Enabling Factors
Penguatan sistem Dukungan Reformasi
EXTRAORDINARY Jobs-stimulating Recovery: Kesehatan Sektor keuangan Struktural
MEASURES: Penanganan COVID (vaksinasi, protocol Peningkatan peran UU Ciptaker
Penanganan COVID
Perlindungan sosial
Progam vaksinasi Kesehatan 3T & 5M) intermediary UU HPP
Perlindungan dunia usaha Perlindungan sosial
Penguatan dunia usaha
Penguatan struktur dan daya saing ekonomi, untuk
pertumbuhan jangka menengah - panjang
Dukungan Langsung ke Masyarakat
Penciptaan • Program Padat karya
Lap. Kerja • Pra kerja Penguatan
Sisi Pengeluaran
Perlindungan • PKH
Sosial
• Kartu Sembako
Employment
• BLT Dana Desa
SURVIVING &
FACILITATING Stimulasi Kinerja UMKM & Korporasi GDP Growth
RECOVERY: Stability
• Insentif perpajakan yang bersifat
Penanganan COVID Insentif
Progam vaksinasi targeted
Perlindungan sosial Usaha • Dukungan Kemudahan Berusaha Penguatan
Pemulihan dunia usaha
Sisi Produksi
Dukungan • Subsidi bunga KUR
pembiayaan • Penjaminan kredit
SKEMA DUKUNGAN INSENTIF/RELAKSASI PERPAJAKAN 2022
Existing: Akan berlaku di 2022
Tax Expenditure (Belanja Dukungan Demand
Perpajakan) UU HPP
yaitu penerimaan perpajakan yang
tidak dikumpulkan atau berkurang
1 Terhadap WP OP diberikan kenaikan batasan penghasilan yang
dikenakan PPh OP tarif terendah 5% dari 50 juta menjadi 60 juta.
akibat adanya ketentuan khusus Dukungan terhadap UMKM
yang berbeda dari tax benchmark.
• Sektor yang paling banyak 2 WP UMKM dengan penghasilan bruto sampai
dengan Rp 500 juta tidak dikenakan PPh Final UMKM.
UU HPP
menerima fasilitas perpajakan
adalah sektor industri
pengolahan, disusul dengan
jasa keuangan, sektor
3 Restitusi Dipercepat Revisi PMK 39/2018
• Fasilitas atas konsumsi Alat Kesehatan & Vaksin 2021 PMK 239/2021 PMK 34/2020 jo PMK
pemerintah atau dalam rangka
mendukung fungsi
pemerintahan
3 Dalam upaya penanggulangan pandemi COVID-19, diberikan
fasilitas pajak dalam proses pengadaan alat kesehatan dan
vaksin dalam bentuk relaksasi Bea Masuk, pajak impor, PPh 21,
92/2021,
PMK 70/2012,
PMK 171/2019,
hingga PPN Ditanggung Pemerintah. 2022 PMK 226/2021 PMK 188/2020
Insentif PPN DTP untuk Rumah 2022
PMK 6/PMK.010/2022
tentang Pajak Pertambahan Nilai
atas Penyerahan Rumah Tapak Masa Besaran PPN DTP
dan Satuan Rumah Susun yang
Ditanggung pemerintah TA 2022
Januari s.d. Harga jual rumah tapak dan satuan rumah
September 2022 50% susun paling tinggi Rp 2 miliar
Objek PPN DTP
Harga jual rumah tapak dan satuan rumah
25% susun lebih dari Rp 2 miliar s.d. Rp 5 miliar
▪ Rumah tapak
▪ Satuan rumah susun
Lain-lain
Kriteria
• Insentif juga dapat dimanfaatkan terhadap
rumah yang telah dilakukan cicilan mulai 1
▪ Memiliki harga jual maksimal Rp 5 miliar Januari 2021, asalkan penyerahan (BAST)
▪ Diserahkan pada periode pemberian insentif dengan bukti BAST pada periode insentif (Januari 2022 s.d.
dan BAST dilaporkan paling lambat pd akhir bulan berikutnya September 2022).
▪ Merupakan rumah baru yang diserahkan dalam kondisi siap huni
• PPN DTP diberikan hanya atas PPN yang
▪ Diberikan maksimal 1 unit rumah tapak/ unit huniah rumah susun
terutang atas pembayaran sisa cicilan
untuk 1 orang
dan pelunasan yang dibayarkan mulai
▪ Insentif dapat dimanfaatkan kembali oleh pihak yang telah
Maret 2021 s.d. September 2022.
memanfaatkan di tahun 2021
5
Perbandingan PPN DTP Rumah 2021 vs 2022
Insentif Keterangan 2021 2022
Peraturan PMK 21/PMK.010/2021 stdd PMK 6/PMK.010/2022
PMK 103/PMK.010/2021
Masa insentif Maret s.d. Desember 2021 Januari s.d. September 2022
Besar PPN DTP • 100% untuk Harga jual rumah tapak • 50% untuk Harga jual rumah tapak dan rumah
dan rumah susun s.d. Rp2 miliar susun s.d. Rp2 miliar
PPN DTP
• 50% untuk Harga jual rumah tapak dan • 25% untuk Harga jual rumah tapak dan
Rumah Tapak dan rumah susun lebih dari Rp2 miliar s.d. rumah susun lebih dari Rp2 miliar s.d. Rp5
Rumah Susun Rp5 miliar miliar