Anda di halaman 1dari 32

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA


KANWIL DJPB PROVINSI DKI JAKARTA
KPPN JAKARTA I

Video Conference
PENGISIAN DAN
KONFIRMASI DATA CAPAIAN
OUTPUT SATKER K/L
APLIKASI SAS, SAKTI, SAIBA, DAN e-
Rekon&LK

17 Juni 2020
Narasumber

Ahmad Munir
Kepala Seksi Manajamen Satuan Kerja dan Kepatuhan Internal

Erwin Budi Setiawan


Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi

2
Tujuan
1. Memberikan pemahaman dan petunjuk teknis pengawalan data Capaian
Output 2020 di tingkat KPPN dan Kanwil DJPb dalam rangka persiapan pengisian
data Capaian Output 2020 melalui mekanisme rekonsiliasi laporan keuangan.
2. hal ini termasuk untuk pengawalan nilai IKPA ketigabelas (Konfirmasi Capaian
Output), serta monev/analisis pelaksanaan anggaran terkait, khususnya Output
Strategis.
Output apa yang Dikawal?…
Seluruh Output 2020 yang terdapat pada DIPA, baik itu Satker K/L dan BUN.

Perhatian…
Pengawalan Output 2021 akan disesuaikan dengan adanya Redesain Sistem
Penganggaran yang saat ini sedang berproses.

3
OUTLINE (Materi Pokok)
• Pendahuluan
• Daftar Istilah
• Proses Bisnis
• Periode Pengisian dan Konfirmasi Data
• Proses Pengisian Data Capaian Output
• Monitoring dan Konfirmasi Data Capaian Output (Dari sisi KPPN)
• Langkah Antisipasi

4
VISI INDONESIA MAJU
(pidato presiden jokowi tanggal 14 juli 2019)

MEMPERCEPAT &
MELANJUTKAN APBN FOKUS &
PEMBANGUNAN TEPAT SASARAN
INFRASTUKTUR

“Setiap rupiah yang


keluar dari APBN,
PENGUATAN
semuanya harus kita
PEMBANGUNAN SDM
pastikan memiliki
manfaat ekonomi,
memberikan manfaat
DEREGULASI & untuk rakyat,
DEBIROKRASI
meningkatkan
INVESTASI UNTUK kesejahteraan untuk
PENCIPTAAN masyarakat.”
LAPANGAN KERJA
5
CAPAIAN DAN INISIASI PERBAIKAN
• APBN fokus dan tepat
sasaran
• Delivered, bukan sekadar
• Kualitas data capaian output (output
sent
strategis) lebih baik dibandingkan Inisiasi Perbaikan Sistem
sebelumnya. dan Proses Bisnis
• Masih terdapat data yang anomali.
• IKPA Konfirmasi Capaian Output
(PER-4/PB/2020)
Monitoring Output
• Penguatan peran KPPN dalam
Strategis
Evaluasi monitoring dan konfirmasi data.
• Penyempurnaan aplikasi SAS,
Pengisian Data
SAKTI, e-Rekon&LK, dan OM-SPAN.
• Terbitnya S-837/MK.05/2019 dan S-
1827/PB/2019.
• Pelaksanaan Monitoring dan Konfirmasi
Data Capaian Output Strategis bulan
November dan Desember

2019 2020
6
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA (2)

Money

Man, Machine, Material, Management

Monev
Kinerja PA

Monev PA terus diarahkan untuk meningkatkan kualitas belanja, pencapaian output dan
outcome optimal, perbaikan berkelanjutan terhadap perencanaan dan penganggaran

