OLEH
WINA SUPRIHATINI
NIM 7101419198
2019
KATA PENGANTAR
Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan yang berhasil salah satunya apabila
perusahaan tersebut mempunyai seorang manajer yang mumpuni.. hal ini dimaksudkan
karena seorang manajer mempunyai tanggung jawab untuk mengatur kinerja perusahaan
tersebut. Manajer di sebuah perusahaan harus mengawasi aktivitas kerja untuk memastikan
bahwa kinerja tersebut berjalan dengan baik sesuai rencana.
Pada makalah ini, penulis memaparkan bagaimana proses pengendalian kinerja pada
perusahaan untuk memahami bagaimana kinerja perusahaan itu bisa dikendalikan. Pada
makalah ini disajikan elemen-elemen dasar pengendalian manajemen di perusahaan yang
meliputi proses pengukuran (measuring), perbandingan (comparing), dan pengambilan
tindakan (taking action) oleh manajer.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Ekonomi yaitu bapak Agung Kuswantoro S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan bimbingan
kepada penulis sehingga penulis dapat ,menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
Permohonan maaf penulis sampaikan apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun
penyampaian materi yang kurang lengkap maupun belum dipahami oleh pembaca.
ii
ABSTRAK/RINGKASAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah (1) untuk mengetahui dan mengkaji pengertian
pengendalian dan pentingnya proses pengendalian. (2) Mengetahui apa saja proses
pengendalian. (3) mengetahui apa itu proses pengendalian kinerja perusahaan. (4) mengetahui
jenis pengendalian yang digunakan oleh manajer dalam melakukan proses pengendalian
kinerja perusahaan. Pengendalian adalah proses mengawasi, membandingkan, dan
mengoreksi sebuah kinerja. Pengendalian penting dilakukan karena membantu manajer
mengetahui apakah tujuan telah tercapai atau belum, mampu memberdayakan karyawan, dan
melindungi perusahaan beserta dengan asetnya. Proses pengendalian meliputi tiga tahap,
yaitu tahap pengukuran, tahap perbandingan, dan tahap mengambil tindakan manajerial.
Kinerja perusahaan adalah hasil akumulatif dari sebuah aktivitas kerja perusahaan. Jenis
pengendalian yang digunakan manajer dalam melakukan proses pengendalian kinerja
perusahaan adalah pengendalian feedfforward, pengendalian concurrent, dan pengendalian
feedback.
iii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................................... iii
ABSTRAK/ RINGKASAN........................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................. vi
DAFTAR BAGAN........................................................................................................ vi
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN/ISI........................................................................................ 2
A. Apakah Pengendalian itu, dan Mengapa Pengendalian itu Penting?.................. 2
1. Pengertian Pengendalian............................................................................... 2
2. Pentingnya Pengendalian.............................................................................. 2
B. Apa Saja Proses Pengendalian............................................................................ 2
1. Tahap 1. Pengukuan...................................................................................... 3
2. Tahap 2. Perbandingan.................................................................................. 3
3. Tahap 3. Mengambil Tindakan manajerial................................................... 4
C. Proses Pengendalian Kinerja Perusahaan........................................................... 4
1. Apakah Kinerja Perusahaan Itu?................................................................... 4
a. Produktivitas Perusahaan........................................................................ 5
b. Efektivitas Perusahaan............................................................................ 5
c. Peringkat Industri dan Perusahaan.......................................................... 5
2. Jenis Pengendalian Kinerja Perusahaan........................................................ 5
a. Pengendalian Feedforward..................................................................... 6
b. Pengendalian Concurrent........................................................................ 6
c. Pengendalian Feedback.......................................................................... 7
D. Perangkat Pengendalian Spesifik yang Digunakan Manajer.............................. 7
1. Pengendalian Keuangan................................................................................ 7
a. Pengukuran Pengendalian Keuangan Tradisional.................................. 7
b. Mengelola Pendapatan............................................................................ 8
c. Pendekatan Balanced Score card............................................................ 8
2. Pengendalian Informasi................................................................................ 8
3. Membuat Tolok Ukur danPraktik Terbaik.................................................... 8
iv
DAFTAR BAGAN
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah perusahaan pasti pernah mengalami masalah yang mengganggu kinerja dari
perusahaan tersebut sehingga mengakibatkan kinerja di perusahaan tersebut tidak
berjalan maksimal sesuai dengan tujuan atau rencana yang telah disusun sebelumnya.
