Anda di halaman 1dari 36

HUKUM BISNIS

LEMBAGA PEMBIAYAAN
Latar Belakang
Kebutuhan akan modal usaha
Modal tersebut digunakan untuk
meningkatkan produksi
Bila produksi meningkat, maka berarti
pertumbuhan ekonomi meningkat
Adanya kendala untuk menyediakan collateral
(jaminan)
PENGERTIAN LEMBAGA PEMBIAYAAN
Menurut Keppres No. 61 Pasal 1 angka (2) Tahun 1988
tentang Lembaga Pembiayaan

Badan usaha yang melakukan kegiatan


pembiayaan dalam bentuk penyediaan
dana atau barang modal dengan tidak
menarik dana secara langsung dari
masyarakat.
PENGERTIAN LEMBAGA PEMBIAYAAN
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Lembaga Pembiayaan,

badan usaha yang melakukan kegiatan


pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang
modal.
DASAR HUKUM LEMBAGA
PEMBIAYAAN
KepPres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga
Pembiayaan

Keputusan Menteri Keuangan No.


1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.

PP Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 Tentang


Lembaga Pembiayaan
UNSUR-UNSUR DAN CIRI
LEMBAGA PEMBIAYAAN
Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus
didirikan untuk melakukan kegiatan pembiayaan.
Kegiatan pembiayaan, yaitu aktivitas membiayai
pihak-pihak atau sektor usaha yang membutuhkan.
Penyediaan dana, yaitu menyediakan dana untuk suatu
keperluan.
Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk
menghasilkan sesuatu.
Tidak menarik dana secara langsung.
Masyarakat, Yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di
suatu tempat.
BENTUK BADAN USAHA PEMBIAYAAN

Perseroan Terbatas
Koperasi.
PERIZINAN BADAN
USAHA PEMBIAYAAN
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/Pmk.
012/2006:

Permohonan untuk mendapatkan Izin Usaha diajukan


kepada Menteri.

Persetujuan atau penolakan atas permohonan Izin


Usaha diberikan selambat-lambatnya 60 (enam
puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima
secara lengkap.
Jenis Lembaga Pembiayaan
Sewa Guna Usaha
Modal Ventura
Perdagangan Surat Berharga
Anjak Piutang
Usaha Kartu Kredit
Pembiayaan Konsumen
ANJAK PIUTANG (factoring)
Menurut Perpres No. 9 Tahun 2009

Anjak kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang


jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang
tersebut

Menurut Kasmir

perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian atau


pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan
dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan (klien)

Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 125/KM.013/1988 tanggal 20/12/1988

badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian


dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.
Tiga pihak yang terkait factoring
Perusahaan Factoring (factoring company/faktor) sebagai
badan usaha yang melakukan pembiayaan dengan bentuk
pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan
piutang atau tagihan jangka pendek perusahaan;
Perusahaan penjual piutang atau disebut klien (client),
adalah perusahaan yang menjual atau mengalihkan
piutang atau tagihannya kepada faktor;
Nasabah (customer), sebagai pihak yang berutang
(debitur) kepada klien, dan piutang tersebut oleh klien
dijual atau dialihkan kepada factoring.
ANJAK PIUTANG
pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan

“kegiatan anjak piutang dilakukan


dalam bentuk piutang dagang jangka
pendek suatu perusahaan berikut
pengurusan atas piutang tersebut.”
MEKANISME ANJAK PIUTANG

• Customer membeli barang dari supplier


• Supplier melakukan kontrak dengan factor mengenai ketentuan transaksi
• Supplier memberitahukan kepada customer mengenai ketentuan transaksi
• Factor memberikan pembayaran sebanyak 80 % kepada Supplier
• Factor melakukan penagihan kepada customer atas kewajibannya
• Customer melakukan pembayaran/pelunasan atas kewajibannya
DUA KEGIATAN ANJAK PIUTANG
Anjak piutang tanpa jaminan dari penjual piutang (Without
recourse)
⇨Perusahaan Pembiayaan menanggung seluruh
resiko tidak tertagihnya Piutang.

Anjak piutang dengan jaminan dari penjual piutang (With


recourse)
⇨ penjual piutang menanggung resiko tidak
tertagihnya sebagian atau seluruh piutang yang
dijual kepada Perusahaan Pembiayaan.
DASAR HUKUM ANJAK PIUTANG
Keputusan Presiden RI no.61 tanggal 20 Desember 1988,
Lembaran Negara Republik Indonesia no.93 tahun 1988
Surat Keputusan Menteri Keuangan No.448/KMK.06/2002
Surat keputusan menteri keuangan No.172/KMK.06/2002
Keputusan Menteri Keuangan No.1251/KMK.013//1988 jis
No.448/KMK.017/2000 tanggal 27 0ktober 2000 pada
pasal 1 huruf E
Surat keputusan menteri keuangan No.172/KMK.06/2002.
JENIS ANJAK PIUTANG
Full servis factoring
Recourse factoring
Bull factoring
Matury factoring
Agency factoring
Invoice discouting
Undisclosed factoring
Contoh Perusahaan Anjak Piutang
SEWA GUNA USAHA (LEASING)
Menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan
Sewa Guna Usaha (Leasing),

kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang


modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi
(finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh Lessee selama
jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala.
SEWA GUNA USAHA (LEASING)

Kegiatan leasing secara resmi diperbolehkan beroperasi di


Indonesia setelah keluar surat keputusan bersama antara
Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Nomor Kep. 122/MK/IV/2/1974, Nomor
32/M/SK/2/74 dan Nomor 30/Kpb/I/74 Tanggal 7 Februari
1974 Tentang Perizinan Usaha Leasing di Indonesia.
TIGA PIHAK UTAMA DALAM LEASING
Pihak Lessor
perusahaan Leasing yang memiliki hak kepemilikan atas
barang modal. Perusahaan Leasing menyediakan dana
kepada pihak yang membutuhkan.

Pihak Lessee
perusahaan atau pengguna barang modal yang dapat
memiliki hak opsi pada akhir kontrak Leasing.  

Pihak Supplier
penjual barang modal yang menjadi objek Leasing.
MEKANISME LEASING
JENIS LEASING
Financial Lease (Hak Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi)
Operating Lease (Sewa Guna Usaha tanpa Hak Opsi)
Sale and Lease Back (Jual dan Sewa Kembali)
Direct Finance Lease (Sewa Guna Usaha Langsung)
Syndicated Lease (Sewa Guna Usaha Sindikasi)
Leveraged Lease
Cross Border Lease
Net Lease
Net-net Lease
Full service Lease
Big Ticket Lease
Captive Leasing
Third Party Leasing
Wrap Lessee
Straight Payable Lease, Seasonal Lease
Return on Invescment Lease
Jenis Usaha Sewa Guna Usaha
(Leasing)
Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi (Finance
Lease), yaitu suatu leasing dimana lessee
menentukan jenis dan spesifikasi dari barang
yang dibutuhkan, melakukan negosiasi dengan
suplier, sedangkan lessor hanya membayar harga
barang. Opsi yang ada adalah :
Opsi Membeli dengan melunasi pembayaran nilai sisa
barang modal
Opsi untuk memperpanjang jangka waku perjanjian,
maka nilai sisa barang modal yang disewa menjadi dasar
penetapan piutang sewa guna usaha
Sewa Guna Usaha tanpa Hak opsi (operating
Lease), yaitu suatu leasing dimana si Lessor
membeli barang dan kemudian menyewakan
kepada lessee untuk jangka waktu tertentu
Contoh Leasing
Finance Lease :
Seorang pengusaha (Lessee) membutuhkan Armada Truk, dalam
penyediaan Armada truk tersebut, dibantu oleh Lembaga
Pembiayaan. Asumsi harga Truk tersebut @ 200 juta dari dealer,
yang dibutuhkan 6 truk, sehingga total 1,2 Miliar. Bila dibantu
dengan Finance Lease dengan jangka waktu misalkan 5 tahun
dengan keuntungan sebesar 50 juta/ truk, dan nilai residu sebesar
Rp. 300 juta, maka perhitungannya sebagai berikut :
= 1.200.000.000 +(6 X 50 juta)- 300.000.000
5 X 12 bulan
= 20.000.000/bulan
yang harus dibayar pengusaha tersebut kepada lessor untuk
meperoleh 6 truk tersebut selama 5 tahun.
pada akhir 5 tahun, pengusaha dihadapkan untuk membeli
sebesar 300 juta, atau diperpajang ulang sebesar sisa residu
Contoh Perusahaan Leasing
MODAL VENTURA
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009

badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/


penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan
yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) /
Sebagai pasangan usahanya untuk jangka waktu
tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan
melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau
pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
MEKANISME MODAL VENTURA

• Perusahaan modal ventura terdiri atas investor-investor yang menanamkan modalnya


di perusahaan modal tersebut.
• Perusahaan modal ventura memberikan modal kepada Perusahaan pasangan usaha
(Investee) tergantung pada tujuannya.
• Investee mengalami divestasi, dan meminta kembali modal kepada perusahaan modal
ventura.
Dasar Hukum Modal Ventura
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.017/1995 tanggal 3 Oktober 1995
Tentang Pendirian dan Pembinaan Perusahaan Modal Ventura.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan bagi
Perusahaan Modal Ventura.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 227/KMK.01/1994 tanggal 9 Juni 1994
Tentang Sektor-sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal
Ventura.
Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1992 tentang sektor-sektor usaha
Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) Perusahaan Modal Ventura.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember
1988 Tentang ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
Kepres Nomor 61 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan.
Perpres Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan.
PMK Nomor 18/PMK.010/2012 tanggal 1 Februari 2012 tentang Perusahaan Modal
Ventura.
KEGIATAN MODAL VENTURA
Penyertaan saham (equity participation);
Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi
equity participation); dan/atau
Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha
(profit/ revenue sharing).
TUJUAN DIBENTUKNYA MODAL VENTURA
Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian,
dimana proyek ini biasanya tanpa memikirkan keuntungan semata, akan tetapi lebih
bersifat pengembangan ilmu pengetahuan.
Pengembangan suatu teknologi baru atau pengembangan produk baru.
Pembiayaan untuk usaha ini baru memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.
Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan. Tujuan pembiayaan dengan
mengambilalihkan kepemilikan usaha perusahaan lain lebih banyak diarahkan untuk
mencari keuntungan.
Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan dengan tujuan untuk
membantu para pengusaha lemah yang kekurangan modal, tetapi tidak punya
jaminan materil sehingga sulit memperoleh jaminan.
Ahli teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan
teknologi lama sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mutu
produknya.
Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.
Membantu pendirian perusahaan baru dimana tingkat resiko kerugiannya
sangat besar.
Modal Ventura
Penyertaan modal dalam setiap perusahaan
pasangan usaha bersifat sementara dan tidak
boleh melebihi jangka waktu 10 tahun
Penarikan kembali penyertaan modal
(divestasi) oleh Perusahaan Modal Ventura
dalam segala bentuknya dilaporkan kepada
Menteri selamba-lambanya 3 (tiga) bulan
setelah dilaksanakan.
Perbedaan Bank dengan Modal Ventura
Contoh Perusahaan Modal Ventura
Perusahaan Perdagangan Surat
Berharga
Badan usaha yang melakukan kegiatan
perdagangan surat berharga
Seperti pedagang efek, sekuritas
Perusahaan Kartu Kredit
Badan Usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan untuk membeli barang dan jasa
dengan menggunakan kartu Kredit
Perusahaan Pembiayaan
Konsumen
Badan Usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan untuk pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan
sistem pembayaran angsuran atau berkala
oleh konsumen

Anda mungkin juga menyukai