Sumber: Diamond, Jack. IMF Working Paper 2005

8
DAFTAR ISTILAH (1)
Istilah Keterangan
Output strategis : Output yang dikelola oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan bagian dari pencapaian
sasaran strategis pemerintah sesuai Rencana Kerja Pemerintah dan dipantau perkembangannya secara
berkelanjutan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.
Non output strategis : Output yang dikelola oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga yang tidak termasuk kategori output
strategis.
Realisasi Volume Keluaran : Capaian keluaran (output) riil output berupa jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh Satker atas
(RVK) penggunaan anggarannya.
Progres Capaian Output (PCO) : Persentase yang menunjukkan tingkat penyelesaian dari berbagai tahapan atau aktivitas yang dilakukan
Satker dalam mencapai suatu output.
Persentase Penyerapan : Persentase yang menunjukkan perbandingan penyerapan terhadap pagu anggaran Satker.
Anggaran (PPA)
Gap Progres Capaian Output : Angka yang menunjukkan selisih antara PCO dengan PPA pada suatu output tertentu.

Target Output : Angka yang menunjukkan jumlah/kuantitas dari output yang direncanakan untuk dicapai dalam satu tahun
anggaran pada DIPA.

Output Terkonfirmasi : Data capaian output yang dinilai wajar oleh sistem (by system) atau oleh petugas berwenang sesuai
dengan kriteria pengisian data yang memadai.

9
DAFTAR ISTILAH (2)
Istilah Keterangan
Output Tidak Terkonfirmasi : Data capaian output yang dinilai tidak wajar karena tidak memenuhi sejumlah kriteria pengisian data yang
memadai.

Anomali kuantitatif : Data capaian output yang terindikasi tidak selaras pengisiannya berdasarkan perbandingan antar
komponen data yang bersifat kuantitatif seperti PCO, RVK, dan PPA.

Anomali keterangan : Data capaian output yang termasuk dalam kategori anomali kuantitatif yang tidak disertai dengan
penjelasan yang memadai. Data yang bersifat anomali keterangan akan dikonfirmasi oleh KPPN ke Satker
K/L untuk diperbaiki.

10
IKPA: KONFIRMASI CAPAIAN OUTPUT

Kinerja Konfirmasi Capaian Output dihitung secara bulanan berdasarkan rasio antara jumlah data output yang
terkonfirmasi dibandingkan dengan jumlah output yang dikelola oleh Satker. Output yang terkonfirmasi adalah data output yang
dinilai wajar (rasional/tidak bersifat anomali keterangan).

Penilaian indikator kinerja KCO akan


Modul PPK mengikuti mekanisme dan periode e-Rekon

Konfirmasi IKPA
Aplikasi Aplikasi Aplikasi Capaian Aplikasi
CAPAIAN SAS SAIBA Aplikasi OM SPAN Output
OM-SPAN
OUTPUT E-Rekon
LK Aplikasi
Aplikasi
SAKTI SMART Nilai EKA

Monitoring
DJA
dan
Modul Konfirmasi
Komitmen oleh KPPN
Status Konfirmasi:
PROSES BISNIS: PENGISIAN DAN KONFIRMASI
Status
Status Konfirmasi:
Konfirmasi:
Analisis
Status
Proses PDMS/MSKI
Konfirmasi:
Menunggu
Validasi
Belum ada
Analisis data
Vera/VeraKI
Terkonfirmasi
Data Capaian Output Strategis Konfirmasi Satker

12
PERIODE PENGISIAN DAN KONFIRMASI DATA
Open Period 1 Closed Period 1 Open Period 2 Closed Period 2

Pengisian dan Perbaikan Data Capaian Output Pengiriman Data Capaian Output

Monitoring dan Konfirmasi Data Capaian Output

Approval/Penolakan data Capaian Output Tidak akan mengubah nilai IKPA


KCO pada OM-SPAN

Satker K/L Penilaian IKPA


KPPN KCO

Ketentuan:
1) Satker dihimbau untuk tidak melakukan perbaikan data capaian output di open period 2.
2) KPPN tidak melakukan pemrosesan data output di open period 2.
3) BAR diterbitkan sesuai ketentuan dalam PMK 104/PMK.05/2017.

