 – 11.15 71 5 192
11.15 – 11.30 67 6 219
11.30 – 11.45 65 10 113
11.45 – 12.00 64 2 104
12.00 – 12.15 75 6 99
12.15 – 12.30 82 1 113
12.30 – 12.45 70 1 141
12.45 – 13.00 78 3 137
jumlah (572) (34) (1118)
15.00 – 15.15 115 3 287
15.15 – 15.30 123 6 291
15.30 – 15.45 108 2 227
15.45 – 16.00 95 1 212
16.00 – 16.15 128 1 267
16.15 – 16.30 131 8 246
16.30 – 16.45 107 0 262
16.45 – 17.00 116 9 225
jumlah (923) (30) (2017)
Jam kendaraan ringan (LV) kendaraan berat (HV) Sepeda motor (MC)
6.30 – 6.45 85 0 219
6.45 – 7.00 96 3 207
7.00 - 7.15 86 1 289
7.15 – 7.30 76 5 334
79 0 271
7.30 – 7.45 83 2 214
7.45 – 8.00 53 7 177
8.00 – 8.15 51 4 169
8.15 – 8.30 (609) (24) (1890)
jumlah
11.00 – 11.15 48 11 121
11.15 – 11.30 43 4 110
11.30 – 11.45 68 6 147
11.45 – 12.00 61 2 159
49 4 117
12.00 – 12.15 58 0 112
12.15 – 12.30 52 6 103
12.30 – 12.45 63 0 117
12.45 – 13.00 (442) (33) (986)
jumlah
15.00 – 15.15 77 7 376
15.15 – 15.30 61 0 381
15.30 – 15.45 68 4 312
15.45 – 16.00 73 1 285
84 11 276
16.00 – 16.15 94 0 262
16.15 – 16.30 79 4 256
16.30 – 16.45 77 6 231
16.45 – 17.00 (613) (33) (1979)
jumlah
JAM TOTAL

6.30 – 8.30 4546

REKAPAN TABEL
11.00 – 13.00 2828

15.00 – 17.00 5725

The Power of PowerPoint | thepopp.com


The Power of PowerPoint | thepopp.com 24
Kendaraan Parkir atau Kendaraan Ma0suk +
Jam Pejalan Kaki (PED) Kendaraan Lambat (SMV)
Berhenti (PSV) Keluar (EEV0)
6.30 – 6.45 4 0
6.45 – 7.00 55
3 1
7.00 - 7.15 62
7.15 – 7.30 5 0
68
jumlah 1 0
40
7.30 – 7.45 13 1
7.45 – 8.00 225 22+19
4 0
8.00 – 8.15 89
8.15 – 8.30 2 2
71
jumlah 3 0
79
4 0
47
13 2
286

11.00 – 11.15 4 0 31
11.15 – 11.30 4 0 14
11.30 – 11.45
11.45 – 12.00 3 1 24
jumlah 4 0 33
12.00 – 12.15 15 0 102 9+15
12.15 – 12.30 5 1 43
12.30 – 12.45
12.45 – 13.00 3 1 20
jumlah 2 0 35
3 0 24
13 1 122
15.00 – 15.15 6 0 60
15.15 – 15.30 1 2 65
15.30 – 15.45
15.45 – 16.00 4 0 59
jumlah 5 0 53
Kendaraan Ringan Menengah Berat Sepeda Motor
Jam
(LV) (MHV) (MC)

Timur - Barat 932 30 2017

Barat - Timur 613 33 1979


MKJI
1997

1,30 0,35
1,30 0,35

932 932 30 39 2017 706 53 2979 1677

613 613 33 43 1979 693 47 2625 1349


1545 1545 63 82 3996 1399 5604 3026
Catatan : 1. Arah dari timur ke barat 53
2. Arah dari barat ke timur 0,545

The Power of PowerPoint | thepopp.com


13 7
2 2
286 200
19 8
217
PERHITUNGAN KECEPATAN ARUS BEBAS KENDARAAN
RINGAN

44 6 50 1,00 0,93 46,5


44
6
The Power of PowerPoint | thepopp.com
1,00
The Power of PowerPoint | thepopp.com
0,93
PERHITUNGAN KAPASITAS JALAN

2900 1,29 1,00 1,00 0,93 3479,13


2900
1,29
1,00
1,00
0,93

The Power of PowerPoint | thepopp.com


PERHITUNGAN KECEPATAN KENDARAAN RINGAN

3026 0,87 29 0,2 0,0069


1,30 0,35
1,30 0,35

3026
932 932 30 39 2017 706 53 2979 1677

613 613 33 43 1979 693 47 2625 1349


1545 1545 63 82 3996 1399 5604 3026
Catatan : 1. Arah dari timur ke barat 53
2. Arah dari barat ke timur 0,545

The Power of PowerPoint | thepopp.com

40
Karena, tidak melebihi 3479,13

0,75 maka jalan tersebut


dikatakan jenuh 0,87

3026

The Power of PowerPoint | thepopp.com


44

44

29
KECEPATAN RUANG RATA-RATA KENDARAAN RINGAN
𝐿
𝑉=
𝑇
Dimana :
V = kecepatan ruang rata-rata kendaraan ringan (km/j)
L = panjang segmen (km)
T= waktu tempuh kendaraan ringan sepanjang segmen (jam)

= km/jam
= 28,99 km/jam

Anda mungkin juga menyukai