KELOMPOK 6 : APRILLIA
SYARIFAH AL MAGHFIRA ASS
WD.INDAH SADILAH
RAHMAN PETUPETU
ILHAM IRWAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya. Sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Materi yang kami bawakan yaitu tentang
“REGULASI TERKAIT INDUSTRI JASA KEUANGAN”.
Makalah ini kami buat guna memenuhi nilai tugas mata pelajar ETIKA PROFESI . Tak hanya
itu , kami juga berharap makalah ini bias bermanfaat untuk penyusun pada khusus dan
pembaca pada umunya. Walaupun demikian, kami menyadari kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga mapel ETIKA PROFESI ini bias memberikan informasin dan ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua.
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelumnya kita sudah pernah membahas tentang pengertian industry jasa keungan (IJK).
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang “Regulasi Industri Jasa Keungan.
“Seperti yang kita ketahui Industri Jasa Keuangan adalah kumpulan perusahaan ataupun
institusi termasuk lembaga penduduknya, yang bergerak di bidang jasa keungan. Sedangakan
kata regulasi adalah peraturan yang tujuannya untuk mengatur tatanan masyarakat tertentu.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa regulasi industri jasa keungan merupakan peraturan
perundang-undangan, yang mengatur tentang entitas industry jasa keungan (IJK).
B. Rumusan Masalah
3.sebutkan regulasi pemerintahan yang berkaitan dengan industry jasa keungan (IJK)?
C.Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
Industri jasa keungaan menjadi pilar perekonomian nasional yang di harapkan dapat memajukan
kesejahteraan umum dan budaya saing global. Agar hal ini terwujud, dalam pelaksanaannya
harus senantiasa diawasi oleh lembaga OJK .
-Dasar HUKUM UU ini adalah : pasal 5 ayat (1, pasal 20 ayat (1), dan pasal 23 (2) UU dasar
1945. ‘Dan UU no 7 than 1983 tentang pajak penghasilan .
-Dalam UU ini diatur tentang: perubahan atas UU no 7 tahun 1983 tentang pajak
penghasilan . UU no 6 1983 tentang ketentuan umum perpajakan
Tugas akuntan:
Tugas seorang akuntan adalah memastikan keungan suatu perusahaan tetap terjaga. Yaitu
dengan memperhatikan dan mengawasi arus keluar masuk keungan perusahaan. Dari kegiatan-
kegiatan tersebut, mereka memberikan manfaat bagi perusahaan untuk mengontrol keungan
agar tidak di belanjakan untuk hal-hal yg tidak penting
1. Akuntan public
Lebih dikenal sebagai akuntan eksternal, profesi ini bekerja secara indenpenden, akuntan
public biasanya memiliki kanton akuntannya sendiri dan menawarkan jasanya kepada
masyarakat umum.jasa yang di tawarkan akuntan public antara lain perpajakkan,
penyusunan system akuntansi, konsultasi manajemen perusahaan dan menyusun laporan
keungan dalam rangka pengajuan kredit. Mereka bekerja secara bebas dan biasanya
mendirikan sebuah kantor akuntan. Jenis profesi akuntan ini bertugas untuk melakukan
pemeriksaan atau audit, memberikan jasa perpajakan dan memberi jasa konsultasi kepada
manajemen.
Profesi akuntan public mengahasilkan berbagai macam jasa bagi masyarakat , di golongkan
dalam dua kelompok :
-Jasa Asurance adalah jasa professional indenpenden yang meningkatkan mutu informasi
bagi pengambilan keputusan. Jasa assurance ini lebih dikenal dengan jasa audit.
-Jasa Atestasi salah satu tipe jasa assurance yang di sediakan oleh profesi atau (attestation)
adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang indenpenden
kompenten tentang apakah asersi suatu entitas seuai, dalam suatu hal material, dengan
kriteria yang di tetapkan.
❃Jasa Nonassurance
Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh mereka yang di dalamnya tidak memberikan suatu
pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Jenis jasa nonassurance yang dihasilkan olah akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan dan
jasa konsultasi.
2. Akuntan Pemerintah
Tugas-tugas yang diemban oleh akuntan pemerintah antara lain melakukan pemeriksaan dan
pengawasan terhadap aliran keuangan negara serta melakukan perancangan sistem akuntansi untuk
pemerintah
3. Akuntan Pendidik
Jika dua profesi di atas lebih condong kepada profesi sebagai praktisi akuntansi, maka profesi yang
satu ini berfokus di dunia pendidikan.
Seorang akuntan pendidik bertugas mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi.
Selain itu, akuntan pendidik juga dituntut untuk mampu melakukan penelitian dan pengembangan ilmu
akuntansi dasar.
Akuntan yang bertugas dalam bidang pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan
akuntansi, mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di sebuah perguruan tinggi.
Dapat diartikan pula bahwa akuntan pendidik sebagai tenaga pengajar di institusi pendidikan dan
bertugas untuk mengembangkan pendidikan akuntansi.
Pada umumnya, mereka tidak semata-mata mengajar tetapi merangkap dengan pekerjaan lain, seperti
membuka praktik untuk melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan
keahliannya.
4. Akuntan Internal
Profesi akuntansi selanjutnya merupakan jenis yang kerap ditemukan pada perusahaan atau disebut
dengan internal.
Layaknya susunan organisasi dalam perusahaan, akuntan internal juga menduduki suatu jabatan.
Baik itu staf hingga kepala bagian akuntansi atau direktur keuangan.
Tugas dari akuntan internal adalah menyusun sistem akuntansi perusahaan, menyusun laporan untuk
pihak luar, menyusun anggaran hingga menangani masalah pajak.
5. Akuntan Syariah
Profesi akuntan syariah terbilang baru dan juga masih jarang ditemukan di Indonesia.
Mereka biasanya dipekerjakan pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan hukum syariat islam
dalam mengelola keuangannya.
Mereka bekerja sesuai dengan Standar Akuntansi Syariah dan juga berpegang pada keputusan MUI.
6. Akuntan Pajak
Pada beberapa perusahaan saat ini, membagi-bagi tugas akuntansi sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Salah satu subakuntan yang saat ini mulai diterapkan oleh perusahaan adalah akuntan
pajak.
Akuntan pajak adalah mereka yang hanya berfokus pada pencatatan dan pembukuan pajak.
Seorang akuntan pajak akan mengatur keuangan yang akan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal
Pajak.
Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh mereka yang di dalamnya tidak memberikan suatu
pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Jenis jasa nonassurance yang dihasilkan olah akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan dan
jasa konsultasi.
2. Akuntan Pemerintah
Tugas-tugas yang diemban oleh akuntan pemerintah antara lain melakukan pemeriksaan dan
pengawasan terhadap aliran keuangan negara serta melakukan perancangan sistem akuntansi untuk
pemerintah
3. Akuntan Pendidik
Jika dua profesi di atas lebih condong kepada profesi sebagai praktisi akuntansi, maka profesi yang
satu ini berfokus di dunia pendidikan.
Seorang akuntan pendidik bertugas mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi.
Selain itu, akuntan pendidik juga dituntut untuk mampu melakukan penelitian dan pengembangan ilmu
akuntansi dasar.
Akuntan yang bertugas dalam bidang pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan
akuntansi, mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di sebuah perguruan tinggi.
Dapat diartikan pula bahwa akuntan pendidik sebagai tenaga pengajar di institusi pendidikan dan
bertugas untuk mengembangkan pendidikan akuntansi.
Pada umumnya, mereka tidak semata-mata mengajar tetapi merangkap dengan pekerjaan lain, seperti
membuka praktik untuk melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan
keahliannya.
4. Akuntan Internal
Profesi akuntansi selanjutnya merupakan jenis yang kerap ditemukan pada perusahaan atau disebut
dengan internal.
Layaknya susunan organisasi dalam perusahaan, akuntan internal juga menduduki suatu jabatan.
Baik itu staf hingga kepala bagian akuntansi atau direktur keuangan.
Tugas dari akuntan internal adalah menyusun sistem akuntansi perusahaan, menyusun laporan untuk
pihak luar, menyusun anggaran hingga menangani masalah pajak.
5. Akuntan Syariah
Profesi akuntan syariah terbilang baru dan juga masih jarang ditemukan di Indonesia.
Mereka biasanya dipekerjakan pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan hukum syariat islam
dalam mengelola keuangannya.
Mereka bekerja sesuai dengan Standar Akuntansi Syariah dan juga berpegang pada keputusan MUI.
6. Akuntan Pajak
Pada beberapa perusahaan saat ini, membagi-bagi tugas akuntansi sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Salah satu subakuntan yang saat ini mulai diterapkan oleh perusahaan adalah akuntan
pajak.
Akuntan pajak adalah mereka yang hanya berfokus pada pencatatan dan pembukuan pajak.
Seorang akuntan pajak akan mengatur keuangan yang akan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal
Pajak.
7.Internal Auditor
Audit Internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibuat dalam suatu organisasi dengan
tujuan menguji dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan organisasi. Tujuan audit internal
adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif.
Bab 3 penutupan
A. Kesimpulan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1983
1.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan
4. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2005 5. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988
1. Akuntan publik
2. Akuntan Pemerintah
3. Akuntan Pendidik
4. Akuntan Internal
5. Akuntan Syariah
6. Akuntan Pajak
7.Internal Auditor.
B. Saran
Kami harap pembaca dapat memahami informasi yang kami berikan. Pem juga dapat menambahkan
informasi dari sumber literasi lain. Hal ini bertujuan agar informasi dan tujuan semakin lengkap.