13
PENGISIAN DATA CAPAIAN OUTPUT PADA SATKER
1. Aplikasi SAS
2. Aplikasi SAKTI

14
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Perhitungan capaian output (cara/metode) secara prinsip merupakan kebijakan
dan kewenangan masing-masing K/L atau Satker berdasarkan metode
perhitungan yang ditentukan oleh instansi vertikal maupun oleh Satker sendiri.
2. Unit Eselon I K/L perlu membuat petunjuk teknis tata cara perhitungan capaian
output pada Satker lingkup unit organisasinya.
3. Namun demikian, Kementerian Keuangan dapat memberikan panduan untuk
menjamin kualitas data yang seragam dan sesuai dengan kebutuhan analisis
kebijakan (perencanaan, penganggaran, pelaksanaan).

Prinsip pengisian data:


1. RVK baru diisi apabila output tersebut memang secara utuh telah
tercapai (Satuan Penuh).
2. Memperhatikan apakah PCO dapat dihitung secara proposional
atau tidak berdasarkan RVK yang telah dicapai.
3. PCO diisi dengan persentase dan 2 (dua) angka dibelakang koma.

15
PERHITUNGAN RVK DAN PCO (1)
1. RVK baru diisi apabila output tersebut memang secara utuh telah tercapai.
Misalnya untuk output berupa “pembangunan rumah susun” dengan target output berupa 20 unit bangunan. Pada
bulan Mei 2020, sudah selesai dibangun sebanyak 3 unit, sementara unit lainnya masih dalam progres
Progress kinerja Konversi
- Rumah susun yang telah selesai 100 3/20 * 100 persen = 15 persen
persen: 3 unit
- Rumah susun yang on progress 50 5/20 * 50 persen = 12,5 persen
persen sebanyak 5 unit
- Rumah susun yang on progress 30 1/20 * 30 persen = 1,5 persen
persen sebanyak 1 unit
- Rumah susun yang belum progres 11/20 * 0 persen = 0
sama sekali sebanyak 11 unit
Total Progress 29 persen (15+12,5+1,5+0)
Realisasi Volume Keluaran 3 (sejumlah unit yang telah selesai)

Belanja (miliar) Keluaran


Uraian Output Penyerapa Gap
Pagu PPA Target RVK PCO
n
Pembangunan Rumah
18,2 10,2 M 56% 20 unit 3 29% 27%
Susun
16
PERHITUNGAN RVK DAN PCO (2)
2. Memperhatikan apakah PCO dapat dihitung secara proposional atau tidak berdasarkan RVK yang telah dicapai
Contoh sebelumnya menunjukkan bahwa PCO tidak dihitung secara proporsional, sementara itu output yang lain
mungkin dapat dihitung secara proposional karena tidak memungkinkan untuk membreakdown progresnya satu per
satu. Contoh yang PCO-nya proposional adalah sebagai berikut:

Belanja (miliar) Keluaran


Uraian Output Penyerapa Gap
Pagu PPA Target RVK PCO
n
Dokumen layanan 2.340
keimigrasian 25,3 10 39,5% 950 40,6% 1,1%
dokumen

Pada contoh di atas, PCO dapat dihitung secara proporsional dengan langsung membagi jumlah dokumen
keimigrasian yang telah diterbitkan (RVK) dengan target yang tercantum dalam DIPA sehingga diperoleh PCO sebesar
40,6% (950/2.340 dokumen).

17
PERHITUNGAN RVK DAN PCO
untuk Output Internal dan Output Generik
Output Internal dan Output Generik pada dasarnya merupakan output yang bersifat rutin, berulang, dan diperlukan oleh
Satker K/L sebagai bagian dari belanja operasional. Oleh sebab itu, output yang berbasis layanan seperti ini progresnya
dihitung secara pro rata sepanjang tahun anggaran berjalan.
Target Output Tahunan: 1 layanan
Perhitungan PCO:

Bulan JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

Capaian 1/12 2/12 3/12 4/12 5/12 6/12 7/12 8/12 9/12 10/12 11/12 12/12
kumulatif
PCO 8,33% 16,67% 25% 33,33% 41,67% 50% 58,33% 66,67% 75% 83,33% 91,67& 100%

