CUSTOMER SERVICE
APU & PPT
CORPORATE UNIVERSITY
PT. BANK RAKYAT INDONESIA
VER : 1.0.0-1703 (PERSERO), Tbk
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti
pembelajaran ini, peserta
diharapkan mampu :
1.Mengindentifikasi peraturan
yang berkaitan dengan
kepatuhan.
2.Memastikan pelaksanaan
peraturan internal dan
eksternal.
3.Melaporkan penyimpangan
yang terjadi.
APU & PPT
DASAR KETENTUAN
Fungsi Bank:
Bank berkewajiban
•Lembaga Financial
Intermediary dan lembaga untuk mitigasi risiko
kepercayaan. agar tidak digunakan
sebagai sarana money
•Penyedia fasilitas sistem laundering
pembayaran.
14
ENHANCED DUE DILLIGENCE
(EDD)
EDD wajib dilakukan Apabila calon
Nasabah/Nasabah/WIC memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
15
RISK BASED APPROACH (RBA)
1.Identitas Nasabah;
2. Profil Nasabah;
3. Jumlah transaksi;
4. Kegiatan usaha Nasabah;
Tingkat
Pengelompokan 5. Kewarganegaraan;
risiko
nasabah 6. Lokasi usaha bagi Nasabah perusahaan;
berdasarkan 7. Struktur kepemilikan Nasabah Rendah
analisis perusahaan;
terhadap : 8. Produk yang ditransaksikan oleh Nasabah; Sedang
9. Negara tujuan/asal transaksi; dan Tinggi
10. Informasi lainnya, misalnya memiliki
hubungan bisnis atau kedekatan dengan
PEP.
16
RISK BASED APPROACH (RBA)
RISK BASED APPROACH (RBA)
Pengkinian Data
18
PERMINTAAN INFORMASI DAN DOKUM
Definisi WIC:
Informasi WIC…lanjutan
Informasi yang wajib diminta untuk WIC:
Nilai transaksi ≥ Rp. 100 juta Nilai Transaksi < Rp. 100 juta
Ijin usaha dari BI-DPM Ijin usaha dari BI-DASP Hak Pengusahaan
(Direktorat Pengaturan (Direktorat Accounting dan hutan, hutan tanaman
Moneter) Sistem Pembayaran) industri
Ijin pemanfaatan kayu
Rencana Kerja Umum
dan Rencana Kerja
Tahunan
26
Lanjutan
Definisi BO:
33
VERIFIKASI DOKUMEN
Caranya
VERIFIKASI DOKUMEN
CDD
SEDERHANA
CDD
SEDERHANA
Informasi dan dokumen yang diminta
Perusahaan
(selain Bank)
Perorangan WIC Perusahaan
Usaha Mikro dan Usaha Bukan usaha Mikro dan Usaha
Kecil Kecil
a. ANama lengkap termasuk Nama Nama Nama
.alias apabila ada.
c. Alamat tempat tinggal yang Spesimen tanda tangan dokumen identitas anggota
tercantum pada kartu anggota Direksi yang Direksi yang berwenang
identitas berwenang mewakili mewakili perusahaan atau
perusahaan atau pihak yang pihak yang diberi kuasa untuk
diberi kuasa untuk melakukan hubungan usaha
melakukan hubungan usaha dengan Bank
dengan Bank
Tindakan:
1. Kepala Negara, al: Ketua dan Wakil Ketua MPR, anggota MPR;
2. Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara, al: Ketua dan wakil ketua DPR,anggota DPR,
Pejabat Senior di lingkungan Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung;
3. Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan;
4. Wakil Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan;
5. Menteri dan Pejabat setingkat Menteri;
6. Eksekutif dan ketua partai politik, Politisi senior;
7. Pejabat yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden;
8. Gubernur;
9. Hakim;
10. Pejabat negara yang lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
11. Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, antara lain:
a. Direksi, Komisaris dan pejabat struktural lainnya pada BUMN dan BUMD.
b. Pimpinan Bank lndonesia dan Pimpinan Badan Penyehatan Perbankan Nasional.
c. Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri.
d. Pejabat Eselon I dan pejabat lain yang disamakan di lingkungan sipil, militer dan
Kepolisian
Republik lndonesia.
e. Jaksa, Penyidik, Panitera Pengadilan.
f. Pemimpin dan bendaharawan orovek.
