Anda di halaman 1dari 24

Pelaksanaan Penjaminan dalam

Pembangunan Infrastruktur Melalui Proyek


Kerjasama Pemda dengan Badan Usaha

Jakarta, 7 April 2017

Sinthya Roesly
Direktur Utama PT PII

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA

US$ 131 Bn US$ 358 Bn

• 225 Proyek Strategis


SWASTA 36.5% Nasional

Target Investasi
US$ 80 Bn • 30 Proyek Prioritas

2015-2019
US$ 148 Bn BUMN 22.2% Nasional
• Proyek Infrastruktur
Sosial
41.3% • Investasi lainnya
APBN/
Closing the GAP
APBD
Fiscal tools Pemerintah untuk KPBU

1. Project Development Fund (PDF)


2. Viability Gap Funding (VGF)
3. Availability Payment (AP)
4. Penjaminan
5. Pembiayaan
6. Dukungan Pembebasan Lahan
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
LIMA SKEMA PENDANAAN DALAM PENGADAAN INFRASTRUKTUR
APBN APBD BUMN KPBU SWASTA
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah BUMN (dana internal 100% Badan Usaha atau Badan Usaha Swasta
Sumber Dana (pendapatan dan (pendapatan, pinjaman, BUMN, Pinjaman dan PMN) dan Pemerintah
pinjaman) dukungan Pemerintah
Daerah)
Penanggung Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Badan Usaha dan Pemerintah Swasta
BUMN
Risiko
100% kebutuhan 100% kebutuhan investasi Tergantung kebutuhan Tergantung kebutuhan dukungan Tidak membebani fiskal
Beban terhadap investasi dukungan Pemerintah pemerintah dan jaminan pemerintah pemerintah
Fiskal kepada BUMN kepada badan usaha

Orientasi Kepentingan Umum Kepentingan Umum Kepentingan Umum Keuntungan finansial dan kepentingan Keuntungan finansial
Pengusahaan umum
Dukungan Pendanaan 100% Penerusan Pinjaman dari Penyertaan Modal Negara Pembiayaan bersama, dukungan Perizinan usaha
Pemerintah dalam Pemerintah Pusat atau Kompensasi usaha kelayakan, jaminan pemerintah, dan
Investasi DAU/DAK perizinan

Tidak mengharapkan Tidak mengharapkan Tarif yang dikenakan kepada Tarif yang dikenakan kepada Tarif yang dikenakan
pengembalian investasi pengembalian investasi pengguna dengan prinsip pengguna dengan prinsip kepada pengguna dengan
Pengembalian keekonomian, kemampuan membayar prinsip keekonomian
keekonomian atau
Investasi kemampuan membayar atau Availabilitty Payment selama proyek
masa konsesi

Kendali Langsung oleh K/L Langsung oleh Pemerintah Langsung oleh Menteri Sesuai dengan perjanjian kerjasama Sesuai dengan perjanjian
Pemerintah atas Daerah BUMN kerjasama
Aset

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


SKEMA KPBU MERUPAKAN SUATU OPSI PENDANAAN
Dan Bukan suatu Upaya Privatisasi

Pengadaan Aset
Kerjasama Pemerintah
(Pengadaan Privatisasi
dan Badan Usaha
Tradisional)

Pengaruh langsung Pengaruh yang Tidak ada pengaruh


terhadap anggaran terbagi dalam jangka
panjang
Anggaran Fiskal

Pihak Pemerintah Pembagian Risiko Pihak Swasta


menanggung risiko menanggung risiko
Risiko

Seluruh aspek Fasilitator / Regulator


pengadaan Pembayaran untuk
layanan TIDAK hanya
Keterlibatan untuk aset
Pemerintah

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


PAYUNG REGULASI YANG MELANDASI KPBU

Peraturan Pemerintah No. 35/2009; 88/2010, 55/2011, 68/2012


tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan
Perseroan (Persero) di Bidang Penjaminan Infrastuktur beserta Penambahannya

Peraturan Presiden No. 38/2015


tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Presiden No. 78/2010


tentang Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur

PMK No. 8/PMK.08/ 2016 tentang Perubahan PMK No.260/PMK.011/2010


tentang Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha

Page 7
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
ALUR KERJA KPBU SECARA UMUM
PJPK sebagai Pelaksana dan Penanggungjawab Proyek

