PESANTREN (HEBITREN)
LATAR BELAKANG
HEBITREN merupakan perhimpunan yang menyatukan
seluruh Pesantren di Indonesia untuk berkolaborasi
dalam membangun ekonomi bisnis pesantren dan
ummat. HEBITREN tersebar diseluruh wilayah
Indonesia dan beranggotakan Pondok pesantren yang
siap bekerjasama dalam mengembangkan unit
bisnisnya secara berjamaah.
Sumber : DEKS Bank Indonesia, 2018 DEPARTEMEN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH 3
KERANGKA DASAR
PENGEMBANGAN HEBITREN
(Sesuai dengan Keputusan Mukernas
HEBITREN Indonesia Nomor XXX,
VISI INDONESIA 2020-2025
Tentang Garis Besar Program Hebitren
Indonesia 2020-2025) EKONOMI PESANTREN
YANG BERDAULAT, MANDIRI & BERDAYA SAING TINGGI SEBAGAI BASIS
EKOSISTEM DAN SENTRA PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH INDONESIA
Target KELEMBAGAAN KAPASITAS INTEGRASI & PASAR AKSES LEMBAGA DIGITALISASI PERAN
YANG KUAT EKONOMI JEJARING KEUANGAN KEUANGAN PEMBERDAYAAN
Capaian YANG BESAR BERSAMA PESANTREN EKONOMI
BISNIS
Pembentukan Holding Bisnis Replikasi dan Pendampingan Pembentukan Pusat Vokasi Sinergi Bangun Kawasan dan Zona
Program Pesantren Usaha Pesantren Ekonomi Kerakyatan terpadu
Utama
Dakwah Ekonomi Kerakyatan di
Pembentukan Holding Bisnis antar Infrastruktur, Teknologi dan
Institusionalisasi LKS daerah Pedalaman, Tertinggal,
Pesantren Digitalisasi
Terluar, Terdepan
2023-
1. Terbentuknya Kelembagaan Hebitren di seluruh Indonesia
2. Terjalinnya kerjasama antar pondok pesantren yang bergabung di dalam
INDIKATOR UTAMA 2025
Peran Ekonomi Pesantren mencapai 10% dari total PDB
Hebitren
Ekonomi nasional di Sektor Pangan, Manufaktur dan Jasa
2024 3. Terbentuknya pasar bersama online yang dapat digunakan oleh seluruh
anggota Hebitren
Terbentuk Lembaga Keuangan Hebitren
4. Terbentuknya cikal bakal lembaga keuangan Hebitren
FASE 2
FASE 3
FASE 1
2020-2022
1. Terbentuknya Kelembagaan Hebitren di tingkat pusat
2. Terbentuknya Kelembagaan Hebitren di tingkat wilayah (22 Propinsi)
3. Terbentuknya Koperasi Sekunder di tingkat wilayah (22 Provinsi)
4. Terbentuknya kerjasama antar pondok pesantren di sektor pangan, jasa
dan keuangan
5. Terbentuknya pasar bersama (online/offline) antar pondok pesantren
DEPARTEMEN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH 5
STRATEGI & ROADMAP PROGRAM KERJA
NO ASPEK TARGET CAPAIAN INDIKATOR UTAMA INDIKATOR
1 KELEMBAGAAN Terbentuknya HEBITREN di tingkat pusat, wilayah Terdapat Institusi Hebitren di Setiap Jenjang a. 1 Lembaga Koperasi/Yayasan/Perhimpunan di Tingkat Jumlah KopSekunde/Himpunan : 1
dan daerah Nasional (Nasional)
b. 1 lembaga Koperasi Sekunder/Yayasan di Tingkat Propinsi Jumlah KopSekunder : 11
(Wilayah/Propinsi)
c. Seluruh Unit Bisnis Pesantren yang tergabung dalam Koperasi Jumlah Koperasi Primer : Min 33
Sekunder berbadan hukum Koperasi Primer
d. Seluruh unit bisnis ponpes telah menggunakan infrastruktur Jumlah Ponpes yang sudah
pendukung (laporan akuntansi ponpes),code of conduct di antara menerapkan : Min 33
anggota Hebitren
2 BISNIS Peningkatan Kapasitas Usaha Ponpes (Peran Peningkatan Aset/Omset Usaha Anggota Hebitren a. Seluruh anggota koperasi primer memiliki omzet minimal Rp Omzet Min. 300 juta/tahun
Sebagai Agregator) (Min. Penguasaan rantai distribusi pangan wilayah) 300 Juta-2,5 M (sesuai dengan definisi kriteria UMKM
berdasarkan UU)
b. Pada tahun ke-2 setelah tergabung dalam koperasi sekunder, Omzet Meningkat Min. 10%
terjadi peningkatan omzet min. 10%
Program penguatan sektor pangan Tercapainya ketahanan pangan anggota Hebitren dan Peningkatan usaha di sektor pangan melalui program-program Omzet meningkat min. 20%
peningkatan usaha di sektor pangan dalam rangka terukur (seperti Juara Ekspor, Infratani dan Pengembangan
mendukung program ketahanan pangan nasional. Green House)
3 AKSES Peningkatan literasi keuangan dan akses Peningkatan akses ke komersial (KUR Syariah, PNM, a. Seluruh transaksi menggunakan lembaga keuangan syariah Seluruh pembiayaan produksi
KEUANGAN pembiayaan kepada lembaga keuangan baik Fintech Syariah) dan akses ke dana keuangan sosial (Bank Syariah/BPRS/BMT) dipenuhi oleh LKS
komersial maupun sosial (ISWAF)
b. Seluruh anggota koperasi memiliki rekening di lembaga Jumlah rekening koperasi primer di
keuangan syariah LKS
c. Tahun ke-2 memiliki produk pembiayaan dari sektor keuangan Jumlah pembiayaan project melalui
sosial (wakaf produktif) wakaf produktif
4 PASAR Terbentuk pasar bersama baik berbentuk non Peningkatan transaksi antar pesantren dalam satu a. Terbentuknya virtual market nasional a. 1 aplikasi virtual market
virtual maupun virtual market wilayah dan di luar wilayah
b. Tergabung dalam virtual market yang sudah tersedia b. Seluruh pesantren ikut dalam e-
commerce yang tersedia
5 KERJASAMA Peningkatan Joint Bisnis Antar Pesantren (dalam Peningkatan Join Bisnis Pesantren antar wilayah dan a. Terbentuk join kerjasama dalam pemenuhan kapasitas a. Jumlah produksi bersama
rangka memenuhi kapasitas permintaan) di luar wilayah produksi suatu komoditi
b. Terbentuk kesepakatan akan komoditi yang akan digarap
bersama DEPARTEMEN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH 6
KERANGKA KERJA KELEMBAGAAN HEBITREN
TUJUAN
Terwujudnya Ekonomi dan Bisnis Pondok Pesantren yang sistemik, berkarakter,
TUJUAN bermartabat, berdaya cipta, dan berdaya saing tinggi
FUNGSI
Wadah Berhimpun Meningkatkan kualitas dan Representasi, artikulasi dan Advokasi dan Advisory
ponpes seluruh kapasitas pelaku usaha agregasi kepentingan
Indonesia Ponpes ponpes
Himpun & Kelola Data Bina kapasitas dan kemitraan Inisiasi badan ekonomi & bisnis Advisory kepada pemerintah
Paradigma tumbuh kembang Daya kreasi, inovasi, daya saing Kolaborasi dengan
AKTIVITAS Budaya etos, etika & tata Pendirian & pengelolaan pemerintah dan instansi
USAHA kelola lembaga pembiayaan lainnya
Tumbuh kembang fungsi sosial Advokasi hak dan kewajiban
& ekologi
DEWAN KEHORMATAN
NO DEWAN KEHORMATAN KETERANGAN
1 Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin Wapres - Pesantren An Nawawi Tanara
2 H.M. Yusuf Kalla Mantan Wapres
3 H. Dr. Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia
4 Chairul Tanjung CT Group
5 Prof. Dr. KH. Said Aqiel Sirodj Ketua PBNU
6 Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar Pesantren Al Ikhlas
7 Drs. H. Teten Masduki Menkop UKM
8 Prof. Dr. Haedar Nasir Ketua Muhammadiyah
9 Prof. Dr. K.H. Din Syamsudin Muhammadiyah
10 Airlangga Hartanto Menko ekonomi
11 KH. Drs. Zainut Tauhid Wakil Menteri Agama
12 H. Dahlan Iskan Mantan Menteri BUMN
13 KH. Ahmad Mustofa Bisri Raudlatut Thalibin Rembang
14 KH. Miftachul Akhyar Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya
15 Abuya Muhtadi Dimyathi Pesantren Cidahu Padeglang Banten
16 AG. Prof. Dr. H.M. Faried Wadjedy, Pesantren DDI mangkoso
Lc., MA.
17 KH. Abdullah Gymnastiar Daarut tauhiid
18 K.H. Ali Akbar Marbun Pondok Pesantren Al Kautsar Medan
19 K.H. Dr. Nasirul Haq Lc, MA Ketua DPP Hidayatullah
20 Dr. H. Zulkieflimansyah SE MSc Gubernur NTB
21 Abuya Anwar Abbas Ketua Bid Ekonomi Muhammadiyah
22 K.H Dr. Ruslan Abdul Ghofur MSi Dekan FEBI UIN Raden Intan Lampung
23 KH Fadlan Garamatan Pesantren Alfatih Kaaffah Nusantara
(AFKN) Papua
24 K.H. R.A. Azaim Syamsul Arifin Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo,
Sumber : Draft AD/ART Hebitren, Juli 2020 Situbondo
25 K.H. Zarkasi Hasbi, Lc Pesantren Darul Hijrah, Martapura
FINANCE
EDUKASI INSTRUMEN
Administrasi
Rumah Sakit
S E A L Penginapan Syar’i
PELAYANAN
UMUM City Hall Pemakaman
Ambulance
Sumber : Presentasi Sekjen DPP Hebitren, 3 September 2020
DEPARTEMEN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH 13
13
TERIMA KASIH
14
DEPARTEMEN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH 14