Anda di halaman 1dari 20

Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau

Sambutan Pembukaan

Tes Operation dan Proses Plotting


CMS Ver 5.0 pada
Provinsi Kepulauan Riau
Menjadi Auditor Internal Pemerintah Berkelas Dunia dan Trusted Advisor Pemerintah untuk
Meningkatkan Good Governance Sektor Publik dalam rangka Mewujudkan Visi Misi Presiden dan Wakil
Presiden ‘Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”

1.Melaksanakan Was Intern thd Akuntabilitas Pengelolaan


Keuangan dan Pemb Nasional 2.Membangun Sumber Daya
Pengawasan yang Berkualitas.
SASARAN STRATEGIS BPKP RENSTRA

DEPUTI
Akuntabilitas Keuangan PPKD
Negara/Daerah IKU
Perban No 2 tahun TUJUAN
PEMBANGUNAN
2020 tentang NASIONAL/DAERAH
VISI
Rencana Strategis Akuntabilitas Pembangunan IKU
MISI

BPKP 2020-2024 Nasional/Daerah


S P
I P Akuntabilita Akuntabilitas AP
s Keuangan Pembanguna
M n IP
R
Akuntabilitas Badan IKU
Usaha/Korporasi
TATA KELOLA (GOVERNANCE SYSTEM)

IDEAPIONIRIDEA

Pengendalian dan IKU


KELEMBAGAAN PROSES BISNIS INTERNAL HUB ANTAR LEMBAGA

Pencegahan Korupsi SDM ANGGARAN


METODOLO
GI TEKNOLOGI
KOMUNIKA
SI

Pengendalian Intern IKU


K/L/P
2
Peran BPKP di Pemda

Peningkatan Kualitas 1 3
Peningkatan Akuntabilitas Keuangan,
Akuntabilitas Keuangan Daerah Pembangunan, dan Tata Kelola Pemerintah Desa

Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Pengembangan & Implementasi Aplikasi SIskeudes


dan Kinerja Daerah
Reviu dan Evaluasi Dana Desa
Pengembangan dan Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Daerah - SIMDA

Peningkatan Akuntabilitas Program 2 4 Peningkatan Kualitas Tata Kelola


Lintas Sektoral Pembangunan Daerah Pemerintah Daerah

Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan SPIP


Pengawasan atas Program Pembangunan Nasional
Pengawasan Kebendaharaan Umum Negara Peningkatan Kapabilitas APIP

Peningkatan Kapasitas Fiskal Negara & Pemda Perencanaan, Evaluasai & Pelaporan Hasil Pengawasan
Bidang PKD3
DIGITAL TRANSFORMATION
In The World
Gulf Business WOE EC...TRY KG WEEP ,. EOTHIS
- .
Fain

ThMAugt issucol Ciellif Digest (on l4r,*,it OCIVIILOADNOIN


Middle East is rivalatilr, MI el. diarlaaa fNn611xn iM
wpm 'labeld SUNOS la p.n..

b.negn
H)-bp a UME f
Goal panrb
OERANDA PeORL. , J D . P L I B L I t A S I L A Y M A N P P I D F A O . 0 B e r A K H L AVA , , , , , , r ,
Dubai becomes world's first paperless government.
Alt 45 government entities in the ennerate are now paperless end provide more than
digital services covering 10_500 key transactions
Amp,. EMU. Rom, itnus ScaMEsia M.ertivernent min Como us
Tidak Sekadar Aplikasi, SPBE Upaya Modernisasi Pemerintahan

ScandAsia Lcl.i.ai X122 DIME 8.

Nordic No.. and Ekmriers Protract, in 1...1

riZZIA CEO 11=3


HOME IILJEINEM IN MEE - ICMODILEM News . LIMO MAIM LOCAL CONTACTS
AMIE
Berita Terbatu

sr
,

MOE

E11148. T Kin Ma>

Finland first in digital performance in EU d ,77

kgsan id Lau, ICTIGild ra

1:1
1,,,Grp,rm NINFIrr • Cginorma,
Posmben

=
isiwORwrIJ
r G,I.kr

Lain Tuguman..uwamalilia
. _ - a

EYE acPwOvaMi~~ak
C.. -
Plonsc..keinl•mll•••LAtkirnip
ari Ihmmarnahltiya,
Qn
Act, n karan IA. &1111WIWILdil A/1.1,W. N... LW RIM Puy,

ipaisn PE ala,µtQsl Tainr Pan, spariSNIC rshav 2022 d Pdharbvµ Thal Sme
SPBE
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah
penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan
layanan kepada pengguna SPBE.

ARSITEKTUR SPBE
6
TimeLine & Road Map
SIMDA

2 0 0 5 2 0 0 7 2 0 1 5 2 0 1 7 2 0 1 9 2020
Sejak 2005 Simda Sub Sistem Sejak 2015, SIMDA Pada 2017 SIMDA Pada 2019 Ke depan SIMDA
SIMDA telah Keuangan telah telah simda telah akan membuat Data
telah berbasis dikembangkan sesuai dikembangkan mengembangkan mengintegrasika Warehouse CACM
Basis Kas menuju peraturan dan berbasis Akrual Aplikasi n dengan semua dan
Akrual sesuai SAP kebutuhan pemda sesuai SAP Perencanaan sub sitem dan Siswaskeubangda
berbasis Web aplikasi external

7
Pengguna FMIS Tahun 2023
Uraian Jumlah
•• jumlah pemda yang minta SML (2023) : 284 Pemda

•• Menerapkan FMIS, tapi belum sampai penyusunan lapkeu (2022) : 50 Pemda

•• Menerapkan FMIS sd laporan keuangan (2022) : 252 Pemda

•• Posting APBD (2023) : 230 Pemda

•• Menerapkan FMIS dan CMS serta SP2D Online (penatausahaaan 2023) : 222 Pemda
CONTINUOUS AUDIT – CONTINUOUS MONITORING (CA-CM)

Dalam GTAG 3 dinyatakan bahwa Continuous Audit yang dilakukan oleh Internal Auditor akan
sangat ideal apabila dikombinasikan dengan Continuous Monitoring yang dilakukan oleh
manajemen.

Continuous Monitoring meliputi proses yang dilakukan oleh manajemen untuk meyakinkan
bahwa kebijakan, prosedur, dan proses bisnis berjalan secara efektif. Melalui Continuous
Monitoring, manajemen diwajibkan untuk menilai kecukupan dan efektifitas pengendalian.
Teknik-teknik Continuous Monitoring yang dilakukan oleh manajemen pada dasarnya sama
dengan teknik yang dilakukan oleh internal auditor dalam Continuous Auditing.

Bila dikaitkan dengan model Three Lines of Defense/Model, maka Continuous Monitoring
merupakan kewajiban dari 1st dan 2nd Line dan Continuous Audit dilakukan oleh Internal Audit
sebagai 3rd Line of Defense/Model.
TRADITIONAL VS CONTINUOUS AUDIT

Internal Auditing konvensional umumnya dilakukan berdasarkan siklus


operasional organisasi, dimana audit dilakukan jauh setelah transaksi yang
diaudit terjadi, dan prosedur audit umumnya menggunakan pendekatan
Sampling.
Metode audit ini sering dirasakan terlalu terlambat dibanding kebutuhan atas
reaksi tindakan atau kebijakan yang cepat maupun untuk memenuhi
kebutuhan pelaporan sesuai aturan yang berlaku. Di samping itu, pendekatan
audit secara sampling juga hanya dapat menghasilkan simpulan yang digeneralisir
mewakili populasi data yang disampel.

Continuous Audit mengatasi kelemahan audit konvensional yang dilakukan jauh


setelah transaksi yg diaudit terjadi karena proses audit dilakukan secara otomatis
dengan menggunakan teknologi informasi, Continuous Audit merubah
paradigma audit dari reviu periodik atas sampel transaksi menjadi pengujian
audit periode berjalan atas 100% transaksi yang dilakukan manajemen.
TUJUAN CACM

meningkatkan efisiensi kegiatan audit dan monitoring


Meningkatkan Kualitas Data

Mengoptimalkan Pengambilan Keputusan


MANFAAT IMPLEMENTASI CACM

Peningkatan kualitas audit dan monitoring

Pengurangan biaya atas penilaian pengendalian intern.

Peningkatan keyakinan atas hasil keuangan.


Peningkatan operasi keuangan.

Penurunan kesalahan keuangan dan potensi terjadinya fraud.


P E R M E N DA G R I N O M O R 7 9 TA H U N 2 0 2 2

tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah


Daerah dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah

Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) adalah


Kartu Kredit yang dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran atas belanja yang
dibebankan pada APBD, setelah kewajiban
pembayaran pemegang kartu dipenuhi oleh bank
penerbit Kartu Kredit sesuai dengan kewajibannya
pada waktu yang disepakati dan satuan kerja
perangkat daerah berkewajiban melakukan
pelunasan kewajiban pembayaran pada waktu yang
disepakati dengan pelunasan pembayaran secara
sekaligus.
Latar Belakang Implementasi KKPD

1.Dinamika kebijakan dan SPBE dalam pengelolaan keuangan daerah


sebagaimana
amanat PP 12/2019 dan Pemendagri 77/2020
2.Efisiensi biaya administrasi
3.Fleksibilitas, kemudahan dan jangkauan pemakaian secara luas termasuk
untuk
belanja secara elektronik, seperti media dalam jaringan dan toko daring.
4.Meningkatkan keamanan bertransaksi
5.Mengurangi Cost of Fund/Idle Cash
6.Mengurangi potensi Fraud dari transaksi secara tunai
7.Memudahkan Pejabat Pelaksana APBD untuk belanja barang/jasa melalui e-
payment
dlm mendukung percepatan penggunaan PDN
Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah

KKPD digunakan untuk penyelesaian tagihan


kepada Pemerintah Daerah berupa penyelesaian
tagihan belanja barang dan jasa serta belanja modal
melalui mekanisme UP

Penggunaan KKPD dilakukan dengan memperhatikan:


·Fleksibilitas/Kemudahan Penggunaan
·Keamanan
·Efektifitas
·Efisiensi
·Akuntabilitas
SERTIFIKAT ELEKTRONIK
Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang
bersifat elektronik yang memuat Tanda Tangan
Elektronik dan identitas yang menunjukkan
status subjek hukum para pihak dalam
Transaksi Elektronik yang dikeluarkan oleh
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik.
UU No.19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No.11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
TANDA TANGAN ELEKTRONIK
UU ITE Pasal 1 ayat 12:
Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan
yang terdiri atas Informasi Elektronik yang
dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan
Informasi Elektronik lainnya yang digunakan
sebagai alat verifikasi dan autentikasi.

PP 71/2019 Pasal 60 ayat 1:


Tanda Tangan Elektronik berfungsi sebagai alat
autentikasi dan verifikasi atas:
a.Identitas Penanda Tangan; dan
b.Keutuhan dan keautentikan Informasi
Elektronik
URGENSI PENGGUNAAN TTE
UNTUK MENDUKUNG PROSES ADMINISTRASI
SECARA DIGITAL DI INDONESIA

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem


pemerintahan berbasis elektronik

0;4) Aspek Perlindungan Hukum

Jaminan aspek keamanan informasi


Terima Kasih
20

Anda mungkin juga menyukai