VISSIM 20
Disusun Oleh :
2020
BAB I
PENGENALAN VISSIM
1
BAB II
MENU PADA PROGRAM VISSIM
2
II.2 Menu Edit
Open New Network Tambah baru jaringan editor sebagai daerah lain
Editor
3
Quick Mode Menyembunyikan dan menampilkan kembali objek
jaringan
berikut:
➢ Vehicles In Network
➢ Pedestrians In Network
Semua jaringan lainnya yang akan ditampilkan
Simple Network Menyembunyikan dan menampilkan kembali objek
Display berikut:
➢ Desired Speed Decisions
➢ Reduced Speed Areas
➢ Conflict Areas
➢ Priority Rules
➢ Stop Signs
➢ Signal Heads
➢ Detectors
➢ Parking Lots
➢ Vehicle Inputs
➢ Vehicle Routes
➢ Public Transport Stops
➢ Public Transport Lines
➢ NodesMeasurement Areas
➢ Data Collection Points
➢ Pavement Markings
➢ Pedestrian Inputs
➢ Pedestrian Routes
➢ Pedestrian Travel Time
Measurement Semua objek
jaringan yang ditampilkan:
➢ Links
➢ Background Images
➢ 3D Traffic Signals
➢ Static 3D Models Vehicles In Network
➢ Pedestrians In Network
➢ Areas
ObstaclesRamps & Stairs
4
Gambar II. 3 Menu View
5
Gambar II. 4 Menu List
6
Display Types Tampilan untuk link, konektor dan elemen konstruksi
dalam
jaringan
Levels Level untuk bangunan bertingkat atau struktur
jembatan untuk
link
Time Intervals Interval waktu
7
Gambar II. 6 Menu Traffic
8
Gambar II. 8 Menu Simulation
9
AVI Recording Merekam simulasi 3D sebagai file video dalam format
file *.avi
3D Anti-Alising Beralih 3D anti-aliasing
10
Gambar II. 11 Menu Help
11
BAB III
LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN PROGRAM VISSIM
• Klik kanan pada layar kerja – klik Add New Background Images.
12
• Untuk Menyembunyikan Background yaitu dengan klik Background –
klik icon seperti gambar mata.
• Agar tampilan background dasar seperti gambar atas, maka klik icon
yang berbentuk bumi untuk menonaktifkannya.
• Untuk menyesuaikan gambar supaya sesuai dengan kondisi lapangan
yaitu dengan cara klik kanan pada background – pilih set scale –
tentukan berapa ukuran garis asli yang ingin diisi. Setelah itu klik icon
seperti gambar III.5 untuk memunculkan gambar kembali.
13
Gambar III. 6 Mengunci Menu yang Tidak Terpakai
• Arahkan mouse pada layar kerja – tekan dan tahan tombol CTRL –
klik kanan pada mouse dan tarik sesuai panjang jalan yang
diinginkan. Maka akan muncul gambar III.7.
• Masukkan nama jalan yang akan dibuat, masukkan jumlah lajur (Num.
of lines), masukkan lebar jalan.
• Behavior type adalah jenis perilaku lalulintas yang digunakan pada
jaringan jalan tersebut.
• Display type adalah jenis tampilan yang digunakan pada jalan tersebut.
Apabila link yang dibuat adalah jalan raya, tidak perlu diubah. Akan
14
tetapi apabila yang dibuat adalah jalan kereta / tempat pejalan kaki,
display type perlu diubah sesuai keinginan.
• Level adalah ketinggian jalan yang dibuat. Untuk jalan yang rata
dengan tanah tidak perlu mengubah level. Akan tetapi bila jalan yang
dibuat memiliki elevasi yang berbeda dengan tanah dasar, level perlu
diubah. Untuk pembuatan level menggunakan cara klik Base Data –
Level. Lalu tambahkan ketinggian yang diinginkan.
• Pada bagian meso, terdapat Meso speed model. Meso speed model
adalah jenis kecepatan kendaraan yang digunakan pada jalan tersebut.
