EV = ( A *Lv)/800
Y = (A * x^2)/200*Lv
𝐴.𝐿
Ev =
800
Alinyemen vertikal
Alinyemen vertikal
Alinyemen vertikal
Lengkung Vertikal Cekung
Alinyemen vertikal
Untuk lengkung vertikal cekung :
1. Syarat keamanan Grafik V halaman 22 PPGJR
Lv
2. Syarat kenyamanan :
a = Percepatan sentripetal
a ≤ 0,3 m/det2 (umumnya diambil a= 0,1 m/det)
3. Keluwesan bentuk : Lv = 0,6.v (m)
Dimana v = kecepatan rencana (km/jam)
4. Syarat Drainase : Lv = 40.
Paling ideal diambil Lv yang terpanjang
Alinyemen vertikal
Alinyemen vertikal
Landai Maksimum
Berdasarkan kepentingan arus lalu lintas, landai ideal adalah landai
diatas 0 %. Sebaliknya ditinjau dari kepentingan drainase jalan, jalan
berlandailah yang ideal.
Dalam perencanaan disarankan menggunakan :
1. Landai datar untuk jalan-jalan diatas tanah timbunan yang tidak
mempunyai kereb. Lereng melintang jalan dianggap cukup untuk
mengalirkan air diatas badan jalan dan kemudian ke lereng jalan.
2. Landai 0,15 % dianjurkan untuk jalan-jalan diatas tanah timbunan
dengan medan datar dan menggunakan kereb. Kelandaian ini cukup
membantu mengalirkan air hujan ke saluran pembuangan.
3. Landai maksimum sebesar 0,3 – 0,5 % dianjurkan dipergunakan
untuk jalan di daerah galian atau jalan yang memakai kereb. Lereng
melintang hanya cukup untuk mengalirkan air hujan yang jatuh diatas
badan jalan, sedangkan landai jalan dibutuhkan untuk membuat
kemiringan dasar saluran samping.
Alinyemen vertikal
Landai maksimum; adalah kelandaian tertentu dimana
kelandaian akan mengakibatkan berkurangnya kecepatan
yang masih lebih besar dari setengah kecepatan rencana
Kelandaian Maksimum
Kelandaian maks 3 3 4 5 8 9 10 10
(Sumber : TPGJAK,1997)
Alinyemen vertikal
Panjang Kritis
Panjang kritis landai adalah panjang yang masih dapat
diterima tanpa mengakibatkan gangguan jalannya
arus lalu lintas (panjang ini mengakibatkan
pengurangan kecepatan maksimum sebesar 25
km/jam).
Bila pertimbangan biaya memaksa, maka panjang kritis
dapat dilampaui dengan ketentuan bahwa bagian jalan
diatas landai kritis disampingnya harus ditambahkan
suatu jalur pendakian khusus untuk kendaraan-
kendaraan berat.
Alinyemen vertikal
Panjang Kritis
Kecepatan pada awal tanjakan Kelandaian (%)
(km/jam) 4 5 6 7 8 9 10
80 630 460 360 270 230 230 200
60 320 210 160 120 110 90 80
(sumber : TPGJAK,1997)
Alinyemen vertikal
JALUR PENDAKIAN
Jalur pendakian bertujuan untuk menampung truk
bermuatan berat atau kendaraan lain yang lebih
lambat agar supaya kendaraan lain dapat mendahului
kendaraan yang lebih lambat itu tanpa menggunakan
jalur lawan.
Jalur pendakian harus disediakan pada ruas jalan raya
yang mempunyai kelandaian tinggi dan menerus, dan
pada saat yang bersamaan mempunyai lalu lintas yang
padat.
Alinyemen vertikal
Kriteria yang diusulkan untuk menyediakan jalur pendakian
adalah :
- Jalan arteri atau jalan kolektor
- Apabila panjang kritis terlampaui, jalan memiliki VLHR >
15.000 SMP/perhari, dan persentase truk > 15 %
Kriteria ini diterapkan secara longgar atau ketat tergantung pada
keadaan di lapangan. Lebar lajur pendakian adalah sama dengan
lajur utama, dan panjang lajur pendakian
harus 200 m atau lebih. Kedua ujung jalur harus berakhir seperti
terlihat dalam gambar