Anda di halaman 1dari 6

CHAPTER 13 INFORMATION DISCLOSURE

A. Pengenalan pada pengungkapan informasi


1. Definisi dan rasional
Pengungkapan dapat didefinisikan sebagai memberikan akses informasi kepada pihak-pihak
yang terkait, terlepas dari tujuan memperoleh informasi, melalui prosedur yang transparant yang
menjamin kemudahan informasi. Akses ke informasi yang material membantu shareholder
melindungi hak mereka dan memperbaiki kemampuan partisipan pasar untuk memebuat
keputusan ekonomi.
2. Prinsip pengungkapan
Di Indonesia, melalui hukumnya di pasar modal telah mengatur pengungkapan informasi dan
pelaporan obligasi untuk penerbit, perusahaan publik dan semua pasar modal mendukung profesi
dan institusi.
Lebih jauh lagi, OJK sebagai pengawas pasar modal di Indonesia telah mengeluarkan beberapa
keputusan tentang pengungkapan informasi obligasi untuk perusahaan publik.
3. Confidential information (rahasia bisnis)
Rahasia dagang yang harus diberi perlindungan dan harus memenuhi karakteristik sebagai
berikut:
1. Informasi rahasia hanya diketahui oleh orang tertentu, atau semacam informasi yang
tidak diketahui secara publik.
2. Informasi tersebut mempunyai nilai ekonomis yang kerahasiaan informasinya dapat
menjalankan aktivitas atau bisnis komersil atau dapat mengembangkan keuntungan
secara ekonomi
3. Kerahasiaan yang dipertahankan dengan cara mengendalikan informasi dengan upaya
yang diperlukan dan sesuai.

4. Inside information and insider dealing


Insider trading mencakup aktivitas baik sah dan dilarang. Insider trading yang ilegal adalah
transaksi yang terjadi ketika mereka yang memiliki akses ke informasi insider (orang dalam)
menggunakan pengetahuan mereka untuk meraup untung atau menghindari kerugian di pasar
saham. Investor yang tidak memiliki akses informasi dari insider seringkali membayar biaya
transaksi ke insider.
Biaya dari insider dealing ini merusak kredibilitas dari pasar sekuritas. Salah satu alasan utama
bahwa modal dapat dengan mudah tersedia pada stock market paling sukses di dunia adalah para
investor sangat mempercayai mereka. Pemerintah tidak dapat mengabaikan insider dealing jika
mengharapkan untuk mempromosikan pasar sekuritas yang aktif dan menarik investasi
internasional. Hal yang sama juga berlaku bagi BOC yang ingin melindung para shareholder dan
menarik investasi.
Informasi insider dapat didefinisikan sebagai segala informasi yang tepat mengenai perusahaan
publik, perundang-undangan Indonesia juga mengakui tanggung jawab pidana atas pelanggaran
informasi insider. Yaitu, orang yang mungkin dianggap insider memiliki kewajiban untuk
menjaga informasi sebagai rahasia bisnis dan pengungkapannya dikenakan sanksi sebagai tindak
pidana.
5. Disclosure in listed and non-listed companies
Disclosure (pengungkapan) mengahruskan perbedaan secara publik antara perusahaan terdaftar,
perusahaan publik non-listed, dan perusahaan saham gabungan milik swasta.perusahaan saham
gabungan swasta biasanya hanya membutuhkan persyaratan pengungkapan yang minimal dan
tidak tunduk pada kewajiban pelaporan yang ditentukan oleh peraturan yang mengatur bursa
efek. Peraturan yang lebih ketat diperlakukan untuk perusahaan publik yang listed dan non-
listed. Peraturan yang ketat dibutuhkan karena terdapat dampak yang lebih besar dari potensi
kecurangan ketika sebuah perusahaan memiliki ribuan shareholder.
6. Disclosure vs transparency
Disclosure seringkali dibingungkan dengan transparansi. Sayangnya, 2 istilah ini seringkali
digunakan secara bergantian. Perusahaan mungkin mengungkapan sejumlah informasi yang tidak
memiliki nilai tertentu bagi penggunanya. Sebuah disclosure yang mempromosikan transparansi
nyata adalah fitur penting dari pemantauan berbasis pasar terhadap perusahaan dan merupakan
hal yang penting bagi pemegang saham untuk menggunakan hak kepemilikan mereka atas dasar
informasi.
7. Personal liability for non-disclosure
Sebagai peraturan, perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan kepada
pemegang saham dan pihak ketiga dengan memberikan informasi yang salah, tidak lengkap atau
terdistorsi. Selain perusahaan, orang-orang yang berpartisipasi pada persiapan informasi yang
diungkap juga bertanggung jawab atas publikasi yang tidak lengkap dan informasi yang tidak
akurat. Organisasi dan individu yang melanggar undang-undang tentang pengungkapan
informasi harus dikenai sanksi administratif sesuai tingkat pelanggarannya atau diperiksa untuk
pertanggungjawaban pidana. Jika terjadi kerusakan karena hal tersebut, mereka harus membayar
kompensasi sesuai hukum.
B. DISCLOSURE ITEMS
Prinsip OECD berbunyi :
“…timely and accurate disclosure be made on all material matters regarding the corporation,
including the financial situation, performance, ownership, and governance of the company..”
Konsep penting yang pelu digaris bawahi dari prinsip OECD adalah materialitas. Informasi
material adalah informasi yang jika terjadi kelalaian atau salah saji dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi yang diambil oleh pengguna informasi. Aplikasi konsep materialitas
memperbolehkan perusahaan untuk menghindari pengungkapan secara detail yang tidak relevan
bagi shareholder. Materialitas adalah konsep relatif yang bergantung pada konteksnya.
Konsep materialitas juga digunakan oleh peraturan di Indonesia, sebagai tambahan kewajiban,
informasi yang terperinci, dan semua yang relevan dengan pemahaman sesuai hukum, keuangan
dan profit dari penerbit sekuritas sebagai informasi untuk informasi publik.
1. Financial and operating result
a. Menyajikan informasi keuangan
Informasi tentang hasil keuangan, kinerja, situasi dan operasi perusahaan adalah sesuatu yang
penting bagi shareholder, calon investor, kreditor, dan stakeholder lainnya. daftar berikut
merupakan bentuk paling umum pelaporan keuangan:
- Balance sheet: menyediakan potret dari aset, modal dan kewajiban perusahaan pada
periode tertentu.
- Income statement: menyediakan informasi tentang kinerja perusahaan pada periode yang
spesifik.
- Cash flow statement: mengilustrasikan sumber dan penggunaan kas perusahaan.
- Explanatory notes to the financial statement: membantu untuk menjelaskan financial
statement perusahaan dengan menyediakan detail penting dan memasukkan bagaimana
cara perusahaan menyiapkan akun tersebut.
Akhirnya, laporan auditor eksternal menyatakan pendapat apakah laporan keuangan perusahan
dalam semua hal yang material telah sesuai dan dapat diandalkan.
b. Preparing financial statement
Konsep dasar dan prinsip dalam mempersiapkan financial statement:
- Accrual based accounting: berdasarkan dimana pendapatan dan pengeluaran dicatat dari
waktu ke waktu, tidak pada titik pembayaran atau penerimaan dana.
- Going concern assumption: financial statemen disiapkan dengan asumsi bahwa perusahan
akan terus beroperasi berkelanjutan.
- Consistency: yang menyatakan bahwa penyajian dan klasifikasi item dalam laporan
keuangan harus disimpan dari periode ke periode berikutnya kecuali jika ada perubahan
yang dibenarkan baik oleh keadaan maupun persyaratan standar akuntansi baru.
- Separation of asset and liabilities: berarti bahwa aset dan kewajiban harus dipisahkan dari
pemilik dan organisasi ang lain
- Tambahan, completeness of information disclosure: berarti informai yang terdiri dari
financial statement perusahaan harus mengungkap semua bisnis yang material dan
menghasilkan pembuatan keputusan ekonomi bagi para penggunanya.
- Timeliness: informasi yang dipublish harus up to date
- Conservatism: mewajibkan perusahaan untuk membuat kehati-hatian dalam akuntansi
dan memperkirakan peristiwa di masa depan yang akan memberi dampak negatif pada
kondisi keuangannya.
- Substance over form: peristiwa yang dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan
realitas ekonomi yang berlaku dan bukan hanya bentuk hukum mereka.
- Balance between benefits and cost: memungkinkan perusahaan yang lebih kecil untuk
menyesuaikan informasi keuangan mereka menjadi hemat biaya
- Matching: expenses sesuai dengan pendapatan yang berhubungan dalam menentukan
laba periode tersebut.
c. Disclosing financial information
Informasi keuangan biasanya disajikan dalam bentuk dan waktu yang berbeda seiring tahun
financial. Hasil keuangan dan operasi akan uncul pada prospektus, annual report, annual, semi
annual dan quarterly financial statement. Annual financial statement harus dalam bahasa
Indonesia, dan juga harus mengungkap pada pu blik dan situs informasi elektronik perusahaan
dan harus diarsipkan dimkantor pusat perusahaan. Akhirnya, semua pengungkapan konten dan
informasi tentang annual financial statement harus diungkapkan pada media pengungkapan
informasi OJK dan IDX.
d. Financial information in groups of companies
Peraturan di Indonesia juga memberi kewajiban untuk menyiapkan financial statement
konsolidasi dan membuat laporan yang terpisah dari perusahaan yang emnjadi subjek
konsolidasi.
2. COMPANY OBJECTIVES
Komunikasi tujuan perusahaan dapat berupa tanggapan sesuai persyaratan hukum atau bersifat
sukarela. Pengungkapan sukarela mungkin menutup masalah seperti peraturan perusahaan yang
memperhatikan tatakelola, etika bisnis, masalah lingkungan, dan komitmen aturan publik
lainnya.
3. MAJOR SHARE OWNERSHIP AND VOTING RIGHTS
a. Major share ownership
Hal ini penting untuk menginformasikan shareholder tentang struktur kepemilikan perusahaan
untuk mengetahui hak, peran dan otoritasnya dalam mengelola perusahaan dan mempengaruhi
kebijakannya. Shareholder dengan kepemilikan besar untuk mengendalikan pembuatan
keputusan pada perusahaan. Di bawah peraturan di Indonesia, perusahaan publik harus
mengjngkap secara periodik setiap pemegang saham.
b. Indirect control
Shareholder yang memiliki kurang dari mayoritas saham dapat melakukan pengendalian secara
tidak langsung atas perusahaan melalui struktur piramida atau kepemilikan lintas silang.
c. Shareholder agreement and voting caps
Perjanjian voting shareholder biasanya mewajibkan pihak terkait untuk memilih sebagai blok
dan dapat memberikan hak penolakn pertama untuk pembelian saham kepada pemegang saham
lain.
Voting caps membatasi jumlah suara yang dapat diberikan pemegang saham terlepas dari berapa
pun jumla saham yang benar-benar dimiliki.
4. INFORMATION ON COMMISONERS AND DIRECTORS
a. Personal data
Investor dan shareholder harus memiliki akses yang relevan terhadap informasi yang
berhubungan dengan kapabilitas BOC dan BOD. Hak akses tersebut sangat penting, yang
mungkin dapat melindungi shareholder pada pasar dengan asimetri informasi.
b. Remuneration
Di Indonesia, remunerasi diberikan kepada anggota dewan komisaris dan direksi selama tahun
keuangan yang relevan diungkapkan sebagai bagian terpisah laporan keuangan tahunan
perusahaan dan harus dilaporkan pada RUPS pada pertemuan tahunan.
5. MATERIAL FORESEEABLE RISK FACTORS
Risiko adalah sesuatu yang sangat penting bagi investor. Risiko sesuai sifatnya adalah melihat ke
depan dan sangat sulit ditentukan, oleh karena itu risiko harus diungkapkan.
6. EMPLOYEES AND OTHER STAKEHOLDER
Karyawan juga pengguna informasi, dan keterbukaan akan membantu mereka membuat
keputusan yang lebi baik, melindungi diri mereka sendiri di tempat kerja dan berpartisipasi
dalam aspek lain kehidupan perusahaan. Pengungkapan pemangku kepentingan menjadi semakin
meningkat sebagai masalah minat dan perhatian di seluruh dunia.
7. CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE AND POLICIES
Dalam menilai struktur tata kelola perusahaan, partisipan pasar mungkin ingin mendapat
informasi pada badan pengelola perusahaan, termasuk divisi otoritas antara shareholder,
komisaris dan direksi, begitu juga dengan kebijakan tata kelola perusahaan.
a. Commitment to corporate governance
Jika diungkapkan dengan baik, hal ini jelas merupakan salah satu cara menunjukkan komitmen
perusahaan yang mau dan mampu melakukannya bagi pemegang saham dan peangku
kepentingan lainnya.
b. Corporate governance structures
Perusahaan harus menggambarkan struktur tata kelola mereka, termasuk otoritas setiap badan
pengatur, dan mekasnisme pengendalian internal dalam prospektus dan laporannya.
c. Corporate governance policies
Perusahaan harus mengungkapkan kebiakan dan penyediaan tata kelola perusahaan mereka
untuk pengguna yang tertarik dengan akses mudah dan murah ke informasi ini.
8. DISCLOSURE DURING THE PLACEMENT OF SECURITIES-PROSPECTUS
Prospektus memberikan informasi yang material pada perusahaan sehingga investor dapat
membuat keputusan berdasarkan informasi tentang manfaat dari investasi yang potensial.
C. VOLUNTARY DISCLOSURE
Hal ini adalah praktik yang baik bagi perusahaan untuk secara sukarela mengungkapkan
informasi material di luar persyaratan hukum formal. Ini berlaku terutama untuk perusahaan
yang beroperasi di Indonesia, pasar negara berkembanga yang sering dirusak oleh lingkungan
hukum dan peraturan yang lemah dan mekanisme penegakan hukum yang lemah.
1. CORPORATE WEBSITE
Website perusahaan dapat dengan mudah diakses untuk publik dengan biaya rendah dan dapat
menjadi sarana komunikasi yang sangat kuat. Pada saat ini, internet mulai diterima sebagai
sumber pengungkapan resmi.
2. MASS MEDIA
Media cetak merupakan sumber tambahan bagi pengungkapan. Meskipun publikasi ini
memunculkan biaya tambahan, hal ini diakui sebagai sumber resmi untuk pengungkapan dan
memastikan penyebaran aktif di kalangan publik. Kebanyakan perusahaan mengungkap
informasi tentang produk baru, kontrak besar, akuisisi, hasil keuangan, rencana produksi, dan
masalah sekuritas di media cetak.

Anda mungkin juga menyukai