BCG MATRIX
Dirangkum oleh:
Agus Daman (55117120104)
Konsep Analisis Lima Kekuatan (Five Forces) ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Porter dari
Universitas Harvard pada tahun 1979. Michael Porter juga dikenal sebagai Bapak Strategi Bisnis
Modern. Analisis Lima Kekuatan Porter atau Porter’s Five Forces Analysis ini merupakan salah satu
Analisis yang sering digunakan dalam Manajemen Strategi sebuah perusahaan.
Porter mengacu pada kekuatan-kekuatan ini sebagai lingkungan mikro, untuk membedakannya
dengan istilah makro lingkungan yang lebih umum. Mereka terdiri dari kekuatan-kekuatan yang dekat
dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggan dan
menghasilkan keuntungan. Perubahan dalam salah satu kekuatan biasanya membutuhkan unit bisnis
untuk menilai ulang pasar mengingat perubahan keseluruhan dalam informasi industri. Daya tarik
industri secara keseluruhan tidak berarti bahwa setiap perusahaan dalam industri akan
mengembalikan profitabilitas yang sama. Perusahaan dapat menerapkan kompetensi inti mereka,
model bisnis atau jaringan untuk mencapai laba di atas rata-rata industri. Contoh nyata dari ini adalah
industri penerbangan.
Sebagai industri, profitabilitas rendah karena struktur yang mendasari industri dari biaya tetap yang
tinggi dan biaya variabel rendah memberikan keleluasaan besar dalam harga perjalanan maskapai.
Airlines cenderung bersaing dalam hal biaya, dan itu menurunkan profitabilitas operator individual
serta industri itu sendiri karena menyederhanakan keputusan oleh pelanggan untuk membeli atau
tidak membeli tiket. Beberapa operator - Richard Branson Virgin Atlantic adalah salah satu - telah
mencoba, dengan keberhasilan yang terbatas, untuk menggunakan sumber diferensiasi untuk
meningkatkan profitabilitas.
Seperti namanya, Porter’s Five Forces Analysis ini mengunakan 5 Kekuatan Industri untuk menentukan
intensitas persaingan dalam suatu industri. Berikut ini adalah kelima Kekuatan menurut Michael
Porter atau lebih dikenal dengan Porter’s Five Forces Analysis.
Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika Industri
tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan segera
bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang
sama maka profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi
pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin
diuntungkan.
Faktor-faktor berikut dapat berpengaruh pada seberapa banyak ancaman yang dapat diajukan oleh
para pendatang baru:
Adanya hambatan masuk (paten, hak, dll.). Segmen yang paling menarik adalah segmen di
mana hambatan masuk tinggi dan penghalang keluarnya rendah. Namun perlu diperhatikan,
bahwa hambatan tinggi untuk masuk hampir selalu membuat jalan keluar lebih sulit.
Kebijakan pemerintah.
Kebutuhan modal.
Biaya mutlak.
Kerugian biaya tidak bergantung pada ukuran.
Skala ekonomi.
Diferensiasi produk.
Ekuitas merek.
Mengalihkan biaya.
Pembalasan yang diharapkan.
Akses ke saluran distribusi.
Loyalitas pelanggan terhadap merek-merek mapan.
Profitabilitas industri (industri yang lebih menguntungkan, semakin menarik bagi para pesaing
baru).
Efek Jaringan
Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang
tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian,
keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli
bahan baku yang berkualitas tinggi.
Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan kita.
Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang menyediakan bahan baku
yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin membelinya, hanya terdapat sedikit bahan
baku pengganti ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang ada.
Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin tinggi
daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih
tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga
produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi,
Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita.
Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia
namun hanya sedikit pembelinya.
Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk pengganti yang
lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang
rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan
perusahaan kita.
Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan
pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan apabila posisi perusahaan kita
kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan
semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas
pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki
kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan.
1) Stars (Bintang) Yang termasuk dalam kategori Stars atau Bintang adalah produk atau unit
bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat serta
menghasilkan uang (pendapatan) yang besar. Ini berarti produk-produk yang dihasilkan
merupakan produk-produk terkemuka yang diminati oleh pasar. Perusahaan membutuhkan
banyak investasi untuk mempertahankan posisi produk-produk tersebut dan untuk mendukung
pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan keunggulan-keunggulan atas produk tersebut
agar dapat tetap bersaing dengan produk kompetitor lainnya. Produk-produk di kategori
Bintang ini dapat berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash Cows) apabila mereka tetap dapat
mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat pertumbuhannya mengalami penurunan.
2) Cash Cows (Sapi Perah) Yang termasuk dalam kategori Cash Cows atau Sapi Perah adalah
produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau pendapatan
yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya. Produk
atau unit bisnis pada kategori ini memiliki pangsa pasar yang tinggi namun prospek
pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas. Pendapatan yang didapat pada tingkat Cash Cows
ini biasanya digunakan sebagai pendanaan untuk penelitian dan pengembangan produk-produk
baru yang masih berada di kategori Question Marks (Tanda Tanya) atau membayar
hutanghutang perusahaan serta membayar dividen kepada pemegang saham. Perusahaan
disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk-produk dalam kategori Cash Cows ini untuk
mempertahankan produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan pendapatan pasif bagi
perusahaan.
3) Dogs (Anjing) Dogs (Anjing) atau juga dikenal dengan istilah hewan peliharaan, yang
termasuk pada kategori Dogs ini adalah produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar
rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan yang rendah. Produk-produk pada kategori ini
biasanya hanya memberikan kontribusi keuntungan yang sangat rendah atau bahkan harus
menderita kerugian. Produk atau bisnis unit kategori Dogs ini umumnya merupakan beban bagi
perusahaan karena dapat menguras waktu manajemen dan sebagian besar sumber daya
perusahaan. Unit bisnis atau produk yang telah berada pada kategori ini biasanya akan
mengalami pengurangan, divestasi ataupun likuidasi oleh manajemen perusahaan.
4) Question Marks (Tanda Tanya) Kategori Question Marks kadang-kadang disebut juga
dengan problem children atau wildcats). Yang termasuk dalam kategori Question Marks ini
adalah produk atau bisnis unit yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa
pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang) yang didapat umumnya tidak sebanding
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan). Namun
karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi untuk berubah menjadi Stars
atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk
atau bisnis unit yang berada dalam kategori Question Marks ini karena pertumbuhan yang
tinggi. Dari penjelasan 4 kategori pada Matriks BCG diatas, terlihat bahwa analisis matriks
BCG memiliki hubungan yang erat dengan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) seperti
pada gambar dibawah ini.
Gambar 3. Hubungan Siklus Hidup Produk dengan Matriks BCG