Disusun oleh:
Fauzan 55117120032
Karakteristik dan keunggulan dari kekuatan kompetitif dalam suatu industri tidaklah sama
antara satu industri dengan industri lainnya. Salah satu tools yang paling kuat dan banyak
digunakan untuk mendiagnosis tekanan persaingan utama di pasar adalah menggunakan
porter’s five forces model. Dalam melakukan analisis menggunakan porter’s five forces
model, terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu:
Sumber: Crafting and Executing Strategy : The Quest for Competitive Advantage
Sumber: Crafting and Executing Strategy : The Quest for Competitive Advantage
Sumber: Crafting and Executing Strategy : The Quest for Competitive Advantage
Sumber: Crafting and Executing Strategy : The Quest for Competitive Advantage
Daya tawar pemasok dapat digambarkan sebagai pasar input. Pemasok bahan baku,
komponen, tenaga kerja, dan layanan (seperti keahlian) ke perusahaan dapat menjadi
sumber kekuasaan atas perusahaan ketika hanya ada beberapa pengganti. Pemasok
dapat menolak bekerja dengan perusahaan atau mengenakan harga tinggi yang
berlebihan untuk sumber daya yang unik. Pengecer skala kecil sering harus bersaing
dengan kekuatan produsen yang produknya menikmati nama-nama merek terkenal,
karena konsumen berharap untuk menemukan produk-produk ini di rak-rak toko ritel
tempat mereka berbelanja. Ini memberikan produsen dengan tingkat kekuatan harga
dan seringkali kemampuan untuk mendorong keras untuk menampilkan rak yang
menguntungkan. Daya tawar pemasok juga merupakan faktor kompetitif dalam
industri di mana serikat pekerja telah mampu mengatur tenaga kerja (yang memasok
tenaga kerja). Gambar 5 akan menunjukkan faktor-faktor yang menentukan daya
tawar pemasok dalam suatu industri.
Sumber: Crafting and Executing Strategy : The Quest for Competitive Advantage
BCG Matrix
Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk membantu
perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan perencanaan strategis
jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil
keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya. Matrik BCG
ini juga membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya dan sebagai
alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis
Portofolio. Matriks BCG ini juga berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products life
cycle) sehingga sering disebut juga dengan Product Portfolio Matrix (Matriks Portofolio
Produk). Nama-nama lain Matriks BCG diantaranya adalah BCG Growth-Share Matrix
(Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar BCG), Boston Box dan Portfolio Diagram (Diagram
Portofolio). Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau terdiri
dari 4 sel (4 kuadran), sebagaimana ditunjukkan pada gambar 6.
Daftar Pustaka
Ali, Hapzi. (2018). MODUL PERKULIAHAN STRATEGIC MANAGEMENT: Porter’s Five Competitiveness
Force Model, BCG Matrix. Universitas Mercu Buana
Thompson, A. A., Peteraf, M. A., Gamble, J. E., & Strickland III, A. (2014). Crafting and Executing
Strategy : The Quest for Competitive Advantage. McGraw-Hill
Widiyarini. (2015). Analisa Strategi Daya Saing Menggunakan Five Force Analysis pada PT Gajah
Tunggal. SOSIO e-Kons Vol.7 No.1 Februari 2015