BKPM memastikan kelayakan investor dan


proses market sounding

LKPP bertindak sebagai


transaction probity
PT PII secara informal memberikan PT PII melakukan proses penjaminan
masukan dalam penyusunan OBC dan FBC pemerintah
Bappenas PPP Unit di Kemenkeu sebagai penyedia fasilitas:
PJPK – Bappenas (Perencanaan) menganggarkan
PDF (FBC dan pendampingan transaksi)* dan VGFVGF
Dana OBC*

PPP Tahap
Agreement Konstruksi dan
PQ RfP Signing Operasi

Bid Financial
Identifikasi Studi Penyusunan Penyusunan Award Close
dan usulan Pendahuluan OBC FBC

Tahap Screening dan Seleksi Tahap Penyiapan Proyek Tahap Transaksi


Kemenko Perekonomian sebagai Fasilitator Debottlenecking
PT PII dapat memfasilitasi kebutuhan capacity building KPBU
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
FASILITAS PEMERINTAH
dalam Mendorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Persiapan Proyek Proses Tender Konstruksi

Project Viability Gap Availability Pembebasan


Facilities Penjaminan Pembiayaan
Development Fund Funding Payment Lahan

KPPIP, PT SMI, Kementerian


Managing Kementerian
Kementerian LMAN
PT SMI
Keuangan Keuangan BPN
Entity Keuangan *berdasarkan req. PJPK

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


PROFIL PT PII
PT PII (Persero) Didirikan Desember 2009, sebagai penyedia Posisi Feb 2017
penjaminan pemerintah di Bidang
Infrastruktur Modal Disetor (PMN) Saldo Laba

Dasar Pendirian PP 35/2009 dan diubah melalui PP 50/2016 Rp 7 T Rp 1,9 T


Sektor Infrastruktur 19 Sektor
yang dapat dijamin 1. Central Java Power Plant (CJPP) 8. Jalan Tol ruas Pandaan Malang
2. Palapa Ring Barat 9. Jalan Tol ruas Manado Bitung
Proyek yang telah 4 Sektor: Ketenagalistrikan, ICT, Air Minum & 3. Palapa Ring Tengah 10. Jalan Tol ruas Jakarta Cikampek el.
Dijamin Jalan Tol 4.
5.
Palapa Ring Timur
SPAM Umbulan
11. Jalan Tol ruas Serang Panembang
12. Jalan Tol Cisumdawu
13 Proyek 6. Jalan Tol ruas Batang Semarang 13. Jalan Tol Krian Legundi Bunder
Nilai Investasi: Rp119 T 7. Jalan Tol ruas Balikpapan Samarinda

Nilai Penjaminan: Rp 29 T
Leverage Gearing Ratio
Jumlah Pegawai 70 Pegawai Tetap

Pemangku Kementerian Keuangan, Penanggung Jawab


17,1 X 3,3 X
Terhadap Nilai Investasi Terhadap Nilai Penjaminan
Kepentingan Utama Proyek Kerjasama, BAPPENAS, KPPIP

Int’l Credit Rating


Sovereign rating

BBB-
By Fitchratings

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


MANFAAT DAN NILAI TAMBAH PENJAMINAN PT PII
RISK
SAFEGUARD Penerapan disiplin pengelolaan risiko
Mendukung keberlangsungan proyek untuk kepentingan Pemerintah
melalui analisa safeguard atas aspek Alokasi risiko yang fair antara pihak
lingkungan dan sosial pemerintah dan badan usaha
Rencana Mitigasi Risiko yang terukur

VALUE
PROPOSITION

BANKABILITY TRANSPARENCY
Memberikan kenyamanan bagi pihak Meningkatkan kredibilitas proyek
financier dalam mendukung pembiayaan dalam persepsi calon investor
proyek Meningkatkan kompetisi lelang yang
Mengurangi cost of fund fair yang menghasilkan hasil yang
optimal untuk proyek
ACCOUNTABILITY
Proses penjaminan yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam lelang Halaman 9
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
Financial Close

PROSES BISNIS Penetapan


Pemenang &
Penerimaan Signing
Menampilkan Draft Final : Proposal &
• Perjanjian Kerjasama KPBU Evaluasi
• Perjanjian Penjaminan
Penerbitan Final
RFP

Negosiasi One-
on-One

Penerbitan
Draft RFP
Penyampaian
GAP (Usulan
Penjaminan)
Proses PQ
dimulai
Penyampaian Penandatanganan :
Screening Form • Perjanjian Kerjasama KPBU
ke PT PII • Perjanjian Penjaminan
Structuring • Perjanjian Regres
Keputusan
Pelaksanaan
Penerbitan IPA
Proyek KPBU
(In Priciple
Approval)

