Anda di halaman 1dari 9

Nama Kelompok :

1. Ismi Novitasari Haemi Putri (165030201111125)


2. Eka Lusi Oktaviani (165030201111047)
3. Intan Dhea Ramadhanti (165030200111058)
4. Nidya Kurnia Safitri (165030200111095)

A. ANALISIS INDUSTRI
Industry adalah kelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa
yang serupa, pemeriksaan tentang pentingnya kelompok pemegang saham dalam
lingkungan kerja perusahaan disebut analisis industry. Analisis Industri
mencerminkan potensi ataupun kekurangan yang mungkin ada dalam usaha
pencapaian laba.
M. E. Porter, penggagas strategi kompetitif, berpendapat bahwa perusahaan
lebih memberikan perhatian pada persaingan yang ada dalam industrinya. “kekuatan
kolektif dari kekuatan tersebut menentukan laba potensial pokok dalam industry, di
mana potensial laba diukur dengan tingkat pengembalian investasi modal”. Semakin
kuat setiap kekuatan dalam model tersbut, semakin terbatas kemampuan perusahaan
untuk menaikkan harga dan mendapatkan laba yang lebih besar.
Ruang lingkup kelima kekuatan bersaing tersebut yang pertama yaitu
ancaman persaingan segmen yang ketat, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika
ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Kedua, ancaman pendatang
baru, daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan
keluarnya. Ketiga, ancaman produk substitusi, segmen tertentu menjadi tidak menarik
jika terdapat substitusi produk yang aktual atau potensial. Keempat,
ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli, segmen tertentu menjadi tidak
menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar (bargaining power) yang kuat
atau semakin meningkat. Dan yang terakhir, kelima yaitu ancaman peningkatan
kekuatan posisi tawar pemasok, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para
pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang
mereka pasok.
A. Ancaman Pendatang Baru

 Halangan untuk masuk dalam suatu industri (barrier to entry)


 Skala Ekonomi
 Diferensiasi Produk
 Persyaratan Modal
 Biaya Peralihan
 Akses Ke saluran distribusi
 Kebijakan Pemerintah
 Keunggulan Biaya yang tidak tergantung dari skala ekonomi
 Tanggapan para pesaing

Menurut Kotler (2002:328), diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian


perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing.
Selanjutnya Kotler (2002:329) menyebutkan bahwa perusahaan dapat mendiferensiasikan
tawaran pasarnya menurut 5 dimensi, yaitu: produk, pelayanan, personalia, saluran
pemasaran atau citra.
B. Ancaman Barang Pengganti

 harga barang subtitusi lebih murah


 dihasilkan oleh industri berskala besar dan memiliki image yang baik

C. Kekuatan Posisi Pemasok

 Lebih terkonsentrasi
 Tidak ada pemasok pengganti
 Produk pemasok penting bagi pembeli
 Memiliki kekuatan apabila melakukan strategi foreward integration

D. Kekuatan Posisi Pembeli

 Bagian terbesar dari penjualan perusahaan


 Produk tidak memiliki perbedaan dengan pesaing
 Memiliki informasi yang lengkap
 Switching Cost rendah

Switching cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh konsumen karena berpindah ke
penyedia layanan yang lain yang tidak akan dialami jika konsumen tetap setia dengan
penyedia layanan saat ini (Lee, Lee, dan Feick, 2001).

E. Persaingan dari perusahaan sejenis

 Jumlah pesaing
 Tingkat pertumbuhan industri
 Ukuran dan kekuatan pesaing
 Kurangnya pembedaan
 Karakteristik Industri

Implikasi Strategi dari Lima Kekuatan Persaingan

Analisis lingkungan persaingan menghendaki bahwa masing-masing unsur yang


membentuk kekuatan persaingan harus dikaji secara mendalam. Perubahan setiap unsur akan
membawa pengaruh terhadap dimensi persaingan yang terbentuk di pasar. Sebagi pedoman,
semakin tinggi intensitas persaingan yang dihadapi maka semakin rendah tingkat
profitabilitas yang dapat diharapkan dari satu jenis industry tertentu.
Lingkungan persaingan yang ideal menurut pandangan perusahaan yang berorientasi
pada profit adalah jika perusahaan menghadapi kekuatan tawar-menawar yang rendah dari
pada pemasok dan pembeli. Dengan demikian perusahaan dapat fleksibel dalam menetapkan
harga jual produknya di pasar. Namun, walaupun masing-masing dari lima kekuatan
persaingan tersebut cukup kuat, suatu jenis industry tertentu tetap dapat menarik apabila
perusahaan dibekali dengan strategi bertahan yang memadai.

