Anda di halaman 1dari 21

ANALISA KAPASITAS

JALAN PERKOTAAN
KELOMPOK 1
1. RIO PRIHANDONO 1503010008
2. REFALDI PUTRA PRILISTYO 2103010061
3. FARIZ YUDHA PRATAMA 2103010062
4. OVELIA ANDANA SARI 2103010063
5. DHONY FEBRIANTORO 2103010084
6. LIMAL SALSABILLA AGSA ALKAUTSAR 2103010087
7. SINTA ASTRIANI UTAMI 2103010108
8. FARHAN DONI NURYUDA 2103010109
9. ERI PATONAH 2103010110
10. HESA BAGAS TRIYADI 2103010111
The Power of PowerPoint | thepopp.com 2
KARAKTERISTIK
ARUS LALU LINTAS
Karakteristik arus lalu lintas itu sendiri bervariasi berdasarkan lokasi dan
waktu terjadinya. Variasi jam sibuk dan tidak sibuk akan berbeda di masing-
masing jalan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan jalan.

kecepatan (v) kerapatan (k)


volume (q)
3
VOLUME LALU LINTAS

Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati satu titik pengamatan selama periode waktu tertentu. Vol-
ume kendaraan dihitung berdasarkan
persamaan : Q = N/T
dengan :
Q = volume (kend/jam)
N = jumlah kendaraan (kend)
T = waktu pengamatan (jam) 4
KECEPATAN
LALU LINTAS
 Kecepatan jarak yang Ditempuh kendaraan persatuan waktu dan dapat dinyatakan dalam m/detik atau km/jam .
 Kecepatan yang akan digunakan sebagai ukuran utama segmen jalan adalah kecepatan tempuh, Karena mudah
dimengerti dan diukur serta merupakan masukan yang penting untuk biaya pemakai jalan dalam analisa ekonomi.
 Kecepatan tempuh adalah kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan sepanjang segmen jalan.
V = L/TT
dimana :
V​= Kecepatan sesaat (km/jam)
L​= Panjang segmen (km)
TT​= Waktu tempuh rata - rata sepanjang segmen jalan (jam)
5
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati panjang
jalan yang diamati dibagi panjang jalan yang diamati tersebut.
Kerapatan sulit untuk diukur secara pasti. Kerapatan dapat

KERAPATAN
dihitung berdasarkan kecepatan dan volume. Hubungan antara
volume, kecepatan, dan kerapatan adalah sebagai berikut :

D = Q/U

LALU dengan :

D = kerapatan lalu lintas (kend/km)

LINTAS
Q = volume lalu lintas (kend/jam)

U = kecepatan lalu lintas (km/jam)

6
Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio arus
jalan terhadap kapasitas, yang digunakan sebagai faktor
utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan
segmen jalan . Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan
tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak.
Persamaan dasar untuk menentukan derajat kejenuhan

DERAJAT
adalah sebagai berikut:
DS=Q/C
dengan :

KEJENUHA DS = Derajat kejenuhan


Q = Arus lalu lintas (smp/jam)

N C = Kapasitas (smp/jam)
 
Derajat kejenuhan digunakan untuk menganalisis perilaku
lalu lintas.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


Hambatan samping, yaitu aktivitas samping jalan yang dapat menimbulkan
konflik dan berpengaruh terhadap pergerakan arus lalu lintas serta
menurunkan kinerja jalan.
Adapun tipe kejadian hambatan samping, adalah :
Jumlah pejalan kaki berjalan atau menyeberang sepanjang segmen jalan
(bobot 0,5)
Jumlah kendaraan berhenti dan parkir (bobot 1,0)
Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari lahan samping jalan
dan jalan samping (bobot 0,7)

HAMBATAN Arus kendaraan lambat, yaitu arus total (kend/ jam) sepeda, becak, delman
, pedati , traktor dan sebagainya (bobot 0,4) . Tingkat hambatan samping

SAMPING
dikelompokkan ke dalam lima kelas dari yang rendah sampai sangat tinggi
sebagai fungsi dari frekuensi kejadian hambatan samping sepanjang segmen
jalan yang diamati .

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


METODE
SURVEY
KENDARAAN
Melakukan pengelompokan Penentuan titik awal dan akhir
kendaraan (kendaraan kecil survey yang ditentukan
dan besar) 06 01

Memulai pengamatan selama 1


Semua peristiwa yang terjadi
05 02 jam
dicatat dalam lembar kerja

Menghitung kendaraan dari yang


Pengerjaan survey dilakukan 04 03
kecil hingga kendaraan besar
dalam 3 waktu

10
Data Primer diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan.


Data volume lalu lintas

PROSEDUR
Langkah awal yang dilakukan adalah menetukan jenis kendaraan berdasarkan
klasifikasi kendaraan yaitu sepeda motor (MC), kendaraan ringan (LV), dan
kendaraan berat (HV)

PENGUMPULAN

Data geometric
Pengumpulan data geometrik jalan dilakukan dengan mengukur panjang segmen jalan
yang diteliti kemudian menentukan bagian persegmen dan mengukur lebar jalan

DATA
serta lebar bahu jalan.

Hambatan samping
Pelaksanaan survey untuk pengambilan data hambatan samping dilakukan dengan
cara mengamati dan mencatat aktivitas samping jalan yang terjadi selama waktu
pengamatan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Lokasi survey penelitian : Jalan Jenderal Soedirman
2. Waktu penelitian : Survey pengumpulan data lalu lintas dilakukan pada pukul 09.00-10.00,
13.30-14.00, dan 17.00-17.30
3. Peralatan Survey : a. Alat tulis yang berfungsi untuk mencatat semua hasil penelitian
b. Jam tangan sebagai petunjuk waktu selama pellaksanaan survey
c. Meteran untuk mengukur jalan
d. Petugas pengamat, sebagai tenaga pengamat dan pencatat arus lalu
lintas

The Power of PowerPoint | thepopp.com 12


Formulir UR-2
1. Tipe data arus LL : classified-hourly
2. Pemisahaan arah LL : 50 - 50 % (dua arah)
3. Komposisi LL (default) : LV (45 %) = 2003 kendaraan (25.84 %)
HV(10%) = 68 kendaraan ( 6.8 % )
MC (45 %) = 5679 kendaraan ( 73.27 %)
4. Hambatan Samping
Frekuensi bebobot kejadian per 200 m per jam (pada jam puncak) pada kedua sisi jalan adalah :
- Pejalan kaki = 20
- Kend. parkir dan berhenti = 22
- Kend. lambat (becak, sepeda, gerobak) = 49
Total = (58 *0.5 )+(62 *1.0 )+(356 *0.7 )+(338 *0.4 )
= 10+ 22+ 19.4
= 51,4 kelas hambatan sangat rendah (VL)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 13


Data Identifikasi Segmen

1.Provinsi : Jawa Tengah


2.Kota : Purwokerto
3.Ukuran Kota : 240.128 jiwa
4.Hari, tanggal: 14 Mei 2022
5.Nama Jalan : Jalan Jenderal Soedirman

DATA 6.Batas Jalan : Bakmi Witosari dan Nobel


7.Tipe jalan : 2/2 UD
Barber

UMUM 8.Panjang segmen : 200 meter


9.Lebar jalan: 9,45 meter
10.
Bahu jalan : 2,35 meter
11.
Periode analisa : 1 X 60 menit, 1 X 60 menit

The Power of PowerPoint | thepopp.com 14


Kendaraan Kendaraan Berat Sepeda motor
TOTAL
JAM ringan (LV) (HV) (MC)

09.00-
566 18 1984 2568
10.00

13.30-
TIMUR-BARAT 14.00
322 14 889 1225

16.30-
303 6 767 1076
17.00

Rata-
397 12 1213 1623
rata
The Power of PowerPoint | thepopp.com 15
Kendaraan Kendaraan Berat Sepeda motor
TOTAL
JAM ringan (LV) (HV) (MC)

09.00-
364 14 914 1278
10.00

13.30-
221 11 517 749
BARAT-TIMUR 14.00

16.30-
227 5 608 587
17.00

Rata-
270 10 679 871
rata
The Power of PowerPoint | thepopp.com 16
JAM TOTAL

09.00-10.00 3846

REKAPAN
TABEL
13.30-14.00 1974

16.30-17.00 1663

Rata-rata 2494
The Power of PowerPoint | thepopp.com 17
Konsep Kapasitas dan Kinerja Jalan
 Prosedur perhitungan kapasitas menurut MKJI 1997 berbeda antara jalan perkotaan dengan jalan luar kota termasuk tipe jalan apakah terbagi
atau tak terbagi. Beberapa contoh tipe jalan perkotaan diantaranya :

1. Jalan tak terbagi (tanpa median) : dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD), empat lajur dua arah tak terbagi (4/2 UD)

2. Jalan terbagi (dengan median) : empat lajur dua arah (4/2 D), enam lajur 2 arah terbagi (6/2 UD)

3. Jalan satu arah : jalan satu arah dua lajur (1-2/1), jalan satu arah tiga lajur (1-3/1)

 Karakteristik jalan berhubungan erat dengan geometric, arus lalu lintas dan kondisi lingkungan (hambatan samping) akan berpengaruh terhadap
kapasitas dan kinerja jalan. Kondisi geometric jalan yang diperhitungkan untuk perhitungan sebagai berikut :

1. Tipe jalan : terbagi, tak terbagi atau satu arah

2. Lebar jalur lalu lintas : pertambahan lebar jalur lalu lintas akan meningkatkan kecepatan arus bebas dan kapasitas

3. Kereb dan bahu : pertambahan kereb dan bahu jalan akan berpengaruh terhadap kapasitas dan kecepatan sehubungan dengan adanya
pengurangan dampak hambatan samping

4. Median : akan meningkatkan kapasitas jika direncanakan dengan baik

The Power of PowerPoint | thepopp.com 18


Kapasitas
Kapasitas didefinisikan sebagai arus lalu lintas maksimum yang melewati suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan
pada kondisi tertentu per satuan waktu. Kapasitas jalan tak terbagi dihitung untuk total kedua arah sedangkan jalan
terbagi dihitung per arah.

Kapasitas Jalan Perkotaan


Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut :

C = Cᴏ.FCw.FCsp.FCsF.FCCs

Dengan:

C = Kapasitas (smp/jam)

Cᴏ = Kapasitas dasar (smp/jam)

FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan

FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah (hanya untuk jalan tak terbagi)

FCsF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan

FCCs = Faktor penyesuaian ukuran kota


19
DOKUMENTASI

The Power of PowerPoint | thepopp.com 20


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai