Anda di halaman 1dari 88

SISTEM PERBANKAN

INDONESIA

Disampaikan
Oleh Dr. Ir. Batara M Simatupang, MT., MPhil., CIM
D i s u s u n o l e h :
L E M B A G A P E N G E M B A N G A N P E R B A N K A N I N D O

Dokumen ini (beserta informasi apapun yang terkandung didalamnya), merupakan hak milik Lembaga Pengembangan
nesia (LPPI). Dokumen ini merupakan proposal penawaran program milik Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. Bagi pihak-
ingin memperbanyak, menyadur, atau memanfaatkan sebagian maupun keseluruhan isi dokumen ini, harus dengan izin tertulis dari
mbangan Perbankan Indonesia.
riculum Vitae

Nama : Batara M Simatupang


Riwayat Pekerjaan :
 Dosen Tetap MM STIE Indonesia Banking School 2015- sekarang
 Senior External Faculty di LPPI 2012- sekarang
 Senior Manager (Assistant Vice President) Corporate Banking Agro Based Group, BM 2009-2
 Business Development Manager (AVP) merangkap Business Wealth Manager, Kanwil XII Jay
(Provinsi Papua dan Papua Barat), Bank Mandiri 2010-2012
 Human Capital Head Regional, Kanwil XII Jayapura, BM 2019-2010
 Trainer Specialist Leadership Management dan Wholesale & Treasury - TC BM 2007-2009
 Media Relationship Manager di Office of the Board, BM 2002 - 2004
 Relationship Manager, Government Relations, BM 1999-2001
Belakang Pendidikan
r of Business Administration (DBA), Finance & Banking, Maastricht School of Management (MsM), The Netherlands, 200
r of Philosophy (M.Phil.) Finance and Banking, Maastricht School of Management (MsM), The Netherlands, 2005.
ter Teknologi (MT), Manajemen Industri, Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung (ITB), 1996.
ur (Ir.), Teknik Manajemen Industri, STITEK Dharma Yadi, Ujung Pandang, 1991.
k Energi dan Teknik Elektro, PEDC ITB 1986-1987.
eknik Elektro, Politeknik USU (Universitas Sumatera Utara), Medan, 1986.

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


AGENDA
1 BANK DAN PERANAN PERBANKAN

2 SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA

3 PENGATURAN DAN PENGAWASAN PERBANKAN

4 PENGEMBANGAN PERBANKAN

L E M B A G A P E N G E M B A N G A N P E R B A N K A N I N D O N E S I A
PENGERTIAN /DEFINISI BANK
Lembaga Intermediasi
Menurut UU RI No 7 tahun 1992:
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya
Menurut UU RI No 10 tahun 1998:
Badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentu
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna
meningkatkan taraf hidup masyarakat
. Lembaga Kepercayaan
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam
hal menghimpun dana maupun penyaluran dana.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


AZAS PERBANKAN

Menurut UU RI No 7 tahun 1992 dan UU No. 10/1998 Pasal 2:

Azas Perbankan Indonesia dalam melakukan


usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


FUNGSI PERBANKAN
Menurut UU RI No 7 tahun 1992:

Kredit/
Simpanan
Pembiayaan Fungsi utama
Fungsi Utama perbankan
Indonesia adalah sebagai
DEBITUR
penghimpun dan penyalur
dana masyarakat.

bunga/ bunga/
bagi bagi
hasil hasil

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


TUJUAN PERBANKAN

Menurut UU RI No 7 tahun 1992:

Tujuan
Perbankan Indonesia bertujuan
menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan
stabilitas nasional kearah
peningkatan kesejahteraan rakyat
banyak.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


8 FUNGSI DAN PERANAN PERBANKAN (1)
FUNGSI BANK DALAM SISTEM KEUANGAN

 Pengalihan aset
(asset transmitation)
 Transaksi
(transaction)
 Likuiditas (liquidity)
 Efisiensi (efficiency)

Sumber: OJK (2019)

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


9 FUNGSI DAN PERANAN PERBANKAN (2)

PERANAN BANK DALAM SISTEM KEUANGAN

 Agent Of Trust: bank adalah lembaga kerpercayaan


 Agent Of Development: bank adalah lembaga yang dapat
memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi sektor rill disuatu
negara
 Agent of Services: bank adalah lembaga keuangan yang menyediakan
layanan transaksi jasa transfer, inkaso, RTGS, ATM, e banking, dsb
pemberian jaminan, dan penyelesaian tagihan
 Engine of Growth: bank sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


JENIS DAN USAHA BANK

Menurut UU RI No 7 tahun 1992

BANK UMUM
(BU)
JENIS
BANK
BANK PERKREDITAN
RAKYAT(BPR)

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


JENIS DAN USAHA BANK

KLASIFIKASI BANK
BERDASARKAN
BERDASARKAN BERDASARKAN BERDASARKAN PRINSIP YG
FUNGSINYA KEPEMILIKANNYA STATUS DIGUNAKAN

1. Bank Sentral 1.Bank milik 1. Bank Devisa 1. Bank berdasarkan


2. Bank Umum pemerintah (Bank 2. Bank Non prinsip
3. BPR BUMN) Devisa konvensional
2.Bank milik 2. Bank berdasarkan
pemerintah daerah prinsip syariah
Bank BPD)
3. Konvensional
3.Bank milik swasta
nasional
4. Bank Syariah
4.Bank milik campuran
5.Bank milik asing
6.Bank milik koperasi
M PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021
JENIS DAN USAHA BANK