RVK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

PCO bersifat kumulatif dari bulan ke bulan, RVK bernilai 1 pada bulan Desember menandakan
output telah terealisasi 100%
18
PERHITUNGAN PCO DENGAN BREAKDOWN
Output Dokumen Program Legislasi Nasional (Target 1 Prolegnas)
• Progres Capaian Output yang tidak dihitung
Bobot
secara proporsional berdasarkan RVK-nya dapat Komponen
Komponen (%)
diidentifikasi dengan mem-breakdown tahapan
atau aktivitas.
Penyerapan aspirasi penyusunan Prolegnas
Tahun 2020-2024 dan Prolegnas Prioritas 10
• Tahapan atau aktivitas dapat diidentifikasi Tahun 2020
dalam “Komponen” RKA/KL ataupun
Penyiapan konsep Prolegnas oleh Tim Kerja 30

Perencanaan dan Perumusan 20

Contoh: pada bulan Juni 2020 output tersebut Penetapan Prolegnas Prioritas Tahun 2021 10
aktivitasnya sudah melewati tahapan Perencanaan
dan Perumusan, maka PCO-nya dapat diisi sebesar Sosialisasi Prolegnas 20
60% (10+30+20). Evaluasi Prolegnas 10
Total Komponen 100

19
VALIDASI DATA

20
KERANGKA LOGIKA VALIDASI DATA

21
ANOMALI DATA CAPAIAN OUTPUT

Keterangan tidak
ANOMALI KUANTITATIF ANOMALI KETERANGAN
memadai

ketidakselarasan data capaian ketidakselarasan data capaian


output dilihat dari data yang output yang bersifat anomali
bersifat kuantitaif, misalnya kuantitatif dengan isian
ketidakselarasan antara PCO dengan keterangan atau penjelasannya
PPA, PCO dengan RVK, RVK
dengan target keluaran
Anomali Gap

Anomali Kuantitatif
Lainnya

22
ANOMALI KUANTITATIF
Progres Capaian Output Persentase Penyerapan
(PCO) Anggaran (PPA)
GAP/ 5% Output Strategis
Selisih
Anomali kuantitatif akan diidentifikasi dalam
(PCO – PPA) 20% Output Lainnya
sistem sebagai early warning.

Anomali Kuantitatif

Capaian Kinerja Terlalu Tinggi Capaian Kinerja Terlalu Rendah Anomali Kuantitatif lainnya

output yang selisih antara progres (persentase) output yang selisih antara persentase penyerapan • Progres Capaian Output
capaian outputnya (PCO) dengan persentase anggaran (PPA) dengan progres (persentase) sudah 100%, namun
penyerapan anggaran (PPA) memiliki gap lebih capaian outputnya (PCO) dengan memiliki gap
Output Capaian Volumenya di
dari 5%. Contoh: lebih dari 5%. Contoh:
Strategis bawah target output.
PCO: 72% GAP: PCO: 55% GAP:
PPA: 66% 6% PPA: 64% -9%

output yang selisih antara progres (persentase) output yang selisih antara persentase penyerapan
capaian outputnya (PCO) dengan persentase anggaran (PPA) dengan progres (persentase)
penyerapan anggaran (PPA) memiliki gap lebih capaian outputnya (PCO) dengan memiliki gap
Output dari 20%. Contoh: lebih dari 20%. Contoh:
Lainnya
PCO: 82% GAP: PCO: 40% GAP:
PPA: 50% 32% PPA: 80% -40%
ANOMALI DATA CAPAIAN OUTPUT
PCO= Progres Capaian Output
Kondisi Capaian Output Referensi
(Anomali Kuantitatif) PPA= Persentase Penyerapan Anggaran
01) Adanya efisiensi dan optimalisasi anggaran
Capaian Kinerja Terlalu 02) Kegiatan sudah dilaksanakan, namun
Besar pertanggungjawaban keuangan belum dilakukan/masih
(PCO-PPA)>20% dalam proses