Terdapat 2 pilihan yaitu Vehicle-based dan Link-based. Vehicle-based
artinya setiap kendaraan akan mengikuti aturan kecepatan sesuai
kendaraannya. Sedangkan bila menggunakan Link-based, kecepatan
semua kendaraan diatur sama sesuai yang diinput pada kolom Meso
speed.
• Pada bagian display, terdapat Z-offset (start) dan Z-offset (end). Ini
digunakan apabila jalan yang buat menanjak atau menurun. Z-offset
(start) adalah ketinggian jalan pada pangkal link, dan Z-offset (end)
adalah ketinggian jalan pada ujung link.
• Untuk menggandakan Link yaitu dengan klik jaringan jalan – klik kanan
– klik Dublicate.
• Untuk mengganti arah jalur yaitu dengan klik jaringan jalan – klik
kanan – klik Invert Direction
• Untuk menyambungkan (connectors) jalan yaitu dengan cara Klik Link
– tekan dan tahan tombol CTRL + Klik kanan pada mouse tarik ke jalan
yang akan disambung.
• Pada bagian from link to link terdapat pilihan line 1, line 2, dst. Ini
muncul apabila konektor dibuat pada link yang memiliki lebih dari satu
lajur. Selain itu ini juga digunakan untuk memilih lajur manakah yang
akan di sambungkan.
• Spline adalah jumlah titik yang ada pada sambungan tersebut.
Semakin banyak titiknya, maka konektor yang ditampilkan akan
semakin halus.
15
Gambar III. 8 Menu Connector
16
dimunculkan secara manual dengan cara klik List – Private transport –
Routes – Static Routing Decisions.
• Pada bagian kolom, klik kanan – Add. Setelah muncul baris baru, atur
VehClass sesuai dengan kendaraan yang akan diatur kecepatannya.
17
DesSpeedDistr adalah batas kecepatan yang ditentukan pada daerah
tersebut. Dan kolom Decel adalah batas maksimum perlambatan
kendaraan.
18
Gambar III. 13 2D/3D Models
• Lalu klik Add (+) – klik Open directory of default models – klik Vehicle
– klik road – cari kendaraan yang akan dimasukkan – klik open – klik
Add Segment To 2D/3D-Model – klik OK.
• Kemudian beri nama pada kotak kosong yang baru. Dalam contoh
adalah (motor).
19
III.7 Menambahkan vehicle model
Sesuai dengan kategori kendaraannya.
• Untuk membuka jendela vehicle model dengan cara klik Base Data –
Distributions – 2D/3D model.
• Setelah muncul jendela vehicle model, pada jendela bagian kiri klik add
(simbol +). Isikan kolom Name dengan jenis kendaraan. Contoh:
“motor”.
• Pada kolom kiri, isikan kolom Model 2D/3D dengan kendaraan yang
telah diinput sesuai dengan jenis kendaraannya.
20
• Isikan kolom name dengan nama tipe kendaraannya. Pada kolom
Category, ubah sesuai dengan jenis kendaraannya. Lalu pada bagian
Vehicle model, sesuaikan dengan vehicle model yang sudah dibuat.
• Pada bagian Functions & Distributions, sesuaikan dengan jenis
kendaraannya.
21
• Pada bagian kiri, terdapat kolom name, isikan dengan nama kelas
kendaraan. Pada kolom VehType, centang pada jenis kendaraan yang
telah dibuat tadi.
• Pada kolom bagian kiri, klik tombol add (+) untuk menambahkan jenis
kecepatan kendaraan. Setelah itu akan muncul jendela baru seperti
pada gambar III.20.
• Pada kolom name isikan dengan nama kendaraan yang akan
menggunakan kecepatan tersebut. Pada bagian tengah terdapat 2
kolom, kolom sebelah kiri menunjukkan kecepatan minimum
kendaraan dan kolom sebelah kanan menunjukkan kecepatan
maksimum kendaraan.