JENIS KANTOR BANK

KANTOR PUSAT (KP)

KANTOR CABANG PENUH KANTOR CABANG PENUH KANTOR CABANG PENUH


(KC) (KC) (KC)

KANTOR CABANG KANTOR CABANG KANTOR CABANG


PEMBANTU (KCP) PEMBANTU (KCP) PEMBANTU (KCP)

KANTOR KAS- KANTOR KAS- KANTOR KAS-


KANTOR KAS (KK) KANTOR KAS (KK) KANTOR KAS (KK)

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


JENIS DAN USAHA BANK
USAHA BANK

simpanan/Investasi Kredit/pembiayaan

Menghimpun dana dari


masyarakat
Memberikan kredit;
MASYARAKAT
Menyediakan jasa bank lainnya
MASYARAKAT DEFISIT
transfer, bank garansi dll
SURPLUS DANA
Membeli, menjual atau DANA
menjamin atas risiko sendiri
surat berharga
dll sesuai UU

bunga/bagi hasil bunga/bagi hasil

M PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


KELEMBAGAAN PERBANKAN
nurut Dictionary of Banking and Financial Service by Jerry Rosenberg, bank adalah
mbaga yang menerima simpanan giro, deposito dan membayar atas dasar dokumen
ng ditarik pada orang atau lembaga tertentu, mendiskonto surat berharga, dan
nanamkan dananya dalam surat berharga.

SUKU BUNGA PERBANKAN


1. Bunga Coupon = Tingkat Bunga Kupon x Nilai Nominal
2. Bunga sederhana I = P x r x t 3. Add-on Rate of Interest
I = Bunga
P = Jumlah Pokok Pinjaman Bunga = Pokok Pinjaman + Bunga Ang
r =Tingkat Bunga
t =Waktu Meminjam (Biasanya Dalam 4. Metode Diskon (Discount Method)
Tahun) Bunga dibayar = Pokok Bunga x Ting
5. Compound Interest, FV = P ( 1+ r ) t
FV = Jumlah Pokok + Akumulasi
Bunga Pinjaman
P = Pokok Pinjaman
r =Tingkat Bunga Tahunan
t = waktu/periode
EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021
BI Rate dan BI 7-day (Reverse) Repo Rate
rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang
etapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI rate diumumkan oleh Dewan
ubernur Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang diadakan setiap bulan dan
mplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan melalui pengelolaan likuiditas di pasar uan
tuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. BI rate mulai diimplementasikan sejak tahun
05.

asaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang
ntar Bank (PUAB). Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan
suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan

espon kebijakan moneter dinyatakan dalam perubahan BI rate (secara konsisten dan bertahap
alam kelipatan 25 basis poin (bps). Dalam kondisi tertentu perubahan BI rate dapat dilakukan lebih
ari 25 bps dalam kelipatan 25 bps.

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)

SE BI No.13/5/DPNP tgl.8 Feb-12

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


AGENDA

1 BANK DAN PERANAN PERBANKAN

2 SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA

3 PENGATURAN DAN PENGAWASAN PERBANKAN

4 PENGEMBANGAN PERBANKAN

L E M B A G A P E N G E M B A N G A N P E R B A N K A N I N D O N E S I A
KOORDINASI LINTAS SEKTORAL
Otoritas Keuangan di Indonesia

Kementerian Bank Indonesia


Keuangan

Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK)


Koordinasi lintas sektoral yang baik diharapkan akan mendorong
harmonisasi kebijakan di bidang fiskal, moneter, dan sektor jasa
keuangan yang semakin terpadu, saling mendukung, dan menjaga
kestabilan sistem jasa keuangan di Indonesia

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


SISTEM PERBANKAN INDONESIA
BI– OJK- LPS
1. BANK INDONESIA (BI)
 Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
 Menjaga Inflasi
 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
2. OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
 Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan perbankan, pasar
modal & IKNB
 Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
3. LEMBAGA PENJAMINAN SIMPANAN (LPS) efektif 22 September 200
 Sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat.
 Aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan
kewenangannya, dibentuk

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


1. BANK INDONESIA (1)

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik


Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang yang berlaku;

Landasan Hukum Bank Indonesia adalah


Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 Tahun
1999 tentang Bank Indonesia dan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 tentang
perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomo
23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


1. BANK INDONESIA (2)

PENGERTIAN BANK INDONESIA

• Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia.


• Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari
campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali
untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-
undang ini.
• Bank Indonesia adalah badan hukum berdasarkan undang
undang

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


1. BANK INDONESIA (3)

TUJUAN UTAMA BANK INDONESIA

Untuk“mencapai dan memelihara kestabilan


nilai rupiah”, dengan cara
melaksanakan kebijakan moneter* secara
berkelanjutan, konsisten, transparan, dan
harus mempertimbangkan kebijakan umum
pemerintah di bidang perekonomian.