Finalisasi Pra-FS & Appraisal Penerbitan LOI


Penyiapan GAP (Letter Of Intent)

Screening Penerbitan CTP


(Confirmation To Proceed)
Consultation &
Guidance

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


ALUR PENJAMINAN KPDBU: AP UNTUK PROYEK DAERAH
Kemenkeu PJPK–Pemda
(APBN) (APBD) Kriteria Proyek:
1. Proyek infrastruktur yang secara komersial masih
Single window
marginal;
Policy 2. Proyek infrastruktur ekonomi atau infrastruktur
Perjanjian sosial yang memiliki manfaat besar bagi
Regres masyarakat;
VGF PT PII 3. Proses pengadaan proyek dilakukan melalui
tahapan pemilihan yang adil, terbuka dan
transparan, serta memperhatikan prinsip
Penjaminan Collecting
Unit
persaingan usaha yang sehat;
Perjanjian
KPBU
4. Moda pengembalian investasi kepada badan usaha
Badan Usaha tidak berasal dari tarif pengguna layanan;

Pembayaran
5. Tarif tetap dapat dikenakan kepada pengguna

Tarif
Pembayaran layanan, dimana pengelolaannya dilaksanakan oleh
ketersediaan PJPK;
Layanan / AP 6. AP untuk proyek daerah bersumber dari APBD.

Pengguna
Service Layanan

• Pembayaran kepada Badan Usaha dilakukan oleh PJPK, dan bukan dari pengguna layanan
• Badan Usaha akan mendapatkan kepastian pengembalian investasi
• Risiko Permintaan layanan (Demand risk) ditanggung oleh PJPK

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


TANTANGAN IMPLEMENTASI AP

Mismatch penganggaran Sustainability APBN/APBD


kegagalan melakukan
ketidaksesuaian pembayaran AP
penganggaran AP dalam APBD
dengan siklus penganggaran APBD
akibat situasi politik

Temporary shortage
kapasitas keuangan PJPK tidak
mencukupi

Kegagalan pembayaran AP

Pada dasarnya bentuk dan cakupan penjaminan PT PII untuk KPBU dengan skema AP adalah sama dengan
penjaminan untuk proyek KPBU lainnya
Perbedaannya terletak pada adanya penjaminan atas kegagalan pembayaran AP oleh PJPK

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


CONTOH STUDY PROYEK KPBU – PROYEK PALAPA RING

PAKET BARAT (1)


5 IKK

PAKET TIMUR (3)


PAKET TENGAH (2) 35 IKK
17 IKK

Dari seluruh wilayah pembangunan broadband, 57 kabupaten/kota cakupan proyek berada di wilayah non-komersial
sehingga membutuhkan intervensi Pemerintah dalam pembangunannya, salah satunya dalam bentuk Availability
Payment dengan menggunakan dana USO selama 15 tahun konsesi

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


CONTOH STUDY PROYEK KPBU – PROYEK PALAPA RING

Perjanjian Regres

Menkominfo Per
j
Ker anjian Perjanjian
Ekuitas/
ja S Penjaminan
am
a Sponsor

BP3TI Badan Usaha


Availability
Payment
Layanan Kreditor
Jaringan

Access Charge Pengguna


Jaringan

1. Menkominfo bertindak sebagai PJPK, dan BP3TI sebagai Paying Agent atas Availability
Payment dengan menggunakan Dana USO
2. Demand risk ditanggung oleh Pemerintah
3. Access Charge yang diterima dari pengguna jaringan merupakan pendapatan BP3TI
dan tidak mempengaruhi jumlah AP

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


CONTOH STUDY PROYEK KPBU – PROYEK PALAPA RING

Jenis Risiko yang dijamin PT PII :

Risiko - Risiko Infrastruktur yang Dialokasikan kepada PJPK

Maks Tenor
AVAILABILITY PAYMENT Penjaminan BIAYA TERMINASI
12 TAHUN
(setelah COD)
Terdapat nilai maksimum 80% nilai terminasi yang
atas AP disebabkan oleh default PJPK

Penjaminan infrastruktur diberikan atas kewajiban finansial PJPK kepada Badan Usaha
sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Kerjasama dan Perjanjian Penjaminan