Masalah atau kasus-kasus yang sering terjadi tersebut seperti tidak terselesaikannya
suatu tugas atau kerja, tidak tepatnya waktu penyelesaian kerja (deadline), anggaran
yang berlebihan, dan sebagainya. Untuk itulah diperlukan peran seorang manajer yang
bertugas melakukan proses pengendalian terhadap kinerja baik karyawan, maupun
lingkungan kerja perusahaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengendalian dan mengapa pengendalian itu penting?
2. Apa saja proses pengendalian?
3. Bagaimana cara / proses pengendalian kinerja perusahaan?
4. Apa saja perangkat yang digunakan dalam pengendalian kinerja perusahaan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui dan mengkaji pengertian pengendalian dan pentingnya proses
pengendalian.
2. Mengetahui apa saja proses pengendalian.
3. Mengetahui cara / proses pengendalian kinerja perusahaan.
4. Mengetahui perangkat pengendalian spesifik yang digunakan dalam proses
pengendalian kinerja perusahaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pentingnya Pengendalian
Mengapa pengendalian itu penting? Suatu perencanaan dapat dilakukan,
stuktur organisasi dapat dibuat untuk mencapai tujuan yang efisien, dan karyawan
dapat dimotivasi melalui kepemimpinan yang efektif. Namun, kinerja belum tentu
berjalan dan tercapai sesuai dengan rencana. Jadi, proses pengendalian itu
penting, karena :
a. Pengendalian membantu manajer untuk mengetahui apakah tujuan telah
tercapai sesuai rencana, dan jika belum tercapai apa penyebabnya.
b. Mampu memberdayakan karyawan. Sistem pengendalian yang efektif dapat
memberikan informasi dan umpan balik atas kinerja karyawan, sehingga
mampu untuk meminimalkan akan timbulnya suatu masalah.
c. Untuk melindungi perusahaan beserta asetnya. Hal ini terjadi karena bisa saja
terjadi suatu ancaman seperti bencana alam, penipuan keuangan, kekerasan di
lingkungan kerja, dan lainnya yang mengancam aset serta perusahaan tersebut.
Namun dengan adanya pengendalian oleh manajer yang menyeluruh serta
didorong oleh rencana yang strategis maka dapat meminimalkan gangguan
terhadap kinerja perusahaan.
2
berjalan maksimal. Proses pengendalian tersebut meliputi tiga tahapan, yaitu
mengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja aktual dengan standarnya, dan
mengambil tindakan manajerial untuk mengoreksi penympangan atau ketidaksesuaian
dengan standar. Dalam proses pengendalian sudah diperkirakan terlebih dahulu.
Standar adalah tujuan spesifik yang dibuat selama proses perencanaan.
Mengukur Kinerja
Aktual
Sasaran &
Tujuan
Perusahaan
Mengambil Membandingkan
Tindakan Kinerja Aktual
Manajerial dengan Standarnya
1. Tahap 1 Pengukuran
Untuk menentukan apakah kinerja perusahaan itu aktual atau tidak, seorang
manajer harus mendapat informasi tentang kinerja itu. Dengan demikian , hal
pertama yang harus dilakukan seorang manajer dalam proses pengendalian adalah
pengukuran. Sumber-sumber informasi yang digunakan manajer untuk mengukur
kinerja aktual adalah observasi pribadilaporan statistik, laporan lisan, dan laporan
tertulis.
2. Tahap 2 Perbandingan
Tahap perbandingan adalah tahap menentukan variasi antara kinerja aktual
dengan standar yang telah ditetapkan. Walaupun variasi dalam kinerja sudah
diperkirakan sebelumnya, masih perlu ditentukannya batasan variasi (range of
variation), dimana penyimpangan di luar batasan ini perlu untuk diperhatikan.
3
3. Tahap 3 Mengambil Tindakan Manajerial
Dalam pengendalian, seorang manajer dapat memilih dari tiga kemungkinan
tindakan yang dilakukan, yaitu tidak melakukan apa-apa, memperbaiki kinerja
aktual, atau merevisi standar.
1. Tidak melakukan apa-apa maksudnya manajer tidak mengambil tindakan
apapun dalam melakukan pengendalian.
2. Memperbaiki kinerja aktual yaitu seorang manajer mengambil tindakan
perbaikan segera (immediate corrective action), yaitu dengan mengoreksi
masalah agar saat itu juga agar segera kembali pada jalurnya. Selain itu,
seorang manajer juga dapat melakukan perbaikan dasar(basic corrective
action) yaitu melihat bagaimana dan mengapa kinerja menyimpang sebelum
mengoreksi sumber penyimpangan.
3. Merevisi standar. Hal ini dilakukan apabila hasil dari standar yang tidak
realistis dengan tujuan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Maka yang harus
diperbaiki adalah standarnya yang harus diperbaiki, bukan kinerjanya.
4
pengendalian kinerja perusahaan meliputi pengukuran terhadap produktifitas
perusahaan, efektifitas perusahaan dan peringkat industri dan perusahaan.
a. Produktivitas perusahaan
Produktifitas merupakan jumlah barang yang diproduksi dibagi dengan
input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output. Semua perusahaan dan unit
kerja pasti menginginkan posisi yang produktif. Merka menginginkan hasil
produksi atau output yang maksimal dengan input yang minimal. Output dapat
diukur dengan pendapatan yang diterima oleh perusahaan ketika barang terjual
atau harga jual dikali jumlah barang yang terjual. Sedangkan input dapat
diukur dengan menghitung pendapatan dikurangi dengan biaya produksi.
Manajemen di perusahaan menginginkan rasio output terhadap input
meningkat. Hal termudah yang dapat dilakukan untuk mendapatkannya yaitu
dengan menaikkan harga outpu. Namun yang terjadi dalam persingan
kompetitif saat ini, hal tersebuut tidak dapat dilakukan. Satu-satunya jalan
yang bisa dilakukan adalah dengan menurunkan input, dengan cara lebih
efisien dalam melakukan kinerja sehingga biaya organisasi dapat diturunkan.
b. Efektivitas Perusahaan
Efektifitas Perusahaan adalah pengukuran keseuaian antara tujuan
perusahaan dengan bagaimana cara agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Efektifitas inilah yang menjadi keuntungan bagi manajer dan mengarahkan
manajer untuk memutuskan bagaimana desain dan strategi dalam melakukan
aktivitas kinerja, juga dalam mengkoordinasi kinerja karyawan.
5
Untuk mengawasi dan mengukur kinerja perusahaan, semua manajer pasti
memerlukan perangkat yang digunakan untuk membantunya menyelesaikan
semua itu. Dalam melakukan proses pengendalian, manajer dapat menerapkan
proses pengendalian sebelum aktivitas terjadi, selama aktivitas berlangsung, dan
setelah aktivitas terselesaikan. Tiga pengukuran yang sering digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan yaitu pengendalian feedforward, concurrent, dan
feedback.
Mengkoreksi Mengkoreksi
Antisipasi
Masalah Ketika maslah setelah
masalah
Terjadi terjadi
b. Pengendalian Concurrent
Pengendalian concurrent adalah pengendalian yang dilakukan selama aktivitas
kinerja sedang berlangsung, dengan mengkoreksi masalah ketika terjadi proses
6
produksi. Seperti pengawasan pada saat memproduksi sosis ayam tersebut.