• Atur grafik yang ada dibawahnya dengan cara klik kanan pada garis
grafik dan dilanjutkan dengan klik kiri untuk mengaturnya.
22
Gambar III. 20 Pembuatan Desired Speed Distributions
• Pada bagian kiri jendela terdapat simbol (+) untuk menambahkan jenis
komposisi kendaraan. Setelah muncul baris baru, isikan kolom dengan
nama komposisi kendaraannya.
• Pada bagian kanan jendela, ubah kolom VehType dengan tipe
kendaraan yang ingin dimasukkan. Lalu ubah kolom DeSpeedDistr
sesuai dengan kecepatan yang sudah dibuat.
• Kolom RelFlow digunakan untuk memberikan perbandingan jenis
kendaraan apabila dalam satu komposisi kendaraan terdapat lebih dari
satu jenis kendaraan yang berbeda.
23
III.12 Mengisi Vehicle Input
Digunakan untuk memasukkan volume arus lalu lintas. Cara memasukkan
volume kendaraan yaitu:
• Klik vehicle Input
• Tekan CTRL + klik kanan pada jalan yang akan dimasukkan volume
kendaraan.
24
III.13 Mengatur perilaku pengemudi
Dilakukan dengan cara klik Base Data – Driving Behaviours. Setelah itu
akan muncul jendela seperti pada gambar III.24.
• Klik Signal Control – Klik Signal Controllers – Klik Add maka akan
muncul menu pada gambar III.25 lalu masukkan nama Signal
Controller yang anda inginkan – Klik Edit Signal Control maka akan
muncul menu pada gambar III.26.
25
Gambar III. 25 Signal Controller
26
• Klik Signal Groups – Klik simbol Plus (New) New lalu Klik simbol Pensil
(Edit) maka akan muncul pada Gambar III.27 beri nama signal lalu
pilih urutan Signal yang anda inginkan dan masukkan waktu durasi
minimum untuk lampu Merah, All Red, Hijau serta Kuning – Buat Signal
Group untuk lengan-lengan jaringan jalan yang lain.
27
• Setelah Signal Group dibuat untuk mengatur waktu siklus setiap signal
yaitu dengan cara Klik Signal Program – Klik simbol Plus (New) – Klik
simbol Pensil (Edit) maka akan muncul menu pada Gambar III.29 lalu
atur Cycle Time (Waktu Siklus) dan atur peletakan Signal yang anda
inginkan – Klik Save – Klik OK.
28
Gambar III. 30 Signal Head
30
klik Simulation – Parameters. Pada bagian Period, ubah menjadi
waktu simulasi yang diinginkan. Lalu klik ok dan ulang proses simulasi.
• Untuk mempercepat proses simulasi, dapat menggunakan cara
mengatur display update yang ada disamping icon quick mode.
• Untuk mengubah tampilan menjadi 3D, dapat dengan cara meng-klik
icon 2D/3D yang ada di toolbar.
32
Gambar III. 35 Tampilan Jendela Select 3D Model
33
Gambar III. 37 Tampilan Pembuatan Display Type Baru
34
Gambar III. 39 Hasil Pemberian Texture
• Pada kolom sebelah kiri, klik add untuk menambahkan posisi kamera
saat perekaman. Setelah di klik add akan muncul jendela baru seperti
pada gambar III.41 Pada kolom name isikan dengan nama / nomer
kamera. Kolom starting time diisikan dengan detik keberapa
perekaman mulai pada posisi kamera tersebut. Dwell time digunakan
35
untuk mengatur seberapa lama kamera berhenti di posisi tersebut.
Camera Position adalah posisi kamera yang di tetapkan. Atur movement
sesuai dengan selera. Lalu klik ok.
• AVIs. Lalu mulai running program dengan tombol play pada toolbar.
Setelah itu akan muncul jendela baru seperti pada gambar III.42 Pilih
Compressor sesuai dengan keinginan. Semakin bagus compressor
maka semakin besar ukuran video yang dihasilkan dan juga semakin
lama proses rendering-nya. Setelah itu klik Ok.
36