PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karekteristik ekonomi, situasi
persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang. Tingkat perubahan berbagai
faktor seperti teknologi, ekonomi, pasar dan persaingan akan bergerak dalam satu range
tetentu mulai dari yang lambat sampai dengan yang cepat. Analisis industri dan persaingan
akan menggunakan alat dan teknik tertentu bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan
dengan perubahan dan kemudian membentuk kekuatan dalam menghadapi persaingan.
Pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang, jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan.
Beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor ekonomi yang utama yang
berpengaruh dalam membentuk kekuatan suatu industri adalah market size, lingkup
persaingan, tingkat pertumbuhan pasar dan siklus kehidupan industri, jumlah pesaing dan
besaran relatif dari masing-masing perusahaan pesaing, jumlah dan besaran relatif pembeli
potensial, dorongan untuk melakukan integrasi ke depan dan ke belakang, serta kemudahan
dan hambatan untuk memasuki atau keluar dari jenis industri.
Industri sangat erat kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin suatu industri hanya
berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu industri memproduksi
suatu produk tentunya juga menggunakan bahan yang diperoleh dari industri lain. Untuk itu,
satu industri dengan industri lain itu selalu berhubungan dan tak jarang melakukan
persaingan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja lima model kekuatan persaingan ?
2. Bagaimana analisis profil perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Lima Kekuatan Persaingan
Kekuatan (strength) segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbuat oleh perusahaan,
atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas penting. Kekuatan itu dapat berupa
keahlian (skill), keunggulan/kompetensi inti (core competence), sumberdaya, kemampuan
bersaing, tehnologi superior dan lain-lain. Kelemahan (weakness) adalah segala sesuatu yang
merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan
perusahaan.
Peluang pasar merupakan faktor terbesar yang membentuk strategi perusahaan. Peluang
industri berbeda dengan peluang perusahaan. Tidak semua perusahaan bisa memanfaatkan
peluang industri. Hal ini tergantung dengan posisi dan kemampuan perusahaan dalam
mengejar peluang yang ada.
Peluang dan tantangan tidak hanya mempengaruhi dayatarik dari suatu situasi
perusahaan, tetapi intinya diperlukan untuk pelaksanaan suatu strategi. Untuk bisa cocok dan
sesuai dengan situasi perusahaan, strategi harus ditujukan untuk mencapai peluang dan sesuai
dengan kapabilitas perusahaan. Pentingnya analisis SWOT menyangkut evaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan, serta menggambarkan kesimpulan mengenai dayatarik
situasi perusahaan untuk pelaksanaan suatu strategi (strategic action).
Salah satu model perencanaan strategis adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses,
Opportunities dan Threats).
S dan W mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dalam hal ini
berkaitan dengan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemberian
motivasi dan pengendalian). S dan W juga mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pada
fungsi bisnis yaitu : merancang pemasaran dan produk; produksi dan penawaran; sumber
daya manusia; dan keuangan.
O dan T merupakan analisis eksternal – berupa peluang dan ancaman yang meliputi aspek
: sosial, teknologi, ekonomi, politik, hukum, lingkungan, demografi dan pesaing.
Dalam analisis matrix SWOT diterapkan sistem “skoring” untuk unsur-unsur yang
dianggap penting. Makna pemberian persentase skor dapat terlihat pada tabel berikut.
“Bobot” menunjukkan kepentingan relatif dari sub-elemen dalam komponen SWOT pada
setiap perusahaan dari waktu ke waktu. Untuk perusahaan baru, aspek S dan W –nya tentu
berbeda dengan perusahaan yang sudah berdiri, khususnya di aspek kinerja. Di sini analisis
harus mencatat berbagai macam perbedaan yang ada pada laporan tersebut.
Analisis Boston Consulting Group (BCG)
Teknik analisis ini berwujud matriks yang mencerminkan kajian “heterogen product”.
Pada matriks ini diketengahkan berbagai “keputusan diagnostik” yang mengisyaratkan bahwa
suatu perusahaan bisa mengalokasikan sumberdayanya pada berbagai produk dan atau jasa
yang produktif .
§ Pangsa pasar suatu produk atau jasa relatif besar dan sedang menanjak secara pesat,
umumnya cenderung menghasilkan profitabilitas yang tinggi dan berada pada tingkat
persaingan yang stabil.
§ Sebaliknya bila suatu produk perusahaan mengalami pertumbuhan pasar yang lamban,
upaya peningkatan pangsa pasarnya memerlukan biaya besar. Dalam kondisi ini BCG
menganjurkan agar dana tunai yang didistribusikan untuk kegiatan usaha disesuaikan
dengan pengembangan pangsa pasarnya.
§ Setiap perusahaan akan mengambil opsi strategi pertumbuhan pangsa pasar bila
memiliki keunggulan daya saing dan mempunyai uang cukup untuk pengembangan itu.
Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dibangun dari tiga disiplin nilai. Pertama,
operasional prima (operational excellence). Perusahaan yang menggunakan strategi ini
berupaya mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas
jasa dan barang sesuai harapan pelanggan. Kedua, keakraban dengan pelanggan (customer
intimacy). Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempertahankan bisnis dengan
menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-
rata kompetitor. Ketiga, produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan (product
leadership).
Perusahaan yang menggunakan strategi ini membangun keunggulan kompetitif dengan
terus-menerus menciptakan produk atau layanan yang paling canggih, paling baik, paling
inovatif. Manajemen puncak, manajer madya dan karyawan perlu memahami implikasi setiap
strategi. Perbedaan tema strategi membutuhkan seperangkat indicator keberhasilan yang
berbeda pula. Menjalankan bisnis seperti biasa, akan mendapatkan hasil yang biasa-biasa.
Menjalankan bisnis dengan luar biasa, dengan disiplin eksekusi strategi, akan memberikan
hasil yang lebih baik.
Dalam memperebutkan pangsa pasar, semua perusahaan akan melakukan apa saja yang
bisa dilakukan agar produknya benar-benar diminati oleh pelanggan. Dalam posisi persaingan
ini akan muncul beberapa hal:
1. Dominan (Dominant)
Suatu perusahaan dapat menguasai lebih banyak pangsa pasar, dimana perusahaan tersebut
memahami strategi pemasaran dan memiliki banyak pilihan strategi untuk tetap exis di hati
masyarakat tanpa dipengaruhi oleh strategi pesaingnya.
2. Kuat (Strong)
Perusahaan yang memiliki kekuatan lebih akan mampu bertahan dan lebih leluasa dalam
memasuki pasar dalam jangka waktu yang lebih panjang.
3. Baik (Favorable)
Suatu perusahaan dapat masuk pada pasar dengan menggunakan strategi-strategi tertentu
dimana kondisi perusahaan cukup baik dan memiliki kemampuan lebih dibanding dengan
perusahaan pesaing.
4. Sedang (tenable)
Perusahaan ini pada prinsipnya memiliki kekuatan lebih dibanding dengan perusahaan
pesaing, namun kadang-kadang ia kalah dalam memperebutkan pasar.
5. Lemah (Weak)
Perusahaan tidak mampu bersaing dengan sempurna dibanding dengan perusahaan lain,
namun perusahaan ini masih diterima oleh pelanggan. Berarti perusahaan masih memiliki
harapan untuk hidup lebih baik, tentunya perusahaan akan mengubah apa saja yang bisa
diubah agar perusahaan itu tetap diterima oleh pelanggan, misalnya mengubah strategi
pemasaran, penetapan harga atau memberikan pelayanan lebih dibanding dengan pesaing
dengan harapan perusahaan ini kembali menguasai pasar.
Perusahaan yang menghadapi kondisi seperti ini sangat tipis harapan untuk
berkembang dengan baik. Hal ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
produknya sudah tidak disukai lagi oleh konsumen mungkin karena sudah ketinggalan zaman
atau harga tidak sesuai dengan harapan pelanggan atau bisa saja faktor lain yang bersifat
politik.
BAB III
Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Analisis profil perusahaan yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah-makalah di kesempatan lainnya.
Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
A. Kesimpulan
Kekuatan (strength) segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbuat oleh perusahaan,
atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas penting. Kekuatan itu dapat berupa
keahlian (skill), keunggulan/kompetensi inti (core competence), sumberdaya, kemampuan
bersaing, tehnologi superior dan lain-lain. Kelemahan (weakness) adalah segala sesuatu yang
merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan
perusahaan.
Peluang dan tantangan tidak hanya mempengaruhi dayatarik dari suatu situasi
perusahaan, tetapi intinya diperlukan untuk pelaksanaan suatu strategi. Untuk bisa cocok dan
sesuai dengan situasi perusahaan, strategi harus ditujukan untuk mencapai peluang dan sesuai
dengan kapabilitas perusahaan. Pentingnya analisis SWOT menyangkut evaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan, serta menggambarkan kesimpulan mengenai dayatarik
situasi perusahaan untuk pelaksanaan suatu strategi (strategic action).
DAFTAR PUSTAKA
1. Foris,P.J, dan Ronny Mustamu. 2015. Analisis Strategi Pada Perusahaan Plastik
Dengan Poster Five Forces. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra. 2. Kho,
Budi. 2017. Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five Forces Analysis).
https://ilmumanajemenindustri.com/analisis-lima-kekuatan-porter-porters-
https://kukuhprakoso.wordpress.com/2012/10/01/5-kekuatan-bersaing- perusahaan-
michael-porter. Diakses 31 Agustus 2018
4. https://id.scribd.com/document/388390947/MAKALAH-5-Kekuatan-Dasar-
Persaingan-Dalam-
5. https://id.scribd.com/document/350879623/Analisis-Profil-Perusahaan
6. http://hendry96.blogspot.com/2014/09/analisis-profil-perusahaan.html?m=1