Disusun Oleh:
Kelompok 11
1. Dilara Fakhira Putri 220511
2. Elni Desmafitri 2205124812
3. Pinitta Marito Siburian 220511
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini yang berjudul “ Sifat-sifat Sistem Perpajakan Yang Baik“ dapat tersusun sampai
selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah
Ekonomi Publik yaitu Bapak Yogi yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Lima Karakter Perpajakan Yang Diinginkan Sistem Perpajakan................................6
B. Kerangka Umum Yang Dapat Digunakan Memilih Sistem Perpajakan......................8
BAB III.....................................................................................................................................19
PENUTUP................................................................................................................................19
A. Kesimpulan................................................................................................................19
B. Saran..........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakteristik perpajakan bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang aspek-
aspek perpajakan yang penting dalam konteks ekonomi dan keuangan. Dalam lingkup
perpajakan, beberapa latar belakang yang dapat menjadi fokus majalah ini antara lain:
Kerangka Umum Sistem Perpajakan: Kerangka umum sistem perpajakan mencakup beberapa
komponen penting yang membentuk sistem perpajakan suatu negara. Kerangka ini meliputi:
a. Jenis Pajak: Jenis-jenis pajak yang diterapkan, seperti pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai (PPN), pajak properti, dan lain sebagainya.
b. Tarif Pajak: Tarif atau tingkat pajak yang dikenakan pada berbagai jenis penghasilan
atau transaksi.
c. Peraturan Pajak: Peraturan dan ketentuan hukum yang mengatur pelaksanaan sistem
perpajakan.
d. Pengumpulan Pajak: Cara pengumpulan pajak dari wajib pajak, termasuk metode
pemungutan, tenggat waktu pembayaran, dan prosedur lainnya.
e. Penggunaan Penerimaan Pajak: Bagaimana penerimaan pajak digunakan untuk
mendukung kebijakan pemerintah, seperti pengeluaran publik, infrastruktur, dan
layanan publik.
f. Kepatuhan dan Penegakan Hukum: Upaya untuk memastikan bahwa wajib pajak
mematuhi peraturan perpajakan dan konsekuensi hukum jika terjadi pelanggaran.
4
Karakteristik perpajakan dapat menguraikan setiap elemen dalam kerangka ini, membantu
pembaca memahami bagaimana sistem perpajakan bekerja dan mengapa penting dalam
konteks ekonomi dan keuangan suatu negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana 5 Bentuk Karakteristik Perpajakan Yang Diinginkan Oleh Sistem
Perpajakan!
2. Apa Kerangka Umum Yang Dapat Digunakan Memilih Sistem Perpajakan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui 5 Bentuk Karakteristik Perpajakan Yang Diinginkan Oleh Sistem
Perpajakan.
2. Untuk Mengetahui Kerangka Umum Yang Dapat Digunakan Memilih Sistem
Perpajakan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi pajak menurut Prof Dr. P.J. A. Andriani seperti yang dikutip oleh R.
Santoso Brotodihardjo, SH (1996) adalah “luran kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan, dengan tidak mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat ditunjuk,
dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung
dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.
6
memperoleh imbalan senilai dengan tujuan untuk mencapai tujuan ekonomi dan sosial
negara.
b. Unsur paksaan
7
Penghasilan sebagai obyek pajak mempunyai lima unsur (Mansury, 2000,
halaman 42-46):
a. Penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomi yaitu setiap tambahan
kemampuan untuk menguasai barang dan jasa yang didapat oleh wajib Pajak
dalam tahun pajak tertentu (accretion concept of income atau comprehensive tax
base). Yang dimaksud dengan tambahan adalah jumlah penerimaan atau perolehan
bruto setelah dikurangi dengan biaya mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan itu
b. Yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak. Hal ini berarti pengenaan pajak
atas setiap tambahan kemampuan ekonomis itu bilamana telah terealisasi (saat
pengakuan) yang menurut konsep akuntansi dapat terjadi pada saat diperoleh
(accrual basis), atau pada saat diterima (cash basis).
c. Baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia (worldwide income)
tanpa melihat letak dari sumber penghasilan berada untuk Wajib Pajak dalam
negeri
d. Yang dapat dipakai untuk konsumsi maupun yang dipakai untuk menambah harta.
Unsur ini merupakan cara menghitung atau mengukur besarnya penghasilan yang
dikenakan pajak, yaitu sebagai hasil penjumlahan seluruh pengeluaran untuk
kebutuhan konsumsi dan sisanya yang ditabung menjadi kekayaan Wajib Pajak
termasuk yang dipakai untuk membeli harta sebagai investasi (investasi disini
adalah penggunaan tabungan Wajib Pajak untuk mengembangkan harta Wajib
Pajak, seperti dibelikan saham untuk memperoleh dividen dan capital gains atau
dibelikan tanah yang dapat memberikan sewa dan juga capital gains)
e. Dengan nama dan dalam bentuk apapun. Hakikat ekonomis lebih penting dalam
menentukan ada tidaknya penghasilan yang dikenakan pajak dibandingkan dengan
bentuk formal (yuridis)
Lebih lanjut, Dr. Gunadi M. Sc, Akt. (2006) menyatakan bahwa konsep
penghasilan untuk tujuan pajak penghasilan dapat berbeda dari konsep penghasilan
pada akuntansi komersial, karena perpajakan umumnya berkaitan dengan keadilan
vertikal dan keadilan horizontal serta dapat dipakai sebagai suatu instrumen kebijakan
ekonomi dan sosial
3. Karakteristik Perpajakan
8
Sistem perpajakan yang baik memiliki beberapa karakteristik yang
diinginkan, antara lain:
Menurut Janet Stotsky (1995, halaman 121) ada dua macam sistem pajak
penghasilan yaitu sistem pemajakan global dam sistem pemajakan schedular Sistem
pemajakan global adalah sistem yang mengenakan pajak atas seluruh sumber penghasilan
baik yang bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri secara bersama-sama. Sedangkan
sistem pemajakan schedular adalah sistem pemajakan dengan setiap sumberjenis penghasilan
dikenakan pajak secara terpisah.
9
Namun, dalam praktik kedua sistem tersebut umumnya diterapkan oleh hampir semua negara
termasuk Indonesia secara bersama-sama. Menurut Janet Stotsky, beberapa keuntungan
sistem pemajakan scheduler (1995, halaman 121-122) adalah sebagai berikut.
Yang dimaksud dengan sistem pajak dengan tarif flat adalah sistem
Pemungutan pajak yang menerapkan suatu tarif tertentu dikenakan terhadap suatu Jumlah
penghasilan. Menurut Robert E. Hall dan Alvin Rabushka (1983, halaman 32-52), prinsip-
prinsip flat tax sebagai kerangka suatu sistem perpajakan secara keseluruhan meliputi:
a. Seluruh penghasilan hanya boleh dikenakan pajak sebanyak satu kali dan harus
sedapat mungkin mencerminkan sumbernya.
b. Seluruh penghasilan dikenakan pajak dengan tarif proporsional (flat) yang sama tanpa
progresivitas.
c. Besarnya pajak yang dibayarkan oleh Wajib Pajak tergantung dari kemampuan
ekonomi Wajib Pajak. Semakin tinggi kemampuan ekonomi wajib Pajak maka
semakin besar pula jumlah pajak yang harus disetorkan Wajib Pajak ke Kas Negara.
d. Surat Pemberitahuan Pajak untuk individu dan badan harus dibuat sederhana mungkin
dan seluruh informasi yang diperlukan dalam Surat Pemberitahuan Pajak dalam
bentuk sederhana dan dapat dituangkan dalam kartu pos.
10
Adapun Proses pemilihan sistem perpajakan merupakan keputusan yang penting
bagi pemerintah atau pembuat kebijakan dalam suatu negara. Berikut adalah penjelasan
mengenai kerangka umum yang dapat digunakan untuk memilih sistem perpajakan:
a. Analisis Kebutuhan dan Tujuan: Identifikasi tujuan dan kebutuhan pemerintah dalam
mengenai sistem perpajakan, seperti pendapatan yang diperlukan, pengendalian
inflasi, atau redistribusi kekayaan.
b. Penentuan Jenis Pajak: Pilih jenis-jenis pajak yang sesuai, seperti pajak penghasilan,
pajak konsumsi, pajak properti, atau pajak transaksi, berdasarkan tujuan dan
kebijakan yang ingin dicapai.
c. Evaluasi Model Pajak yang Ada: Tinjau sistem perpajakan yang sudah ada di negara
atau wilayah Anda, dan evaluasi keunggulan serta kelemahan mereka dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan.
d. Analisis Distribusi Pajak: Pertimbangkan apakah sistem perpajakan akan bersifat
progresif (pajak lebih tinggi untuk pendapatan lebih tinggi), regresif (pajak lebih
rendah untuk pendapatan lebih tinggi), atau proporsional (pajak sebanding dengan
pendapatan) untuk mencapai tujuan distribusi kekayaan yang diinginkan.
