Anda di halaman 1dari 30

Practical

Coaching for
Performance

Kompetensi dan Model


Percakapan
Sudahkah kita Menyapa Diri hari ini?
5

Kepemimpinan di Dunia

Kepemimpinan
merupakan problem
terbesar (86%) untuk
mengembangkan SDM
berbakat di organisasi

Sumber: Deloitte’s Human Capital


Trends Survey 2015
7

Alasan Utama

1. Kesenjangan antara budaya gaya


kemepimpinan "Pemimpin" dengan "Tim
2. Kurangnya investasi untuk pembelajaran
berkelanjutan untuk pemimpin saat ini
3. Tidak adaknya perencanaan
kepemimpinan / Kaderisasi
8

Apa makna Kepemimpinan bagi


Anda?
Pemimpin Level 5
Membangun kemuliaan dengan kombinasi
prestasi dan kerendahan hati
LEVEL 5
Pemimpin yang Efektif
Komitmen kuat mencapai hasil yang jelas dan
diatas rata-rata
LEVEL 4
Manager yang Kompeten
Mengorganisasikan orang dan sumberdaya untuk
mewujudkan target dengan efektif dan efisien
LEVEL 3
Anggota Tim yang Kontributif
Anggota tim yang aktif berkontribusi dan bekerja
efektif dalam grup
LEVEL 2
Pribadi yang Kompeten
Memberikan kontribusi positif melalui
pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja tinggi
LEVEL 1
14

2 Peran utama Coach

1. Untuk memfasilitasi penyadaran, pertumbuhan


dan pembelajaran mandiri klien
2. Memfasilitasi perubahan menuju target yang
diinginkan

Sumber: O’Connor & Langes; Zeus & Skiffington


15

Peran Pemimpin vs Peran Coach


Peran Pemimpin Peran Coach

1. Menunjukkan visi dan 1. Memfasilitasi klien


strategi tentang kesadaran diri dan
a vision & pembelajaran mandiri
strategy
2. Memimpin perubahan 2. Memfasilitasi
perubahan mencapai hasil

3. Memfasilitasi
stakeholder untuk
mencapai hasil
Mentoring

Coaching Counseling
Characteristics
(Similarity and
Differences)?

Training Consulting
Apa itu Coaching
Coaching adalah bentuk kemitraan bersama klien (Coachee)
untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang
dimilikinya dengan proses yang menstimulasi dan
mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.
(ICF-International Coaching Federation)

Coaching berkaitan dengan “bagaimana” : bergerak maju dari


tempat Coachee sekarang, dan merancang perubahan untuk
mencapai tingkatan yang Coachee inginkan.

Hal tersebut berorientasi pada tindakan dan fokus dengan


kondisi sekarang dan masa depan bukan pada masa lalu.
Mengapa Coaching
makin dibutuhkan?

Morgan McCall
Mengapa Coaching
makin dibutuhkan?
Presence
Active
Listening

Powerful
Question

3 Practical Competencies
1. Presence
Kemampuan sadar sepenuhnya dan membangun
untuk
hubungan yang spontan dengan klien, menggunakan suatu gaya
yang terbuka, fleksibel dan percaya diri

2 Poin Utama:
1. Kehadiran dan Fleksibilitas (dancing in the moment)
2. Mengikuti kata hati (goes with the gut)
Simulation
2. Active
Listening
Kemampuan untuk memusatkan sepenuhnya tentang apa yang
dikatakan dan tidak dikatakan oleh klien agar dapat memahami
arti dari apa yang disebutkan dalam konteks dari kehendak klien
dan guna mendukung ekspresi diri klien

3 poin utama:
1. Mengikuti agenda Klien,
2. Bahasa lisan dan tanda tanda tubuh
3. Mencerminkan kembali tanda klien
Simulation
3. Powerful
Question
Kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang mengungkapkan
informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan
maksimal (dampak) terhadap hubungan coaching dan klien

3 poin utama:
1. Pertanyaan cermin active listening
2. Pertanyaan terbuka
3. Apa yang diinginkan klien ke depan, bukan alasan maupun masa
lalu
Powerful Conversation Example:
Prophetic Leadership and Management Wisdom
Wahai Rasulullah, Izinkan Aku Berzina

Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”

Bila Anda menghadapi situasi yang sama, apa respon Anda?


Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”
Orang-orang pun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “Diam kamu! Diam!”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Mendekatlah.”Pemuda itu pun
mendekat lalu duduk.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya,
“Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?” “Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”
sahut pemuda itu.“Begitu pula orang lain, tidak rela kalau ibu mereka dizinai.”
Lanjut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?” “Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”
pemuda itu kembali menjawab.“Begitu pula orang lain, tidak rela jika putri
mereka dizinai.”
“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?” “Tidak, demi Allah, wahai
Rasul!” “Begitu pula orang lain, tidak rela jika saudara perempuan mereka
dizinai.”
“Relakah engkau jika bibi – dari jalur bapakmu – dizinai?” “Tidak, demi Allah,
wahai Rasul!” “Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”
“Relakah engkau jika bibi – dari jalur ibumu – dizinai?” “Tidak, demi Allah, wahai
Rasul!”
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda


tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya,
dan jagalah kemaluannya.”
Model Percakapan FIRA©
Dikembangkan Oleh Ina Rizque Amalia, PCC dan Kurnia Siregar, PCC
Loop Institute of Coaching
Dare to Try?

Anda mungkin juga menyukai