Oleh
Muhammad Roseno
(122011810086)
1|Page
DAFTAR ISI
2|Page
1. Description Of Venture
FASTWAY Finance adalah perusahaan baru yang bergerak pada sektor industri
lembaga keuangan yang didirikan pada tahun 2019 dan beroperasi pada tahun yang sama.
Dengan tujuan memberikan penyaluran kredit kendaraan baru roda 4 kepada masyarakat
dan juga untuk meng-capture peluang yang ada dimana perkembangan ekonomi Indonesia
yang sangat baik sehingga terciptanya pangsa pasar yang cukup luas untuk kredit
kendaraan bermotor roda 4, hal ini dapat diindikasikan dari penjualan kendaraan
bermotor baik roda empat (mobil) yang mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun
khususnya untuk wilayah Bekasi, Tangerang dan Surabaya sebagai tempat berdirinya
kantor pusat dan kantor cabang perusahaan ini untuk jangka waktu lima tahun pertama
pendirian.
Profile
3|Page
Nama Perusahaan
: PT FASTWAY FINANCE
Bidang kegiatan
: Pembiayaan Kendaraan Bermotor Roda 4 konvensional
Bentuk Perusahaan
: Perseroan Terbatas (PT)
Kantor Pusat
: Kawasan MNC Tower, Jakarta Pusat
Kantor cabang
: Bekasi, Tangerang, Surabaya
Struktur Permodalan
: Modal Disetor Rp. 100 Milyar
Pemegang Saham
: Muhammad Roseno
Attariq Salman
Wishnutama
Equity Fund
: PT Astra International, Tbk
Logo :
FASTWAY
F I N A N C E
4|Page
2. Vision, Mission, Goals & Objectives
VISION
Menjadi perusahaan pembiayaan yang memberikan solusi nomor satu untuk kebutuhan
pelanggan dan memiliki asset terbesar diantara competitor sebelum tahun 2035.
MISSION
GOALS
OBJECTIVES
5|Page
3. CHARACTERISTIC AND CULTURE
F.A.S.T
• F : FAIRNESS
• A : ACCOUNTABILITY
– Taking Personal Ownership and pride in our Actions and always putting forth our best
effort.
• T : TEAMWORK
– Sharing knowledge, information, and experiences with those who can benefit.
Challenges
6|Page
4. PRODUCTION PLAN
Investor Funding menunjuk PT Fastway Finance sebagai agen / mitra kerjasama dalam
penyaluran pembiayaan.
Customer yang memerlukan pembiayaan kendaraan kemudian mengajukan aplikasi
pembiayaan kepada PT Fastway Finance. Aplikasi tersebut kemudian dianalisis oleh PT
Fastway Finance untuk penentuan kelayakannya. Setelah aplikasi dinilai layak, PT Fastway
Finance kemudian mengirimkan permohonan pencairan dana kepada Funding, jika
berdasarkan hasil analisis disetujui (sesuai dengan ketentuan dan perjanjian kerjasama),
maka dapat dilakukan pencairan dana.
PT Fastway Finance kemudian melakukan pembelian barang kepada dealer rekanan,
sekaligus melakukan pengurusan asuransi.
7|Page
Setelah barang (kendaraan) secara prinsip dimiliki oleh PT Fastway Finance, dapat dilakukan
pengikatan antara PT Fastway Finance dengan nasabah, dan juga dilakukan pengikatan
jaminan pembiayaan (kendaraan itu sendiri).
Setelah Perjanjian ditandatangani, PT Fastway Finance kemudian memberikan surat
permohonan kepada dealer untuk melakukan pengiriman kendaraan kepada nasabah, dan
melaksanakan BAST (Berita Acara Serah Terima).
Setiap bulannya, nasabah melakukan pembayaran angsuran kepada PT Fastway Finance
sampai dengan akhir pembiayaan atau lunas. Setiap angsuran yang dibayarkan tersebut, PT
Fastway Finance akan mengambil pokok+bunga.
PT Fastway Finance hanya memberikan pembiayaan kredit kendaraan bermotor roda 4 baru.
Berikut contoh simulasi pendapatan Perusahaan dari proses pembiayaan Kendaraan Roda 4 :
Bapak Kaharudin membutuhkan mobil baru untuk kebutuhan rumah tangga, ybs datang ke
Dealer Auto2000 dan memilih unit Toyota Altis seharga OTR Rp. 550.000.000,00
Bapak Kaharudin hanya memiliki uang sebesar Rp. 210.000.000 dan memilih opsi menggunakan
jasa perusahaan pembiayaan untuk menutupi sisa kekurangan. Bapak Kaharudin mendapatkan
simulasi perhitungan pembiayaan sebagai berikut :
8|Page
PT FASTWAY FINANCE
QUOTATION
Customer Kaharudin
No. Telp / HP xxxx-xxxxxxx
KREDIT KENDARAAN
Jenis Pembiayaan BERMOTOR
Merk & Tipe Barang SGU Toyota Altis
Tahun Pembuatan 2019
Dealer Auto 2000
Harga Per Unit Rp 500,000,000
PPN 10% Rp 50,000,000
Harga Inc PPN 10% Rp 550,000,000
Tipe Pembayaran Angsuran Di muka (In Advance)
Kondisi Kredit
Total Harga Perolehan Unit Rp 550,000,000
Simpanan Jaminan / DP 30.00% Rp 165,000,000
Pokok Hutang / PH 70.00% Rp 385,000,000
Angsuran/bulan Rp 12,152,000
Atau Bunga Flat/ tahun 4.54%
Jangka Waktu Kredit 36
Pembayaran Pertama
Angsuran Pertama Rp 12,152,000
Biaya Provisi Rp 3,850,000
Biaya Notaris Rp -
Biaya Asuransi TLO 1.68% / Tahun Rp 26,605,000
Biaya Fidusia Rp 800,000
Biaya Administrasi Rp 1,000,000
Pembayaran ke PT Fastway Finance Rp 44,407,000
Pembayaran ke Auto2000 Rp 165,000,000
Total Pelunasan ke Auto2000 Rp 340,593,000
Dari simulasi perhitungan kredit tersebut terlampir simulasi keuntungan Perusahaan dari
aplikasi an Bpk Kaharudin sbb:
9|Page
1. Cost Of Fund Bunga sebesar 7 % Effective per tahun, kita jual ke debitur dengan NIM
(Net Interesr Margin) 2 % sebesar 9 % effective per tahun.
2. Rate asuransi kita jual dengan margin 0,80 %. Rate beli ke Perusahaan Asuransi 1.05%,
Rate Jual ke Customer sebesar 1.85%
10 | P a g e
Skema Profit per aplikasi pembiayaan dari aplikasi Bpk Kaharudin adalah sbb :
BIAYA BUNGA :
BIAYA OPERASI :
11 | P a g e
5. OPERASIONAL PLAN
Proses Operasional
Proses operasional untuk pembiayaan suatu aplikasi dilakukan dengan skema end to end proses
sbb :
12 | P a g e
6. MARKETING PLAN
Segmentasi Customer PT Fastway Finance adalah sbb :
Alasan pemilihan segementasi customer diatas didasarkan pada kenyataan bahwa pada
masyarakat dengan kriteria tersebut, cenderung memiliki kebutuhan akan kendaraan baik
mobil, kendaraan niaga (wirausaha) atau motor. Siklusnya dimulai dari saat awal bekerja
(memiliki penghasilan), dimana dirasakan perlu adanya kendaraan untuk menunjang
transportasi ke tempat kerja. Kemudian pada saat menikah dan memiliki anak, kebutuhan
kendaraan khususnya mobil dirasa perlu. Pada saat jumlah keluarga meningkat atau promosi
jabatan, kebutuhan akan lebih dari satu kendaraan muncul, dan tentunya merupakan prospek
bagi perusahaan Finance.
Strategi pemasaran yang akan digunakan oleh PT Fastway Finance dipilih dengan melakukan
pendekatan marketing mix sebagai berikut :
a. Product
13 | P a g e
b. Price
Harga yang ditetapkan diusahakan dapat kompetitif dengan perusahaan Finance yang sudah
ada. PT Fastway Finance cukup mengambil Net Interest Margin yang tidak terlalu tinggi dari
pembiayaan yang diberikan, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan
pembiayaan. Selain itu setiap cabang diberikan keluasaan dalam menentukan bunga
pembiayaan, selama masih dalam range ketentuan dari kantor pusat. Keluasaan ini
dimaksudkan untuk menyesuaikan margin dengan potensi dari masing-masing daerah
dimana kantor cabang itu berada.
c. Place
Untuk meraih target pasar dan segmentasi customer yang diinginkan, maka kantor –kantor
PT Fastway Multifinance ditempatkan di daerah yang cukup strategis, yaitu dekat dengan
dealer-dealer Grup Astra yang menjadi tujuan masyarakat untuk mencari kendaraan.
d. Promotion
Untuk memasarkan produk dari PT Fastway Multifinance ini akan dilakukan beberapa
kegiatan promosi.