POLITICALLY EXPOSED
PERSON (PEP)
1. Pelaporan STR dan CTR WIC online wajib dilaporkan sesuai dengan
ketentuan diantaranya:
a) Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tanggal 22 Oktober 2012 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
b) Undang-Undang No. 9 Tahun 2013 tanggal 13 Maret 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan
Terorisme.
c) Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember
2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) bagi Bank Umum.
d) Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013
tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.
e) Peraturan Kepala PPATK PER-11/1.02/PPATK/09/2012 tanggal 4
September 2012 tentang Transaksi Keuangan Tunai yang
Dikecualikan dari Kewajiban Pelaporan.
KETENTUAN
PELAPORAN CTR & STR
f) Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-11/1.02/PPATK/06/2013
tanggal 26 Juni 2013 tentang Identifikasi Transaksi Keuangan
Mencurigakan bagi Penyedia Jasa Keuangan Jo. Peraturan
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) Nomor: PER- 04/1.02/PPATK/03/2014 tanggal 28
Maret 2014 tentang Identifikasi Transaksi Keuangan
Mencurigakan bagi Penyedia Jasa Keuangan.
g) Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-21/1.02/PPATK/11/2013
tanggal 29 November 2013 tentang Identifikasi Transaksi
Keuangan Tunai bagi Penyedia Jasa Keuangan.
h) Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-14/1.02/PPATK/11/2014
tanggal 19 November 2014 tentang Pengenaan Sanksi
Administratif Atas Pelanggaran Kewajiban Pelaporan
2. Penerapan program APU dan PPT dalam sistem AML & CFT BRI
mengacu pada Surat Keputusan Direksi BRI Nokep: S.22-
DIR/DKP/09/2015 tanggal 11 September 2015 tentang Kebijakan
dan Prosedur Penerapan Program APU dan PPT
KETENTUAN
PELAPORAN CTR & STR
3. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) atau Suspicious
Transaction Report (STR) adalah transaksi keuangan yang memenuhi
salah satu kriteria sebagai berikut:
a) Transaksi keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau
kebiasaan pola transaksi.
b) Transaksi keuangan yang patut diduga dilakukan dengan tujuan
untuk menghindari pelaporan.
c) Transaksi keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan
menggunakan harta kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak
pidana.
d) Transaksi keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan
karena melibatkan harta kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana.
e) Transaksi keuangan dengan maksud untuk digunakan dan/atau yang
diketahui akan digunakan untuk melakukan tindak pidana
terorisme.
f) Transaksi yang melibatkan setiap orang yang terduga Teroris
KRITERIA CASH TRANSACTION
REPORT (CTR)
Transaksi Keuangan Tunai yang dikecualikan atas dasar penetapan oleh Kepala
PPATK atau atas permintaan PJK yang disetujui oleh PPATK
(Keputusan Kepala PPATK Nomor 3/9/KEP.PPATK/2004) :
– transaksi antar PJK dalam rangka kegiatan usahanya masing-masing
– transaksi rutin yang dilakukan secara harian, mingguan, dan bulanan dari
jenis usaha atau pihak tertentu yaitu:
CASH TRANSACTION REPORT
(CTR)
a. usaha perkebunan;
b. pengelola jalan tol;
c. supermarket, hypermarket, department store dan
usaha sejenis dengan nama lain;
d. pengelola jasa perparkiran;
e. stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU);
f. maskapai penerbangan;
g. perusahaan pelayaran serta angkutan sungai, danau
dan penyebrangan;
h. lembaga pendidikan formal;
i. operator telekomunikasi;
j. pengelola rumah sakit;
k. penyedia tenaga listrik; atau
l. perusahaan daerah air minum atau yang sejenis;
m. organisasi-organisasi internasional yang anggotanya
adalah negara mis. PBB, IMF, Asian Development
Bank dan World Bank; atau
n. perwakilan negara asing
PIHAK-PIHAK TERKAIT DALAM
PELAPORAN
CTR & STR
Hasil
STR,CTR Analisis
PPATK
Bank PPATK Penyidik
H + 1 ** H + 14
Keterangan:
1.Akses aplikasi pelaporan STR dan CTR WIC online dilakukan melalui log in
aplikasi Bristars > menu Lain-Lain > Aplikasi STR dan CTR WIC Online > Settle
Complain > Investigasi > CTR WIC.
2.Pelaporan CTR yang disampaikan adalah transaksi keuangan tunai yang
dilakukan oleh WIC
PROSEDUR SUSPICIOUS
TRANSACTION REPORT (STR)
BA Penundaan Trx
Kanca Divisi
Kepatuhan PPATK
KCP
BRI Unit H+0 1 x 24
jam
Catatan:
1.Unit Kerja wajib menyampaikan Berita Acara Penundaan Transaksi ke
Divisi Kepatuhan pada hari yang sama sejak menerima surat Divisi STO KP
BRI.
