DI SUSUN OLEH
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kita
nikmat hidup, nikmat ilmu, nikmat sehat dan sebagainya, dengan tujuan untuk
menyusun makalah yang berjudul “Pentingnya Masyarakat Indonesia Dalam
Membayar Pajak” Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun
kemampuan kami, agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya
sebagai penulis.Penulis sangat bersyukur dapat menyelesaikan penulisan makalah
yang menjadi tugas dalam mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia pada program
studi Hukum Pidana Islam UIN Walisongo Semarang. Dengan ini penulis
mengangkat judul “pengertian pajak dan fungsinya serta pengaturannya dalam
hukum pajak”.
Penulis sadar sepenuhnya apabila dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan baik dalam penyusunan bahasa serta aspek - aspek lainnya. Maka dari
itu, kami membuka seluas-luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberikan kritik maupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.
Semarang,
5 Oktober 2021
Penysunan
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………………...
……….............................……. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
…................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…...
…………………………………................................................ 1.1
B. Rumusan Masalah…………….....
……………………............................................ 2.1
C. Tujuan Penulisan…...................................
…………………………………………... 2.2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…................................………………………………..
…………………… 7.1
Saran..................................................................................................................
8.1
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………................................
9.1
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Potensi yang bisa digunakan adalah dengan menggali sumber dana yang
berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak menurut Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan/jasa timbal balik secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
-Santoso Brotodihardjo
Dalam hal ini, hukum pajak merupakan hukum publik yang mengatur
hubungan orang pribadi atau badan hukum yang memiliki kewajiban untuk
menunaikan pajak (wajib pajak) dengan negara.
-Bohari
-Rachmat Soemitro
-Erly Suandy
-Hartono Hadisoeprapto
Pajak merupakan alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan negara dalam
lapangan sosial dan ekonomi. Fungsi mengatur tersebut antara lain:
4. Fungsi Stabilisasi
Keempat fungsi pajak di atas merupakan fungsi dari pajak yang umum
dijumpai di berbagai negara. Di Indonesia, pemerintah lebih menitikberatkan pada
dua fungsi pajak sebagai pengatur dan budgeter. Lembaga pemerintah yang
mengelola pajak negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang
berada di bawah Kementerian Keuangan.
Tanggung jawab atas kewajiban membayar pajak berada pada anggota
masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut, sesuai dengan sistem self
assessment yang dianut dalam Sistem Perpajakan Indonesia. Self
assessment berarti wajib pajak menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan
melapor kewajiban perpajakannya sendiri. Jadi tidak memaksa wajib pajak
membayar pajak sebesar-besarnya, tapi sesuai dengan aturan perundang-
undangan.
C. MACAM-MACAM
PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang
dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal baik dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam
bentuk apapun.
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia). Orang
Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak
atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN.
Pada dasarnya semua barang dan jasa merupakan objek PPN, namun ada
beberapa pertimbangan, baik soal ekonomi maupun sosial, maka ada beberapa
barang dan jasa yang tidak dikenakan PPN, sehingga tidak termasuk dalam objek
PPN. Secara sederhana, objek PPN dikelompokan menjadi dua, yakni:
Jasa Kena Pajak (JKP), yaitu tiap-tiap kegiatan berupa pelayanan yang
dengan berdasarkan perikatan atau perbuatan hukum memungkinkan suatu barang
atau fasilitas atau kemudahan atau hak, tersedia untuk dipakai. Selain itu, jasa
yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan
dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan, juga termasuk dalam kategori JKP,
yang dikenakan pungutan PPN.
Dua kategori di atas ini merupakan garis besar objek PPN yang tertuang
dalam peraturan perundang-undangan. Secara spesifik, macam-macam objek PPN
serta yang tidak termasuk dalam objek PPN tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 42 Tahun 2009 tentang PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM) atau biasa disebut UU PPN dan PPnBM
Bea materai adalah pajak atas pemanfaatan dokumen yang dikenakan pada
saat sedang mengurus surat-surat tertentu seperti surat perjanjian, akta notaris,
serta kwitansi pembayaran, surat berharga dan efek, yang memuat jumlah uang
atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan.
Pajak Bumi dan Bangunan yang dimaksud adalah pajak yang dikenakan
atas kepemilikan, pemanfaatan dan atau penguasaan atas tanah dan atau
bangunan. Objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah bumi dan atau bangunan, di
mana pengertian bumi dan atau bangunan dijelaskan sebagai berikut.
“Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta
laut wilayah Indonesia, dan tubuh bumi yang ada di bawahnya. Sedangkan
bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada
tanah dan atau perairan“.
Pajak daerah dibagi menjadi 2 jenis yaitu pajak yang dikelola oleh pemerintah
provinsi dan oleh kabupaten/kota. Adapun, pengelola pajak tersebut dilaksanakan
oleh Dinas atau Badan Pendapatan Daerah. Umumnya, setiap daerah memiliki
nama yang berbeda atas dinas atau Badan Pendapatan Daerah tersebut. Berikut
jenis-jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah yaitu:
(a).guna meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pajak daerah, sudah
saatnya pemerintah daerah diberi kebebasan untuk menentukan, mengatur, dan
mengelola jenis pajak daerah dengan sistem desentralisasi;
(b). Kepentingan umum yang merupakan salah satu bagian yang tidak boleh
dilanggar oleh produk hukum pajak daerah, perlu dintinjau kembali karena
kepentingan umum memiliki pengertian yang tidak terbatas dan bersifat global.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
B. SARAN
Kelompok saya juga memiliki saran kepada para pembaca yaitu untuk
tidak lupa membayar pajak tepat waktu dan sudah tidak perlu memikirkan lagi
tata cara membayar pajak karna pajak bukan untuk pemerintah yakni untuk
masyarakat kita sendiri. Untuk selalu Dalam penyusunan makalah ini sangatlah
jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, sangat perlu koreksi serta saran yang
membangun untuk kemajuan dan perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.online-pajak.com/tentang-pajakpay/tata-cara-pembayaran-pajak-
penghasilan
https://www.hipajak.id/artikel-jenis-pajak-di-indonesia-yang-perlu-banget-
kamu-tau
https://www.online-pajak.com/macam-macam-pajak
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/hukum-pajak
http://manajemen.uma.ac.id/2020/11/efek-jika-warga-tidak-bayar-pajak-
negara/
https://kostaffiaui.medium.com/tiga-upaya-generasi-muda-dalam-
meningkatkan-kesadaran-pajak-10f8a0339a8b