Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS DINAMIKA INDUSTRI FURNITURE

Oleh:

ASLAM SAID 041724253001

VIKTOR MARIA AKBAR SURATOMO TUKAN 041724253011

RAHADIAS DANAR MURIA 041724253019

KELAS A2M

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2019
A. Konsep / Pengertian Furniture

Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja,
dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja
kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap. Sedangkan kata
furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520-30 Masehi). Fourniture mempunyai asal kata
fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture
punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya.
Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang ada di rumah dan
digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti
pakaian atau cangkir. Mebel terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll.
B. Jenis-Jenis Furniture
1. Furniture Built In
Furniture built in merupakan furniture yang dipasang mengikuti keadaan suatu ruang dan setelah
terpasang tidak mungkin untuk digeser atau dipindahkan. Furniture ini sangat fungsional,karena
setiap jengkal ruang dimanfaatkan semaksimal mungkin.Dengan kata lain furniture ini sangat
sesuai untuk rumah mungil dan apartement .sehingga membuat ruangan lebih terlihat rapi dan
kompak.
2. Furniture Knockdown
Furniture knockdown merupakan furniture yang mudah dibongkar pasang. Furniture ini sangat
sesuai dengan anda yang sering berpindah tempat tinggal. Sifat yang fleksibel dan ringkas saat
diangkut merupakan nilai lebih. Tetapi unrukfurniture knockdown yang berukuran besar tetap
membutuhkan tukang untuk membongkarnya, seperti lemari pakaian,rak buku, dan workstation
atau officesystem.
3. Furniture Mobile
Furniture mobile yaitu furniture yang dapat bergerak dan mudah dipindah pindahkan.
Furniture ini biasanya menggunakan elemen pendukung, yaitu roda pada bagian bawahnya atau
dibagian kaki-kakinya.Computer station merupakan contoh furniture mobile yang paling banyak
dijumpai, begitu juga kursi kerja yang beroda. Walaupun demikian akan berarti furniture lain tidak
dapat dipasangi roda.Desain Minimalis saat ini sudah menambahkan elemen roda untuk
menambahkannya pada coffee table, meja makan, dan cabinet dapur , selain tampilan yang unik,
elemen ini memberikan fleksibilitas sehingga mudah dipindahkan.Untuk furniture ini, jangan lupa
memperhatikan jenis dan kualitas roda, jangan sampai merusak lantai dibawahnya, termasuk
karpet atau alas lantai lainnya.
A. BAHAN – BAHAN FURNITUR
1. Kayu Solid
Kayu solid merupakan bahan terkuat dan paling tahan lama dibandingkan kayu olahan. Namun
persediaannya terbatas sehingga harganya pun sangat mahal. Proses pengerjaannya pun
membutuhkan keterampilan yang khusus. Pengeringan harus sempurna untuk mengindari sifat
muai susut kayu. Kayu yang biasa dipakai di Indonesia untuk furniture adalah kayu jati, kayu
nyatoh, dan kayu sungkai dan beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, ramin dan cedar.
kayu solid yang banyak digunakan untuk interior furniture dan jenis furniture lain adalah kayu jati.
Kayu jati ini pun banyak mempunyai ragam dan jenis sehingga harganya bisa bervariasi dari jati
yang satu ke jati yang lain. Perbedaan umur kayu jati sendiri akan menghasilkan perbedaan harga
yang lumayan,dimana kayu jati muda dan kayu jati tua bisa mempunyai perbedaan sampai 2 kali
lipat. Kayu jati dikenal tahan cuaca dan tahan melawan serangan rayap.
1. Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak diminati karena kualitasnya, ketahanannya
terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan seratnya yang menarik.Kayu ini merupakan kayu kelas
satu yang banyak diolah menjadi furniture berkelas. Jenis furniture ini pun sangat diminati oleh
penduduk mancanegara sehingga permintaan eksport selalu meningkat dari tahun ke tahun. Warna
kayu jati adalah coklat muda, coklat kelabu hingga coklat tua kemerahan. Sekalipun keras dan
kuat kayu ini mudah dipotong dan dibentuk. Agar keindahan serat dan urat kayu terlihat alami,
finishing nya bisa menggunakan politur, melamik atau PU (polyurethane).
2. Kayu sungkai kini semakin popular penggunaannya sebagai pengganti kayu jati yang mahal.
Seratnya lebih lunak dan warnanya pun lebih terang dari kayu jati. Kayu sungkai cocok untuk
furniture dalam ruangan. Walaupun harganya lebih murah dari kayu jati tapi masih lebih mahal
dari pada kayu nyatoh.
3. Kayu nyatoh biasa disebut kayu jati muda yang banyak terdapat di propinsi Riau. Serat kayunya
berwarna coklat muda dengan guratan yang khas. Kayu ini juga tahan terhadap serangan rayap dan
tahan lama.
2. Kayu Lapis ( plywood )
Kayu lapis merupakan kayu olahan yang biasa kita kenal dengan sebutan tripleks atau mutipleks.
Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi.
Ketabalanya bervariasi dari mulai 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm dan luasannya 244 x 122 cm.
Ketebalan plywood menentukan kekuatan dan kestabilannya.
Jenis kayu ini paling banyak dipakai sebagai material pembuat kitchen set, lemari, meja, dan
tempat tidur. Oleh karena plywood mempunyai permukaan polos dan tidak memiliki serat yang
khas maka kadang perlu diberi pelapis tambahan seperti venner(irisan kayu tipis) PVC ataupun
melaminto. Harga kayu lapis lebih murah dari kayu solid tapi lebih mahal dari kayu olahan lainnya.
3. Blokboard
Blockboard merupakan Potongan kayu kotak kecil-kecil ( sekitar 2.5 – 5 cm ) yang dipadatkan
dengan mesin dan diberi pelapis venner di kedua sisinya sehingga menjadi sebuah lembaran
menyerupai papan. Ketebalannya bisa 12 mm, 15 mm dan 18 mm dan luasannya sama dengan
multipleks.
Blockboard biasanya dibuat dari kayu lunak sehingga tidak sekuat plywood. Harganya pun
sedikit dibawah plywood. Jenis block board yang banyak tersedia adalah teakblok (memakai
lapisan venner kayu jati). Cukup baik untuk membuat rak, cabinet ataupun kitchen set.
4. Kayu MDF ( Medium Density Fibreboard )
MDF terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia resin yang direkatkan dan dipadatkan dengan
suhu dan tekanan yang tinggi. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa perkebunan
ataupun bamboo. Ini membuat MDF lebih ramah lingkungan. Bentuknya berupa papan atau
lembaran yan siap dipotong sesuai dengan kebutuhan. Versi yang lebih padat dan lebih kuat
dikenal dengan HDF (High Density Fibreboard).
MDF sangat fleksibel sehingga mudah dibentuk. Ukuran dan kekuatannyapun konsisten.
Namun karena memakai bahan kimia resin, MDF lebih berat dari Plywood dan particle board. Di
pasaran MDF memiliki jenis finishing yang sangat berfariasi dari cat kayu, venner, PVC, HPL
ataupun paper laminate. Warna dan motifnya pun dapat dibuat sangat beragam
Furniture yang memakai bahan MDF biasa dipakai untuk furniture praktis yang diproduksi
masal oleh pabrik. Sistem knock down digunakan hampir di semua industry furniture dengan
menggunakan dowel (batang kayu atau plastic kecil) atau connecting bolt yang membuat produk
dapat dibongkar pasang dengan mudah.
B. FINISHING/TEKNIK FURNITUR
Apapun bahan dasar yang dipergunakan untuk furniture pilihan kita, permukaan luar harus
difinishing agar tampilannya indah. Ada berbagai macam jenis style finishing material, antara lain:
Finishing Melamix, Cat Duco dan Laminate. Bagian dalam kabinet biasanya dilapisi bahan
melaminto. Tapi kabinet yang menggunakan pintu kaca, bagian dalamnya tidak dilapisi
melaminto, melainkan dilapis dengan bahan yang sama dengan pelapis kabinet bagian luar. Jadi
dari luar kaca, bagian dalam kabinet tetap terlihat indah.
1. Finishing Melamix
adalah dengan metode penyemprotan cairan melamix sebagai finishing akhir pada
permukaan furniture dapat berupa dof atau glossy. Warna dapat bervariasi, biasanya terdiridari
warna-warna kayu natural, karena finishing sistem melamix dalam interior design digunakan untuk
furniture yang ingin menampilkan kesan natural pada serat kayu.
2. Cat Duko
adalah dengan metode penyemprotan cat duko pada permukaan furniture. Warna dapat
bervariasi dengan pilihan yang beraneka ragam seperti warna-warna pastel maupun natural. Serat
kayu pada furniture tidak akan terlihat jika menggunakan duko, karena akan tertutup dengan warna
solid cat itu sendiri. Biasanya duko dalam interior design digunakan untuk menampilkan kesan
dinamis, elegan dan modern pada ruangan.
3. Laminate
adalah metode finishing interior atau furniture dengan merekatkan bahan pelapis
dipermukaan furniture. Pelapis yang umum digunakan antara lain HPL, tacon, decosit,
supercondan PVC. Di antara keempat pelapis tersebut, HPL paling mahal, disusul tacon, decosit,
supercondan terakhir PVC.

FUNGSI FURNITUR
Mebel akan terasa fungsinya jika tidak ada di rumah. Kita akan terpaksa duduk
berselonjor, tidur di lantai dan kedinginan, membuka laptop di lantai. Pakaian tergeletak di lantai.
Kaki cepat kesemutan, tidur dan bekerja juga tidak nyaman, barang-barang berantakan. Terasa
manfaat mebel atau furniture: membuat rumah kita nyaman untuk beristirahat, bekerja, serta
membantu rumah kita menjadi lebih rapi.
Itu sebabnya furniture atau mebel berumur sangat tua dan masih bertahan hingga sekarang. Mebel
tertua yang ditemukan sampai saat ini adalah mebel pada situs di Oarkney, peninggalan zaman
neolithic sekitar tahun 3100–2500 SM (Sebelum Masehi).

Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menjalankan Bisnis Mebel?


1. Modal
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa peluang bisnis mebel ini sangat bagus akan tetapi
membutuhkan modal yang cukup besar. Mengingat bahan baku yang digunakan pada bisnis ini
tidaklah murah dan pembuatannya pun terbilang cukup sulit. Sehingga anda sebagai pelaku bisnis
mebel dapat memperhatikan modal terlebih dahulu sebelum memulai menjalankan bisnis. Dimana
anda dapat mendapatkan modal dengan mengajukan peminjaman terhadap bank-bank tertentu,
ataupun modal dari tabungan anda sendiri.
2. Lokasi
Selain perlu memperhatikan modal saat menjalankan bisnis mebel juga harus memperhatikan
lokasi tempat berbisnis yang strategis. Lokasi yang strategis ini berpengaruh pada pendapatan
bisnis yang mana dapat mempermudah dalam mendapatkan konsumen. Sehingga bagi anda yang
ingin lebih maksimal dalam meraih pendapatan maka sebaiknya anda memilih lokasi bisnis yang
ramai dan berkemungkinan untuk mudah didatangi konsumen.
3. Strategi yang tepat
Sebagai pelaku bisnis anda juga harus dituntut untuk menyusun strategi yang tepat untuk
kelangsungan bisnis anda. Dimana ketika ada suatu permasalahan yang terjadi pada bisnis anda
maka anda sudah menyiapkan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, anda juga
harus dapat membaca peluang bisnis dari mebel ini untuk memperluas target penjualan. Seperti
yang kita ketahui bahwa saat ini banyak juga masyarakat yang berinvestasi rumah, kondisi tersebut
dapat menjadi peluang untuk anda dalam meraih perhatian mereka. Dimana mereka dapat menjadi
target konsumen untuk mebel yang anda tawarkan secara langsung akan dapat menaikkan
pendapatan bisnis mebel anda.
4. Target pasar
Dalam menjalankan bisnis mebel juga perlu untuk memperhatikan target pasar. Dimana dalam
berbisnis apapun itu sebaiknya menjalankan bisnis berdasarkan target pasarnya agar proses
pelaksanaan bisnis dapat berjalan dengan lancar dan tepat. Selain itu, anda sebagai pelaku bisnis
mebel pun akan lebih fokus dan paham mebel seperti apa yang tepat untuk diproduksi dan
konsumen seperti apa yang sesuai dengan target pasarnya. Maka dari itu, target pasar ini berperan
penting juga pada bisnis yang anda jalankan untuk meraih kesuksesan.
5. Melakukan pemasaran dan promosi
Di dalam menjalankan bisnis usaha mebel anda harus dapat menentukan segmen-segmen pasar
tertentu yang dapat membantu anda untuk bisa memutuskan dan menentukan strategi dalam
promosi dan pemasaran yang efektif dan efisien. Selanjutnya untuk melakukan promosi, anda tidak
hanya dapat dengan menyerahkan brosur ke perusahaan atau berbagai tempat yang lainnya saja,
anda juga bisa mempromosikan bisnis mebel anda tersebut melalui media internet dan elektronik
seperti misalnya media sosial. Sehingga, produk yang anda jual tersebut akan lebih mudah di
ketahui oleh masyarakat luas, tidak hanya di dalam kota anda saja. Selain itu, ketika anda
menggunakan media sosial dalam melakukan pemasaran dan promosi sebaiknya anda
menyebutkan berbagai macam kelebihan dan kualitas dari produk mebel yang anda jual, supaya
para konsumen percaya dan mengetahui mengenai keunggulan dan perbedaan mebel anda dari
tempat yang lainnya.
6. Kualitas sebanding dengan harga
Kualitas mebel menjadi hal yang selalu diperhatikan oleh konsumen dalam memilih mebel yang
akan dibelinya. Mebel yang berkualitas memang menjadi dambaan bagi para konsumen sehingga
anda sebagai pelaku bisnis mebel tidak ada salahnya jika lebih mengedepankan kualitas. Dengan
mengedepankan kualitas maka secara otomatis anda dapat dengan mudah menarik perhatian
konsumen dan bahkan memiliki banyak pelanggan. Selain itu kualitas yang bagus dapat juga
membuat bisnis anda mampu bersaing dengan pelaku bisnis mebel lainnya sehingga anda lebih
menguasai pasar. Apalagi jika mebel yang anda buat memiliki kualitas yang sebanding dengan
harga yang anda berikan, tentunya hal itu akan menjadikan bisnis anda lebih unggul dan dipercaya
oleh banyak konsumen.
7. Menjalin kerjasama
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa anda sebagai pelaku bisnis harus memiliki
strategi yang tepat seperti misalnya mampu menangkap peluang bisnis mebel yang sekiranya dapat
meningkatkan pendapatan bisnis anda. Dalam hal tersebut akan berjalan lebih optimal jika anda
mampu menjalin kerjasama dengan perusahaan yang bergerak dalam investasi perumahan,
apartemen, hotel, ataupun restoran. Dimana seperti yang kita ketahui bersama bahwa pasti
perusahaan seperti itu memerlukan mebel untuk melengkapi bisnisnya. Sehingga, tidak ada
salahnya jika anda mencoba untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan tersebut agar bisnis
mebel anda lebih lancar dalam meraih kesuksesan.
Berdasarkan data ekspor Indonesia, negara tujuan ekspor furnitur indonesia yang berada
di posisi pertama adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor 37% atau sebesar USD 675,76 juta
dari total ekspor ke dunia sebesar USD 1,6 miliar. Produk furnitur Indonesia memang menjadi
favorit pembeli dari negara ini karena desain-desain Indonesia masih menjadi favorit mereka,
pemilihan warna produk juga cocok dengan kriteria mereka dan juga harga yang masih kompetitif
(Kemenperin, 2016d). Negara tujuan kedua adalah Jepang sebesar 10% USD 189,966 juta, diikuti
oleh Inggris sebesar 5%, Belanda, Jerman, Perancis dan Australia masing-masing sebesar 4%,
sedangkan Belgia dan Korea Selatan sebesar 3% dan RRT 2% dan 24% merupakan nilai ekspor
Indonesia untuk 197 negara lainnya.
Konsumsi furnitur dunia diproyeksikan tumbuh mencapai 2,7% pada 2017. Pertumbuhan
terbesar akan dialami kawasan Asia dan Pasifik, walaupun konsumsi di RRT mengalami
perlambatan. Pertumbuhan konsumsi di Amerika Utara akan lebih menjanjikan dibandingkan
dengan kawasan Eropa, sedangkan Amerika Selatan mengalami perlambatan. Pertumbuhan
terbesar di kawasan Asia Pasifik terus meningkat, dimana pada tahun 2010 tumbuh sebesar USD
118 miliar dan berkembang menjadi USD 117 miliar pada tahun 2016 (International Furniture
Fair Singapore, 2017).
Berikut merupakan gambar tren konsumsi per kapita furnitur selama satu dekade terakhir.
Gambar ini memperlihatkan pesatnya pertumbuhan konsumsi per kapita furnitur pada negara-