2.BA Penundaan Transaksi disampaikan ke Divisi Kepatuhan melalui fax.
nomor. 021-5752557.
3.Divisi Kepatuhan wajib meneruskan BA Penundaan Transaksi ke PPATK
dalam waktu 1 x 24 jam terhitung sejak tanggal dan waktu yang tercantum
dalam BA Penundaan Transaksi.
4.Salinan BA Penundaan Transaksi disampaikan kepada pengguna jasa
segera setelah ditandatangani.
WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWAB
PELAPORAN STR & CTR ONLINE
Pincasus/Wapincasus
Customer Service
/Kabag OPS/Priority Banking Assistance
KCK/Wakabag OPS KCK/Priority
Banking Officer
/Pinca/MO/AMO/Supervisor Layanan OPS
•/Supervisor
Mempersiapkan Kas/Priority
data/informasi
Layanan Banking
laporan Manager
STR:
• Data terlapor KCP/Supervisor
/Pincapem/Supervisor perorangan/korporasi sebagaimana
KK/Kaunit/ Supervisor Unit
data CIF nasabah dan/atau data sesuai identitas
untuk nasabah WIC atau Beneficial Owner.
• Memastikan laporan
• Informasi STRsuatu
alasan dibuat maker telah
olehdilaporkan
transaksi atau sesuai
ketentuan,kronologis
yaitu dengan
kejadianmenginput
transaksi yangseluruh data
mencurigakan,
mandatorysehingga
dan melampirkan data/informasi
dilaporkan sebagai transaksi pendukung
laporan. mencurigakan
• Menginput seluruh data mandatory laporan STR dan
• Melakukan approvaldata/informasi
melampirkan laporan STRpendukung
sesuai dengan
laporan
kewenangannya sebagai checker/signer.
• Memastikan tertib administrasi dan dokumentasi soft copy
laporan STR online
WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWAB
PELAPORAN STR & CTR ONLINE
Pincasus/Wapincasus/Kabag
Customer Service OPS KCK/Wakabag OPS
/Teller
KCK/Pinca/MO/AMO/ Supervisor Layanan
• OPS/Supervisor
Mempersiapkan data/informasi
Layanan laporan CTR WIC, antaraSupervisor
Kas/Pincapem/ lain:
• Data terlapor perorangan/korporasi
KCP/Supervisor KK/Kaunit/ yaitu data sesuai identitas
Supervisor UnitWIC.
• Informasi transaksi keuangan tunai yang dilakukan, yaitu keterangan
transaksi/underlying
• Memastikan laporantransaction
CTR WIC(sumber
dibuatdana, makerpenggunaan
oleh tujuan telah
dana dan
sesuai hubunganyaitu
ketentuan, antaradengan
pihak pengirim dengan
menginput penerima
seluruh data
dana/pemilik dana).
mandatory dan melampirkan data/informasi pendukung
• Dokumen pendukung, antara lain berupa identitas WIC, bukti
laporan.
transaksi, mutasi rekening, dsb.
•• Melakukan approval
Menginput seluruh data laporan
mandatoryCTR WICCTR
laporan sesuai dengan
WIC dan melampirkan
kewenangannya sebagai
data/informasi pendukung checker/signer.
laporan
• Memastikan tertib administrasi dan dokumentasi soft copy
laporan CTR WIC online
ALUR DAN FLOWCHART
PELAPORAN STR WIC ONLINE
Pelaporan STR Online
Mulai
Laporan
Tolak STR Terima
Tidak Verifikasi
Sesuai Sesuai
checker dapat
melakukan penolakan
checker dapat
memberikan approval
laporan yang disertai
"setuju"
dengan uraian alasan
penolakan
Tidak Verifikasi
Sesuai Sesuai
Selesai
ALUR DAN FLOWCHART
PELAPORAN STR WIC ONLINE
Pelaporan CTR WIC Online
Mulai
Laporan
Tolak CTR Terima
Tidak Verifikasi
Sesuai Sesuai
Tidak Verifikasi
Sesuai Sesuai
Selesai
PANDUAN APLIKASI
PELAPORAN STR WIC ONLINE
3. Laporan
Alamat Lengkap Transaksi Keuangan
Kantor Pusat Mencurigakan
Pelapor (STR),
(ter-generate dari sebagai berikut:
dari aplikasi STR dan
CTR Umum)aplikasi
online
1. WIC
Membuka > DataBristars
Umum > Menu Lain-Lain > Aplikasi STR-CTR WIC
•Nama I.Jalan
> Settle Pihak Pelapor,
Complain terdiri dari:
> Investigasi > STR.