14 | P a g e
7. ORGANIZATIONAL PLAN (HUMAN RESOURCES PLAN)
15 | P a g e
Man Power Planning
PT Fastway Finance terdiri dari komisaris, direksi dan dewan pengawas syariah serta
para karyawan-karyawan sesuai bidangnya masing- masing. Jumlah total seluruh karyawan
diawal pendirian perusahaan adalah 85 orang, yang terbagi sebagai berikut:
Commissioner = 2 orang
Director = 1 orang
Legal = 1 orang
Credit Manager = 2 orang
Marketing = 20 orang
Credit = 3 orang
Inventory = 2 orang
Operation & HR Manager = 1 orang
HR = 2 orang
Operation = 3 orang
IT = 3 orang
Finance & Accounting Manager = 1 orang
Finance & Treasury = 3 orang
16 | P a g e
8. FINANCIAL PLAN
Setelah dilakukan analisis produk, rencana pengelolaan SDM, penjelasan operasional dan
optimalisasi strategi perusahaan, maka tahapan yang tidak kalah penting selanjutnya adalah
mengkomunikasikannya dalam bahasa keuangan
17 | P a g e
Pembelian Fixed Asset memiliki umur manfaat sbb :
Aktiva Tetap memiliki umur penyusutan dengan metode garis lurus sbb :
Depresiasi
Tahun 1 2 3 4 5
Adapun persentase porsi kepemilikan modal untuk Initial Investment dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Sumber Modal % Modal (Rp)
Pendiri 15% 15.000.000.000
PT Astra International, Tbk 85% 85.000.000.000
Pendiri menyetorkan modal kepemilikan sebesar 15% atau setara dengan Rp15 milyar,
sedangkan Equity Investor menyetorkan modal sebesar 85% atau setara dengan Rp85milyar.
Nama % Modal (Rp)
Muhammad Roseno 20% 3.000.000.000
Attariq Salman 60% 9.000.000.000
Wishnutama 20% 3.000.000.000
Jumlah 15.000.000.000
18 | P a g e
Proyeksi Laba Rugi
Pendapatan
Target Pembiayaan
Beban Operasional
Pendapatan
Pendapatan yang didapat perusahaan tercantum pada simulasi pembiayaan di bab Production
Plan, penjelasan pendapatan adalah dengan asumsi sbb :
Target Pembiayaan
Berikut proyeksi Target pembiayaan selama 5 tahun ke depan (Asumsi per unit Amount to
finance Rp. 150 jt) :
Dengan Captive Market dan keunggulan kecepatan proses kami optimis dapat mencapai kelas
perusahaan pembiayaan dengan asset sebesar 300 M dalam 5 tahun ke depan.
19 | P a g e
Biaya Operasional
Rencana pada anggaran biaya operasional terdiri dari biaya-biaya seperti biaya umum
dan administrasi, gaji dan tunjangan, perolehan pembiayaan konsumen, beban keuangan,
pemasaran dan lain-lain. Biaya tersebut menjadi beban perusahaan dalam menjalankan
aktivitas perusahaan sehingga akan menjadi faktor pengurang pendapatan untuk mencari laba
sebelum pajak penghasilan. Biaya-biaya tersebut ada yang berasal dari persentase
pembiayaan yang diperoleh (variable cost) dan biaya tetap (fixed cost) yang juga mengalami
kenaikan sebesar 8,01% Kenaikan tersebut mengikuti asumsi tingkat rata-rata inflasi pertahun,
kecuali untuk beban- beban yang memang dinaikkan guna menunjang strategi perusahaan
dalam peningkatan pembiayaan sehingga dapat mencapai target pendapatan pada tingkat
tertentu.
Beban umum dan adminitrasi yang mencakup biaya–biaya seperti : beban sewa kantor,
sewa gudang, penyusutan, percetakan dan dokumentasi, pos dan materai, transportasi,
perbaikan dan pemeliharaan, adminitrasi bank, honorarium profesional, perizinan dan
lain-lain. Diasumsikan kenaikannya mengikuti proyeksi inflasi yaitu sebesar 8,1% setiap
tahunnya. 0.3 % dari total pendapatan.
Beban penyisihan kerugian piutang sebesar 1 % dari total pembiayaan. Dimana angka
tersebut diambil dari profil risiko Non-Performing Loan (NPL) PT Astra Credit Companies
Finance yang menjadi benchmark di sektor ini yaitu NPL sebesar 0.7%-1.2%. Piutang
pembiayaan konsumen apabila menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai
non-performing dan dikenakan denda pinalti keterlambatan tersebut diakui saat
penerimaaan secara cash basis tetapi bukan dibukukan sebagai pendapatan melaikan
sebagai dana kebajikan yang tercatat dalam laporan laba rugi sebagai beban lain-lain.
Selanjutnya piutang akan dihapuskan yang menunggak setelah lebih dari 210 hari akan
dihapuskan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan tersebut diakui sebagai
pendapatan lain-lain.
20 | P a g e
Beban gaji dan tunjangan untuk satu kantor pusat serta lima kantor cabang dengan
jumlah karyawan sebanyak 85 orang dengan average Rp. 10 jt /MP, Termasuk
didalamnya biaya pendidikan dan pelatihan, imbalan kerja dan lain-lain. Beban gaji dan
tunjangan yang juga naik diakibatkan inflasi dan juga kenaikan gaji sebesar 10%
pertahunnya.
Beban perolehan pembiayaan konsumen adalah biaya komisi kepada dealer dan atau
insentif Marketing atas usahanya untuk meyakinkan konsumen menggunakan
pembiayaan dari PT Fastway Finance, sehingga terjadi suatu pembiayaan baru. Kepada
karyawan garda depan ini juga dimaksudkan agar mereka lebih berprestasi lagi.
Diasumsikan sebesar 1 % dari total pembiayaan.
Beban keuangan adalah beban dalam pengurusan untuk mendapatkan dana
pembiayaan yang berasal dari bank atau para investor. Beban ini diasumsikan sebesar
0,4% dari total pembiayaan.
Beban pemasaran adalah biaya promosi baik berupa iklan dalam media sosial, media
cetak, elektronik (tv dan radio), baliho, poster-poster dan selebaran-selebaran. Dimana
biaya tersebut berbanding lurus dengan target penjualan yang dicanangkan perusahaan,
sehingga biaya pemasaran tersebut tiap tahun semakin meningkat. Untuk beban
pemasaran diasumsikan sebesar 0,5% dari total pembiayaan.
21 | P a g e
Terlampir proyeksi Laba Rugi 5 tahun ke depan sesuai dengan asumsi diatas :
BEP ANALYSIS
Pada tahun pertama, Perusahaan dapat mencapai BEP jika sudah melakukan penjualan
sebanyak 241 unit, tahun kedua 339 unit, tahun ketiga 494 unit, tahun ke 3 726 unit, tahun ke 4
806 unit.
22 | P a g e
9. STRATEGIC PLAN
SWOT ANALYSIS
STRENGTHS-S WEAKNESSES-W
1. Kemampuan memimpin perusahaan yang baik 1. Belum terjalinnya hubungan dengan
2. Modal yang cukup untuk membangun dealer kendaraan bermotor non Astra
perusahaan Grup.
3. Pengalaman dalam operasional lembaga 2. Merupakan pemain baru sehingga
pembiayaan belum dikenal
4. Memiliki hubungan yang baik dengan sumber 3. Belum memiliki sistem operasi yang
pendanaan handal.
5. Lokasi 4. Belum memiliki sumber daya
manusia yang cukup
OPPORTUNITIES-O SO STRATEGIES
1. Rate BI cenderung stabil 1. Menjalin kerjasama formal dengan
2. Rating investasi meningkat pemilik modal (S4, O9)
3. Masyarakat masih membutuhkan lembaga 2. Membuat perijinan yang lengkap sesuai
pembiayaan dengan aturan yang ada (S1, O5)
4. Tersedianya SDM berkualitas 3. Merencanakan penyaluran pinjaman
5. Peraturan Bank Indonesia yang ketat semaksimal mungkin untuk memenuhi
6. Kebutuhan modal yang besar demand (S1, S3, O7, O8)
7. Demand akan pembiayaan untuk usaha yang 4. Remunerasi yang dapat menarik SDM
non-bankable masih besar lokal berkualitas (S1, S2, O4)
8. Banyak pemodal institusional maupun 5. Menggunakan modal kerja sesuai
perorangan yang menawarkan kerjasama dengan kebutuhan usaha (S2, O6)
WO STRATEGIES
1. Perusahaan mencari SDM dari warga
lokal/ setempat (W4, O4)
2. Menjalin hubungan dengan penduduk
sekitar (W4, O3, O4)
3. Menjalin hubungan dengan konsumen
yang ada (W2, O8)
4. Berusaha beroperasi secara maksimal
sesuai dengan kebutuhan pasar (W3,
O3, O7, O8)
23 | P a g e
Dari matrix yang di atas diperoleh 8 kombinasi strategi untuk menjalankan usaha ini dalam
rangka mengatasi peluang dan ancaman yang ada di lingkungan sekitar perusahaan, yaitu:
24 | P a g e
10. ASSESMENT OF RISK
Risiko-risiko
3. Risiko Sistematis
25 | P a g e