Anda di halaman 1dari 15

Rapat Dengar Pendapat

RPOJK tentang
Pengembangan Kualitas
Sumber Daya Manusia Bank Umum
Jakarta, F e b r u a r i 2 0 2 2
© Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
LATAR BELAKANG
Ketentuan existing terkait SDM perlu Dukungan terhadap pengembangan Penyelarasan ketentuan
penyelarasan/update kualitas SDM SJK/Perbankan terkait SDM lainnya (alih
daya)
1 SK DIR BI No. 31/310/KEP/DIR tahun 1999 tentang 1 Tantangan peningkatan dan pengembangan
Penyediaan Dana untuk Pengembangan SDM Bank Umum: kualitas SDM di era digital dan era VUCA: ▪ POJK No. 9 /POJK.03/2016
a. Berdasarkan data realisasi Bank setiap tahunnya, Dana ▪ Dukungan terhadap SDM perbankan tentang Prinsip Kehati-hatian
Pendidikan Bank Umum sebesar 5% dari anggaran ▪ Dukungan terhadap SDM nasional bagi Bank Umum yang Melakukan
pengeluaran SDM tidak dapat terpenuhi.
Penyerahan Sebagian
b. Adanya masukan penyesuaian ketentuan terkait Dana 2 Pengembangan SDM SJK/Perbankan dimuat
Pendidikan oleh perbankan (FHCPI). Pelaksanaan Pekerjaan kepada
dalam Blueprint OJK: Pihak Lain
c. Survey kepada Perbankan (FHCPI) terkait Penyediaan
Dana Pendidikan dan Aspek SDM Lainnya ▪ POJK No. 17/POJK.03/2021
tentang Perpanjangan Stimulus
2 PBI No. 11/19/PBI/2009 dan PBI No. 12/7/2010 tentang Dampak Covid-19: Relaksasi
Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat penyediaan dana pendidikan
Bank Umum: Master Plan Sektor Roadmap Cetak Biru berakhir Desember 2022.
a. Terbitnya berbagi peraturan: Jasa Keuangan
Indonesia (MPSJKI)
Pengembangan
Perbankan Indonesia
Pengembangan SDM
Sektor Jasa Keuangan
1) perundang-undangan yang mengatur terkait dengan 2021-2025 (RP2I) 2020-2025 2021-2025
sertifikasi kompetensi nasional (a.l. terkait SKKNI dan
KKNI). 3 Benchmarking terkait pengaturan SDM Bank
2) POJK No. 11 /POJK.02/2021 tentang Penatalaksanaan (khususnya anggaran Pendidikan SDM) di
Lembaga Sertifikasi Profesi di Sektor Jasa Keuangan berbagai negara.
sehingga pengaturan terkait Sertifikasi MR perlu disusun
ulang.

3 Berbagai ketentuan existing bersifat extreme rule based


yang perlu di-update menjadi principle based.

1
HIGHLIGHT RPOJK

1 Kewajiban penyediaan dana untuk pengembangan kualitas SDM


sesuai dengan kebutuhan Bank.

2 Rencana pengembangan kualitas SDM dimuat dalam RBB.

Pengembangan kualitas SDM Bank melalui sertifikasi kompetensi


3 kerja: Sertifikasi Manajemen Risiko (SMR) dan sertifikasi lainnya
(kepatuhan, general banking, tresuri, IT, dsb).

4 SMR ditetapkan berdasarkan jenjang jabatan, yaitu SMR bagi


Direksi, Dewan Komisaris, dan Pejabat Eksekutif

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di bidang perbankan wajib


5 menjaga kualitas uji kompetensi dari sertifikasi yang
diselenggarakan.

2
STRUKTUR RPOJK PENGEMBANGAN KUALITAS SDM BANK UMUM

BAB I
KETENTUAN
UMUM
BAB II
SERTIFIKASI
KOMPETENSI

BAB III
KETENTUAN
PERALIHAN
BAB IV
KETENTUAN
PENUTUP

3
BAB I - KETENTUAN UMUM (1/2)
Pengaturan Existing RPOJK
UMUM
1 SDM adalah Direksi dan pegawai. SDM adalah Direksi, Dewan Komisaris, pegawasi tetap, pegawai tidak
tetap, termasuk tenaga alih daya pada Bank.
2 N/A. Bank wajib mengembangkan kualitas SDM melalui peningkatan
kompetensi SDM secara berkelanjutan, untuk mengantisipasi
perkembangan tren inovasi dan teknologi.

DANA PENGEMBANGAN KUALITAS SDM


1 a. Bank wajib menyediakan dana pendidikan paling sedikit 5% dari a. Bank wajib menyediakan dana untuk pengembangan kualitas
anggaran pengeluaran SDM SDM pada setiap tahun buku. Jumlah/nominal penyediaan dana
b. Cakupan biaya untuk Dana Pendidikan: biaya penyelenggaraan, pengembangan kualitas SDM disesuaikan dgn kebutuhan Bank.
uang saku, transportasi, dan akomodasi, materi pendidikan, b. Dana pengembangan kualitas SDM mencakup semua dana yang
ATK, fotokopi, biaya lain yang lazim, tidak termasuk biaya disediakan Bank dalam rangka peningkatan kompetensi SDM,
investasi untuk penyediaan sarana Pendidikan. termasuk sertifikasi dan program pemeliharaannya.
c. Tidak termasuk dalam cakupan dana untuk pengembangan
kualitas SDM adalah investasi sarana Pendidikan (capex).

2 Terhadap sisa dana pendidikan, Bank wajib: Dihapus.


a. menyetorkan dana pendidikan tersebut kepada Institut Bankir
Indonesia (IBI) untuk digunakan sebagai biaya pendidikan
perbankan; atau
b. menambahkan ke dana pendidikan tahun berikutnya.
4
BAB I - KETENTUAN UMUM (2/2)
Pengaturan Existing RPOJK
RENCANA PENGEMBANGAN KUALITAS SDM
1 Bank wajib menyusun rencana kegiatan pendidikan tahunan Bank wajib menyusun rencana pengembangan kualitas SDM yang
dengan memperhatikan asas prioritas dan pemerataan dicantumkan dalam rencana pengembangan SDM pada RBB, yang
pengetahuan dan keterampilan SDM. dilengkapi dengan:
a. Rencana program pengembangan kualitas SDM (sertifikasi,
pelatihan, pembimbingan, dan/atau pemagangan).
b. Jumlah SDM yang diikutsertakan; dan
c. Rasio dana pengembangan kualitas SDM terhadap anggaran SDM.
2 Pelaksanaan pendidikan dapat dilakukan dengan cara: Pengembangan kualitas SDM dapat dilakukan oleh:
a. Dilakukan oleh Bank a. Bank; dan/atau
b. Ikut serta pada pendidikan oleh Bank lain; b. Bank bekerja sama dengan pihak lain (Bank dan LJK Non-Bank
c. Bersama dengan Bank lain; atau dalam ruang lingkup sinergi perbankan, Bank lain, dan/atau
d. Diselenggarakan oleh pihak lain (dalam atau luar negeri) institusi lain).
3 N/A. a. Bank wajib mengadministrasikan realisasi program
pengembangan kualitas SDM.
b. Bank wajib memiliki sistem dan/atau prosedur internal untuk
memantau implementasi pengembangan kualitas SDM.

5
BAB II - SERTIFIKASI KOMPETENSI (1/4)
Pengaturan Existing RPOJK
SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO
1 Dalam menerapkan Manajemen Risiko (MR) secara efektif, Bank Dalam mendukung penerapan MR secara efektif, Direksi, Dewan
wajib mengisi jabatan pengurus dan pejabat Bank dengan SDM Komisaris, dan Pejabat Eksekutif Bank wajib memiliki Sertifikat MR.
yang memiliki Sertifikat MR.
2 Sertifikasi Manajemen Risiko (SMR) diterbitkan oleh Lembaga SMR diselenggarakan oleh LSP bidang perbankan dengan mengacu
Sertifikasi Profesi (LSP). pada SKKNI dan KKNI di bidang MR Bank.
3 Sertifikat MR menjadi persyaratan dalam PKK (Penilaian a. Pemahaman mengenai MR (dengan adanya Sertifikat MR)
Kemampuan dan Kepatutan). merupakan salah satu aspek penilaian faktor kompetensi dalam
PKK.
b. Apabila belum memiliki Sertifikat MR, maka calon Direksi/Dewan
Komisaris wajib memilikinya paling lama 6 (enam) bulan sejak
persetujuan PKK.
4 ▪ SMR ditetapkan 5 tingkat (tingkat 1 s.d tingkat 5) berdasarkan SMR ditetapkan berdasarkan jenjang jabatan, yaitu:
jenjang jabatan, struktur organisasi dan skala usaha (aset) a. SMR bagi Direksi (Direktur Utama dan Direktur)
Bank (Rp. <1T, 1-10T, dan >10T). b. SMR bagi Dewan Komisaris (Komisaris dan KI)
▪ Berlaku bagi Komisaris, KI, Dirut, Direktur (core risk taking unit, c. SMR bagi Pejabat Eksekutif (PE)
dan supporting unit), PE (core risk taking unit, dan supporting
unit), pejabat pada 2 s.d 4 tingkat dibawah Direksi untuk core Catatan : SMR tidak lagi diklasifikasikan berdasarkan:
risk taking unit, SKMR, SKAI, dan SKK. ▪ total asset dan pembidangan pada core risk taking/supporting unit
(bagi Direksi dan PE),
▪ independen/non independen (bagi Komisaris).
6
BAB II - SERTIFIKASI KOMPETENSI (2/4)
Pengaturan Existing RPOJK
SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
5 N/A a. SMR untuk Direksi, Dewan Komisaris, dan PE, disesuaikan dengan
kegiatan usaha Bank (BUK, BUS/UUS, dan Bank sebagai Entitas
Utama dalam Konglomerasi Keuangan).
b. Bank menetapkan SDM selain Direksi, Dekom, dan PE yang dapat
memiliki Sertifikat MR.
6 N/A Masa berlaku Sertifikat MR adalah 3 (tiga) tahun sejak tanggal
penerbitan sertifikat.
7 Program pemeliharaan SMR secara berkala, paling kurang: Bagi SDM Bank yang telah memiliki Sertifikat MR, masa berlaku dapat
▪ 1x dalam 4 tahun untuk SMR tingkat 1 dan 2 diperpanjang dengan melaksanakan:
▪ 1x dalam 2 tahun untuk SMR tingkat 3,4, dan 5 a. SMR ulang (resertifikasi); dan/atau
b. Program pemeliharaan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali
dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, a.l. seminar, kursus, portofolio
kerja terkait MR atau aspek MR lainnya.
8 N/A a. Sertifikat MR menjadi tidak berlaku apabila perpanjangan tidak
dipenuhi.
b. Bank dan/atau SDM mengadministrasikan bukti resertifikasi atau
keikutsertaan program pemeliharaan.

7
BAB II - SERTIFIKASI KOMPETENSI (3/4)
Pengaturan Existing RPOJK
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP)
1 N/A Pengembangan standar kompetensi SDM di sektor perbankan,
dilaksanakan melalui koordinasi antara OJK, LSP bidang perbankan,
dan asosiasi industri, dan/atau asosiasi profesi di sektor perbankan.
2 N/A LSP bidang perbankan yang menyelenggarakan uji kompetensi
sertifikasi wajib menjaga kualitas uji kompetensi sertifikasi.
3 N/A Dalam menyelenggarakan SMR, LSP bidang perbankan dapat
menetapkan penerapan metode penilaian dan materi uji kompetensi
kepada pihak yang mengikuti uji kompetensi SMR dengan
mempertimbangkan pengalaman kerja dan/atau spesialisasi
kompetensi pihak yang bersangkutan.
Contoh: Calon direktur/komisaris yang non banking career, calon
komisaris wakil pemegang saham, memiliki pengalaman di
bidang pengawasan SJK, atau background pengajar/dosen di
bidang MR.
4 N/A LSP bidang perbankan menetapkan gelar profesi terhadap pihak yang
telah dinyatakan kompeten (lulus) dalam uji kompetensi SMR bidang
perbankan.

