Anda di halaman 1dari 16

Alinyemen Vertikal

Alinyemen Vertikal
(Penampang memanjang Jalan)

• Perpotongan bidang vertikal dengan


bidang permukaan jalan melalui sumbu
jalan (untuk jalan 2 lajur 2 arah) atau
melalui tepi dalam masing2 perkerasan
untuk jalan dengan median
Pertimbangan dalam perencanaan
alinyemen vertikal
• Kecepatan rencana tidak perlu diubah
• Diusahakan mengikuti muka tanah asli (muka
jalan sedikit di atas muka tanah asli)
• Diletakkan di atas elevasi muka banjir
• Pekerjaan galian seimbang dengan pekerjaan
timbunan
• Peninggian badan jalan pada muka air tanah
yang tinggi
• Landai maksimum sesuai fungsi jalan
• Panjang masimum landai masih dapat diterima
tanpa mengakibatkan gangguan lalu lintas
Kelandaian pada Alinyemen
Vertikal
• Landai minimum
- Landai 0% ideal tapi menyulitkan untuk
drainase
- Landai 0,15% untuk jalan di atas tanah
timbunan dengan medan datar & menggunakan
kereb
-Landai minimum 0,3 sd 0,5% untuk jalan pada
daerah galian/ dg Kereb
• Landai Maksimum
Landai 3% mulai memberikan pengaruh kepada
gerak kendaraan mobil penumpang
Panjang Kritis Kelandaian
• Batas kritis diambil jika kecepatan truk berkurang
mencapai 30% sd 75% kecepatan rencana atau kend
menggunakan gigi persneling yang lebih rendah
• Kelandaian pada kecepatan rencana yang tinggi akan
mengurangi kecepatan truk sehingga berkisar antara
30% sd 50% kecepatan rencana selama 1 menit
perjalanan
• Bina Marga menyarankan panjang kritis sebagai berikut:
Kecepatan rencana 50 km/jam:
- kelandaian 7% panjang kritis 500 m
- kelandaian 8% panjang kritis 420 m
• Kelandaian & panjang kritis meyebabkan sering
direncanakan lajur pendakian
Lajur Pendakian
• Menampung kendaraan yang lebih
lambat agar supaya kendaraan lain
dapat mendahului
• Lajur pendakian disediakan pada ruas
jalan yang mempunyai kelandaian tinggi
& menerus serta vol lalu lintas yang
padat.
• Kriteria penyediaan lajur pendakian
sebagai berikut:
- jalan arteri atau kolektor
- kelandaian rata-rata ≥ 5%
menerus
melebihi panjang kritis
- LHR ≥ 30.000 smp/hari
Lajur pendakian
Lengkung Vertikal
• Pergantian dari suatu kelandaian ke
kelandaian yang lain dilakukan
menggunakan lengkung vertikal
• Lengkung direncanakan shg memenuhi
kemanan, kenyamanan & drainase
• Bina Marga menggunakan lengkung
parabola sederhana
Jenis Lengkung Vertikal
• Lengkung vertikal cekung: titik potong 2
tangen di bawah muka jalan
g1 - g2+
g1 -
g2+
PPV PPV g2 - g1+ PPV

• Lengkung vertikal cembung: titik potong 2


tangen di atas muka jalan
PPV
PPV PPV
g2+ g1 -
g2 - g2 -
g1+
g1+
Persamaan Lengkung Vertikal
PPV
g2%
Ev
y PTV
g1%

PLV
X
L/2
L
g1(%) - g2(%) A.L
A EV 
1(%) 800

A
y X2
200L
Lengkung vertikal cembung
Lengkung Vertikal Cembung
* Jarak Pandangan Henti

AS2 399
S<L L S>L L  2S 
399 A
* Jarak Pandangan Mendahului
AS2 960
S<L L S>L L  2S 
960 A
* Bentuk Visual Lengkung

L = 0,278.V.t dengan t = 3 dt

* Drainase (jika ada kerb/trotoar)


L ≤ 50 A
Lengkung vertikal cekung
Lengkung Vertikal Cekung
* Jarak Penyinaran Lampu Kendaraan

AS2 120  3,5S


S<L L S>L L  2S 
120  3,50S A
* Kenyamanan AV 2
L
380
* Jarak pandangan bebas di bawah bangunan

AS2 3480
S<L L S>L L  2S 
3480 A
* Bentuk Visual Lengkung
L = 0,278.V.t dengan t = 3 dt

* Drainase (jika ada kerb/trotoar)


L≤50A

Anda mungkin juga menyukai