B T
S
Kinerja Ruas
Jalan
Sofyan Triana
RUAS JALAN
Kegiatan
Di Simpang
(ANTRIAN)
SEGMEN SEGMEN
Ruas Jalan adalah bagian jalan di antara dua persimpangan dan TIDAK
TERGANGGU oleh Kegiatan di Persimpangan (misal: Antrian Panjang Antrian)
a. Kapasitas ideal
b. Kapasitas dasar
c. Kapasitas
Rumus umum C = Co x Fk
- Co = kapasitas ideal atau kapasitas dasar
- Fk = faktor koreksi atau faktor penyesuaian
METODE ANALISIS KAPASITAS JALAN
Pemisahan Arah
50-50 55-45 60-40 65-35 70-30
SP %-%
FCSP
FCSP
Faktor penyesuaian Empat-
lajur
1,00 0,985 0,97 0,955 0,94
Pemisahan Arah
KAPASITAS JALAN PERKOTAAN Jalan dengan bahu
Tipe jalan Kelas hambatan Faktor Penyesuaian untuk hambatan samping dan
samping lebar bahu, FCSF
Lebar bahu Ws
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
2/2 UD VL 0,94 0,96 0,99 1,01
atau jalan L 0,92 0,94 0,97 1,00
satu arah M 0,89 0,92 0,95 0,98
H 0,82 0,86 0,90 0,95
VH 0,73 0,79 0,85 0,91
Ukuran Kota
FCCS
(Juta Penduduk)
Lebar bahu Ws
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
2/2 UD VL 1,00 1,01 1,01 1,01
atau L 0,96 0,98 0,99 1,00
jalan M 0,90 0,93 0,96 0,99
FVSF satu
arah
H
VH
0,82
0,73
0,86
0,79
0,90
0,85
0,95
0,91
Penyesuaian Jalan tanpa bahu
Waktu Tempuh
Jarak
Waktu Tempuh =
Kecepatan
Sumber:
Prasetyanto, D. (2020). Rekayasa Lalu Lintas dan Keselamatan Jalan
Dit.Jend. Binamarga Departemen PU, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Jakarta 2. Dit.
Jend. Pendidikan Tinggi Dep. Pendidikan Dan Kebudayaan, (1998), Rekayasa Lalulintas,
Penataran Dosen PTS Angkatan I, Cisarua Bogor 3. Garber, N.J and Hoel, L.A., (1988), Traffic
and Highway Engineering, St.Paul:West Publishing Company 4. Mc. Shane W.R. and Roess R.P.,
(1990), Traffic Engineering, New Jersey: Prentice Hall, Inc. 5. Pemerintah Republik Indonesia,
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalulintas dan Angkutan
Jalan. 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2012, Pedoman Penetapan
Fungsi jalan dan Status Jalan 7. Pusjatan, 2015, Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014,
Bandung