Seorang manajer penting untuk melakukan analisis terhadap faktor eksternal yang memiliki
relevansi strategis terhadap batasan industri bagi perusahaan. Analisis ini dikenal dengan analisis
1. Politik (Political) : kebijakan pajak, kebijakan fiscal, tarif dan iklim politik;
2. Ekonomi (Economic) : tingkat suku bunga, nilai tukar, dan tingkat inflasi;
3. Social (Sosial) : nilai sosial, perilaku, pengaruh budaya, dan gaya hidup;
Manajer harus dapat mengamati lingkungan eksternal, menilai dampak dan pengaruh dari faktor
eksternal tersebut untuk menyusun dan beradaptasi atas arah dan strategi perusahaan.
Terdapat beberapa alat analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat kompetisi sebuah
perusahaan dalam industri. Beberapa analisis tersebut diantaranya The Five Forces Framework,
The Value Net, Driving Force, Strategic Groups, Competitor Analysis dan Key Success Factors.
The Five Forces Framework merupakan salah satu analisis yang paling kuat dan sering
digunakan untuk menganalisis tingkat tekanan kompetisi pada pasar yang terbagi menjadi 5
Peningkatan kompetisi terjadi diantaranya ketika tingkat pertumbuhan permintaan lambat atau
menurun, biaya untuk berpindah merek rendah, produk merupakan barang komoditi dengan
persediaan, dan peningkatan jumlah pesaing yang memiliki kesamaan ukuran dan kapabilitas.
Peningkatan kompetisi dipengaruhi oleh tingkat skala ekonomi yang tinggi yang dimiliki
perusahaan, konsumen dengan preferensi merek yang tinggi (pelanggan setia), adanya paten
atau perlindungan hak kekayaan intelektual, efek jaringan yang kuat, persyaratan modal yang
tinggi, keterbatasan akses untuk dsitribusi, pembatasan kebijakan pemerintah dan pembatasan
kebijakan perdagangan.
3. Kompetisi dari produsen produk subtitusi (producers substitute products)
Peningkatan kompetisi dipengaruhi oleh barang pengganti yang sudah tersedia dengan harga
menarik, adanya barang pengganti yang memiliki fitur kinerja yang sebanding atau lebih baik
Peningkatan kompetisi dipengaruhi diantaranya oleh produk dan/atau layanan pemasok yang
tidak banyak tersedia, produk dan/atau layanan pemasok yang dibedakan, adanya biaya tinggi
untuk berpindah pembelian ke pemasok alternatif, dan tidak ada pengganti pemasok yang
pasokan industri, produk industri terstandarisasi, biaya pembeli untuk beralih ke produk
pesaing rendah, pembeli besar dan jumlahnya sedikit dibandingkan jumlah penjual dalam
industri, pembeli merupakan ancaman yang kredibel untuk berintegrasi ke belakang ke dalam
bisnis penjual, pembeli sangat mengetahui tentang kualitas, harga, dan biaya penjual serta
The Value Net merupakan salah satu alat analisis yang berfokus pada interaksi pelaku industri
dengan perusahaan tertentu yang tidak selalu bersifat kompetisi namun bisa juga berpotensi
kooperatif. Analisis nilai bersih (The Value Net) dapat membantu manajer menemukan
potensi untuk meningkatkan posisi mereka melalui interaksi kooperatif selain dari interaksi
kompetitif. Perbedaan The Value Net dengan The Five Forces Framework adalah
2. Pesaing didefinisikan sebagai tidak hanya pesaing langsung perusahaan atau saingan
industri tetapi juga penjual pengganti produk dan potensi pendatang baru.
3. Memperkenalkan kategori baru dari partisipasi industri yang tidak ditemukan dalam The
Five Forces Framework yang disebut pelengkap (complementors), yaitu produsen produk
pelengkap dimana produk tersebut meningkatkan nilai fokus perusahaan saat produk