* Note :
Moneter adalah hal hal yang berhubungan dengan uang/keuangan

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


1. BANK INDONESIA (4)
WEWENANG BI
lam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesi
mpunyai berwenang :
menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inf
melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan caracara yang termas
tetapi tidak terbatas pada:
1. Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;
2. Penetapan tingkat diskonto;
3. Penetapan cadangan wajib minimum;

Note : inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Ind
ng sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK)

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


TIGA PILAR UTAMA BANK INDONESIA

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia


didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga
bidang tugasnya., yaitu
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter ; melalui penetapan sasaran-sasaran
moneter (seperti uang beredar atau suku
bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran
laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran
3. Stabilitas sistem keuangan

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)

Dalam menjalankan sebuah sistem perbankan yang baik, perlu ada nya
pilar-pilar yang menyangga agar sebuah sistem tersebut dapat
berjalan. Dalam sistem perbankan indonesia, pilar ini disebut
dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar
sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan
memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk
rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)2
ah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan
dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat
dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka
membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu
kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan
Indonesia ke depan.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)3
ENAM PILAR API

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
Pembentukan OJK
Pasal 34 Undang-Undang No.23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

UU No. 21 Tahun 2011


OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)2

Transisi Otoritas Jasa Keuangan


Pengawasan Pasar
Modal dan IKNB masih
berada di Bapepam-LK

Pengawasan Perbankan
masih berada di BI

22 Nov 2011 31 Des 2012 31 Des 2013 2015


UU No. 21 Pengaturan dan Pengaturan dan Pembinaan
Tahun 2011 Pengawasan Pasar Pengawasan Pengaturan dan
tentang OJK Modal & IKNB Perbankan Pengawasan LKM
disahkan beralih ke OJK beralih ke OJK
(Masa Transisi)
EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021
OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)3

Latar Belakang Berdirinya OJK

Konglomerasi Bisnis
Integrasi Produk dan Jasa
Keuangan
Membutuhkan Reformasi
Hybrid Product Sistem Institusional di
Pengaturan & Pengaturan dan
Pengawasan Pengawasan
Arbitrase Peraturan Sektor Jasa
Terintegrasi
keuangan
Koordinasi Lintas Sektoral

Perlindungan Konsumen

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)4
Konglomerasi Bisnis
Beberapa lembaga keuangan besar yang ada di Indonesia mengalami transformasi
kegiatan usaha, semula hanya bank, namun saat ini menjadi konglomerasi keuangan
yang menjual produk dan jasa keuangan lainnya.

Konglomerasi bisnis di lembaga keuangan memerlukan lembaga pengaturan dan


pengawasan yang terintegrasi.

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)5

Integrasi Produk dan Jasa Keuangan


Terjadi cross selling produk dan jasa keuangan di antara lembaga jasa keuangan yang berbeda, diserta
perpindahan risikonya

Produk Investasi
Reksa Dana

Obligasi
BANK
X

Supermarket Keuangan Produk Asuransi

Perlu pengawasan terintegrasi


EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021
OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)6
Arbitrase Peraturan
Perusahaan Publik Lembaga Perbankan
terdaftar di bursa
efek

Otoritas bursa efek Otoritas pengawas bank

Berpotensi memunculkan arbitrary ketentuan


Pengawasan 2 otoritas
berbeda: Kebijakan dan pengaturan berbeda/ tolak belakang

Pengawasan terintegrasi menjadi solusi atas


permasalahan “arbitrary” sehingga redundancy
dan overlaping ketentuan dapat diminimalisasi
EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021
OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)7
Fungsi, Tugas dan Wewenang OJK

Fungsi Tugas Wewenang


Melakukan
pengaturan dan
Menyelenggarakan pengawasan terhadap
sistem pengaturan kegiatan jasa
dan pengawasan keuangan di sektor:
1. Perbankan Lebih jelas tertuang
yang terintegrasi dalam Pasal 7, 8 dan 9
2. Pasar Modal
terhadap UU No. 11 Tahun 2011
3. Perasuransian,
keseluruhan Dana Pensiun, tentang OJK
kegiatan di sektor Lembaga
jasa keuangan Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa
Keuangan Lainnya
Pasal 5 UU No. 11 Tahun
Pasal 6 UU No. 11 Tahun
2011 tentang OJK
2011 tentang OJK

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)8
Tujuan
Pembentukan
OJK
Teratur, adil, tranparan, Pengawasan
akuntabel prudential
bagi semua 1
LJK di
Mampu mewujudkan Indonesia
sistem keuangan yang
berkelanjutan dan stabil
Pengawasan
Mampu melindungi market
kepentingan konsumen conduct,
maupun masyarakat upaya 2
perlindungan
konsumen
Pasal 4 UU No.21 Tahun
2011 tentang OJK

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)

LATAR BELAKANG PENDIRIAN


• Adanya krisis moneter pada th 1998 melanda Indonesia
• Untuk mengatasi krisis yang terjadi, pemerintah mengeluarkan
kebijakan blanket guarantee yaitu memberikan jaminan atas seluruh
kewajiban pembayaran bank, termasuk simpanan masyarakat. Dalam
pelaksanaannya, blanket guarantee memang dapat menumbuhkan
kembali kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan,
namun ruang lingkup penjaminan yang terlalu luas menyebabkan
timbulnya moral hazard baik dari sisi pengelola bank maupun
masyarakat.
• Untuk mengatasi hal tersebut dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS) sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)2

Landasan Hukum UU RI No 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS); berlaku efektif
tgl 22 Sep 2005

adalah suatu lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan


nasabah penyimpan dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem
perbankan sesuai dengan kewenangannya.

Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS); antara lain :


 Menetapkan dan memungut premi penjaminan.
 Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta.

 Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.


 Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan bank, dan laporan
hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan bank.
 Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut pada angka 4.
 Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim.

 Menjatuhkan sanksi administratif.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)3

1. Tercatat dalam pembukuan bank


2. Tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat
bunga penjaminan
3. Tidak melakukan tindakan yang merugikan bank

 Setiap Bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Negara Republik


Indonesia wajib menjadi peserta Penjaminan.
 Bank peserta penjaminan meliputi seluruh Bank Umum (termasuk kantor caban
dari bank yang berkedudukan di luar negeri yang melakukan kegiatan perbanka
dalam wilayah Republik Indonesia) dan Bank Perkreditan Rakyat, baik bank
konvensional maupun bank berdasarkan prinsip syariah.
 Kantor cabang dari bank yang berkedudukan di Indonesia yang melakukan
kegiatan perbankan di luar wilayah Republik Indonesia tidak termasuk dalam
Penjaminan.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)4
Simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan,
dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
Simpanan nasabah Bank berdasarkan Prinsip Syariah yang dijamin meliputi:
Giro berdasarkan Prinsip Wadiah; Giro berdasarkan Prinsip Mudharabah;
Tabungan berdasarkan Prinsip Wadiah; Tabungan berdasarkan Prinsip
Mudharabah muthlaqah atau Prinsip Mudharabah muqayyadah yang risikonya
ditanggung oleh bank; Deposito berdasarkan Prinsip Mudharabah muthlaqah
atau Prinsip Mudharabah muqayyadah yang risikonya ditanggung oleh bank;
dan/atau Simpanan berdasarkan Prinsip Syariah lainnya yang ditetapkan oleh
LPS setelah mendapat pertimbangan LPP.
Simpanan yang dijamin mencakup pula simpanan yang berasal dari bank lain.
Nilai Simpanan yang dijamin LPS mencakup saldo pada tanggal pencabutan izin
usaha Bank, ejak 13 Oktober 2008, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah
pada satu bank adalah paling banyak sebesar Rp 2 Milyar

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


TINGKAT KESEHATAN BANK

 Suatu industri yang berfungsi sebagai jantung atau


motor penggerak perkonomian suatu negara
 Suatu indistri yang sangat bertumupu kepada
kepercayaan masayarakat (Agent of Trust)

Bank harus dinilai kesehatannya setiap tahun oleh pembina


dan pengawas bank yaitu Bank Indonesia (saat ini oleh OJK)
dengan menggunakan CAMEL, yaitu penilaian atas :
1. Aspek Capital
2. Kualitas Aset
3. Kualitas Manajemen
4. Aspek Likuiditas; aspek Rentabilitas dan aspek
Sensitivitas
Masing-masing aspek diberi nilai dan dijumlahkan secara
keseluruhan, dengan katagori Sehat, Cukup Sehat, Kurang
Sehat, Tidak Sehat
EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021
4 Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko

RBBR
1 Profil Risiko 2 Good Corporate 3 Rentablitas 4 Permodalan
(Risk Profile) Governance (GCG) (Earnings) (Capital)
Risiko Inherent: Penilaian terhadap Penilaian terhadap Penilaian thd kualitas
Penilaian thd 8 jenis Manajemen Bank kinerja rentabilitas dan kuantitas modal
risiko, yaitu: atas Pelaksanaan yang mencakup: yg mencakup:
Risiko Kredit, Pasar, Prinsip-Prinsip GCG • Kinerja earnings • Tingkat Kecukupan
Likuiditas, Operasional, TA R I F : • Sumber-2 earnings (kualitas & kuantitas)
Hukum, Stratejik, • Transparancy • Sustainabilitas • Pengelolaan
Kepatuhan, Reputasi • Akuntability earnings permodalan
• Responsibiliity • Penilaian tersebut • Penilaian tersebut
Kualitas Penerapan mempertimbangkan
• Integrity mempertimbangkan
Management Risiko: • Fairness aspek tingkat, trend, aspek tingkat, trend, &
Penilaian thd aspek: Tata & kinerja peer group kinerja peer group.
kelola risiko, kerangka
mgt risiko, proses mgt Untuk penyusunan TKB Konsolidasi:
risiko, SDM & MIS, Penetapan Peringkat faktor-faktor dilakukan dengan memperhatikan materialitas
kecukupan sistem pangsa perusahaan anak terhadap bank dan permasalahan perusahaan anak
pengendalian risiko yang berpengaruh signifikan terhadap masing-masing faktor.