Sebagai pedoman dasar bagi perusahaan dalam menghadapi lingkungan persaingan


dalam industry, maka seorang strategic manager dapat menerapkan beberapa pendekatan
berikut:

 Melindungi perusahaan dari pengaruh lima kekuatan persaingan yang terbentuk


 Berupaya mempengaruhi aturan persaingan dalam industry untuk kepentingan
perusahaan
 Memperkuat posisi persaingan agar perusahaann dapat lebih banyak bermain peran
dalam persaingan.

Karakteristik Industri yang Mempengaruhi Kinerja Bisnis

1. Industry Demand (permintaan industry)


Yaitu keseluruhan permintaan terhadap produk-produk dalam industri.
 Permintaan industri harus selalu dipantau oleh manajer, karena dapat berubah
setiap saat dan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan atau preferensi
konsumen.
 Meningkatnya permintaan industri menguntungkan bagi perusahaan dalam
industri, sebaliknya penurunan permintaan berakibat kerugian.

2. Industry Competition (persaingan industry)


Setiap industri bersaing satu sama lain untuk para konsumen yang menginginkan
produknya dan tingkat persaingan berbeda untuk setiap industri.
Perusahaan yang memiliki pesaing sedikit akan lebih menguntungkan, karena :
 Penjualan perusahaan dibandingkan dengan pasar keseluruhan (pangsa pasar)
normalnya lebih tinggi.
 Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi tanpa kehilangan konsumen
 Seluruh penghasilan     (total revenue) tergantung pada jumlah terjual
(quantity) dan harga per-unit (price).
 Perusahaan dapat menjual dalam jumlah besar pada harga tinggi sehingga
memperoleh tingkat penghasilan yang tinggi.
 Tingkat persaingan yang tinggi mengakibatkan rendahnya penjualan dan
kemungkinan  merugi.
3. Labor Enviroment (lingkungan pekerja)
 Beberapa industri memiliki karakteristik tenaga kerja khusus.
 Biaya tenaga kerja jauh lebih tinggi dalam industri tertentu yang memerlukan
spesialisasi (mis. pelayanan kesehatan).
 Serikat tenaga kerja mempengaruhi biaya tenaga kerja, selain masalah
pemogokan.
 Memahami lingkungan tenaga kerja dalam industri dapat menolong manajer
perusahaan mengestimasi biaya tenaga kerja yang terjadi.
4. Regulatory environment (lingkungan regulator)
 Semua industri terkena beberapa peraturan pemerintah. Ada peraturan yang
lebih ketat dikenakan pada suatu industri dibanding industri lainnya.
 Perusahaan mobil dan Perminyakan dikenakan lebih banyak peraturan
lingkungan. Perbankan, asuransi dan industri utilitas terkena peraturan pada
jenis jasa yang disediakan.
 Pengusaha yang bermaksud memasuki industri manapun harus mengatahui
segala  peraturan yang dikenakan pada industri tersebut

Dari empat indikator tersebut diatas perlu dicermati dan diantisipasi secara
terus- menerus, agar bila terjadi suatu dapat ditanggulangi secara dini. Dampak
terjadinya perubahan pada salah satu indicator ini akan memaksa perusahaan
mengambil keputusan bisnis.
Setiap keputusan bisnis yang diambil karena adanya perubahan diluar
perencanaan akan mempengaruhi faktor-faktor bisnis terkait lainnya.
B. ANALISIS PESAING
Analisis pesaing yakni memfokuskan pada setiap perusahaan yang menjadi
pesaing langsung perusahaan. Tujuan dari analisis pesaing yakni menentukan posisi
perusahaan dalam suatu industri (dalamstruktur pasar yang ada) agar perusahaan
dapat dengan baik mempertahankan diri dari lima kekuatan yang saling berinteraksi
yang mempengaruhi kekuatan tersebut untuk keuntungan perusahaan. Dan agar
perusahaan mampu memahami dengan baik kelemahan dan kekuatan yang dimiliki
oleh perusahaan serta dapat menangkap peluang serta tantangan yang timbul dari luar
perusahaan melalui analisis SWOT.

Mengidentifikasi pesaing
Identifikasi pesaing meliputi jenis produk yang ditawarkan, yaitu melihat
besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing, peluang dan ancaman, serta
keunggulan dan kelemahan. Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki
produk yang beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap
dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa
pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam
perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang. Untuk melihat besarnya pasar
yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang akan dimasuki.
Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market
share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa
sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara
keseluruhan.
Dengan memperkirakan besarnya market share, akan kelihatan peluang yang
ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang.
Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang
sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera
diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah. Identifikasi kelemahan dan
keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang
dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai
bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi,
lokasi, serta promosi.
Bentuk-Bentuk Persaingan
Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:
1. Persaingan merek, adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara
langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
2. Persaingan industri, adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu
produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam
botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola,
Aqua, dan lain-lain.
3. Persaingan bentuk, adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama.
Misalnya persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4. Persaingan generik. Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya
antara Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.

Teknik Analisis Pesaing


Untuk menganilis industri dan persaingan, ada empat cara yang harus dilakukan:
1. Definisikan pasar sasaran (target market). Mendefinisikan pasar sasaran akan
memudahkan perusahaan untuk mengetahui produk atau jasa mana saja yang membidik
sasaran yang sama.
2. Identifikasi pesaing langsung. Pesaing langsung adalah perusahaan yang
memberikan produk ataupun jasa yang relatif serupa dengan target market yang kurang
lebih sama. Identifikasi pesaing langsung akan membantu untuk melihat peta
persaingan, posisi perusahaan dibanding pesaing, dan apa yang harus dilakukan untuk
memenangkan persaingan.
3. Ketahui kondisi persaingan. Peta persaingan bisa dilihat dengan
menggunakan framework Porter Five Forces. Dari situ bisa dilihat daya tarik
persaingannya apakah sudah ketat ataupun belum.
4. Penilaian keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif adalah kemampuan
utama yang dimiliki oleh perusahaan yang diyakini sebagai modal untuk memenangkan
persaingan.
Strategi Bersaing
Michael Porter membagi strategi bersaing menjadi 3 strategi umum:
1. Differensiasi, adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda
dibandingkan penawaran yang diberikan oleh kompetitor. Strategi differensiasi
mengisyaratkan perusahaan mempunyai jasa atau produk yang mempunyai kualitas
ataupun fungsi yang bisa membedakan dirinya dengan pesaing.
2. Keunggulan biaya (low cost), adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya
produksi sehingga menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah
dibandingkan pesaing. Strategi harga murah ini fokusnya pada harga, jadi biasanya
produsen tidak terlalu perduli dengan berbagai faktor pendukung dari produk ataupun
harga yang penting bisa menjual produk atau jasa dengan harga murah kepada
konsumen. Warung Tegal misalnya mengandalkan strategi harga. Mereka tidak
perduli dengan kenyamanan orang ketika makan, bahkan juga dengan kebersihan,
yang penting bisa menawarkan menu makanan lengkap dengan harga yang sangat
bersaing.
3. Fokus, adalah strategi menggarap satu target market khusus. Strategi fokus
biasanya dilakukan untuk produk ataupun jasa yang memang mempunyai
karakteristik khusus. Beberapa produk misalnya hanya fokus ditargetkan untuk kaum
muslim sehingga semua produknya memberikan benefit dan fungsi yang disesuaikan
dengan aturan Islam. Produk yang fokus pada target market kaum muslim biasanya
selalu mensyaratkan label halal, tanpa riba, dan berbagai aturan lain yang disesuaikan
dengan ketentuan Islam.
DAFTAR RUJUKAN
 http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/managemen_strategik/
bab5_analisis_industri_dan_persaingan.pdf
 http://materikuliahdownload.blogspot.com/2016/05/analisis-industri-dan-
pesaing-faktor.html
 http://aliciakomputer.blogspot.com/2009/03/analisis-industri-dan-
persaingan.html
 https://majorika7.wordpress.com/2011/04/14/analisis-industri-dan-
pesaing/

Anda mungkin juga menyukai