(PCO-PPA)>5% (OS)
03) Alokasi Anggaran terlalu besar/melebihi kebutuhan
Satker Memilih Referensi
04) Tidak/belum dilakukan revisi penyesuaian target yang sesuai
Capaian Kinerja Terlalu output
Pengisisan Rendah 05) Penilaian Progress Output dilakukan secara periodik.
Caput oleh (PCO-PPA)<-20% Saat ini belum dilakukan penilaian output.
Satker (PCO-PPA)<-5% (OS) Output Terkonfirmasi
06) Adanya Pembayaran Uang Muka Pekerjaan,
sementara pekerjaan belum/baru dilakukan.

08) Adanya pembayaran untuk tagihan/tunggakan tahun


Progress 100%, Capaian
lalu
Output 0 atau Lebih
Rendah dari Target 07) Output telah tercapai, hanya menunggu finalisasi
laporan/serah terima.

99) Lainnya
Perlu Validasi manual

24
KOMPONEN DAN KETENTUAN PENGISIAN DATA
No. Komponen pengisian Sifat Ketentuan Umum

1. Realisasi Volume - Maksimal dapat diisi sebesar 1,5 kali target output.
Mandatory
Keluaran (RVK)
2. Progres Capaian Mandatory - Maksimal dapat diisi sebesar 100 (persen).
Output (PCO) - Warning box apabila terdapat kondisi anomali
kuantitatif.
3. Keterangan Mandatory - Maksimal diisi 365 karakter.
- Informasi yang diisi agar memenuhi kriteria
keterangan yang memadai.
4. Referensi Mandatory*) *)Muncul apabila terdapat kondisi anomali kuantitatif.

Isian Keterangan Kriteria minimal

Keterangan diisi dengan informasi terkait capaian, tahapan aktivitas • Mencantumkan ulang progres dan capaian output
yang sudah dilaksanakan, permasalahan, tindak lanjut, metode sesuai isian data serta periode pengisian.
perhitungan, dan/atau penjelasan lainnya. • Menyajikan tahapan atau aktivitas yang sudah dilalui.

25
PENGISIAN DATA UNTUK OUTPUT YANG DIKELOLA OLEH LEBIH
DARI 1 PPK - KETENTUAN
• Pada aplikasi SAS, satu output dapat dikelola oleh lebih dari satu PPK.
• Untuk mencegah duplikasi pengisian data yang menyebabkan data menjadi tidak tepat, maka
pengisiannya cukup dilakukan oleh satu PPK saja, dengan nilai RVK dan PCO merupakan angka
capaian gabungan dari kedua PPK tersebut.
• Ketentuan pengisian oleh Satker:
• Satker menunjuk PPK induk, yakni PPK yang akan mengisi data capaian output yang dikelola lebih
dari 1 PPK.
• PPK induk melakukan pengisian data capaian output (PCO, RVK, Keterangan, dan referensi) yang
merupakan angka capaian gabungan dari PPK 1 dan PPK 2 (misalnya ada 2 PPK). Sementara itu,
PPK anak mengisi PCO dan RVK dengan angka 0 (nol) dan mengisi keterangan dengan uraian
“output dikelola oleh PPK induk”. Apabila isian angka 0 (nol) pada PPK 2 menyebabkan anomali
data di SAS, maka pilih referensi 99).
• Operator SAIBA menarik data capaian output dengan ketentuan penarikan data PPK Induk
dilakukan terakhir.

26
ILUSTRASI PENGISIAN YANG TIDAK SESUAI KETENTUAN

Ilustrasi duplikasi pengisian dan penarikan data:


PPK Keg.Output Target PCO RVK Keterangan
01 1986.001 5 dokumen 100% 5 Telah diterbitkan 5 dokumen Isian di
02 1986.001 5 dokumen 100% 5
pada bulan November.
Output tercapai.
aplikasi
SAS
Operator SAIBA kemudian menarik ADK Output dengan urutan: ADK PPK 01  ADK PPK
02
Keg.Output Target PCO RVK Keterangan
1986.001 5 dokumen 200% 10 Output tercapai Summary
(100+100) (5+5) Keterangan PPK 2 menimpa di aplikasi
keterangan PPK 1 SAIBA

***PCO dan RVK akan dijumlahkan, sementara keterangan dan referensi akan ditimpa***

27
ILUSTRASI PENGISIAN YANG SESUAI KETENTUAN
Misalnya, PPK 01 ditunjuk sebagai PPK induk untuk output 1986.001, maka pengisiannya:
PPK
01
Keg.Output
1986.001
Target
5 dokumen 100%
PCO
5
RVK Keterangan
Telah diterbitkan 5 dokumen
Isian di
pada bulan November. aplikasi
02 1986.001 5 dokumen 0 0 Output dikelola oleh PPK induk
SAS
Operator SAIBA kemudian menarik ADK Output dengan urutan: ADK PPK 02  ADK PPK
01
Keg.Output Target PCO RVK Keterangan
1986.001 5 dokumen 100% 5 Telah diterbitkan 5 dokumen pada Summary
bulan November. di aplikasi
(100+0) (5+0) Keterangan PPK 2 menimpa
keterangan PPK 1 SAIBA

28
TAMPILAN MENU PENGISIAN DATA
APLIKASI SAS

• RVK
• PCO
Output Strategis
• GAP
(OS)
• Referensi
• Keterangan

Non OS

29
WARNING BOX PENGISIAN DATA OUTPUT
APLIKASI SAS
No Kondisi Waning box
1 Jika pengisian PCO lebih besar dari 100 Input Ditolak
Isian data tidak valid
2 Jika pengisian RVK lebih dari 1,5 kali Input Ditolak
nilai target kinerja/volume Isian data tidak valid. Realisasi Volume Keluaran tidak
boleh melebihi 1,5 kali Target Keluaran
3 Jika Keterangan tidak diisi Input Ditolak
Isian data tidak valid. Kolom Keterangan harus diisi.
4 Jika pengisian PCO mengakibatkan nilai Input Diterima
Gap lebih besar dari 20% (5% untuk Gap Progres Kinerja dengan Persentase Realisasi terlalu
output strategis) tinggi (Capaian Kinerja Terlalu Tinggi). Apakah anda
yakin dengan isian datanya?
5 Jika pengisian PCO mengakibatkan nilai Input Diterima
Gap lebih kecil dari -20% (-5% untuk Gap Persentase Realisasi dengan Progres Kinerja terlalu
output strategis) tinggi (Capaian Kinerja Terlalu Rendah). Apakah anda
yakin dengan isian datanya?
6 Jika RVK atau PCO tidak diisi Input Ditolak
Data tidak valid.
7 Jika RVK diisi lebih dari 0 (nol), namun Input Ditolak
PCO diisi 0. Progres Capaian Output=0, namun Realisasi Target
(Volume)>0

30
MONITORING DAN KONFIRMASI DATA CAPAIAN OUTPUT

31
APA YANG SELANJUTNYA DILAKUKAN?
SATKER K/L
Edukasi dan komunikasi
• Membaca/mempelajari Juknis dan video tutorial pengisian data capaian output.
• Selalu berkomunikasi dengan KPPN apabila terdapat pengiriman ulang data ke e-Rekon&LK.

Monitoring dan perbaikan data


• Mengidentifikasi apakah terdapat output strategis yang dikelola Satker.
• Mengisi data secara tepat pada kesempatan pertama pengiriman data ke SAIBA/e-Rekon&LK.
• Memantau secara periodik status data capaian output pada e-Rekon&LK, memastikan bahwa seluruh data telah
Terkonfirmasi.
• Tidak melakukan perubahan data capaian output pada open period kedua.
• Meminimalisir perbaikan/perubahan data capaian output setelah pengiriman data.

32
DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
PERBENDAHARAAN REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH
Temui kami di:

Kppn.jakartasatu

Anda mungkin juga menyukai