Anda di halaman 1dari 13

FORUM KOORDINASI KEUANGAN BERKELANJUTAN

-FKKB-

Jakarta, 22-23 November 2017

Hari Pertama

1
AGENDA

1. Tujuan Penyelenggaraan FKKB


2. Cascading RoadMap Keuangan Berkelanjutan
3. Membangun Ekosistem Keuangan Berkelanjutan
4. Pemaparan progress implementasi program kerja Roadmap
Keuangan Berkelanjutan 2015 – 2019
5. Usulan Pembentukan Komite Nasional Keuangan
Berkelanjutan

2
TUJUAN FORUM KOORDINASI

1. Penyampaian laporan kemajuan implementasi Roadmap


Keuangan Berkelanjutan kepada stakeholders terkait.
2. Sebagai sarana komunikasi, berbagi, problem solving dan
koordinasi antara regulator Lembaga Jasa Keuangan, dengan
Kementerian/ Lembaga, Asosiasi Lembaga Jasa Keuangan dan
Lembaga Internasional terkait Keuangan Berkelanjutan serta
pemangku kepentingan lainnya.
3. Adanya perbaikan pada aspek harmonisasi kebijakan, strategi
dan program kerja diantara pemangku kepentingan keuangan
berkelanjutan untuk mendukung terwujudnya Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan Indonesia dan pemenuhan
komitmen terkait perubahan iklim.

3
Overview the Roadmap of Sustainable Finance 2015-2019
Response to global trend
Sustainable Development Global
Goals n Climate Change Financial
Agreement Reform Agenda

National Commitment and Raising concern on Inclusive and


Medium Term National Environmental, Social Risk Sustainable Low
Development Plan and Governance (ESG)
Carbon Economic
Limited Government Growth
Budget creates financing
Financial System Stability Integrated Financial Service Sector Approach
Gap, private should
(Banking, Capital market, Nonbank Financial
participate
Institution)
Information
OJK
Macro and Micro Hub
INFORMATIO
Prudential Coordination
Forum
N & INTER- INSTITUTION FSI
CONNECTION
Awareness Strategic Partner
OJK Institutional
Curriculum
• Financial Services Supervision, Building
Integrated Rsk REGULATION HUMAN
• Education & Customer Management & STANDARD CAPITAL
Certification

Protection Accounting
Formal
education

Sustainable Finance Rooadmap I (2015-2019), II (2020-2024)


4
CASCADING ROADMAP KEUANGAN BERKELANJUTAN 2015-2019
supply side dan demand side perlu dikembangkan secara bersamaan

SJK yg kontributif dalam SJK yg kontributif dan inklusif


Stabilitas Sistem Keuangan dalam penyediaan Pendanaan Berkembangnya pasar sustainable products
dengan penguatan Pembangunan Berkelanjutan & dan industri pendukung Sustainable products
pengelolaan risiko ESG Perubahan Iklim

Environmental & Social Risk Pengembangan produk & Pendalaman


and Governance (ESG) menjadi layanan jasa keuangan Pasar keuangan
bagian dari manajemen risiko serta pasar modal melalui
Pengembangan
lembaga jasa keuangan (LJK) berkelanjutan pengembangan Pengembangan pusat
pasar domestik
Pasar karbon – pusat industri
dan ASEAN untuk
POJK No.51/2017 Keuangan Berkelanjutan domestik dan pendukung produk
produk
instrumen pasar berkelanjutan
Sustainable Finance Guidelines: Capacity building berkelanjutan
keuangan
Sustainable Financing/Green bond/ & awareness berkelanjutan
Insurance guidelines (2015-2019) programs lainnya

Panduan ESG untuk SFIH & sistem Pilot Project: First and Second
Dukungan regulasi pemerintah dan kesepakatan
IJK & pengawas IJK pelaporan Movers for Sustainable
ASEAN
(2019-2020) (2019-2020) Finance Institution (2018-2019)

Skema insentif baik untuk sektor jasa keuangan maupun sektor riil berkelanjutan (2015-2019)
Baseline Survey (2017-2019)
Supply side (dlm kewenangan OJK) Demand side (di luar kewenangan OJK)

KOORDINASI 5
Output Roadmap Keuangan Berkelanjutan 2015 – Juli 2017 6
POJK Nomor 51/POJK.03/2017 Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga
Regulasi Jasa Keuangan, Emiten, Dan Perusahaan Publik

Green lending model (energi terbarukan, energi efisiensi, green building, pertanian organik),
Panduan SF ESG untuk pembiayaan sawit. Seluruh panduan bersifat sukarela.

Penguatan 28 angkatan Training Analis Lingkungan hidup (TAL) bagi LJK ( + 700 orang) level basic,
SDM LJK intermediate dan ToT; Modul Pelatihan TAL untuk energi terbarukan.

Penyelenggaraan seminar, workshop dan seminar internasional keuangan berkelanjutan


Sosialisasi termasuk Sustainable Banking Network Annual Meeting 2016 di Bali
Penyelenggaraan Sustainable Finance Award bagi LJK; untuk pertama kali dilaksanakan pada
Insentif tahun 2016

Informasi: Sustainable Finance Information Hub (www.ojk.go.id/sustainable-financle/)


Ekosistem menyediakan informasi komprehensif sustainable finance di Indonesia
Riset dan pendidikan: Bali Center for Sustainable Finance (OJK-Unud)
8 bank umum menyatakan kesiapan menjadi pionir dan ikut dalam Pilot Project First Movers
Partisipasi on Sustainable Banking; Pelaksanaan pilot proyek pembiayaan pertanian organik olej Bank
Industri Syariah

Fora Inter- Keterlibatan OJK secara aktif dalam fora internasional SF seperti Sustainable Banking
nasional Network (SBN), G20 Green Finance Study Group, Asean Capital Market

Menginisiasi forum koordinasi SF lintas lembaga baik pemerintah, swasta, internasional dan
Sinergi NGO dilaksanakan setiap tahun; menginisiasi ASEAN Forum on SF
PROGRAM FIRST MOVERS ON SUSTAINABLE BANKING
Ekspektasi
Menentukan Objektif dan Eksposur Risiko Implementasi Monitoring dan
Eksposur Risiko
Ambisi LST Saat Ini Strategi LST Pelaporan
LST
Pra-implementasi Implementasi Pasca-implementasi

4 Pilar Integrasi LST

1. Risk Mgt Framework 2. Penyesuaian Struktur Governance 3. Pengembangan SDM 4. Pengembangan Produk & Jasa

HASIL PERKEMBANGAN PROGRAM FIRST MOVERS


Bank membentuk Task Force LST 100%  Task force dalam bentuk unit atau penambahan fungsi
Kebijakan Payung Integrasi LST 75%  Bank memiliki kebijakan umum LST
 1 Bank kembangkan Kebijakan untuk Petani Sawit
Kebijakan Sektoral Sektor Sawit 75%
 1 Bank meminta bantuan WWF untuk kembangkan kebijakan sawitnya
Due Diligence Tool untuk Sektor Sawit 37.5%  2 Bank saat ini sedang mengembangkan Due Diligence Tool
Bank membuat timeline corrective action 75%
Persyaratan AMDAL 100%
Penilaian PROPER 87.5%
 2 Bank meminta klien mendapatkan sertifikasi ISPO atau RSPO
Sertifikasi ISPO dan RSPO 50%
 2 Bank meminta klien mendapatkan ISPO/ RSPO (pasar ekspor)
 1 Bank baru mengeluarkan Sustainability Report tahun 2016
Sustainability Report 100%
 1 Bank tengah mengembangkan Sustainability Report
Action Plan 100%  Bank menyusun action plan 2017-2018
PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN bagi Lembaga
Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik
1. PRINSIP POJK No51/2017
a. prinsip investasi bertanggung jawab; b. prinsip strategi dan praktik bisnisberkelanjutan; c. prinsip
pengelolaan risiko sosial dan Lingkungan Hidup; d. prinsip tata kelola; e. prinsip komunikasi yang
informatif; f. prinsip inklusif; g. prinsip pengembangan sektor unggulan prioritas; dan h. prinsip
koordinasi dan kolaborasi.

2. KEWAJIBAN
1. LJK wajib menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I;
2. Kewajiban melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan – TJSL;
3. Penyampaian Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan, Laporan Keberlanjutan dan Publikasi.

3. PEMBERIAN INSENTIF
OJK memberikan insentif kepada LJK, Emiten dan Perusahaan Publik yang dinilai menerapkan
prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan secara baik.

4. SANKSI

Sanksi administratif

8
Timeline Implementasi POJK Keuangan Berkelanjutan
1 JAN 1 JAN 1 JAN 1 JAN 1 JAN
CAKUPAN
2019 2020 2022 2024 2025
9
PERBANKAN
Bank Umum
Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 3, BUKU 4, dan Bank Asing
BUKU 1 dan BUKU 2, BUKU 1 dan BUKU 2
BPR
BPR berdasarkan Kegiatan Usaha (BPRKU) 3 termasuk BPRS yang memiliki modal inti yang setara
dengan BPRKU 3,
BPRKU 1 dan BPRKU 2 serta BPRS yang memiliki modal inti yang setara dengan BPRKU 1 atau
BPRKU 2
PASAR MODAL
Emiten selain Emiten dengan aset skala kecil dan Emiten dengan aset skala menengah, serta
Perusahaan Publik
Perusahaan efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, dan Emiten dengan aset skala
menengah;
Emiten dengan aset skala kecil, perusahaan efek yang tidak mengadministrasikan rekening efek
nasabah
IKNB
Perusahaan pembiayaan, perusahaan pembiayaan syariah, perusahaan modal ventura, perusahaan
modal ventura syariah, perusahaan pembiayaan infrastruktur, perusahaan asuransi, perusahaan
asuransi syariah, perusahaan reasuransi, perusahaan reasuransi syariah, Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial,
Perusahaan pergadaian, perusahaan penjaminan, dan perusahaan penjaminan syariah; dan
Dana pensiun dengan total aset paling sedikit Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah)
Tujuan, tahapan Rencana Tindak Pasca dikeluarkannya POJK SF 10

• Tujuan Jangka pendek (SM 2 2017-2019): Program komunikasi untuk memastikan bahwa isi POJK dipahami
pemangku kepentingan POJK dan mulai melaksanakan hal-hal yang menjadi kewajiban dalam POJK tersebut.
• Tujuan Jangka panjang (2019-2024): memastikan implementasi POJK dilaksanakan industri sesuai harapan.
Outcome dari POJK berupa kontribusi pada penguatan manajemen risiko dan daya saing pelaku sektor jasa
keuangan serta peningkatan kontribusi penyediaan pendanaan bagi pencapaian sasaran pembangunan
berkelanjutan termasuk terkait dengan agenda perubahan iklim.

2019-2024
Pelaporan keuangan Manajemen Risiko
2017 - 2019 berkelanjutan terintegrasi Lingkungan Hidup & Sosial

Launching Sosialisasi Panduan pengawasan Insentif bagi peningkatan Pengembangan pasar


POJK SF POJK SF POJK SF Pembiayaan Berkelanjutan keuangan berkelanjutan

Panduan Pembiayaan Edukasi Sustainable


Berkelanjutan Consumption & Production

• Materi Sosialisasi Keuangan Berkelanjutan adalah sesuatu yang relatif baru, sehingga proses sosialisasi POJK
harus disertai juga pemahaman mengenai substansi keuangan berkelanjutan, manajemen risiko lingkungan
hidup dan sosial termasuk pemanfaatan dokumen lingkungan hidup untuk manajemen risiko LJK dan roadmap
keuangan berkelanjutan.
• Selain program komunikasi yang efektif harus diikuti dengan pembangunan ekosistem keuangan berkelanjutan,
seperti kesiapan lembaga pendidikan/pelatihan/sertifikasi untuk menjamin ketersediaan supply SDM yang
memiliki kompetensi terkait dalam jumlah yang memadai, ketersediaan informasi mengenai green sectors, data
lingkungan hidup dan data sosial, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya.
Pelajaran dari Implementas Roadmap tahun I-III (2015-2017)

• Memerlukan banyak koordinasi karena banyak cross sectoral issues.


• Memerlukan leadership baik dari regulator maupun industri.
• Supply side: perlunya panduan teknis, penguatan SDM, keterbatasan
instrumen pendanaan dan belum adanya kejelasan proyek TPB dan PI, belum
tersedianya PAESD.
• Demand side: Sebagian besar proyek TPB dan PI adalah proyek yang belum
pro market, sehingga perlu adanya market transformation untuk menarik
pendanaan sektor swasta.
• Belum adanya Kesepakatan Peta Jalan Pendanaan Swasta untuk mendukung
TPB dan PI.

11
Perlunya Komite Nasional Keuangan Berkelanjutan

Peranan pemerintah adalah mengoptimalkan anggaran pemerintah (pusat dan daerah) dan dukungan
internasional untuk pencapaian SDGs dan perubahan iklim (PI)

National Designated
SDGs Climate Change
Authority of Green
Secretariat Secretariat
Climate Fund
(Bappenas) (KLHK)
(BKF - Kemenkeu)
Peraturan Peraturan Kep
Pemerintah Pemerintah MenKeu

blindspot
Ketiadaan Perlunya market Perlunya
Perlunya areas
Peta jalan transformation untuk
pengembangan
Komite
pendanaan mengatasi mismatch
Blended Nasional
swasta untuk supply and demand
Finance Keuangan
TPB dan PI on sustainable finance
Berkelanjutan

Roadmap Keuangan Berkelanjutan


(sustainable finance)
(OJK) POJK

Peranan OJK adalah mendorong peningkatan sumber pendanaan At market price


swasta (private sector) melalui SJK untuk pembiayaan TPB dan PI

12
TERIMA KASIH

Website Keuangan Berkelanjutan


www.ojk.go.id/sustainable-finance

Anda mungkin juga menyukai