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


AGENDA

1 BANK DAN PERANAN PERBANKAN

2 SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA

3 PENGATURAN DAN PENGAWASAN PERBANKAN

4 PENGEMBANGAN PERBANKAN INDONESIA

L E M B A G A P E N G E M B A N G A N P E R B A N K A N I N D O N E S I A
Pengawasan Sistem Keuangan

Mengatur dan
Fiscal Policy Kementerian
Fiscal Authority Melaksanakan
Keuangan
kebijakan fiskal
Menjaga
Monetary
Monetary Policy Bank Indonesia stabilitas sistem
Authority
moneter

Financial System Financial Mengatur dan


Regulation and Otoritas Jasa mengawasi
Stability
Supervision Keuangan lembaga jasa
Authority
keuangan
Secara umum Di Indonesia

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Pengawasan Sistem Keuangan

Pengawasan Macroprudential Stability of the whole


Makroprudensial: Stability financial system

Pengawasan
Microprudential Stability of individual
Mikroprudensial: Stability financial institutions

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Pengawasan Sistem Keuangan di Indonesia

Tax Policy
& Rate

Monetary
Policy
Price Stability:
Inflasi & Nilai
Tukar
Central Bank
(payment system)

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


ejarah Singkat Pengawasan Lembaga Jasa Keuanga
di Indonesia
Perizinan
pembukaan
bank dan UU No. 10 tahun Undang-Undang
kantor cabang 1998 tentang Perbankan Nomor
perubahan UU No. 23 tahun 1998
bank
7 tahun 1992 Pasal 33 ayat 1
dilakukan
tentang Perbankan
oleh
Kementerian
Keuangan

Pengaturan
dan
pengawasan
industri
1. Kepres No 52
perbankan tahun 1976
dilakukan 2. Kepres No 41
oleh Bank tahun 1988
Indonesia 3.UU No 8 tahun
1995 tentang
(BI) Pasar Modal
(PM)

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Sejarah Singkat Pengawasan Lembaga Jasa
Keuangan di Indonesia...(2)

21 Nov 2011 31 Des 2013 1 Jan 2015

Tahun 2006 31 Des 2012 1 Jan 2014

POKJA LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN


EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021
ewenangan Pengawasan Bapepam-LK, BI, dan OJ
Sebelum dan Setelah OJK Berdiri
Sebelum OJK Berdiri Setelah OJK Berdiri
Kewenangan Bapepam Kewenangan OJK:
LK: 31 Des ‘12: Pasar Modal;
Pasar Modal dan IKNB dan
(Perasuransian, Lembaga IKNB (Perasuransian,
Pembiayaan, dan Dana Lembaga Pembiayaan,
Pensiun) dan Dana Pensiun)
31 Des ‘13: Perbankan
Kewenangan Bank (Pengawasan
Indonesia: Perbankan, Mikroprudensial)
Sistem Pembayaran,
1 Jan ‘14: BPJS Kesehatan
Kebijakan Moneter dan
Stabilitas Nilai Tukar 1 Jan 2015: Lembaga
Keuangan Mikro

Kewenangan Bank Indonesia:


Perbankan (Makroprudensial),
Sistem Pembayaran, Kebijakan
Moneter dan Stabilitas Nilai
Tukar

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Pengawasan Mikroprudensial di Indonesia
Fungsi pengawasan mikroprudensial yang dilakukan oleh OJK
terdiri dari:

Pengaturan terhadap seluruh industri jasa keuangan

1. Untuk menjamin tingkat


kesehatan masing-
masing individu
Pengawasan terhadap seluruh industri jasa keuangan lembaga jasa keuangan
2. Untuk melindungi
kepentingan konsumen
pengguna jasa keuangan

Perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan

Pengawasan mikroprudensial dilakukan secara menyeluruh terhadap kelembagaan, proses


bisnis, governance, permodalan, likuiditas maupun sistem pelaporan untuk setiap lembaga jasa
keuangan baik secara langsung (on-site supervision) maupun tidak langsung (off-site supervision)

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Microprudential - Microprudential

Macroprudential Macroprudential Financial


Supervision Stability Industrial
Soundness

Soundness of
Microprudential Microprudential Balance Sheet
Supervision Stability and Profit Loss

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Bentuk Pengawasan Microprudential

Individual Risk Assessment • Liquidity Risk


• Credit Risk
• Market Risk
• Operational Risk
• Other Risk

Individual Financial Performance • BalanceSheet


• Profit Loss
• Performance
Growth

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Aspek-aspek Pengawasan Mikroprudensial yang
Dilakukan oleh OJK
Wewenang OJK tertuang dalam UU No. 21 tentang OJK pasal 7,8, dan 9

Pasal 7

Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor Perbankan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, OJK mempunyai wewenang:
a. pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi:
1. perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana kerja,
kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi
bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan
2. kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan
aktivitas di bidang jasa;
b. pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi:
1. likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal minimum, batas
maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank;
2. laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank;
3. sistem informasi debitur;
4. pengujian kredit (credit testing); dan
5. standar akuntansi bank;

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Aspek-aspek Pengawasan Mikroprudensial yang
Dilakukan oleh OJK2

Wewenang OJK tertuang dalam UU No. 21 tentang OJK pasal 7,8, dan 9

Pasal 7 (lanjutan)

c. pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank, meliputi:


1. manajemen risiko;
2. tata kelola bank;
3. prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan
4. pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; dan
d. pemeriksaan bank.

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Aspek-aspek Pengawasan Mikroprudensial yang Dilakuka
oleh OJK3
Wewenang OJK tertuang dalam UU No. 21 tentang OJK pasal 7,8, dan 9

Pasal 8

Untuk melaksanakan tugas pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, OJK


mempunyai wewenang:
a. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
b. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
c. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
d. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
e. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
f. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap
Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
g. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga
Jasa Keuangan;
h. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan
menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
i. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

M PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Aspek-aspek Pengawasan Mikroprudensial yang
Dilakukan oleh OJK4
Wewenang OJK tertuang dalam UU No. 21 tentang OJK pasal 7,8, dan 9

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, OJK mempunyai
wewenang:
a. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;
b. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
c. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan tindakan
lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
d. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu;
e. melakukan penunjukan pengelola statuter;
f. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
g. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan
h. memberikan dan/atau mencabut: izin usaha; izin orang perseorangan; efektifnya pernyataan
pendaftaran; surat tanda terdaftar; persetujuan melakukan kegiatan usaha; pengesahan;
persetujuan atau penetapan pembubaran; dan penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Pengawasan Terintegrasi

Pengawasan terintegrasi merupakan salah satu bentuk pengawasan terhadap sebuah


lembaga jasa keuangan beserta lembaga jasa keuangan lainnya yang merupakan anak
perusahaan dari lembaga jasa keuangan tersebut

Dengan struktur pengawasan terintegrasi, diharapkan pengawasan terhadap suatu


kelompok atau grup atau konglomerasi lembaga jasa keuangan beserta anak
perusahaannya dapat dilakukan secara bersama-sama, komprehensif, dan terkonsolidasi

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Pengertian Pengawasan Market Conduct

Good Practices for Financial Consumer Protection oleh World Bank menyebutkan
bahwa market conduct merupakan keterkaitan praktik bisnis dengan konsumen
ritel. (World Bank, 2012)

POJK Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa


Keuangan “market conduct adalah perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dalam
mendesain, menyusun dan menyampaikan informasi, menawarkan, membuat
perjanjian, atas produk dan/atau layanan serta penyelesaian sengketa dan penanganan
pengaduan”. (POJK Nomor 1/POJK.07/2013)

Secara harfiah market conduct dapat diartikan sebagai perilaku dari pelaku
pasar di sektor jasa keuangan.

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Pengawasan Market Conduct oleh OJK

Off-site supervision On-site supervision

pengumpulan data dan Pengawasan/ pemeriksaan


analisis terhadap laporan secara langsung kepada PUJK
kertas kerja implementasi 5 yang dilakukan oleh bidang
prinsip perlindungan pengawasan
konsumen perbankan, pasar modal, dan
industri keuangan non-bank

thematic surveillance: mystery


shopping, customer testimony,
indepth interview, survei, focus
group discussion, dan
undercover.

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


DUKUNGAN REGULASI TERHADAP AKSELERASI DIGITALISASI DAN INOVASI PERBANKA

Latar Belakang:

g dari Traditional Pesatnya Perubahan Ekspektasi Kompetis


e Digital Banking Perkembangan TI Nasabah Kolabor

hun 2021, kebijakan yang diterbitkan berfokus pada penguatan permodalan dan skala usaha bank, memberi ruang
sformasi proses bisnis ke arah digitalisasi, penyesuaian asesmen risiko untuk mengantisipasi risiko baru di era di
penguatan aspek governance dan ketentuan prudential
Kebijakan terkait Digital Banking, a.l. sisi kelembagaan, layanan dan manajemen risiko digital: Membe
ruang kepada Bank untuk melakukan transformasi strategi bisnis Bank menjadi Digital Bank serta inovasi produk
layanan digital tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian (RPOJK Bank Umum)

Penyederhanaan Proses Perizinan: Untuk mendukung competitiveness dan inovasi bank maka diperluk
penyesuaian atas mekanisme perizinan dan klasifikasi produk dan/atau aktivitas yang dapat dilakukan bank: J
waktu yg lebih cepat (14 hk dari sblmnya 60 hk), menerapkan insentif instant approval untuk bank dg manajemen
dan governance yg baik, ataupun penerapan piloting untuk due process kelayakan produk dan layanan baru (R
Kegiatan Usaha Bank Umum)

Blueprint Transformasi Digital Perbankan : untuk menyediakan balance framework antara mendo
inovasi pada perbankan sekaligus menjaga perbankan yang safe and sound
S & PERANAN BANK, PETA INDUSTRI, DAN REGULASI PERBANKAN BTN - 2021
AGENDA
1 BANK DAN PERANAN PERBANKAN

2 SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA

3 PENGATURAN DAN PENGAWASAN PERBANKAN

4 PENGEMBANGAN PERBANKAN INDONESIA

L E M B A G A P E N G E M B A N G A N P E R B A N K A N I N D O N E S I A
Struktur Perbankan Indonesia berdasarkan BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha)

BUKU 4 7 Bank ank)


Struktur industri perbankan (110 Bank)
BUKU 3 26 Bank gan
dikuasai sejumlah kecil bank dengan
BUKU 2 63 Bank market share besar
BUKU 1 14 Bank Fenomena Umum Sektor Keuangan
di banyak negara
Pasar Berdasarkan BUKU Total : 110 Bank Struktur Keuangan Oligopolistik

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


Sum
Dampak Covid-19 – Kebutuhan Usaha Menengah Besar dan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


inerja Keuangan Bank Umum Konvensional (dalam Triliun Rp

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Kinerja Bank Umum Konvensional (dalam Triliun Rp)2
Februari 2021

umber: SPI - OJK (2021)

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Kinerja Keuangan BPR Konvensional (dalam Miliar Rp)

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Kinerja Keuangan Perbankan Nasional

mum Market Share Aset


11,40% 7,14% 7,18%
Aset (Rp T)
71 Bank Rp1.040 T Growth (% YoY) 9.178

BUKU 2
110 110 30,65% 57,95%
109 109 6,22%
107 28 Bank Rp2.796T BUKU 4 8 Bank Rp5.287T
8.563 8.533
BUKU 3

-19 Jan-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Dec-19 Feb-20 Dec-20

iga Kredit Kredit (Rp T) NPL Gross dan NPL NET


11,11%
10,11% 10, 0 0

5.617 Growth (% YoY)


6,09% 3,06%
oY) 5,93% 2,79%
6.665 2,53%
7,77% 5.538
6.646 5.482
6.036 1,19% 1,04% 0,98%
5.419

Des-19 Feb-20 Des-20


-2,41% -2,15%
0

Feb-20 Dec-20 Feb-21 NPL Gross NPL Net


Dec-19 Feb-20 Dec-20 Feb-21

LDR, AL/NCD, AL/DPK


24,55% 24,
50
Dec-19 Feb-20 Dec-20
1.443 146,72% 152,01
23,75%
91,28% 97,61% % BOPO 79,58% 83,60% 86,55
1.403
93,64% 82,24% 81,54%
22,35% 94,03%
1.356 NIM 4,80% 4,69% 4,32
31,67% 32,86%
19,12% 20,86%

Des-18 Des-19 Des-20 Feb-21 ROA 2,35% 2,46% 1,59


Feb-20 Des-20 Feb-21
EM PERBANKAN INDONESIA
Total Modal CAR BANK NTT- 2021
LDR AL/DPK AL/NCD
Kinerja BPD Konvensional (dalam Triliun Rp)

- OJK (2021)
M PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021
Rasio Keuangan BPD NTT 1Q2021

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Total Aset Bank-Bank di ASEAN (dalam US$ Milyar)

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Ekspektasi Milenial Terhadap Bank

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Internet Only Bank di Beberapa Negara di Dunia

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


sil Survei Kolaborasi Bank Laporan Pemantauan Keama
dengan Fintech. Internet Indonesia 2018

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Kebutuhan Pendanaan Pembangunan Nasional 2020-2024

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Pembiayaan Berkelanjutan

EM PERBANKAN INDONESIA, BANK NTT- 2021


Indeks Inklusi dan Literasi Keuangan

Indeks Inklusi dan Literasi Indeks Inklusi dan Literasi


Keuangan Nasonal Keuangan Perbankan

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Prinsip Dasar Pengembangan Perbankan Indonesia

1. Mandat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas


Jasa Keuangan
2. Keselarasan pengembangan Perbankan dengan program kerja
Pemerintah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
3. Kebutuhan penguatan dan peningkatan daya saing perbankan
4. Peluang dan tantangan yang dihadapi perbankan di era digitalisasi

umber: OJK (2019)

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Tujuan dan Arah Pengembangan Perbankan

1. Penguatan Struktur dan Keunggulan Kompetitif


2. Akselerasi Transformasi Digital (API, Cloud, Blockchain, dan AI)
3. Penguatan Peran Perbankan untuk Mendukung Pertumbuhan
Perekonomian Nasional
4. Penguatan Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Perbankan

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Arah Pengembangan Struktural (2020 – 2025)
Penguatan Struktur dan Keunggulan Kompetitif

1. Pemenuhan Modal Inti Pemenuhan Modal Inti atau Exit Polic

ber: OJK (2019)

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Arah Pengembangan Struktural (2020 – 2025)2
2. Tata Kelola

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Arah Pengembangan Struktural (2020 – 2025)3
3. Mendorong Inovasi Produk dan Layanan

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Arah Pengembangan Struktural (2020 – 2025)4
Akselerasi Transformasi Digital

1. Tata Kelola TI 2. Mendorong Penggunaan IT Game Changer

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Arah Pengembangan Struktural (2020 – 2025)5
3. Mendorong Kerjasama Terkait Teknologi:
Bank sebagai Pusat Ekosistem Ekonomi Digital

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Arah Pengembangan Struktural (2020 – 2025)6
4. Mendorong Implementasi Advanced Digital Banking: Perkembangan TI Ke Depan

EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021


Dampak Pandemi menyebabkan Aktivitas Layanan Kantor Perbankan Menurun
dan Penggunaan Digital Banking Meningkat
Pandemi, Tren Penggunaan Digital Banking telah terlihat Disaat Pandemi, aktivitas keuangan yang dilakukan deng
dari trend Penutupan Kantor Cabang dan trend Penurunan Digital Banking mengalami peningkatan.
Pembukaan ATM Transaksi Offline Sebelum dan Selama Covid-19
Pembelian (pulsa telepon, token listrik, dll) 28%
24% Menurun …
Tren Penutupan Kantor Cabang
Pembayaran Rutin (listrik, PDAM, dll)
27%
28%

Cek Mutasi Rekening


26% 31%

Top-Up e-Wallet
40%
38%

Transfer Uang
55%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%


2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Sebelum Covid-19 Selama Covid-19
Total Linear (Total)
Penggunaan Layanan Perbankan Digital Selama Covid
Tren Penurunan Pembukaan ATM Mening
5000,00 Transaksi cardless 15%
Top Up Uang Elektronik (Flazz, e-Money, dll) 21%
0000,00
Pembayaran kartu kredit 35%
5000,00
Pembayaran akun virtual 50%
0000,00 Pembelian (pulsa telepon, token listrik, dll) 53%
5000,00 Pembayaran Rutin (listrik, PDAM, dll) 55%
Transfer Uang
0,00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Top Up e-Wallet (Dana, OVO)
Sumber: MarkPlus, April 2020
Number of ATM Linear (Number of ATM) 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021
Perilaku Transaksi Nasabah selama Covid-19
Fitur yang diharapkan nasabah ke depan dalam era Perbankan Digital

Aspek apa saja yang perlu diperhatikan ter


35%
Dapat mengajukan pengajuan dan Persetujuan Kredit secara on
kredit online

41% Saat ini masih terdapat beberapa ketentuan pada sektor perbankan yang
Dapat mengakses mutasi mewajibkan penggunaan tanda tangan basah atau persetujuan tertulis d
berhubungan dengan nasabah. Antara lain:
rekening lebih lama
• Pasal 44A ayat (1) Undang-Undang Perbankan
• Pasal 9 ayat (1) dan Pasal 10 ayat (2) PBI Nomor 7/6/PBI/2005
• SEOJK No.33/SEOJK.03/2016
• dll
42% Ketentuan tanda tangan basah atau persetujuan tertulis, perlu ditafsirkan
Pembukaan rekening secara lebih luas, yaitu termasuk dengan tanda tangan digital/digital sign
secara online dan persetujuan tertulis dalam bentuk elektronik

us, 2020)
Note: Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik, Tanda Tangan Elek
telah diatur dalam UU ITE
EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021
ROADMAP PENGEMBANGAN PERBANKAN INDONESIA (RP2I)
PENGUATAN AKSELERASI PENGUATAN PERAN PENG
STRUKTUR DAN TRANSFORMASI PERBANKAN PENG
KEUNGGULAN DIGITAL TERHADAP EKONOMI PERIZ
KOMPETITIF NASIONAL PENG

Memperkuat Tata Kelola Mengoptimalkan peran


katkan permodalan Memperkuat peng
dan Manajemen Risiko TI dalam pembiayaan ekonomi
dengan menggun
pendekatan princ
Mendorong pendalaman
Mengakselerasi konsolidasi Mendorong pengunaan IT pasar keuangan melalui
dan penguatan kelompok Game-Changers (a.l. Open multiactivities business Memperkuat perizinan mela
usaha bank API, Cloud, Blockchain, AI, pemanfaatan teknologi
Super App, omnichannel) Mendorong Perbankan
syariah menjadi katalis
kuat penerapan bagi ekonomi syariah Meningkatkan pen
ola dan efisiensi Mendorong kerja sama dengan pemanfaa
terkait teknologi Meningkatkan akses dan yang optimal (Sup
edukasi keuangan
Mendorong inovasi produk
Mendorong implementasi Mendorong partisipasi Memperkuat pengawasan
& layanan
advanced digital bank dalam pembiayaan konsolidasi (kelompok usa
berkelanjutan bank)
AT PENDUKUNG (ENABLER)
epemimpinan dan Manajemen Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Teknologi Sinergi dan Kolab
erubahan SDM Informasi Seluruh Pemangk
EM PERBANKAN INDONESIA BANK NTT- 2021 Kepentingan
terima kasih

Dokumen ini (beserta informasi apapun yang terkandung didalamnya), merupakan hak milik Lembaga Pengembangan
nesia (LPPI). Dokumen ini merupakan proposal penawaran program milik Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. Bagi pihak-
ingin memperbanyak, menyadur, atau memanfaatkan sebagian maupun keseluruhan isi dokumen ini, harus dengan izin tertulis dari
mbangan Perbankan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai