JAMINAN FIDUSIA
Suwandi Wiratno
Ketua Umum
PEMBELIAN DENGAN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN
(INSTALLMENT FINANCING)
7
7
JAMINAN FIDUSIA
Dimulai saat penandatangan akta jaminan
berakhir ketika lunas, penerima fidusia
fidusia dan Pendaftaran Sertifikat Fidusia
melepaskan haknya, dan barang objek jaminan
fidusia musnah.
FIDUSIA
Masa berlaku
mengikuti
HAK KEPEMILIKAN ATAS JAMINAN perjanjian SAAT PEMBIAYAAN BERAKHIR
pembiayaan
Beralih dari debitur (pemberi fidusia) kepada Perusahaan Pembiayaan memberikan Surat
Perusahaan pembiayaan (penerima fidusia) kepemilijkan Jaiminan (co. BPKB) dan surat
keterangan untuk Roya kepada debitur
Tipe Konsumen Pembiayaan
X X
√ ADA √ ADA Tidak Tidak
ADA ADA
X
Tidak X
√ ADA ADA √ ADA Tidak
ADA
PASAL 35 & 36
UU Jaminan Fidusia No.42
© APPI-Sha
Type
Konsumen Dilaksanakan saat
pengikatan perjanjian
Kesepakatan pembiayaan ?
√ ADA Cidera Janji/Wanprestasi
atau
Dalam hal Pemberi Fidusia tidak menyerahkan Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia pada waktu eksekusi dilaksanakan, Penerima Fidusia
berhak mengambil Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia dan apabila perlu dapat meminta bantuan pihak yang berwenang
© APPI-Sha
Type
Konsumen Dilaksanakan saat
pengikatan perjanjian
Kesepakatan pembiayaan ?
Cidera Janji/Wanprestasi
√ ADA
atau
X
Tidak Pernyataan Debitur Sukarela
ADA Menyerahkan Barang Jaminan Saat sudah Debitur
Wanprestasi?
Pasal 23 ayat (2) Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain Benda yang menjadi objek
Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia.
Pasal 36 Sanksi Pidana kepada Pemberi Fidusia yang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan Benda yang menjadi
objek Jaminan Fidusia
© APPI-Sha
Type
Konsumen
Dilaksanakan saat
pengikatan perjanjian
X Kesepakatan pembiayaan ?
Tidak Cidera Janji/Wanprestasi
ADA
atau
Pasal 23 ayat (2) Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain Benda yang menjadi objek
Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia.
Pasal 36 Sanksi Pidana kepada Pemberi Fidusia yang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan Benda yang menjadi
objek Jaminan Fidusia
© APPI-Sha
Type
Konsumen
Dilaksanakan saat
pengikatan perjanjian
X Kesepakatan pembiayaan ?
Tidak Cidera Janji/Wanprestasi
ADA
atau
X Pernyataan Debitur Sukarela
Tidak
ADA Menyerahkan Barang Jaminan Saat sudah Debitur
Wanprestasi?
Pasal 23 ayat (2) Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain Benda yang menjadi objek
Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia.
Pasal 36 Sanksi Pidana kepada Pemberi Fidusia yang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan Benda yang menjadi
objek Jaminan Fidusia
© APPI-Sha
Wanprestasi
KUHP Perdata Pasal 1238 “Si berutang adalah
lalai, apabila ia dengan surat perintah atau
dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan Orang atau pihak yang lalai akan
lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini
pemenuhan kewajibannya sementara ia
menetapkan, bahwa Si berutang akan harus
dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang
sudah mengikatkan diri di dalam suatu
ditentukan” kesepakatan (perikatan) dapat
digolongkan menjadi empat katagori
KUHP PERDATA yakni:
1. Kreditur sama sekali Tidak
Pasal 1238 Jika dalam pelaksanaan prestasi melaksanakan isi kesepakatan;
tidak ditentukan tenggang
Pasal 1239 waktunya, maka seorang kreditor atau pihak
2. Kesepakatan tersebut dilaksanakan
akan tetapi melenceng dari isi
Pasal 1243 yang mempunyai hak menerima prestasi kesepakatan;
dalam kontrak, dipandang perlu
Pasal 1244 memperingatkan/menegur agar debitur atau 3. Kesepakatan tersebut dilaksakan
pihak lainnya yang mempunyai kewajiban tetapi sudah lewat waktu;
Timbul dari melaksanakan prestasi dalam kontrak untuk 4. Melakukan perbuatan atau tindakan
memenuhi kewajibannya. Teguran ini yang tidak ada disepakati.
Persetujuan/perjanjian
disebut juga dengan somasi (sommatie).
© APPI-Sha 2
surat perintah
atau dengan
sebuah akta
sejenis itu atau
dinyatakan lalai demi perikatannya
sendiri, ialah jika
Si berhutang adalah lalai, ini menetapkan,
Ps. 1238
apabila ia dengan bahwa si berhutang
akan harus
POJK 35 tahun 2018 Ps. 47 dianggap lalai
1) Debitur wanprestasi, PP wajib melakukan penagihan, paling sedikit dengan dengan lewatnya
memberikan surat peringatan sesuai dengan jangka waktu dalam perjanjian waktu yang
pembiayaan. ditentukan
2) Surat peringatan, wajib paling sedikit memuat informasi mengenai:
a) Jumlah hari keterlambatan pembayaran kewajiban
b) Outstanding pokok terutang
c) Bunga yang terutang
d) Denda yang terutang © APPI-Sha 15
15
Industri pembiayaan merupakan bagian dari Industri Keuangan dibawah
Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan(OJK) . OJK melalui POJK No.
29/POJK.05/2014 tertanggal 19 November 2014 yang direvisi dengan POJK
NO. 35/POJK.05/2018 tertanggal 27 Desember 2018, telah mengatur
mengenai kegiatan Perusahaan Pembiayaan termasuk didalamnya
Pembiayaan