Daya saing sebagai konsep perbandingan kemampuan dan kinerja perusahaan, sub-sektor atau Negara untuk menjual dan memasok barang dan jasa yang diberikan dalam pasar. Daya saing sebuah Negara dapat dicapai dari akumulasi daya saing strategis setiap perusahaan. Proses penciptaan nilai tambah (value added creation) berada pada lingkup perusahaan. Daya saing dalam industri merupakan produktivitas yang didefinisikan sebagai output yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Menurut World Economic Forum,daya saing daya saing nasional adalah kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Dalam analisanya tentang strategi bersaing (competitive strategy atau disebut juga Porter’s Five Forces) suatu perusahaan Michael A. Porter *** (mengintrodusir 3 jenis strategi generik yaitu: keunggulan biaya (cost leadership), pembedaan produk (differentiation), dan focus. Strategi biaya rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Terutama dalam pasar komoditi, strategi ini tidak hanya membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga yang terjadi tetapi juga dapat menjadi pemimpi pasar (market leader) dalam menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan stabuil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan keaktifan biaya. Menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. Daya saing industri, lingkungan eksternal menjadi hal yang berperan penting. Lingkungan eksternal merupakan faktor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilansuatu keputusan. Proses menjalankan audit eksternal harus melibatkan sebanyak mungkin manajer dan karyawan. Untuk menjalankan audit eksternal, perusahaan harus mendapatkan informasi tentang pesaing dan informasi tentang tren ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, dan teknologi. Kekuatan ndari lingkungan, eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori besar. 1. Kekuatan ekonomi Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap potensi menarik tidaknya berbagai strategi. 2. Kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan Perubahan sosial, budaya demografi, dan lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap hamper semua produk, jasa pasar, dan pelanggan. 3. Kekuatan politik, pemerintah dan hukum Faktor politik, pemerintah dan hukum oleh karenanya, dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar. 4. Kekuatan teknologi Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam formulasi strategi. 5. Kekuatan kompetitif, tujuan dan strategi Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing merupakan haal yang penting untuk keberhasilan formulasi strategi.
B. Pendekatan Porter’s untuk Analisis Industri
Analisis industri dengan menggunakan pendekatan model Lima Kekuatan Porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi bisnis dibanyak perusahaan. Berikut adalima kekuatan Porter dalam analisis industry. Pertama, persaingan antar perusahaan pesaing antar perusahaan pesaing merupakan kekuatan terbesar dari lima kekuatan kompetitif lainnya. Kedua, potensi masuknya pesaing baru. Ketiga, potensi pengembangan priduk pengganti. Keempat, daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok. Kelima, daya tawar konsumen/pelanggan merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri ketika kelompok pembeli terpusat atau membeli dengan volume yang besar. Berikut akan dibahas masing-masing kekuatan Strategi Bersaing Porter 1. Persingan di antara perusahaan sejenis Persaingan antar perusahaan sejenis biasanya merupakan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif . 2. Ancaman masuknya pendatang baru Perusahaan yang melakukan diversifikasi melalui akuisisi kedalam industri dari pasar lain seringkali memanfaatkan sumber daya mereka untuk dapat berkembang. 3. Kekuatan tawar menawar pemasok Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri, khususnya ketika terdapat sejumlah pemasok. 4. Kekuatan tawar menawar pembeli Pembeli bersaing dengan industri dengan memaksa harga turun, tawar menawar terhadap harga mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing. 5. Ancaman produk substitusi Dengan menetapkan batas harga tertinggi (ceiling price), produk atau jasa substitusi membatasi potensi suatu industri.
C. Analisis dan Kajian Pesaing
Manajemen strategik tidak terlepas dari permasalahan persaingan.
Pesaing potensial adalah perusahaan yang saat ini tidak bersaing dalam satu industri tetapi memiliki kemampuan sumber daya untuk memasuki suatu industri apabila perusahaan tersebut berkehendak. Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatu industri mengalami penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin meningkatnya persaingan di antara perusahaan dalam satu industri. Di dalam industri terjadi persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.