Anda di halaman 1dari 2

Peran pemerintah dalam mengawasi Akuntan Publik dan KAP

Praktik akuntan public di Indonesia berjalan dibawah payung hukum undang-undang nomor 5
tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Peraturan ini dibuat dalam rangka melindungi kepentingan
masyarakat dan untuk tujuan peningkatan kualitas akuntan publik dan kantor akuntan publik
(Republik Indonesia, 2011). Undang undang ini mengatur profesi akuntan publik dan juga Kantor
Akuntan Publik mengenai bidang jasa, ijin praktik, dan pencabutannya serta independensi dan
tanggung jawab akuntan publik. Selain itu, undang undang ini meregulasi jasa asurans yang
merupakan jasa istimewa yang dapat diberikan oleh akuntan publik (Binus, 2014). Dalam hal ini
pemerintah menyediakan landasan hukum untuk akuntan publik melakukan praktik jasa audit dan
asurans di Indonesia.
Namun demikian, undang-undang ini juga menuai kritik. Adanya sanksi pidana, adanya perijinan
bagi akuntan publik asing, dan mudahnya syarat menjadi akuntan publik dianggap akan
memberikan dampak buruk bagi perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia (Waluyo,
2010). Pasal pidana ini pun juga telah diajukan judicial review karena dianggap tidak
mencerminkan sifat organisatoris dan mengancam hilangnya hak asasi akuntan publik sebagai
sebuah profesi (IAIglobal.or.id, 2013). Dapat dikatakan bahwa peran undang-undang dalam
mengawasi akuntan publik masih mendapat tantangan.
Peraturan pelaksanaan dari undang undang tersebut salah satunya adalah PMK Nomor 154 tahun
2017. Peraturan ini mengatur tata cara perijinan termasuk pencabutan ijin praktik akuntan publik.
Aturan ini menjadi panduan detil bagi AP dan KAP dalam melakukan administrasi terkait praktik
yang dilakukan di Indonesia (Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2017).
Langkah lain yang dilakukan pemerintah dalam hal pengawasan terhadap AP dan KAP yaitu
dengan cara membentuk lembaga yang bertugas untuk mengadministrasi dan mengawasi profesi
akuntan publik. Berkaitan dengan hal itu, Kementerian Keuangan membentuk Pusat Pembinaan
Profesi Keuangan (PPPK). Lembaga ini terbentuk pada tahun 2014 berdasarkan PMK Nomor 206
tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. Lembaga ini sebelumnya
bernama Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPPK Kemenkeu, 2020). Berdasarkan PMK
217 tahun 2018, salah satu fungsi PPPK adalah melakukan administrasi dan pengembangan profesi
akuntan. Lebih tegas lagi, fungsi PPPK lainnya adalah pelaksanaan pengawasan atas profesi
Akuntan Publik, Penilai Publik, Aktuaris, dan profesi keuangan lainnya (Setjen Kemenkeu, 2018).
Dalam menjalankan fungsi pengawasan ini, PPPK selalu mengawasi kinerja AP dan KAP.
Pelaksanaan pengawasan dilakukan dengan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan sewaktu-waktu.
Pada 2018, PPPK melakukan pemeriksaan berkala kepada 80 AP dan 60 KAP. Temuan terbanyak
ditemukan pada KAP non-big10 dan mayoritas merupakan temuan pada standar (PPPK, 2019).
`SQ AKewajiban Hukum Akuntan Publik dan KAP
Pemerintah melalui PMK nomor 17 tahun 2008 mengatur sanksi administrasi berupa peringatan,
pembekuan ijin, atau pencabutan ijin, terkait pelanggaran yang dilakukan AP dan KAP
(Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2008). Namun demikian, terdapat
pertanggungjawaban hukum yang dapat dihadapi oleh AP dan KAP terkait jasa yang diberikan.
Jika jasa yang diberikan merugikan pihak lain, maka ada kewajiban mengganti kerugian dari pihak
yang dirugikan sesuai Undang-Undang KUH Perdata pasal 1365. Menurut pasal 1367 KUH
Perdata, AP dan KAP juga bertanggung jawab atas perbuatan yang menjadi tanggungannya yaitu
klien (Simanjuntak, 2009). Sehingga berdasarkan aturan ini, tindakan akuntan publik yang
membuat laporan keuangan yang menyesatkan sehingga merugikan pihak lain, menimbulkan
konsekuensi administratif dan perdata. Bahkan lebih lanjut, KUH Perdata menegaskan bahwa
sehubungan dengan ganti rugi tersebut, harta pribadi pihak yang melakukan ganti rugi digunakan
untuk membayar ganti rugi tersebut dan termasuk sampai dipailitkan secara pribadi sesuai
Undang-Undang Kepailitan (Simanjuntak, 2009).
Undang-undang akuntan publik juga mengatur ketentuan pidana.

Anda mungkin juga menyukai