Pengawasan dilakukan mulai dari pemilihan ayam yang baik dan sesuai dengan
standar, pemotongan dengan menggunakan ketentuan syariat, pengolahan sosis,
hingga pengemasan sosis ayam. Apabila ada permasalahan yang terjadi pada saat
pengolahan sosis seperti kerusakan mesin, dengan sigap mereka akan segera
memperbaikinya sehingga proses produksi akan berjalan lancar seperti semula sesuai
dengan standar.
Bentuk dari pengendalian concurrent yang paling dikenal adalah supervisi
langsung. Atau istilah lainnya yaitu Management By Walking Around (MBWA), yaitu
keberadaan seorang manajer di lingkungan kerja dan berinteraksi langsung dengan
para karyawan. Pengendalian concurrent ini dapat dimanfaatkan oleh manajer untuk
membantu mereka dalam memperbaiki masalah sebelum menjadi lebih besar dan
lebih memakan banyak biaya lagi.
c. Pengendalian Feedback
Pada pengendalian feedback, pengendalian dilakukan setelah aktivitas kerja selesai
dilaksanakan, dengan mengkoreksi masalah setelah terjadi proses produksi.
Contohnya pada produksi sosis ayam, setelah sosis ayam selesai diproduksi kemudian
ditemukannya sosis ayam yang cacat atau kurang layak untuk dipasarkan, hal ini
dilakukan dengan menggunakan sistem pengendalian feedback. Kerusakan pada
produk ini tetap terjadi meskipun telah dilakukan pengendalian yang sebelumnya.
Pada saat masalah ini terjadi dan manajer mengetahuinya, masalah ini akan tetap
terjadi, sehingga produk dan biaya terbuang sia-sia. Namun dibanyak bidang kerja
sepeti keuangan, pengendalian feedback ini merupakan satu-satunya jenis
pengendalian yang dapat dilakukan.
Dalam pengendalian feedback ini terdapat dua keunggulan. Yang pertama
pengendalian feedback memberikan informasi yang sangat penting bagi manajer
mengenai keefektifan usaha perencanaan yang mereka lakukan. Pengendalian
feedback ini menunjukkan perbedaan antara kinerja standar dan kinerja aktual yang
menunjukkan bahwa secara umum perencanaan telah berjalan sesuai dengan target
yang telah ditentukan sebelumnya. Dan apabila penyimpangan yang terjadi bersifat
signifikan, maka manajer dapat menggunkan informasi tersebut untuk membuat
rencana yang baru. Keunggulan yang kedua, yaitu pengendalian feedback dapat
meningkatkan maotivasi, baik bagi manajer maupun bagi karyawan lain. Orang-orang
yang ingin mengetahui bagaimana kinerja mereka, pengendalian feedback dapat
memberikan informasi tersebut.
7
1. Pengukuran Pengendalian Keuangan Tradisional
Cara ini dilakukan manajer dengan memasukkan analisis rasio dan analisis
anggaran. Analisis rasio meliputi rasio likuiditas, mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban utang lancarnya. Rasio leverage melihat
penggunaan utang perusahaan dalam membiayai asetnyadan apakah
perusahaan mampu membayar bunga utang. Rasio aktivitas menilai efesiensi
perusahaan dalan menggunakan asetnya, dan rasio profitabilitas mengukur
efesiensi dan efektifitas perusahaan dalam menggunakan aset untuk
menghasilkan laba.
Anggaran merupakan perangkat perencanaan dan pengendalian. Ketika
anggran disusun, merupakan perangkat perncanaan, karena menunjukkan
mana aktivitas kerja yang penting dan berapa banyak sumber daya yang
dialokasikan. Anggaran digunakan untuk pengendalian karena memberikan
standar kuantitatif terhadap apa yang diukur dan membandingkannya dengan
konsumsi sumber daya.
2. Mengelola Pendapatan
Ketika perusahaan mengelola pendapatan, perusahaan mencatat waktu
penghasilan dan pengeluaran untuk menambah hasil keuangan.
3. Pendekatan Balanced Score card
Pendekatan ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan lebih dari
sekadar perspektif keuangan. Pendekatan ini melihat empat jenis area yang
menyumbang kinerja perusahaan, yaitu keuangan, pelangga, proses internal,
dan aset manusia/inovasi/perkembangan. Berdasarkan pendekatan ini, manajer
harus mengembangkan tujuan di masing-masing dari empat area ini, kemudian
mengukur apakah tujuan telah tercapai atau belum.
b. Pengendalian Informasi
Pengendalian informasi ini dilakukan oleh manajer dengan dua cara, yaitu
sebagai perangkat untuk membantu manajer mengendalikan aktivitas perusahaan
dan sebagai area dari perusahaan. Dalam mengukur kinerja aktual, manajer
membutuhkan informasi yang terjadi di area yang menjadi tanggung jawab
manajer dan standarnya agar dapat membandingkan kinerja aktual dengan
standarnya. Informasi ini dibutuhkan untuk menentukan apakah penyimpangan
masih dapat diterima. Perangkat informasi yang digunakan manajer berasal dari
sistem informasi manajemen. Sistem Informasi Manajemen adalah sistem yang
digunakan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajer secara
teratur. Sistem informasi manajemen ini memberikan data yang telah diolah dan
dianalisis. Informasi yang diberikn berupa urutan, pengaturan, dan tujuan yang
dikumpulkan kemudian megubahnya menjadi informasi yang relevan yang siap
digunakan manajer.
Pengendalian informasi harus dilakukan manajer secara komprehensif, mulai
darri enkripsi data ke sistem firewall, hingga mencadangkan data.pengendakian
informasi ini harus rutin dilakukan secara teratur untuk memastikan bahwa semua
tindakan pencegahan telah dilakukan untuk melindungi informasi penting.
8
Tolok ukur (Benchmark) belajar dari orang lain sebagai perangkat untuk
pengawasan dan pengukuran kinerja perusahaan. Manfaat membuat tolok ukur
(benchmarcking) adalah mencari praktik terbaik yang menjadikannya unggul
diantara pesaing dan nonpesaing. Tujuan dilakukannya tolok ukur (benchmark)
yaitu sebagai standar kesempurnaan sebagai dasar pengukuran dan perbandingan.
9
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Simpulan makalah ini adalah
1. Pengendalian merupakan langkah terakhir proses manajemen yang berkaitn dengan
proses perencanaan. Pengendalian merupakan proes pengawasan, perbandingan, dan
perbaikan yang dilakukan oleh manajer, yang apabila proses iini tidak dilakukan
maka manajer tidak akan mengetahui tujuan perusahaan tersebut telah tercapai atau
tidak dan jika tidak apa alasan dibalik itu, tidak tahu apakah karyawan telah
diberdayakan dengan baik atau belum, perusahaan berserta asetnya akan terancam.
Pengendalian dilakukan dengan tiga tahapan. (1) pengukuran kinerja aktual dengan
apa yang diukur. (2) perbandingan selisih kinerja aktual dengan standarnya. (3)
tindakan apa yang harus ditempuh manajer dalam menggulangi masalah yang
terjadi.
B. SARAN
Saran dalam makalah ini adalah
1. Perlu adanya tindakan yang lebih efektif lagi yang harus dilakukan oleh manajer
dalam mengendalikan kinerja di perusahaan, terutama di bagian karyawan, seperti
dengan memberikan motivasi yang lebih kepada karyawan agar karyawan lebih
semangat lagi dalam bekerja, sehingga hasil kineja lebih maksimal dan lebih
menguntungkan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Hani Handoko, T. 1987. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta. BPFE .
Robbins, Stephen. P.; Coulter, Mary. 2009. Manajement, 10th Edition. USA. Pearson
Education, Inc.
10