Anda di halaman 1dari 29

LEMBAGA

PEMBIAYAAN
JENIS LEMBAGA PEMBIAYAAN
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
A • Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan barang dan/atau jasa.
• Jumlah Perusahaan Pembiayaan yang terdaftar dan diawasi OJK : 182 Perusahaan.
• Total Aset Industri : Rp490,62 Triliun

PERUSAHAAN MODAL VENTURA


B • Badan usaha yang melakukan kegiatan Usaha Modal Ventura, pengelolaan dana
ventura, kegiatan jasa berbasis fee, dan kegiatan usaha lain dengan persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan.
• Jumlah Perusahaan Modal Ventura yang terdaftar dan diawasi OJK: 61 Perusahaan.
• Total Aset Industri : Rp18,88 Triliun

PERUSAHAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR


C
• Badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
dana pada proyek infrastruktur.
• Jumlah Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur yang terdaftar dan diawasi OJK: 2 Perusahaan.
• Total Aset Industri : Rp90,01 Triliun
Penyaluran Pembiayaan Oleh Perusahaan Pembiayaan

• Sebelum adanya pandemi Covid-19, trend pertumbuhan


piutang pembiayaan menunjukkan peningkatan.
• Piutang pembiayaan didominasi oleh pembiayaan
multiguna
• Persebaran piutang pembiayaan terbesar masih
didominasi Pulau Jawa
Sebaran Kantor Cabang Perusahaan Pembiayaan
79

46
213 18 32
72
76
149 149
17
17
98
67
108 56 73 26
165 23
104
48 429 59
141 190 18
243
516 44
257 787 60

64 87

• Per Juni 2020, terdapat 4.531 kantor cabang Perusahaan Pembiayaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
• Selain itu, terdapat 2.008 kantor selain kantor cabang Perusahaan Pembiayaan yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia
Pertumbuhan Profitabilitas Perusahaan Pembiayaan
Profitabilitas Perusahaan Pembiayaan
16,00% 18000

14,00% 16000

14000
12,00%
12000
10,00%
10000
8,00%
8000
6,00%
6000
4,00%
4000
2,00% 2000

0,00% 0
2017 2018 Juni 2019 2019 Juni 2020

ROA ROE Laba Bersih

• Per Juni 2020, laba bersih Perusahaan Pembiayaan mengalami penurunan sebesar 63,97% menjadi sebesar
Rp2,88 Triliun karena dampak pandemic Covid-19.
• Jika dilihat secara trend tahunan sebelum pandemic Covid-19, laba bersih Perusahaan Pembiayaan mengalami
peningkatan.
Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan

Pembiayaan Investasi Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan Multiguna

Pembiayaan barang modal beserta jasa Pembiayaan barang dan/atau jasa yang
Pembiayaan untuk memenuhi
yang diperlukan untuk aktivitas diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/
DEFINISI usaha/investasi, rehabilitasi,
kebutuhan pengeluaran yang
habis dalam satu siklus aktivitas konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha
modernisasi, ekspansi atau relokasi atau aktivitas produktif dalam jangka waktu
usaha debitur.
tempat usaha/investasi yang diberikan yang diperjanjikan
kepada debitur

a. Sewa Pembiayaan; a. Jual dan Sewa-Balik;


b. Jual dan Sewa-Balik; a. Sewa Pembiayaan;
b. Anjak Piutang dengan Pemberian
c. Anjak Piutang dengan Pemberian Jaminan
CARA dari Penjual Piutang; Jaminan dari Penjual Piutang; b. Pembelian dengan Pembayaran secara
d. Anjak Piutang tanpa Pemberian Jaminan c. Anjak Piutang tanpa Pemberian Angsuran;
dari Penjual Piutang; Jaminan dari Penjual Piutang; c. Fasilitas Dana; dan/atau
e. Pembelian dengan Pembayaran secara d. Fasilitas Modal Usaha; dan/atau d. pembiayaan lain setelah terlebih dahulu
Angsuran; e. pembiayaan lain setelah terlebih mendapatkan persetujuan dari OJK.
f. Pembiayaan Proyek;
dahulu mendapatkan persetujuan
g. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau
h. pembiayaan lain setelah terlebih dahulu dari OJK.
mendapatkan persetujuan dari OJK.
Fasilitas Dana dan Fasilitas Modal Usaha
Kegiatan Usaha Secara Online
Mitigasi Risiko
Kerjasama Pembiayaan
Pengelolaan Bukti Kepemilikan
Penagihan
Kegiatan Usaha Perusahaan Modal Ventura

Pembiayaan Melalui
Penyertaan melalui Pembelian Surat Utang Start-
Penyertaan Saham Pembiayaan Usaha
Pembelian Obligasi Up dan/atau Pengembangan
Produktif
Konversi Usaha
Penyertaan saham • Pembelian obligasi konversi dapat • Pembiayaan usaha produktif wajib Pembiayaan dilakukan
yang dilakukan berupa pembelian sertifikat dilakukan oleh PMV dalam bentuk melalui pembelian surat
melalui pembelian obligasi sebagai bukti kepemilikan penyaluran pembiayaan kepada utang yang diterbitkan
saham pada Pasangan obligasi konversi dan/atau Debitur yang bertujuan untuk Pasangan Usaha pada tahap
Usaha yang belum pembelian obligasi konversi yang menghasilkan barang dan/atau jasa rintisan awal (start-up)
diperdagangkan di dituangkan dalam perjanjian yang meningkatkan pendapatan bagi dan/atau pengembangan
bursa saham. dengan akta notariil. Debitur. usaha
• Obligasi konversi dapat dikonversi • Dalam menjalankankegiatan
menjadi penyertaan saham pada pembiayaan usaha produktif, PMV
saat jatuh tempo untuk jangka dapatbekerjasama dengan pihak lain
waktu tertentu berdasarkan dalam bentuk:
perjanjian yang telah disepakati. a. pembiayaan penerusan
(channeling); atau
b. Pembiayaan bersama (joint
financing).
Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur

PEMBERIAN PINJAMAN
PEMBERIAN PINJAMAN
SUBORDINASI
LANGSUNG (DIRECT REFINANCING ATAS
(SUBORDINATED LOAN)
LENDING) UNTUK INFRASTRUKTUR YANG
YANG BERKAITAN
PEMBIAYAAN TELAH DIBIAYAI PIHAK
DENGAN PEMBIAYAAN
INFRASTRUKTUR LAIN
INFRASTRUKTUR
ASPEK PRUDENTIAL KEUANGAN
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DAN
PERUSAHAAN MODAL VENTURA
RASIO PIUTANG BERMASALAH PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Penilaian kualitas piutang pembiayaan ditetapkan berdasarkan faktor ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga
PEMBIAYAAN <
Rp 3 Milyar

Dalam Kurang
Lancar Perhatian Diragukan Macet
Lancar
Khusus

tidak terdapat
keterlambatan terdapat keterlambatan atau terdapat keterlambatan pembayaran pokok dan/atau bunga :
atau terdapat telah melampaui
telah telah melampaui
keterlambatan 120 (seratus dua telah melampaui
melampaui 10 90 (sembilan
pembayaran puluh) hari 180 (seratus
(sepuluh) hari puluh) hari
pokok dan/atau kalender sampai delapan puluh) hari
kalender kalender sampai
kalender
bunga sampai sampai dengan dengan 120 dengan 180
dengan 10 90 (sembilan (seratus dua (seratus delapan
(sepuluh) hari puluh) hari puluh) hari puluh) hari
kalender kalender kalender kalender
RASIO PIUTANG BERMASALAH PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN > Rp 3 Milyar
Selain berdasarkan faktor ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga, penilaian kualitas
piutang pembiayaan dapat juga ditetapkan berdasarkan faktor sbb:
Pedoman Penilaian: Lampiran II SE TKK

Kemampuan Membayar Kinerja Keuangan Prospek Usaha


Debitur (financial performance) Debitur
1. ketersediaan dan keakuratan Debitur 1. potensi pertumbuhan usaha;
informasi keuangan Debitur; 1. perolehan laba; 2. kondisi pasar dan posisi Debitur
2. kelengkapan dokumentasi 2. struktur permodalan; dalam persaingan;
pembiayaan; 3. arus kas; dan 3. kualitas manajemen dan
3. kepatuhan terhadap perjanjian 4. sensitivitas terhadap risiko permasalahan tenaga kerja;
pembiayaan; 4. dukungan dari grup atau afiliasi;
pasar.
4. kesesuaian penggunaan dana; dan dan
5. kewajaran sumber pembayaran Kertas Kerja: Lampiran III SE TKK 5. upaya yang dilakukan Debitur
kewajiban. dalam rangka memelihara
lingkungan hidup.
CADANGAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Lancar :
1% dari saldo
piutang pembiayaan
Lancar
dikurangi agunan

Dalam Perhatian Khusus


Macet : :
100% dari saldo piutang 5% dari saldo piutang
pembiayaan Macet Saldo piutang
pembiayaan DPK
dikurangi agunan Pembiayaan
dikurangi agunan
adalah
outstanding pokok
piutang
Diragukan : Kurang Lancar : pembiayaan
50% dari saldo piutang 15% dari saldo piutang
pembiayaan Diragukan pembiayaan Kurang
dikurangi agunan Lancar dikurangi agunan

Kurang
NPF Lancar + Diragukan
+ Macet

Setelah dikurangi cadangan penyisihan penghapusan piutang


pembiayaan wajib paling tinggi sebesar 5% (lima persen) dari total
piutang pembiayaan
RASIO PIUTANG BERMASALAH PERUSAHAAN MODAL VENTURA
Penilaian kualitas piutang pembiayaan ditetapkan berdasarkan faktor ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga
PEMBIAYAAN <
Rp 1 Milyar

Dalam Kurang
Lancar Perhatian Diragukan Macet
Lancar
Khusus

tidak terdapat
keterlambatan terdapat keterlambatan atau terdapat keterlambatan pembayaran pokok dan/atau bunga :
atau terdapat telah melampaui
telah telah melampaui
keterlambatan 120 (seratus dua telah melampaui
melampaui 30 90 (sembilan
pembayaran puluh) hari 180 (seratus
(tiga puluh) hari puluh) hari
pokok dan/atau kalender sampai delapan puluh) hari
kalender kalender sampai
kalender
bunga sampai sampai dengan dengan 120 dengan 180
dengan 30 (tiga 90 (sembilan (seratus dua (seratus delapan
puluh) hari puluh) hari puluh) hari puluh) hari
kalender kalender kalender kalender
RASIO PIUTANG BERMASALAH PERUSAHAAN MODAL VENTURA
PEMBIAYAAN > Rp 1 Milyar
Selain berdasarkan faktor ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga, penilaian kualitas
piutang pembiayaan dapat juga ditetapkan berdasarkan faktor sbb:
Pedoman Penilaian: Lampiran II SE TKK

Kemampuan Membayar Kinerja Keuangan Prospek Usaha


Debitur (financial performance) Debitur
1. ketersediaan dan keakuratan Debitur 1. potensi pertumbuhan usaha;
informasi keuangan Debitur; 1. perolehan laba; 2. kondisi pasar dan posisi Debitur
2. kelengkapan dokumentasi 2. struktur permodalan; dalam persaingan;
pembiayaan; 3. arus kas; dan 3. kualitas manajemen dan
3. kepatuhan terhadap perjanjian 4. sensitivitas terhadap risiko permasalahan tenaga kerja;
pembiayaan; 4. dukungan dari grup atau afiliasi;
pasar.
4. kesesuaian penggunaan dana; dan dan
5. kewajaran sumber pembayaran Kertas Kerja: Lampiran III SE TKK 5. upaya yang dilakukan Debitur
kewajiban. dalam rangka memelihara
lingkungan hidup.
CADANGAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN PERUSAHAAN
MODAL VENTURA
Lancar :
0,5% dari saldo
piutang pembiayaan
Lancar
dikurangi agunan

Dalam Perhatian Khusus


Macet : :
100% dari saldo piutang 5% dari saldo piutang
pembiayaan Macet Saldo piutang
pembiayaan DPK
dikurangi agunan Pembiayaan
dikurangi agunan
adalah
outstanding pokok
piutang
Diragukan : Kurang Lancar : pembiayaan
50% dari saldo piutang 10% dari saldo piutang
pembiayaan Diragukan pembiayaan Kurang
dikurangi agunan Lancar dikurangi agunan

Kurang
NPF Lancar + Diragukan
+ Macet
Jenis-Jenis Agunan yang Dapat Diperhitungkan
Jenis-Jenis Agunan yang Dapat Diperhitungkan
Hal-hal yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam
perhitungan Pencadangan
Tata Cara Perhitungan Nilai Agunan
No Jenis Agunan Cara Penilaian

1. deposito di bank, setoran jaminan, Sertifikat Bank Indonesia, Sebesar nilai nominal
Sertifikat Bank Indonesia Syariah

2. emas sebesar nilai pasar

3. Surat Utang Negara, sukuk, dan/atau surat berharga lainnya sebesar nilai pasar atau dalam hal tidak ada nilai pasar
yang diterbitkan oleh pemerintah atau Bank Indonesia ditetapkan berdasarkan nilai wajar (fair value)

3. efek yang dicatatkan di bursa efek atau efek yang termasuk paling tinggi sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai pasar
dalam kategori yang layak untuk investasi (investment grade) efek
dari lembaga pemeringkat yang diakui oleh OJK

4. jaminan pemerintah dan pemerintah asing yang termasuk paling tinggi sebesar nilai penjaminan
dalam kategori yang layak untuk investasi (investment grade)

5. tanah, rumah, rumah susun, rumah komersial, dan gedung paling tinggi sebesar nilai penilaian independen, nilai penilaian
perkantoran internal, nilai transaksi jual beli, atau nilai jual objek pajak
Tata Cara Perhitungan Nilai Agunan
Penilaian Agunan
Penilaian Agunan
Terima Kasih

Disclaimer:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan salinan Peraturan OJK,
mohon mengacu kepada salinan Peraturan OJK.

Anda mungkin juga menyukai