2. •RT/RW No. LTKM (ter-genarate
Melakukan penginputan Laporan Transaksi dari aplikasi
Keuangan STR dan CTR WIC
Mencurigakan
•Kelurahan
(STR). online): STR-Kode UKO-ddmmyyyy-No urut laporan
•Kecamatan pada hari tersebut.
Kantor
•Kabupaten/Kota Pelapor) Kejadian Transaksi (mandatory): ter-
(mandatory
generate
•Provinsi (mandatory ) secara otomatis nama UKO yang
•Negara menyampaikan laporan
72
•Kode pos
PANDUAN APLIKASI
PELAPORAN CTR WIC ONLINE
ANTI TIPPING OFF
PERLINDUNGAN PELAPOR DAN SAKSI
Undang-Undang No. 25 tahun 2003 pasal 40 dan 42 telah
menyatakan bahwa :
a. Setiap orang yang melaporkan terjadinya dugaan tindak
pidana pencucian uang, wajib diberi perlindungan khusus
oleh negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan
diri, jiwa, dan/atau hartanya, termasuk keluarganya.
b. Setiap orang yang memberikan kesaksian dalam pemeriksaan
tindak pidana pencucian uang, wajib diberi perlindungan
khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang
membahayakan diri, jiwa, dan/atau hartanya, termasuk
keluarganya.
c. Ketentuan mengenai tata cara pemberian perlindungan
khusus sebagaimana dimaksud diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.
Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 57 tahun 2003 tentang
Tata cara perlindungan khusus bagi pelapor dan saksi tindak
pidana pencucian uang pasal 2 (2) dilaksanakan oleh Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
KEWENANGAN PENGENAAN SANKSI
- Teguran tertulis
- Penurunan tingkat
kesehatan bank
Sanksi - Pembekuan kegiatan
BANK INDONESIA Administratif usaha tertentu
- Pemberhentian pengurus
bank
- Denda administratif
DENDA ADMINISTRATIF
BANK INDONESIA
PBI No.14/27/PBI tgl. 28 Desember 2012
• Bank yang terlambat menyampaikan laporan STR, CTR
dan Laporan lain kepada PPATK dikenakan sanksi
administratif berupa kewajiban membayar sebesar 1
(satu) juta rupiah per hari keterlambatan per laporan
dan setinggi-tingginya sebesar 30 juta rupiah.
• Bank yang belum menyampaikan STR, CTR dan
Laporan lain kepada PPATK lebih dari 1 bulan sejak
batas akhir waktu penyampaian dikenakan sanksi
berupa teguran tertulis dan kewajiban membayar
sebesar 50 juta rupiah
DENDA ADMINISTRATIF
PELANGGARAN ANTI TIPPING OFF
REFERENSI
Surat-surat:
1. B. 865-OPS/KSO/12/2006 tanggal 04 Desember 2006 perihal
Pembukaan rekening kas daerah.
2. B. 086-DKP/PMN/05/2007 tanggal 08 Mei 2007 perihal Remaks
transaksi terkait pelaporan CTR.
3. Surat KP BRI No: B. 780-DJK/TBK/12/2007 tanggal 04 Desember
2007 perihal Petunjuk Penanganan Tranaksi Kartu Debit Indikasi
Penipuan.
4. B. 052-DKP/PMN/02/2008 tanggal 15 Februari 2008 perihal Pelaporan
CTR bagi BUMN/BUMD.
5. B. 029-DIR/DKP/PMN/12/2009 tanggal 04 Desember 2009 perihal
Pelaporan CTR.
6. Surat Direksi BRI No: B. 05-DIR/DKP/PMN/05/2010 tanggal 10 Mei
2010 tentang SK Penunjukkan Fungsi UKK Unit Kerja BRI.
7. R. 676-DKP/PMN/12/2010 tanggal 20 Desember 2010 perihal
Pemantauan Nasabah Berstatus PEP.
8. B. 002-DKP/PMN/01/2011 tanggal 04 Januari 2011 perihal
Pemantauan transaksi Walk-in Customer (WIC).
9. B. 025-DKP/PMN/01/2011 tanggal 31 Januari 2011 perihal
Pencabutan Laporan Manual Progress Pengkinian Data Nasabah.
Divisi Kepatuhan KP BRI
Gedung BRI II Lantai 10
Jl. Jendral Sudirman No. 44-46 Jakarta Pusat 10210
Telp. 021 575 2550
Fax. 021 575 2551/57
081310991944
085959868117
DIVISI STO KP BRI
021 575 8620
021 575 2407
021 575 2490