Oleh:
KELAS A2M
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
CHAPTER 3
EVALUATING ENVIRONMENTAL THREATS
Struktur Industri
Jumlah perusahaan yang berkompetisi
Keseragaman Produk
Biaya masuk dan keluar
Firm Conduct
Price Taking
Product differentiation
Tacit Collusion
Exploiting Market Power
Performance
Firm Level: competitive disadvantage,
competitive parity, competitive advantage
Socienty: Productive and allocative
efficiency, level of employment, progress
Dua hasil mendirikan hambatan untuk mencegah masuknya cenderung membuat sulit
bagi perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif dari upaya ini. Pertama, biaya
mutlak mendirikan hambatan mungkin sangat tinggi. Ketika biaya mendirikan entry barrier
lebih besar dari keuntungan dilindungi oleh penghalang itu, memanfaatkan kesempatan ini
tidak akan menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Kedua, mendirikan hambatan masuk cenderung menciptakan masalah pengendara
gratis. Sebuah hambatan masuk menghalangi masuk ke industri. Dengan demikian, penghalang
dilaksanakan oleh salah satu perusahaan memiliki efek menghalangi masuk bagi semua
perusahaan incumbent. Memang, entry barrier dapat dianggap sebagai yang baik kolektif untuk
perusahaan dalam industri.
Perusahaan-perusahaan yang berinvestasi untuk membuat hambatan masuk akan
mendapatkan keuntungan apapun yang berhubungan dengan hambatan-hambatan dan mereka
juga harus menyerap biaya mendirikan mereka. Perusahaan-perusahaan yang tidak berinvestasi
dalam mendirikan hambatan akan mendapatkan semua manfaat yang dihasilkan dari hambatan
tetapi tidak harus menyerap biaya mendirikan mereka.
Suatu industri menjadi industri tingkat dunia karena ada manfaat ekonomis atau
manfaat lainya bagi perusahaan yang bersaing secara terkoordinasi dibanyak pasar nasional.
Terdapat banyak sumber yang menonjol dari manfaat strategis dunia seperti, selain juga
rintangan untuk mencapainya. Tugas para analis adalah memperhatikan hal-hal tersebut bagi
industri tertentu yang sedang di teliti memahami mengapa suatu industri tidak termasuk dalam
tingkat dunia atau sebaliknya, sumber manfaat dunia yang mana yang melebihi
rintangannya.Seberapa baik strategi bekerja tergantung seberapa besar memahami hubungan
kekuatandan kelemahan perusahaan dan juga sumber daya dan kemampuannya.
Sumber daya dan kemampuan perusahaan merupakan aset kompetitif dan menentukan
apakah daya saingnya di pasar akan sangat kuat atau lemah mengecewakan. Perusahaandengan
aset kompetitif minimal atau normal hampir selalu dijatuhkan keposisi tertinggal dalam
industri.Analisis sumber daya dan kemampuan memberikan alat yang sangat kuat bagi
manajer-manajer untuk menilai aset kompetitif perusahaan dan menentukan apa yang menjadi
kebutuhan dasar perusahaan agar sukses di pasar.
Ada dua langkah untuk melakukan analisis ini (1) identifikasi sumber daya dan
kemampuan perusahaan dengan demikian para manajer memiliki ide yang lebih baik dalam
membuat strategi kompetitif perusahaan. (2) Langkah selanjutnya memeriksa sumber daya
perusahaandan kemampuan lebih lanjut untuk memastikan mana dari semua itu yang paling
bernilai kompetitif dan menentukan apakah yang terbaik yang dapat membantu perusahaan
mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan dari perusahaan pesaing.
Pendekatan manajemen umum ini memiliki validitas yang baik untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan, namun disatu sisi juga memiliki keterbatasan untuk
pengaplikasiannya yaitu
a. Jika satu gagasan diterima dalam pengambilan keputusan oleh manajemen umum
sangat penting untuk dapat menentukan kinerja perusahaan, kualitas dan karakteristik
yang dianggan sebagai “high quality” maka general managers dapat bertindak ambigu
dan sulit untuk menspesikannya.
b. General manager merupakan kekuatan (kelemahan) yang mungkin penting untuk
organisasi, namun mereka bukan satu-satunya kekuatan atau kelemahan organisasi.
2. Menguji atribut organisasi yang lain sebagai kompentensi khusus (examines other
organizational attributes as distinctive competencies)
Selznick meneliti tentang karakteristik internal organisasi dari sudut pandang yang
berbeda. Selznick menguji hubungan antara kepemimpinan institusional dengan
kompetensi khusus. Kepemimpinan institusional dalam organisasi merupakan sesuatu
yang dilakukan lebih dari sekedar menjalankan aktivitas manajerial klasik seperti
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Namun pemimpin
institusi harus mampu membuat dan mendifinisikan tujuan perusahaan (misi) dan mampu
mendemonstrasikan visi organisasi. Sedangkan dari sisi kompetensi khusus,visi organisasi
dipadukan dengan struktur organisasi dapat membantu mendefinisikan kopetensi khusus
tersebut, dimana terdapat aktivitas tertentu perusahaan yang lebih baik jika dibandingkan
dengan perusahaan pesaing.
Ricardian Economics
Teori ini menganggap bahwa hanya sedikit bahkan tidak ada peran manajer yang
mungkin dikatakan sebagai kekuatan atau kelemahan. Sebagai gantinya, David Ricardo tertarik
dalam economic consequences. Penelitian ini difokuskan pada economic consequences
kepemilikan tanah.
Tidak seperti pada beberapa factor produksi, total penawaran tanah relative tetap dan
tidak bertambah secara signifikan dalam meresspon tingginya harga dan permintaan. Seperti
yang terjadi pada factor-faktor produksi yang secara sempurna inelastis karena jumlah
penawarannya tetap dan tidak terpengaruh oleh naiknya harga. Pendapat Ricardo
menitikberatkan pada tanah sebagai satu factor produsi seperti yang tergambar pada figure 5.1
menggambarkan bahwa terdapat beberapa bidang tanah yang cocok untuk pertumbuhan
gandum. Selain itu Ricardo juga menganggap bahwa kesuburan terdapat pada bidang tanah
yang berbeda mulai dari tingkat kesuburannya tinggi (biaya produksi rendah) dan tingkat
kesuburannya rendah (biaya produksi tinggi).
Analisis ini digunakan untuk kurva permintaan pasar sederhana yang digambarkan pada
figure 5.1A. permintaan pasar gambarkan oleh harga P yang merupakan harga yang ditentukan
pasar gandum dalam pasar ini. Hal yang berbeda terjadi pada 2 perusahaan yang lain. Pada
figure 5.1B menghasilkan kempetisi yang sama dan profit ekonominya sebesar nol. Sedangkan
pada figure 5.1C menggambarkan tanah yang memiliki tingkat kesuburan tinggi memiliki total
biaya rata-rata lebih rendah dibandingkan dengn harga yang ditentukan oleh pasar sehingga ini
mamu memberikan superior profits.
Resource categories
Sumber daya perusahaan terdiri dari asset, kemampuan, kempetensi, proses organisasi,
atribut perusahaan, informasi, pengetahuan dan sebagainya. Namun beberapa penulis membuat
daftar atribut perusahaan yang mungkin dianggap sebagai sumber daya. Sumber daya ini dibagi
ke dalam 4 kategori yaitu:
1. Financial capital (modal keuangan)
Modal ini meliputi seluruh sumber keuangan yang berbeda-beda dimana perusahaan
dapat menggunakannya untuk menyusun dan mengimplementasikan strategi seperti modal
dari pengusaha, pemegang saham, pemegang obligasi, dan dari bank. Selain itu laba
ditahan juga merupakan jenis yang penting dalam modal keuangan.
2. Physical capital (modal fisik)
Merupakan teknologi fisik yang digunakan perusahaan seperti pabrik, peralatan ,
lokasi yang strategis dan akses untuk mendapatkan bahan baku.
3. Human capital (modal tenaga kerja)
Meliputi pelatihan, pengalaman penilaian, kecerdasan, hubungan dan pengetahuan
individu manager dan pekerja di perusahaan.
4. Organizational capital (modal pengorganisasian)
Adalah suatu atribut kumpulan individu. Organizational capital meliputi struktur
laporan formal perusahaan, system perencanaa, pengendalian, pengorganisasian baik
formal maupun tidak formal, budaya, reputasi, hubungan baik informal antara grup dalam
perusahaan dan antar perusahaan serta hubungan dengan lingkungan perusahaan.
Kompetensi, Merupakan kegiatan perusahaan yang telah perlajari dan di terapkan secara
mahir (Kapabilitas)
Kompetensi Inti, adalah Kecakapan kinerja internal yang merupakan pusat strategi
perusahaan dan daya saing.
Kompetensi Distinctive, adalah aktivitas kompetitif yang bernillai artinya bahwa
perusahaan bias melakukan lebih baik dari para pesaingnya.
Kelemahan sumber daya atau kompetitif liablility merupakan suatu kekurangan atau
kondisi dimana ketidakberuntungan perusahaan di dalam pasar.
Resouces
Seperti pada resource based view perusahaan telah dikembangkan, sehingga perbedaan
dari penulis telah digunakan untuk jangka waktu yang berbeda untuk mendiskripsikan yang
secara strategis relevan dengan atribut keuangan, fisik, individu dan pengorganisasian.
Capabilities
Kapabilitas berbeda dengan sumber daya, dimana hanya meliputi atribut di dalam
perusahaan yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengkoordinasikan dan
mengeksplor kemampuan ini dengan sumber daya lain.
Competencies
Tampak dalam praktek menunjukkan bahwa kompetensi inti adalah keterbatasan bagi
atribut perusahaan yang memungkinkan manager untuk menyusun dan mengimplementasikan
strategi difersifikasi perusahaan tertentu.
Walaupun perbedaan antara sumber daya, kapabilitas dan kompetensi ditunjukkan
dalam teori, namun dalam prakteknya ketiga hal tersebut dalam prakteknya sering digunakan
secara bergantian dan bersamaan. Selain itu istilah kompentensi inti hanya penerapan dalam
diskusi dalam membahas konsep dan implementasi dari strategi difersifikasi.
Sumber daya merupakan sebuah aset, kompetensi, proses, keahlian, atau pengetahuan
yang dikuasai oleh perusahaan. Sumberdaya merupakan sebuah kekuatan jika hal tersebut
membawa perusahaan memiliki sebuah keunggulan bersaing. Sumberdaya ini merupakan
sesuatu yang dilakukan perusahaan atau potensi yang dimiliki untuk melakukan sesuatu dengan
relatif terperinci yang berhubungan dengan keberadaan atau pesaing berpotensi. Sumberdaya
adalah suatu kelemahan jika merupakan hal yang dilakukan oleh perusahaan dengan buruk atau
tidak memiliki kapasitas untuk melakukan sesuatu meskipun pesaingnya memiliki kapasitas
tersebut. Barney, dalam analisis kerangka VRIO yang dimilikinya, mengajukan 4 pertanyaan
untuk mengevaluasi sumberdaya andalan setiap perusahaan :
Menilai potensi dan kapabilitas dari segi potensi adalah keunggulan kompetitif yang dapat
bertahan dan kelayakan hasil kembaliannya. Banyak hal yang bias dilakukan untuk mencapai
keunggulan bersaing. Antara lain, pendapat yang yang sering muncul adalah dengan
menemukan dan mengembangkan suatu core competency atau kompetensi inti. Kompetensi
berkaitan dengan skill, knowledge dan teknologi know how yang memberikan keunggulan
khusus pada poin tertentu dari rantai nilai yang apabila digabungkan dengan “strategic
process” akan menggabungkan rantai membentuk “core capability”
Durabilitas adalah tingkat yang menunjukkan daya tahan sumber daya dan perusahaan menjadi
berkurang atau ketinggalan jaman.
Imitabilitas adalah tingkat yang menunjukkan daya tahan sumber daya dan kemampuan
perusahaan (yang diutamakan) dapat diduplikasikan/ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain.
Apabila sumberdaya dan kemampuan perusahaan tersedia dan jarang tetapi mudah
untuk ditiru, pengelolaan tersebut hanya mampu menciptakan manfaat kompetitif yang bersifat
sementara saja. Apabila sumberdaya atau kemampuan tersedia, jarang dan sulit untuk ditiru,
pengelolaan ini akan membentuk katahanan manfaat kompetitif. Untuk menguji bagaimana
kerangka konseptual VRIO supaya dapat diaplikasikan, yaitu dengan menyadari dua contoh:
kompetensi industri minuman dingin di U.S dan bagaimana Google mampu mempertahankan
manfaat kompetitif nya.
Pada contoh ini kami akan menjelaskan perusahaan Pepsi dan Cocacola. Dibandingkan
dengan melakukan persaingan secara langsung, mereka lebih tertarik dengan melakukan
pencarian strategi lain dengan caranya masing-masing.
Google merupakan salah satu perusahaan yang secara sukses membuat perusahaan
secara sgresif dengan dibarengi dengan perkembangan budaya kerja nya. Dimana perusahaan
membuat karyawannya memiliki 80% jam kerja tiap hari nya dan 20% untuk melakukan
apapun yang ingin mereka lakukan. Jadi, Google menciptakan kemajuannya dengan
melakukan inovasi budaya kerja.
Barney, J. B. 2011. Gaining And Sustaining Competitive Advantage 4th Edition. Pearson
Prentice Hall