Anda di halaman 1dari 23

U

B T
S

Kinerja Ruas
Jalan

Sofyan Triana
RUAS JALAN

Kegiatan
Di Simpang
(ANTRIAN)

SEGMEN SEGMEN

Kegiatan RUAS JALAN Kegiatan


Di Simpang Di Simpang
(ANTRIAN) (ANTRIAN)

Ruas Jalan adalah bagian jalan di antara dua persimpangan dan TIDAK
TERGANGGU oleh Kegiatan di Persimpangan (misal: Antrian  Panjang Antrian)

Dalam Ruas Jalan “BISA” terdapat 1 Segmen ataupun beberapa Segmen


RUAS JALAN
Besaran atau Nilai Ruas Jalan akan berbeda tergantung dari lokasi
ruas jalan tersebut berada:
 Ruas Jalan Perkotaan
 Ruas Jalan Luar Kota
 Ruas Jalan Bebas Hambatan

PERKOTAAN LUAR KOTA JALAN TOLL


TINGKAT KINERJA RUAS JALAN

Ukuran kuantitatif yang menjelaskan kondisi operasional dan


dinyatakan dalam:
 Kapasitas
 Derajat Kejenuhan
 Kecepatan Tempuh
 Waktu Tempuh
TINGKAT KINERJA RUAS JALAN

Ukuran kuantitatif tersebut tergantung pada:


 Jalan tidak terbagi (undivided)
- Jalan dua-lajur dua-arah (2/2 UD)
- Jalan 3 lajur 2 arah (3/2 UD)
- Jalan empat-lajur dua-arah tak terbagi (4/2 UD)
 Jalan Terbagi (divided)
- Jalan empat-lajur dua-arah terbagi (4/2 D)
- Jalan enam-lajur dua-arah terbagi (6/2 D)
- Jalan satu hingga tiga-lajur satu-arah (1-3/1)
KAPASITAS JALAN
(Untuk Jalan Perkotaan, Jalan Luar Kota, Jalan Bebas Hambatan)

a. Kapasitas ideal
b. Kapasitas dasar
c. Kapasitas

Rumus umum C = Co x Fk
- Co = kapasitas ideal atau kapasitas dasar
- Fk = faktor koreksi atau faktor penyesuaian
METODE ANALISIS KAPASITAS JALAN

Metode Analisis Kapasitas Jalan Luar Negeri:


 USHCMA  USA
 NAASRA  Australia

Metode Analisis Kapasitas Jalan di Indonesia:


 Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 (MKJI 1997)
 Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 2004 (PKJI 2014)
KAPASITAS JALAN
PERKOTAAN
KAPASITAS JALAN PERKOTAAN

C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

 C0 = Kapasitas dasar (smp/jam)


 FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
 FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah
 FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan lebar
bahu/jarak kereb – penghalang
 FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
KAPASITAS JALAN PERKOTAAN

C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

 C0 = Kapasitas dasar (smp/jam)

Jalan empat-lajur terbagi atau jalan satu arah


C0 = 1650 smp/jam/lajur
Jalan empat-lajur tak terbagi
C0 = 1500 smp/jam/lajur
Jalan dua-lajur dua-arah
C0 = 2900 smp/jam/dua arah
KAPASITAS JALAN PERKOTAAN
Tipe Jalan Lebar Efektif FCw
Perkerasan(We)
4/2 D atau 1 Arah Per lajur
3,00 0,92
3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,04
4,00 1,08
4/2 UD Per lajur
3,00 0,91
3,25 0,95
3,50 1,00
3,75 1,05
4,00 1,09
2/2 UD Total 2 arah
FCW 5
6
0,56
0,87
Faktor Penyesuaian 7 1,00
8 1,14
Lebar Jalan 9 1,25
10 1,29
11 1,34
KAPASITAS JALAN PERKOTAAN

Pemisahan Arah
50-50 55-45 60-40 65-35 70-30
SP %-%

Dua-lajur 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88

FCSP
FCSP
Faktor penyesuaian Empat-
lajur
1,00 0,985 0,97 0,955 0,94
Pemisahan Arah
KAPASITAS JALAN PERKOTAAN Jalan dengan bahu
Tipe jalan Kelas hambatan Faktor Penyesuaian untuk hambatan samping dan
samping lebar bahu, FCSF
Lebar bahu Ws
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
2/2 UD VL 0,94 0,96 0,99 1,01
atau jalan L 0,92 0,94 0,97 1,00
satu arah M 0,89 0,92 0,95 0,98
H 0,82 0,86 0,90 0,95
VH 0,73 0,79 0,85 0,91

Jalan tanpa bahu


Tipe jalan Kelas Faktor Penyesuaian untuk hambatan samping dan
hambatan jarak kereb-penghalang, FCSF
samping Jarak: kereb-penghalang WK
FCSF ≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0

Faktor penyesuaian 2/2 UD


atau jalan
VL
L
0,93
0,90
0,95
0,92
0,97
0,95
0,99
0,97
Hambatan Samping satu arah M
H
0,86
0,78
0,88
0,81
0,91
0,84
0,94
0,88
VH 0,68 0,72 0,77 0,82
KAPASITAS JALAN PERKOTAAN