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


IIGF Institute: Meningkatkan Wawasan Pengetahuan KPBU kepada Stakeholders

A CAPACITY
BUILDING
B RESEARCH C KERJASAMA & PUBLIKASI

1 General Active Learning


Program (GALP)
Value For Money (VFM) MOU dengan
Perguruan
Research - Quantitative
Tinggi dan
2 Targeted Active Learning
Value For Money (VFM)
Jaringan 35
Program (TALP) Universitas
Research - Qualitative
Nasional
3 Indonesia
Infrastructure Policy Research - JICA
Roundtable
(IIR)
Critical Review of Indonesia
4 Roadshow Sosialisasi PPP Regulations and
Framework - KDI
PPP Guide
Reference –
Penjaminan Infrastruktur &
World Bank
Skema KPBU
Asesmen Kesiapan (Indonesia
Pemerintah Daerah version)
5 Program Sertifikasi Profesi Mengimplementasikan Proyek
Ahli Infrastruktur KPBU Policy Brief
IIR 2013-
6 E-learning 2015 – 12
studi kasus

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


Capacity Building

1. Capacity Building perlu dilakukan untuk Contoh Materi Capacity Building


memberikan informasi/pemahaman kepada Tim
 Pengenalan KPBU (Definisi dan Konsep)
KPBU mengenai konsep KPBU di Indonesia,
 Regulasi KPBU (Kelembagaan dan Aspek
implementasi, best practises, sampai dengan
Finansial)
kendala-kendala yang dihadapi;
 Tahap-tahap Pelaksanaan KPBU
2. CB direncanakan oleh IIGF Institute dengan dapat
• Perencanaan Proyek;
berkoordinasi bersama Kementerian Keuangan,
• Penyiapan Proyek;
Bappenas, Kemendagri dan LKPP* ;
• Tender;
3. Material Capacity Building (CB) menggunakan
• Implementasi;
kurikulum IIGF Insititut yang sudah teruji;
• Monitoring.
4. Penentuan waktu dan lokasi pelaksanaan serta
 Contoh-contoh Sukses KPBU dan Studi Kasus
estimasi peserta secara terbuka oleh PJPK kepada
PT PII

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)


TUJUAN PENDIRIAN KANTOR BERSAMA KPBU

Memberikan pelayanan terpadu satu pintu


Sebagai Pusat Informasi Terpadu untuk perencanaan, penyiapan serta pendampingan
proyek KPBU baik pada Kementerian/Lembaga maupun
Terkait KPBU pada Pemerintah Daerah baik itu Provinsi maupun
Kabupaten/Kota

Pusat pendampingan terpadu dalam rangka Menciptakan alur koordinasi antara Simpul
penguatan kapasitas aparatur negara terkait KPBU di masing-masing Kementerian/Lembaga
pengetahuan KPBU
SINERGI ANTAR PIHAK DI KANTOR BERSAMA
KPBU

Kantor Bersama KPBU RI

PDPPI BKPM
LKPP
PT PII

Kemenko
Perekonomian
Bappenas
(Sekretariat)

Proyek
KPBU
Kemendagri
PJPK
Pengguna

Badan Usaha Investor, Lembaga Keuangan


Nasional/Internasional
PEMBAGIAN AKTIVITAS UTAMA
KANTOR BERSAMA KPBU

1
Publikasi 9
Memberikan pelayanan
Monitoringterpadu satu
& Evaluasi pintu
(Monev)
BKPM; Co-PIC: PT PII
untuk perencanaan,PDPPI,
penyiapan
PT PII serta pendampingan
proyek KPBU baik pada Kementerian/Lembaga maupun
pada Pemerintah Daerah baik itu Provinsi maupun
Kabupaten/Kota
2
Sosialisasi &Konsultasi 8
Bappenas, Kemendagri & PT PII Debottlenecking & Coordination
Menciptakan alur koordinasi antara Simpul
PSN/PPN: KPPIP;
Non PSN/PPN: Deputi 6 Kemenko 
KPBU di masing-masing Kementerian/Lembaga

3 7
Capacity Building Pendampingan Transaksi
PT PII
LKPP

4
Fasilitasi Studi 6
Pendahuluan Fasilitasi FBC
Bappenas PDPPI
5 *difasilitasi PPP Office

Fasilitasi OBC
Bappenas; Menko; BKPM
ANGGOTA PERWAKILAN
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer)

Informasi pada presentasi ini diperoleh dari berbagai sumber


yang kredibel pada saat disampaikan. PT PII tidak bertanggung
jawab atas penyalahgunaan informasi tersebut dan kerugian
yang ditimbulkan.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

CORPORATE SECRETARY
Tel : +62 21 5795 0550
Fax : +62 21 5795 0040
Email : info@iigf.co.id

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)

Anda mungkin juga menyukai