negara berpenghasilan menengah/ rendah bila dibandingkan negara-negara berpenghasilan tinggi
dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, sebagai dampak dari peningkatan disposable income dan
terbukanya akses pasar di negara-negara berkembang untuk produk furnitur dunia. Hal ini
menunjukkan bahwa negara berkembang merupakan pasar potensial bagi industri furnitur seiring
dengan meningkatnya pendapatan di negara-negara berkembang dan kebutuhan akan furnitur baik
di segmen residensial, maupun di segmen bisnis seperti hotel, perkantoran, restoran, dan
sebagainya.
Prospek pasar furniture dalam negeri Indonesia memiliki potensi dan peluang yang besar.
omset pasar furniture menurut HIMKI pada tahun 2015 bernilai Rp 10 triliun dengan 55% dikuasai
oleh produk domestik dan sisanya produk impor. Konsumsi furniture di Indonesia mengalami
lonjakan pesat pada tahun 2016 setelah lima tahun sebelumnya mengelami fluktuasi dan cenderung
mengalami penurunan
DI Indoensia sendiri, terdapat 2 jenis furniture yang digunakan/diproduksi yaitu yang
pertama adalah (1) Solid wood dimana 95% furnitur ini dibuat oleh UKM. (2) Furnitur Kayu
Panel/Breakdown yang merupakan furniture yang mudah dibongkar pasang sehingga mudah untuk
dipindah. Yang menarik adalah persaingan pasar dalam negeri di bisnis furniture knock down yang
sangat kompetitif dengan kehadiran lebiih dari 100 merek ditambah produk impor seperti IKEA
dan (3) Rotan yang menurut kemenperin pengolahannya terus menurun 3,6% per tahun sejak 2003
Berdasarkan data Top Brand Index (2015) untuk kategori furnitur knock down, pangsa
pasar terbesar dimiliki oleh merek Olympic yang mengusung produk berkualitas dengan harga
terjangkau dengan pangsa pasar lebih dari 50%, disusul Ligna yaitu hanya 11,2% di tahun 2015.
Jika dilihat tren tahun 2006-2015, merek Olympic memperoleh tren tertinggi di tahun 2011
sebesar 80,4% sementara di tahun yang sama merek Ligna yang diurutan kedua dengan tren 5,6%.
Keberhasilan Olympic memenangi persaingan bisnis dikarenakan dapat meningkatkan kinerja
merek, sehingga berhasil dikenal luas dan tertanam dipikiran para konsumen
Proyeksi pendapatan yang diterima e-commerce di dunia dalam memenuhi kebutuhan
konsumen dibeberapa segmen produk termasuk furnitur di dalamnya. Pada tahun 2016, furnitur
dan perlengkapan rumah memiliki kontribusi sebesar USD 199 juta dari total USD 1.179 juta dan
diprediksi meningkat menjadi USD 342,8 juta pada tahun 2021. Gambar tersebut juga
menunjukkan proyeksi pertumbuhan permintaan furnitur secara online sebesar 11,5% per tahun,
sedangkan proyeksi pertumbuhan e-commerce secara keseluruhan sebesar 12,3% per tahun
Kontribusi segmen Furnitur dan Perlengkapan Rumah sebesar USD 199 miliar atau
mencapai 17% terhadap pasar global e-commerce. Pasar untuk segmen tersebut didominasi oleh
RRT, Amerika Serikat dan Eropa dengan pangsa secara kumulatif mencapai 86,3%. Rata-rata
pertumbuhan global untuk segmen Furnitur dan Perlengkapan Rumah dalam penjualan e-
commerce diprediksi akan mencapai 11,5% selama 2016-2021. Diantara tiga pasar utama segemen
Furnitur dan Perlengkapan Rumah tersebut, pertumbuhan RRT diprediksi akan lebih tinggi yaitu
sebesar 14,5% selama periode yang sama, sementara Amerika Serikat diprediksi tumbuh lebih
rendah yaitu sebesar 7,2%. Adapun Eropa diprediksi oleh Statista (2016b) akan tumbuh pada level
11,3%.

Anda mungkin juga menyukai