1. Definisi dan rasional Pengungkapan dapat didefinisikan sebagai memberikan akses informasi kepada pihak-pihak yang terkait, terlepas dari tujuan memperoleh informasi, melalui prosedur yang transparant yang menjamin kemudahan informasi. Akses ke informasi yang material membantu shareholder melindungi hak mereka dan memperbaiki kemampuan partisipan pasar untuk memebuat keputusan ekonomi. 2. Prinsip pengungkapan Di Indonesia, melalui hukumnya di pasar modal telah mengatur pengungkapan informasi dan pelaporan obligasi untuk penerbit, perusahaan publik dan semua pasar modal mendukung profesi dan institusi. Lebih jauh lagi, OJK sebagai pengawas pasar modal di Indonesia telah mengeluarkan beberapa keputusan tentang pengungkapan informasi obligasi untuk perusahaan publik. 3. Confidential information (rahasia bisnis) Rahasia dagang yang harus diberi perlindungan dan harus memenuhi karakteristik sebagai berikut: 1. Informasi rahasia hanya diketahui oleh orang tertentu, atau semacam informasi yang tidak diketahui secara publik. 2. Informasi tersebut mempunyai nilai ekonomis yang kerahasiaan informasinya dapat menjalankan aktivitas atau bisnis komersil atau dapat mengembangkan keuntungan secara ekonomi 3. Kerahasiaan yang dipertahankan dengan cara mengendalikan informasi dengan upaya yang diperlukan dan sesuai.
4. Inside information and insider dealing
Insider trading mencakup aktivitas baik sah dan dilarang. Insider trading yang ilegal adalah transaksi yang terjadi ketika mereka yang memiliki akses ke informasi insider (orang dalam) menggunakan pengetahuan mereka untuk meraup untung atau menghindari kerugian di pasar saham. Investor yang tidak memiliki akses informasi dari insider seringkali membayar biaya transaksi ke insider. Biaya dari insider dealing ini merusak kredibilitas dari pasar sekuritas. Salah satu alasan utama bahwa modal dapat dengan mudah tersedia pada stock market paling sukses di dunia adalah para investor sangat mempercayai mereka. Pemerintah tidak dapat mengabaikan insider dealing jika mengharapkan untuk mempromosikan pasar sekuritas yang aktif dan menarik investasi internasional. Hal yang sama juga berlaku bagi BOC yang ingin melindung para shareholder dan menarik investasi. Informasi insider dapat didefinisikan sebagai segala informasi yang tepat mengenai perusahaan publik, perundang-undangan Indonesia juga mengakui tanggung jawab pidana atas pelanggaran informasi insider. Yaitu, orang yang mungkin dianggap insider memiliki kewajiban untuk menjaga informasi sebagai rahasia bisnis dan pengungkapannya dikenakan sanksi sebagai tindak pidana. 5. Disclosure in listed and non-listed companies Disclosure (pengungkapan) mengahruskan perbedaan secara publik antara perusahaan terdaftar, perusahaan publik non-listed, dan perusahaan saham gabungan milik swasta.perusahaan saham gabungan swasta biasanya hanya membutuhkan persyaratan pengungkapan yang minimal dan tidak tunduk pada kewajiban pelaporan yang ditentukan oleh peraturan yang mengatur bursa efek. Peraturan yang lebih ketat diperlakukan untuk perusahaan publik yang listed dan non- listed. Peraturan yang ketat dibutuhkan karena terdapat dampak yang lebih besar dari potensi kecurangan ketika sebuah perusahaan memiliki ribuan shareholder. 6. Disclosure vs transparency Disclosure seringkali dibingungkan dengan transparansi. Sayangnya, 2 istilah ini seringkali digunakan secara bergantian. Perusahaan mungkin mengungkapan sejumlah informasi yang tidak memiliki nilai tertentu bagi penggunanya. Sebuah disclosure yang mempromosikan transparansi nyata adalah fitur penting dari pemantauan berbasis pasar terhadap perusahaan dan merupakan hal yang penting bagi pemegang saham untuk menggunakan hak kepemilikan mereka atas dasar informasi. 7. Personal liability for non-disclosure Sebagai peraturan, perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan kepada pemegang saham dan pihak ketiga dengan memberikan informasi yang salah, tidak lengkap atau terdistorsi. Selain perusahaan, orang-orang yang berpartisipasi pada persiapan informasi yang diungkap juga bertanggung jawab atas publikasi yang tidak lengkap dan informasi yang tidak akurat. Organisasi dan individu yang melanggar undang-undang tentang pengungkapan informasi harus dikenai sanksi administratif sesuai tingkat pelanggarannya atau diperiksa untuk pertanggungjawaban pidana. Jika terjadi kerusakan karena hal tersebut, mereka harus membayar kompensasi sesuai hukum. B. DISCLOSURE