Ukuran Kota
FCCS
(Juta Penduduk)

< 0,1 0,86

0,1 – 0,5 0,90

0,5 – 1,0 0,94


FCCS 1,0 – 3,0 1,00
Faktor penyesuaian
Ukuran Kota > 3,0 1,04
TINGKAT KINERJA RUAS JALAN PERKOTAAN

Ukuran kuantitatif yang menjelaskan kondisi operasional dan dinyatakan dalam:


 Kapasitas
 Derajat Kejenuhan
 Kecepatan tempuh
 Waktu tempuh

Derajat Kejenuhan atau Degree of Saturation (DS)

Volume Lalu Lintas


Derajat Kejenuhan =
Kapasitas Jalan

Derajat Kejenuhan “tanpa satuan”


KECEPATAN JALAN
PERKOTAAN
KECEPATAN JALAN PERKOTAAN

FV = (FV0 + FVW) x FFVSF x FFVCS

 FV= Free Flow Speed (km/jam)  Kecepatan Arus Bebas


pada kondisi lapangan (real)

FV0 = “Kecepatan arus bebas dasar” kendaraan ringan


pada jalan dan alinyemen yang diamati (km/jam)
FVW = Penyesuaian kecepatan akibat lebar jalur
lalu lintas (km/jam)
FFVSF = Faktor penyesuaian hambatan samping
dan lebar bahu / jarak kereb ke penghalang
FFVCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
KECEPATAN JALAN PERKOTAAN

FV0 = Free Flow Speed (km/jam)  Kecepatan Arus Bebas Dasar

Jenis Jalan FV0 (Km/Jam)


Enam-lajur terbagi (6/2 D) atau tiga-lajur satu-arah
61
(3/1)
Empat-lajur terbagi (4/2 D) atau dua-lajur satu-arah
57
(2/1)

Empat-lajur tak-terbagi (4/2 UD) 53

Dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD) 44


KECEPATAN JALAN PERKOTAAN

FVW Penyesuaian kecepatan akibat lebar jalur lalu lintas (km/jam)


Lebar Jalur Lalu
Tipe Jalan Lintas Efektif, FVw
Wc (m)
Total
5 -9,5
6 -3
Dua jalur tak 7 0
terbagi 8 3
9 4
10 6
11 7
KECEPATAN JALAN PERKOTAAN Jalan dengan bahu
Tipe Kelas Faktor Penyesuaian untuk hambatan samping
jalan hambatan dan lebar bahu, FVSF
samping

Lebar bahu Ws
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
2/2 UD VL 1,00 1,01 1,01 1,01
atau L 0,96 0,98 0,99 1,00
jalan M 0,90 0,93 0,96 0,99
FVSF satu
arah
H
VH
0,82
0,73
0,86
0,79
0,90
0,85
0,95
0,91
Penyesuaian Jalan tanpa bahu

kecepatan akibat Tipe


jalan
Kelas
hambatan
Faktor Penyesuaian untuk hambatan samping
dan jarak kereb-penghalang, FVSF
hambatan samping samping Jarak: kereb-penghalang WK(m)
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
2/2 UD VL 0,98 0,99 0,99 1,00
atau L 0,93 0,95 0,96 0,95
jalan M 0,87 0,89 0,92 0,95
satu H 0,78 0,81 0,84 0,88
arah VH 0,68 0,72 0,77 0,82
KECEPATAN JALAN PERKOTAAN

FFVCS Penyesuaian kecepatan Ukuran Kota

Ukuran Kota (Juta Penduduk) FFVCS

< 0,1 0,90


0,1 – 0,5 0,93
0,5 – 1,0 0,95
1,0 – 3,0 1,00
> 3,0 1,03
TINGKAT KINERJA RUAS JALAN PERKOTAAN

Ukuran kuantitatif yang menjelaskan kondisi operasional dan dinyatakan dalam:


 Kapasitas
 Derajat Kejenuhan
 Kecepatan tempuh
 Waktu tempuh

Waktu Tempuh

Jarak
Waktu Tempuh =
Kecepatan
Sumber:
Prasetyanto, D. (2020). Rekayasa Lalu Lintas dan Keselamatan Jalan
Dit.Jend. Binamarga Departemen PU, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Jakarta 2. Dit.
Jend. Pendidikan Tinggi Dep. Pendidikan Dan Kebudayaan, (1998), Rekayasa Lalulintas,
Penataran Dosen PTS Angkatan I, Cisarua Bogor 3. Garber, N.J and Hoel, L.A., (1988), Traffic
and Highway Engineering, St.Paul:West Publishing Company 4. Mc. Shane W.R. and Roess R.P.,
(1990), Traffic Engineering, New Jersey: Prentice Hall, Inc. 5. Pemerintah Republik Indonesia,
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalulintas dan Angkutan
Jalan. 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2012, Pedoman Penetapan
Fungsi jalan dan Status Jalan 7. Pusjatan, 2015, Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014,
Bandung

Anda mungkin juga menyukai