e. Studi Perbandingan: Bandingkan sistem perpajakan dengan negara atau wilayah lain
yang memiliki karakteristik serupa. Pelajari pengalaman dan dampak dari sistem
perpajakan mereka.
f. Pertimbangkan Faktor Ekonomi: Evaluasi dampak pajak terhadap pertumbuhan
ekonomi, investasi, lapangan kerja, dan daya saing ekonomi nasional.
g. Evaluasi Administrasi Pajak: Pertimbangkan kemampuan pemerintah dalam
mengelola dan mengumpulkan pajak secara efisien, termasuk biaya administrasi yang
terkait.
h. Pertimbangkan Aspek Sosial dan Kebijakan: Tinjau dampak sosial, lingkungan, dan
kebijakan perpajakan terhadap masyarakat. Pertimbangkan kebijakan yang
mendukung tujuan seperti perlindungan lingkungan atau pemberantasan kemiskinan.
i. Konsultasi dengan Pihak Terkait: Melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti
pakar perpajakan, perwakilan bisnis, dan masyarakat umum dalam proses
pengambilan keputusan.
j. Implementasi dan Evaluasi: Setelah memilih sistem perpajakan, implementasikan
dengan baik dan lakukan evaluasi berkala terhadap kinerja sistem tersebut. Pastikan
sistem perpajakan dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi dan sosial.
11
Kerangka ini membantu pemerintah dalam membuat keputusan yang lebih
terinformasi dan mendekati tujuan perpajakan yang mereka inginkan. Proses ini melibatkan
analisis menyeluruh dan pertimbangan berbagai faktor untuk memilih sistem perpajakan yang
sesuai dengan kebutuhan negara atau wilayah yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari materi ini adalah :
12
f. Transparansi dan Akuntabilitas: Sistem perpajakan yang baik harus transparan,
memungkinkan pemerintah dan masyarakat untuk memahami bagaimana penerimaan
pajak digunakan dan mengukur kinerja sistem perpajakan.
g. Keterkaitan dengan Tujuan Pembangunan: Sistem perpajakan harus terkait dengan
tujuan pembangunan jangka panjang suatu negara, seperti mengurangi kemiskinan,
mengurangi ketidaksetaraan, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
B. Saran
Dalam mengakhiri pembahasan mengenai karakteristik dan kerangka umum sistem
perpajakan, kita disadarkan akan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang perpajakan
dalam konteks ekonomi dan keuangan. Sebagai wajib pajak atau pengambil kebijakan, mari
kita terus belajar dan berkontribusi pada perbaikan sistem perpajakan agar dapat menciptakan
lingkungan yang lebih adil dan berkelanjutan. Perpajakan bukanlah sekadar kewajiban, tetapi
juga alat untuk mencapai tujuan-tujuan sosial dan ekonomi. Melalui pemahaman yang baik
tentang karakteristik perpajakan dan kerangka sistem perpajakan, kita dapat berperan aktif
dalam menciptakan perubahan yang positif dalam masyarakat.
Sistem perpajakan selalu berkembang seiring perubahan dalam ekonomi dan masyarakat.
Dengan analisis yang teliti dan rekomendasi yang berdasarkan bukti, kita dapat membantu
pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya merancang kebijakan perpajakan yang lebih
efisien dan berdampak positif.
Terakhir, mari kita ingat bahwa perpajakan adalah instrumen yang dapat
membentuk masa depan kita. Dengan memahami karakteristik perpajakan dan kerangka
umum sistem perpajakan, kita dapat menjadi bagian dari solusi yang memajukan masyarakat
dan mendukung tujuan pembangunan yang lebih besar. Semoga makalah ini telah
memberikan wawasan yang berharga tentang dunia perpajakan. Teruslah menjelajahi dan
memperdalam pengetahuan Anda tentang topik ini, karena perpajakan akan terus menjadi
topik yang relevan dalam dinamika ekonomi global.
13
DAFTAR PUSTAKA
Smith, John. (2020). Taxation and Its Economic Impact. Publisher ABC.
Johnson, Mary. (2019). Understanding Tax Law: A Comprehensive Guide. Publisher XYZ.
Brown, Robert. (2018). The Evolution of Taxation Policies. Journal of Taxation, 45(2), 123-
140.
Davis, Lisa. (2021). Taxation and Economic Growth: A Case Study of [Nama Negara].
Economic Journal, 55(4), 567-582.
14