5 FORCES PORTER
Ruang Lingkup
1. Latar Belakang
2. Dimensi 5 Forces Porter
3. Deskripsi 5 Forces Porter
4. Studi Kasus
5. Diskusi dan Refleksi
On Strategy
Tujuan
On Strategy
Latar Belakang
• 5 Forces Porter Model adalah alat analisis yang menggunakan lima
kekuatan industri untuk menentukan intensitas persaingan di
industri dan tingkat profitabilitasnya
• 5 Forces Porter Model diciptakan oleh M. Porter pada tahun 1979
untuk memahami bagaimana lima kekuatan persaingan utama
mempengaruhi industri.
• Kelima kekuatan yang diidentifikasi adalah:
1. Ancaman Pesaing Baru
2. Ancaman Produk Substitusi
3. Daya Tawar Pemasok
4. Daya Tawar Pembeli
5. Persaingan Pemain Eksisting
On Strategy
Kelebihan 5 Forces Porter Model
• Model ini menggambarkan struktur industri dan tingkat
persaingan di industri itu.
• Industri dengan hambatan yang rendah untuk masuk, memiliki
sedikit pembeli dan pemasok namun banyak produk dan pesaing
pengganti akan dipandang sangat kompetitif dan dengan
demikian, tidak begitu menarik karena rendahnya
profitabilitasnya.
• Perusahaan secara kontinu mengevaluasi posisi kompetitifnya di
industri serta mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan apa
yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi tersebut.
• Alat ini sangat berguna dalam merumuskan strategi perusahaan
karena menunjukkan betapa kekuatan masing-masing dari lima
kekuatan utama dalam suatu industri tertentu.
On Strategy
Keuntungan Tinggi – Industri Menarik
• Hambatan pasar tinggi
• Daya tawar pemasok rendah
• Daya tawar pembeli rendah
• Barang substitusi jarang
• Kompetisi pasar rendah
On Strategy
Daya Tawar Pembeli
• Pembeli memiliki kekuatan untuk menuntut harga yang lebih rendah atau
kualitas produk yang lebih tinggi dari produsen industri ketika daya tawar mereka
kuat.
• Harga yang lebih rendah berarti menurunkan pendapatan bagi produsen,
sementara produk berkualitas tinggi biasanya menaikkan biaya produksi. Kedua
skenario menghasilkan keuntungan yang lebih rendah bagi produsen.
• Pembeli memberikan daya tawar yang kuat saat:
1. Membeli dalam jumlah banyak atau mengendalikan banyak jalur akses ke
pelanggan lain;
2. Hanya sedikit pembeli yang ada;
3. Biaya pengalihan ke pemasok lain rendah;
4. Mereka mengancam untuk mundur;
5. Ada banyak barang pengganti;
6. Pembeli sensitif terhadap harga.
On Strategy
Ancaman Produk Substitusi
On Strategy
3 Langkah Membuat 5 Forces Porter Model
Langkah 1. Langkah 2.
Langkah 3.
Kumpulkan informasi Menganalisis
Merumuskan strategi
tentang masing- hasilnya dan
berdasarkan
masing dari lima menampilkannya
kesimpulan
kekuatan pada diagram
On Strategy
Langkah 1
Kumpulkan informasi tentang masing-masing dari lima kekuatan.
Apa yang harus dilakukan manajer selama langkah ini adalah
mengumpulkan informasi tentang industri dan untuk memeriksanya
terhadap masing-masing faktor (seperti "jumlah pesaing dalam industri
ini") yang mempengaruhi kekuatan tersebut.
Langkah 2
Menganalisis hasilnya dan tampilkan pada diagram.
Setelah mengumpulkan semua informasi, Anda harus menganalisisnya
dan menentukan bagaimana masing-masing kekuatan mempengaruhi
industri. Misalnya, jika ada banyak perusahaan dengan ukuran yang sama
yang beroperasi di industri dengan pertumbuhan lambat, berarti
persaingan antara perusahaan yang ada saat ini kuat. Ingat bahwa lima
kekuatan mempengaruhi industri yang berbeda secara berbeda sehingga
tidak menggunakan hasil analisis yang sama untuk industri serupa
sekalipun.
Langkah 3
Merumuskan strategi berdasarkan kesimpulan.
Pada tahap ini, Anda harus merumuskan strategi perusahaan dengan
menggunakan hasil analisis. Misalnya, jika sulit mencapai skala ekonomi di
pasar, perusahaan harus mengejar strategi kepemimpinan biaya. Strategi
pengembangan produk harus digunakan jika pertumbuhan pasar saat ini
lamban dan pasar jenuh.
On Strategy
Ancaman Pesaing Baru
Jumlah modal yang dibutuhkan
Hambatan hukum (hak paten, hak
cipta, dll.)
Reputasi merek
Diferensiasi produk
Akses ke pemasok dan distributor
Skala ekonomi
Peraturan Pemerintah
Ancaman Substitusi
Jumlah pengganti
Kinerja pengganti
Biaya perubahan
Studi Kasus
On Strategy
Diskusi dan Refleksi
On Strategy