Anda di halaman 1dari 2

STRENGTHENING A COMPANY’S COMPETITIVE POSITION

Ketika perusahaan telah menentukan fokus pada satu strategi dari 5 generic competitive
strategies, perusahaan harus memperhatikan bagaimana pilihan stratejik tersebut harus dilakukan
dalam hal:
1. competitive actions,
2. kapan melakukannnya, dan
3. cakupan operasi bagaimana yang akan melengkapi pendekatan kompetitif dan
memaksimalkan keseluruhan strategi.

Strategi offensive harus diimplementasikan ke aset strategis perusahaan dan melibatkan


kekuatan (strength) perusahaan untuk menyerang pesaing pada titik ter-rentan dan saat terlemah
dari pesaing tersebut. Perusahaan memiliki beberapa pilihan offensive strategies untuk
mengembangkan market position mereka:

➢ Menggunakan cost-based advantage untuk menyerang kompetitor dalam hal harga atau
value
➢ Mengungguli kompetitor dengan teknologi next-generation
➢ Terus mencari product innovation
➢ Mengadopsi dan mengembangkan ide terbaik dari rival
➢ Menggunakan taktik hit-and-run untuk menjauhkan sales dari rival yang tak diperkirakan,
dan
➢ Melakukan serangan mendadak.

Offensive strategi blue-ocean adalah bagaimana perusahaan mencari keunggulan kompetitif


baru dengan cara menemukan industri baru atau segmen pasar khusus yang membuat pesaing
menjadi tidak kompetitif, dan menimbulkan kemungkinan perusahaan untuk membuat permintaan
baru dengan memanfaatkan ketiadaan dari pesaing langsung.

Tujuan strategi defensive adalah untuk memperkecil risiko perusahaan diserang,


memperlemah dampak serangan yang diterima, dan mempengaruhi pesaing untuk lebih
menyerang rival yang lain. Strategi defensive untuk melindungi posisi perusahaan biasanya
mengambil satu dari dua pilihan berikut:

1) aksi untuk membendung challengers,

2) aksi untuk memberi sinyal pembalasan yang kuat.


Timing untuk tindakan stratejik juga relevan dalam competitive advantage. Manajer
perusahaan bertanggung jawab untuk mempertimbangkan dengan hati-hati bagaimana keuntungan
dan kerugian bawaan ketika perusahaan menjadi first mover, fast follower, atau late mover.

Keputusan yang mempertimbangkan cakupan operasi perusahaan dapat mempengaruhi


posisi perusahaan dalam pasar. Cakupan perusahaan berkaitan dengan rentang aktivitas, luasnya
penawaran barang dan jasa, cakupan kehadiran pasar secara geografis, dan capuran bisnisnya.
Perusahaan dapat memperluas pasar secara horizontal (memperluas cakupan pasar) atau vertikal
(terkait value chain system mulai dari raw-material sampai penjualan dan jasa kepada komsumen
akhir). Merger dan akuisisi secara horizontal membuat perusahaan untuk memperluas cakupan
horizontalnya, dan integrasi vertikal akan memperkuat cakupan vertikal perusahaan.

Merger dan akuisisi horizontal memiliki 5 tujuan yaitu:


1. Menurunkan cost,
2. Memperluas cakupan geografis,
3. Menambah kategori produk,
4. Memperoleh teknologi, sumberdaya, atau kemampuan baru, dan
5. Mempersiapkan konvergensi industri.

Anda mungkin juga menyukai