ITEMS Prinsip OECD berbunyi : “…timely and accurate disclosure be made on all material matters regarding the corporation, including the financial situation, performance, ownership, and governance of the company..” Konsep penting yang pelu digaris bawahi dari prinsip OECD adalah materialitas. Informasi material adalah informasi yang jika terjadi kelalaian atau salah saji dapat mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil oleh pengguna informasi. Aplikasi konsep materialitas memperbolehkan perusahaan untuk menghindari pengungkapan secara detail yang tidak relevan bagi shareholder. Materialitas adalah konsep relatif yang bergantung pada konteksnya. Konsep materialitas juga digunakan oleh peraturan di Indonesia, sebagai tambahan kewajiban, informasi yang terperinci, dan semua yang relevan dengan pemahaman sesuai hukum, keuangan dan profit dari penerbit sekuritas sebagai informasi untuk informasi publik. 1. Financial and operating result a. Menyajikan informasi keuangan Informasi tentang hasil keuangan, kinerja, situasi dan operasi perusahaan adalah sesuatu yang penting bagi shareholder, calon investor, kreditor, dan stakeholder lainnya. daftar berikut merupakan bentuk paling umum pelaporan keuangan: - Balance sheet: menyediakan potret dari aset, modal dan kewajiban perusahaan pada periode tertentu. - Income statement: menyediakan informasi tentang kinerja perusahaan pada periode yang spesifik. - Cash flow statement: mengilustrasikan sumber dan penggunaan kas perusahaan. - Explanatory notes to the financial statement: membantu untuk menjelaskan financial statement perusahaan dengan menyediakan detail penting dan memasukkan bagaimana cara perusahaan menyiapkan akun tersebut. Akhirnya, laporan auditor eksternal menyatakan pendapat apakah laporan keuangan perusahan dalam semua hal yang material telah sesuai dan dapat diandalkan. b. Preparing financial statement Konsep dasar dan prinsip dalam mempersiapkan financial statement: - Accrual based accounting: berdasarkan dimana pendapatan dan pengeluaran dicatat dari waktu ke waktu, tidak pada titik pembayaran atau penerimaan dana. - Going concern assumption: financial statemen disiapkan dengan asumsi bahwa perusahan akan terus beroperasi berkelanjutan. - Consistency: yang menyatakan bahwa penyajian dan klasifikasi item dalam laporan keuangan harus disimpan dari periode ke periode berikutnya kecuali jika ada perubahan yang dibenarkan baik oleh keadaan maupun persyaratan standar akuntansi baru. - Separation of asset and liabilities: berarti bahwa aset dan kewajiban harus dipisahkan dari pemilik dan organisasi ang lain - Tambahan, completeness of information disclosure: berarti informai yang terdiri dari financial statement perusahaan harus mengungkap semua bisnis yang material dan menghasilkan pembuatan keputusan ekonomi bagi para penggunanya. - Timeliness: informasi yang dipublish harus up to date - Conservatism: mewajibkan perusahaan untuk membuat kehati-hatian dalam akuntansi dan memperkirakan peristiwa di masa depan yang akan memberi dampak negatif pada kondisi keuangannya. - Substance over form: peristiwa yang dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi yang berlaku dan bukan hanya bentuk hukum mereka. - Balance between benefits and cost: memungkinkan perusahaan yang lebih kecil untuk menyesuaikan informasi keuangan mereka menjadi hemat biaya - Matching: expenses sesuai dengan pendapatan yang berhubungan dalam menentukan laba periode tersebut. c. Disclosing financial information Informasi keuangan biasanya disajikan dalam bentuk dan waktu yang berbeda seiring tahun financial. Hasil keuangan dan operasi akan uncul pada prospektus, annual report, annual, semi annual dan quarterly financial statement. Annual financial statement harus dalam bahasa Indonesia, dan juga harus mengungkap pada pu blik dan situs informasi elektronik perusahaan dan harus diarsipkan dimkantor pusat perusahaan. Akhirnya, semua pengungkapan konten dan informasi tentang annual financial statement harus diungkapkan pada media pengungkapan informasi OJK dan IDX. d. Financial information in groups of companies Peraturan di Indonesia juga memberi kewajiban untuk menyiapkan financial statement konsolidasi dan membuat laporan yang terpisah dari perusahaan yang emnjadi subjek konsolidasi. 2. COMPANY OBJECTIVES Komunikasi tujuan perusahaan dapat berupa tanggapan sesuai persyaratan hukum atau bersifat sukarela. Pengungkapan sukarela mungkin menutup masalah seperti peraturan perusahaan yang memperhatikan tatakelola, etika bisnis, masalah lingkungan, dan komitmen aturan publik lainnya. 3. MAJOR SHARE OWNERSHIP AND VOTING RIGHTS a. Major share ownership Hal ini penting untuk menginformasikan shareholder tentang struktur kepemilikan perusahaan untuk mengetahui hak, peran dan otoritasnya dalam mengelola perusahaan dan mempengaruhi kebijakannya. Shareholder dengan kepemilikan besar untuk mengendalikan pembuatan keputusan pada perusahaan. Di bawah peraturan di Indonesia, perusahaan publik harus mengjngkap secara periodik setiap pemegang saham. b. Indirect control Shareholder yang memiliki kurang dari mayoritas saham dapat melakukan pengendalian secara tidak langsung atas perusahaan melalui struktur piramida atau kepemilikan lintas silang. c. Shareholder agreement and voting caps Perjanjian voting shareholder biasanya mewajibkan pihak terkait untuk memilih sebagai blok dan dapat memberikan hak penolakn pertama untuk pembelian saham kepada pemegang saham lain. Voting caps membatasi jumlah suara yang dapat diberikan pemegang saham terlepas dari berapa pun jumla saham yang benar-benar dimiliki. 4. INFORMATION ON COMMISONERS AND DIRECTORS a. Personal data Investor dan shareholder harus memiliki akses yang relevan terhadap informasi yang berhubungan dengan kapabilitas BOC dan BOD. Hak akses tersebut sangat penting, yang mungkin dapat melindungi shareholder pada pasar dengan asimetri informasi. b. Remuneration Di Indonesia, remunerasi diberikan kepada anggota dewan komisaris dan direksi selama tahun keuangan yang relevan diungkapkan sebagai bagian terpisah laporan keuangan tahunan perusahaan dan harus dilaporkan pada RUPS pada pertemuan tahunan. 5. MATERIAL FORESEEABLE RISK FACTORS Risiko adalah sesuatu yang sangat penting bagi investor. Risiko sesuai sifatnya adalah melihat ke depan dan sangat sulit ditentukan, oleh karena itu risiko harus diungkapkan. 6. EMPLOYEES AND OTHER STAKEHOLDER Karyawan juga pengguna informasi, dan keterbukaan akan membantu mereka membuat keputusan yang lebi baik, melindungi diri mereka sendiri di tempat kerja dan berpartisipasi dalam aspek lain kehidupan perusahaan. Pengungkapan pemangku kepentingan menjadi semakin meningkat sebagai masalah minat dan perhatian di seluruh dunia. 7. CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE AND POLICIES Dalam menilai struktur tata kelola perusahaan, partisipan pasar mungkin ingin mendapat informasi pada badan pengelola perusahaan, termasuk divisi otoritas antara shareholder, komisaris dan direksi, begitu juga dengan kebijakan tata kelola perusahaan. a. Commitment to corporate governance Jika diungkapkan dengan baik, hal ini jelas merupakan salah satu cara menunjukkan komitmen perusahaan yang mau dan mampu melakukannya bagi pemegang saham dan peangku kepentingan lainnya. b. Corporate governance structures Perusahaan harus menggambarkan struktur tata kelola mereka, termasuk otoritas setiap badan pengatur, dan mekasnisme pengendalian internal dalam prospektus dan laporannya. c. Corporate governance policies Perusahaan harus mengungkapkan kebiakan dan penyediaan tata kelola perusahaan mereka untuk pengguna yang tertarik dengan akses mudah dan murah ke informasi ini. 8. DISCLOSURE DURING THE PLACEMENT OF SECURITIES-PROSPECTUS Prospektus memberikan informasi yang material pada perusahaan sehingga investor dapat membuat keputusan berdasarkan informasi tentang manfaat dari investasi yang potensial. C. VOLUNTARY DISCLOSURE Hal ini adalah praktik yang baik bagi perusahaan untuk secara sukarela mengungkapkan informasi material di luar persyaratan hukum formal. Ini berlaku terutama untuk perusahaan yang beroperasi di Indonesia, pasar negara berkembanga yang sering dirusak oleh lingkungan hukum dan peraturan yang lemah dan mekanisme penegakan hukum yang lemah. 1. CORPORATE WEBSITE Website perusahaan dapat dengan mudah diakses untuk publik dengan biaya rendah dan dapat menjadi sarana komunikasi yang sangat kuat. Pada saat ini, internet mulai diterima sebagai sumber pengungkapan resmi. 2. MASS MEDIA Media cetak merupakan sumber tambahan bagi pengungkapan. Meskipun publikasi ini memunculkan biaya tambahan, hal ini diakui sebagai sumber resmi untuk pengungkapan dan memastikan penyebaran aktif di kalangan publik. Kebanyakan perusahaan mengungkap informasi tentang produk baru, kontrak besar, akuisisi, hasil keuangan, rencana produksi, dan masalah sekuritas di media cetak.