8
BAB II - SERTIFIKASI KOMPETENSI (4/4)
Pengaturan Existing RPOJK
SERTIFIKASI KOMPETENSI LAINNYA
1 N/A Peningkatan kompetensi SDM Bank juga dapat dilakukan melalui
perolehan sertifikasi kompetensi selain SMR (contoh: sertifikasi
bidang tresuri, general banking, wealth management, kepatuhan,
perencanaan strategis, atau teknologi informasi).

LAIN-LAIN
1 N/A Bank wajib menjaga Know Your Employee (KYE), sejak dari proses
recruitment s.d. saat menjadi SDM Bank.
2 N/A Bank dapat turut serta dalam mengembangkan kompetensi SDM
nasional, a.l. program permagangan nasional kepada dunia
pendidikan
3 Pengakuan terhadap SMR yang diterbitkan Lembaga internasional ▪ Sertifikasi kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga lain di luar
atau lembaga lain di LN. negeri dapat diakui setara dengan sertifikasi kompetensi yang
diselenggarakan oleh LSP bidang perbankan, untuk bidang
kompetensi yang sama.
▪ Sertifikasi kompetensi tersebut harus memiliki proses saling
pengakuan (mutual recognition arrangement) yaitu:
a. Sertifikasi kompetensi diakui oleh otoritas negara setempat
b. Sertifikasi kompetensi diterbitkan oleh lembaga sertifikasi
bereputasi internasional
9
Sanksi

Sanksi Administratif

a) teguran tertulis
b) sanksi denda untuk pelanggaran masa berlaku SMR: Rp1 juta per hari keterlambatan,
maksimal Rp30 juta.
c) larangan melakukan ekspansi kegiatan usaha;
d) pembekuan kegiatan usaha tertentu; dan/atau
e) larangan sebagai pihak utama sesuai dengan POJK mengenai penilaian kembali bagi pihak
utama lembaga jasa keuangan.

10
BAB III - KETENTUAN PERALIHAN

Terhadap anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, PE, dan pihak lain yang telah
memiliki Sertifikat MR sebelum POJK ini berlaku dan sertifikat tersebut masih berlaku:
a. tidak perlu melakukan SMR kembali (resertifikasi) sepanjang telah memenuhi
program pemeliharaan secara berkala.
b. gelar profesi sebagaimana ditetapkan oleh LSP dapat dimiliki oleh pihak tersebut.

11
BAB IV - KETENTUAN PENUTUP

a) SK DIR Bank Indonesia No. 31/310/KEP/DIR tahun 1999 tentang Penyediaan Dana untuk
1 Pengembangan SDM Bank Umum.
b) PBI No. 11/19/PBI/2009 dan PBI No. 12/7/2010 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi
Pengurus dan Pejabat Bank Umum.
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

POJK No. 9/POJK.03/2016 tentang Prinsip Kehati-hatian bagi Bank Umum yang Melakukan
2 Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada Pihak Lain, tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan POJK ini.

12
PENYAMPAIAN TANGGAPAN ATAS RPOJK
RPOJK Pengembangan Kualitas
Sumber Daya Manusia Bank Umum
dapat diakses melalui URL:
https://bit.ly/3B9itBf

Penyampaian tanggapan s.d. 25 Februari 2022 , kepada:


▪ Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
▪ melalui email kepada:
- Sdr. Ihsan Ismady Putra (ihsan.ismady.p@ojk.go.id)
- Sdri. Clara Anastasia (clara.anastasia@ojk.go.id)
- Sdri. Yenny Yorisca (yenny.yorisca@ojk.go.id)

13
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai